• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengeluaran Per Kapita

Penduduk 1.021.920

4. Pengeluaran Per Kapita

Pengeluaran per kapita menunjukan tingakat kemampuan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan standar hidup layak. Pengeluaran per kapita disesuaikan ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan dengan tahun dasar 2010 yang kemudian disesuaikan dengan cara dibagi dengan paritas daya beli (purchasing pover parity). Pengeluaran yang telah dibagi dengan paritas daya beli disebut dengan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Perhitungan paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96 komoditas dimana 66 komoditas merupakan makan dan sisanya merupaka komoditas non makanan.

Capaian pengeluaran per kapita Kabupaten Purbalingga pada tahun 2017 sebesar Rp. 9.340.000,- kemudian meningkat terus sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp. 10.131.000, namun pada tahun 2020 menurun menjadi Rp. 9.914.000, dan naik kembali menjadi 10.032.000,-. Capaian tersebut masih berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar Rp. 11.034.000 pada tahun 2021.

Sumber : BPS Kab. Purbalinggaa, 2017 - 2021

Gambar 2. 23. Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Purbalingga Tahun 2017-2021

2.1.2.7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja.

Indikator TPT digunakan sebagai acuan pemerintah dalam upaya pembukaan lapangan kerja baru. Perkembangannya TPT juga dapat menunjukkan tingkat keberhasilan program ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Lebih penting lagi, indikator ini digunakan sebagai bahan evaluasi keberhasilan pembangunan perekonomian selain angka kemiskinan.

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Purbalingga pada tahun pada tahun 2017 - 2021 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2017 sebesar 5,33, mengalami kenaikan pada tahun 2018 menjadi sebesar 6,02 dan turun menjadi 4,73 di Tahun 2019 namun

10,377.0

10,777.0

11,102.0

10,930.0 11,034.0

9,340.0

9,786.0

10,131.0

9,914.0 10,032.0

2017 2018 2019 2020 2021

Jawa Tengah Purbalingga

kembali nail di tahun 2020 menjadi 6,1. Kenaikan yang cukup signifikan ini merupakan dampakdari pandemic Covid-19, dimana banyak usaha ekonomi produktif yang terhambat bahkan terhenti karena adanya pembatasan aktivitas ekonomi masyarakat. Dan pada tahun 2021, Tingkat pengangguran Terbuka mengalami sedikit perbaikan menjadi 6,05 persen.

Sumber: BPS Kab. Purbalingga, 2017 - 2021

Gambar 2. 24. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Purbalingga Tahun 2017-2021

2.1.2.8 Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. IPM sebagai ukuran kualitas hidup manusia dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi selanjutnya digunakan untuk mengukur Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang difokuskan pada faktor ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan di berbagai level. Sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) mengukur partisipasi aktif perempuan pada kegiatan sosial ekonomi, dengan indikator persentase sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja, kegiatan politik dengan indikator keterlibatan perempuan di parlemen, serta dalam pengambilan keputusan melalui indikator perempuan sebagai tenaga manajer, professional, administrasi, teknisi.

Capaian IPG di Kabupaten Purbalingga kurun waktu 2017-2021 menunjukkan perkembangan yang meningkat. Tercatat posisi IPG Kabupaten Purbalingga di tahun 2017 yaitu 92,31 yang semakin naik sampai tahun 2021 menjadi 93,08.

5.33 6.02

4.73

6.1 6.05

4.57 4.47 4.44

6.48 5.95

2017 2018 2019 2020 2021

Purbalingga Jawa Tengah

Sumber: BPS Prov. Jawa Tengah, 2018-2022

Gambar 2. 25. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Purbalingga Tahun 2017-2021

