ى:نيسحتلاِ(
G. Tahap-tahap Penelitian
2) Pengembangan
bersama sambil memaknai kitab kuning, dan apabila ada yang tidak nutut(
jawa) dalam memaknai, kami bertanya ke santri lainnya sehingga kitab kami tidak kosong dari makna.73
Dari wawancara di atas, peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa metode pembelajaran bandongan sangat efektif sekali di pondok pesantren An Nur Haji Alwi, hal tersebut terlihat adanya komunikasi antara kiai dengan santrinya yang mana keantusiasan tersebut terlihat ketika para santri tekun/istiqomah dalam mengikuti pengajian kitab kuning setiap harinya yakni setelah subuh dan ashar yang sudah terjadwal. Sehingga hubungan antara kiai dengan santrinya sangat erat sekali serta hubungan antara santri dengan sesama santri lainnya juga sangat erat sekali, hal itu juga tampak saat kiai mengulang- ulang bacaannya karena merasa kasihan kalau ada santri yang tidak mampu untuk memaknai kitabnya dikarenakan terlambat atau masih pemula, serta antara santri dengan santri juga terlihat saat santri bertanya kepada santri lainnya perihal ada makna yang tidak sempat dicatat yang akhirnya bertanya kepada santri lainnya. Dengan metode bandongan ini semua santri pondok pesantren An Nur Haji Alwi wajib untuk mengikuti pengajian kitab kuning karena sudah menjadi kegiatan pembelajaran rutin.
(kemampuan) disemua bidang sehingga berdampak menjadi suatu manfaat bagi semua orang. Pondok pesantren An Nur Haji Alwi dalam pengembangannya terhadap santri merealisasikannya dengan bermacam-macam kegiatan yang mengarah pada kedisiplinan, giat belajar, tekun, sopan santun, tolong menolong, dan menghormati kepada sesama. Sikap-sikap tersebut perlu dikembangkan pada santri di pondok pesantren an nur ha karena mampu memberikan manfaat yang sangat baik dalam meningkatkan budi pekerti santri
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Ust. Ibrahim di pondok pesantren An Nur Haji Alwi. Berikut hasilnya;
Pengembagan yang dilakukan pondok pesantren An Nur Haji Alwi dalam meningkatkan budi pekerti santri utamanya melalui beberapa kegiatan-kegiatan yang rutin dilaksanakan semisal membaca al-qur‟an setelah jama‟ah sholat magrib dan pengajian kitab kuning. upaya ini dapat di implementasikan melalui pengembangan yang sudah dirancang oleh pondok pesantren An Nur HA sehingga hal ini dapat membentuk budi pekerti santri seperti rajin beribadah, hormat kepada terhadap guru, jujur, dan tawadhu‟. 74
Dalam hal ini, Syeikh Hafid Hasan Al Mas‟udi dalam kitab Taisirul Khalak memaparkan tentang pengembangan budi pekerti santri melalui kegiatan sosial masyarakat, berikut hasilnya;
Sikap tawadhu‟ merupakan sikap tidak mengangkat orang yang hina dari derajatnya dan tidak menurunkan orang yang mulia dari kedudukannya.
74 Wawancara dengan Ust. Ibrahim. Rabu 15 Februari 2017
Diminta dari masing-masing untuk saling menolong dengan harta atau jiwa, memaafkan kesalahan, bersikap ikhlas setia, meringankan sesamanya, tidak memaksanya untuk berbuat sesuatu, tidak mengucapkan perkataan yang mengganggu, dan berbicara tentang segala sesuatu yang diridhoi syara‟ dan diterima agama. 75
Pondok pesantren dalam mengupayakan pengembangan budi pekerti santri pondok pesantren An Nur Haji Alwi berusaha untuk memberikan pengarahan kepada para santri untuk mampu menjalankan ke istiqomahannya dalam segala kegiatan-kegiatan di pondok pesantren, hal ini dapat membuat santri menjadi terbiasa dan merasa mempunyai tanggung jawab untuk selalu aktif dalam mengikuti jadwal kegiatan, sehingga dalam hal ini para ustadz juga berperan untuk memberi motivasi kepada para santri supaya dalam mengaplikasikannya dapat terealisasikan dengan baik. selain itu, penerapan pengembangan budi pekerti juga terlihat saat para santri mempunyai sikap tawadhu‟ kepada dewan asatidz serta sikap-sikap yang sifatnya positif seperti, saling memaafkan, saling membantu terhadap sesame, hal itu memang dianjurkan oleh kiai karena sesama santri seyogyanya untuk saling bekerjasama, rukun, dan saling berbaur.
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Asep Jamaludin, berikut hasilnya:
Dalam mendidik santri pesantren mengarahkan kepada para santri agar selalu mengikuti kegiatan pondok pesantren, terutama santri pemula (baru)
75 Terjemahan kitab taisirul khalak,hlm.. 63
melalui tahapan-tahapan yang mendasar. Seperti mengikuti kakak kelasnya untuk mengikuti halakah baik takror ataupun bahtsul masail(diskusi). Maka untuk pengembangan sangat mudah, lalu ketika santri sudah tahu akan aktifitas yang ada di pondok, pasti santri pemula akan dapat selalu menyesuaikan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya yang sudah dijadwalkan oleh pondok pesantren.76
Hal ini sesuai dengan apa yang telah di sampaikan oleh Rafiqul Imdad perihal pengembangan budi pekerti dalam mengikuti pembiasaan mengikuti kegiatan di pondok pesantren. Berikut hasil wawancaranya:
Setelah jamaah shalat magrib, kami selalu mengikuri tadarus al quran yang pandu oleh ustad sidiq selaku kepala pondok dalam membacanya setiap santri membca satu persatu apabila ada bacaan yang salah ustadz sidiq langsung membetulkannya. Pengembangan berupa membaca al quran takror, setoran hafalan nadhom,dari kegiatan tersebut dpat melatih kedisplinan para santri untuk para santri agara selalu aktif dalam kegiatan sehari-hari.77
Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya pengembangan yang telah dilakukan oleh pondok pesantren An Nur Haji Alwi sudah cukup relevan sekali, hal dapat dilihat dari beberapa kegiatan-kegiatan yang di ikuti oleh para santri seperti berjamaah, membaca alqur‟an, pengajian kitab kuning, takror, dan bahtsul masa‟il (diskusi), kegiatan-kegiatan tersebut mengarah terhadap pengembangan bagi para santri dalam mengemban tanggung jawabnya untuk selalu antusias dan selalu istiqomah dalam
76 Wawancara dengan Asep Jamaludin. Sabtu 18 Februari 2017
77 Wawancara dengan Rafiqul Imdad selaku santri ponpes An Nur Ha. Sabtu 18 Februari 2017
menjalankan kewajibannya di pesantren. Dengan semakin banyak jadwal yang diikuti maka semakin banyak pula kesempatan para santri untuk berkomunikasi dengan para asatidz, dari itu pasti akan tumbuh sikap budi pekerti sepert menghormati, tawadhu‟ dan takdim yang telah ditanamkan terhadap pari santri di pondok pesantren An Nur Haji Alwi.