Pada aspek pemberdayaan perempuan yang dapat dilihat dari Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dapat dilihat bahwa capaian angka untuk Kabupaten Purbalingga periode 2016 - 2019 menunjukkan tren meningkat dan menurun yaitu dari sebesar 72,08 pada tahun 2016 naik menjadi 73,11 pada tahun 2017 dan menjadi 74,03 pada tahun 2018. Namun kemudian menurun menjadi 70,6 pada tahun 2019 dan kembali menurun menjadi 70,27 pada tahun 2020. Hal tersebut menunjukkan peranan perempuan dalam pengambilan keputusan dan kegiatan ekonomi di Kabupaten Purbalingga dalam kesetaraan peran gender cenderung fluktuatif. Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten di Eks Karesidenan Banyumas sepanjang tahun 2016-2020 nilai IDG dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber: DinsosdaldukP3A Kab. Purbalingga, 2021

Gambar 2. 26. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Sekitar Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020

Provinsi Jawa Tengah 74.89 75.1 74.03 72.18 71.73

Purbalingga 72.08 73.11 75.51 70.6 70.27

Cilacap 63.53 62.52 62.11 69.13 70.22

Banyumas 67.37 67.32 68.11 71.92 71.74

Banjarnegara 65.72 66.44 65.12 72.84 73.2

74.89 75.1

74.03

72.18

71.73

72.08 73.11

75.51

70.6 70.27

63.53

62.52 62.11

69.13 70.22

67.37 67.32 68.11

71.92 71.74

65.72 66.44

65.12

72.84 73.2

55 60 65 70 75 80

91.94 91.95 91.89

92.18 92.18 92.31 92.32

92.68 92.78

93.08

91 91.5 92 92.5 93 93.5

2017 2018 2019 2020 2021

Provinsi Jawa Tengah Purbalingga

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1 Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar A. Pendidikan

Sebagaimana pembagian kewenangan dalam lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, urusan pendidikan yang menjadi kewenangan kabupaten adalah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar (Dikdas). Penyelenggaraan urusan pendidikan di Kabupaten Purbalingga dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Sesuai Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD, PAUD dapat meliputi pendidikan formal, non formal, dan/atau informal, baik dalam bentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. PAUD merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu tumbuh kembang anak agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.

Cakupan penduduk usia 3 - 6 tahun yang sedang mengikuti pendidikan pra sekolah dapat digambarkan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD, sebagaimana gambar berikut :

Sumber: Dindikbud Kab. Purbalingga, 2022

Gambar 2. 27. APK PAUD Kabupaten Purbalingga dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2021

Capaian APK PAUD Kabupaten Purbalingga dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu dari 58,32 persen menjadi 104,50 persen.

45.61 49.77 48.72 50.24 47.33 77.03 69.86

83.67

104.50

164.71

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

2017 2018 2019 2020 2021

APK PAUD Jawa Tengah

APK PAUD Purbalingga

Jumlah penyelenggaran PAUD negeri atau swasta di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2021 sebanyak 511 buah, dimana 4,11 persen atau 21 PAUD diantaranya sudah berakreditasi A. Sedangkan dari sisi pendidik, jumlah PAUD yang sudah berkualifikasi S1/D4 sebanyak 973 orang atau 76,08 persen dari 1.279 orang pendidik.

Tabel II.13. Penyelenggaraan PAUD di Kabupaten Purbalingga Tahun 2017 – 2021

No Uraian Satuan Tahun

2017 2018 2019 2020 2021

1 Jumlah TK/RA Unit 510 510 515 511 511

2 Jumlah TK/RA

Berakreditasi A Unit 19 19 26 21 21

3 Persentase TK/RA

Berakreditasi A Persen 3.73 3.73 5.05 4.11 4.11 4 Jumlah Pendidik TK/RA Orang 1407 2937 1364 1279 1279 5 Jumlah Pendidik TK/RA

Berkualifikasi S1/D4 Orang 991 1726 1072 973 973 6

Persentase Pendidik TK/RA Berkualifikasi S1/D4

Persen 70.43 58.77 78.59 76.08 76.08 Sumber :BPS Kab. Purbalingga, 2018-2022 dan Dindikbud Kab. Purbalingga, 2022