• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Cash Flow

Dalam dokumen PADA PT JASA RAHARJA ( PERSERO ) MAKASSAR (Halaman 82-94)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Analisis Cash Flow

Penganalisaan terhadap keadaan pembelanjaan suatu perusahaan bertujuan untuk dapat mengetahui kemajuan, kemunduran serta kegagalan perusahaan baik pada masa lampau maupun pada masa yang akan datang.

Dengan mengetahui aliran cash flow di dalam suatu perusahaan sangat penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya. Dengan demikian penyusunan cash flow akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan deficit atau surplus kas karena operasi perusahan. Maka diperlukan adanya penyusunan cash flow.

Dalam hal ini, apabila suatu perusahaan menambah dananya dengan cara meminjam dari pihak ke II baik itu berbentuk lembaga keuangan, maupun bukan lembaga keuangan, maka perusahaan menghadapi konsekwensi adanya biaya atas bunga pinjaman dan kalau perusahaan menempuh kebijaksanaan dengan menambah dana melalui laba di tahan maka timbul konsekwensi, bahwa para

pemegang saham tidak semuanya setuju untuk ditahan dividennya. Karena adanya kedua keadaan ini yang saling menuntut untuk diprioritaskan maka perusahaan harus berusaha secara seksama untuk mengefektifkan penggunaan dana pada perusahaan.

Analisis ini diawali dengan melihat yang berkaitan dengan laba, yaitu menyangkut penggunaan dana secara efektif agar dapat memaksimalkan pendanaan perusahaan. Tetapi sebelumnya terlebih dahulu menganalisis sumber dan penggunaan dana dalam artian kas.

Adapun laporan arus kas yang trjadi pada PT. Jasa Raharja (Persero) pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2013:

PT JASA RAHARJA (Persero) LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2013

KETERANGAN 31 DESEMBER 2012 31 DESEMBER 2013

(Rp.) (Rp.)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Laba sebelum pajak dan pos luar biasa 548,237,083,222 418,042,464,175 Penyesuaian Untuk :

Penyusutan 22,938,408,610 23,978,892,759

Akumulasi Aktiva Tetap Yang Dijual 0 (14,530,943,870)

Penghasilan Investasi (147,515,728,713) (108,183,815,476) Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri 27,462,125,474 9,168,951,022 Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 39,357,032,881 46,205,714,759 Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja 490,478,921,474 374,681,263,369 (Kenaikan) Penurunan Piutang (16,801,176,509) (18,387,775,102) Kenaikan (Penurunan) Hutang 30,557,991,468 27,995,062,270

Kas dihasilkan dari operasi 504,235,736,433 384,288,550,537

Pembayaran Pajak Penghasilan (125,362,407,170) (98,854,074,809)

Kas bersih dari aktivitas operasi 378,873,329,263 285,434,475,728 Arus kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) (35,741,350,258) (13,318,760,074)

Penjualan Aktiva Tetap 3,097,395,874 14,856,316,696

Penambahan (Penurunan) Deposito (224,900,500,000) (136,226,000,000)

(Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (58,439,116,460) (320,120,536,993) (Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (9,966,703,748) (7,444,025,208) (Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya 3,268,799,976 (3,829,626,361)

Penerimaan Bunga 133,532,972,383 72,675,575,246

Penerimaan Dividen 13,186,063,435 10,673,287,203

Penerimaan Laba Penjualan Saham 796,692,895 24,078,169,074

(175,165,745,903) (358,655,600,417) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Beban yang ditangguhkan dan Aktiva Lainnya 100,459,082 597,226,409

Pembayaran Utang Pajak 560,890,252 (35,825,989,282)

Pembagian Laba/Dividen (133,786,298,000) (83,849,706,000)

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (133,124,948,666) (119,078,468,873) Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas 70,582,634,694 (192,299,593,562) Kas Dan Setara Kas pada awal periode 588,807,862,508 781,393,313,196 Kas Dan Setara Kas pada akhir periode 656,293,101,823 588,807,862,508

Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari :

Keterangan Tahun 2012 Tahun 2013

- Kas 2,038,287,772 2,170,023,816

- Bank 79,654,546,351 69,752,904,325

- Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan 574,600,267,700 516,884,934,367 656,293,101,823 588,807,862,508

Sumber : PT. Jasa Raharja (persero) Makassar

Dari hasil varians seperti pada tabel di atas, pada tahun 2012 laporan arus kas bersih PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar yaitu sebesar Rp. 70.582.634.694 sedangkan pada tahun 2013 laporan arus kas bersih menunjukkan surplus sebesar Rp. 192.299.593.562 ini dihasilkan dari arus kas dari aktivitas operasi yang menunjukkan surplus yang cukup besar yaitu sebesar Rp. 285.434.474.728 sehingga dapat menutupi semua arus kas dari aktivitas investasi dan dari aktivitas pendanaan keuangan.

Hasil dari kas awal periode pada tahun 2012 laporan arus kas sebesar Rp.

588,807,862,508 dan pada tahun 2013 laporan arus kas sebesar Rp.781.393.313.196 sedangkan kas pada akhir periode tahun 2012 laporan arus kas

sebesar Rp. 656.293.101.823 dan pada tahun 2013 laporan arus kas sebesar Rp.588.807.862.508

Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa sudut pandang dari segi Pengendalian Intern Terhadap Kas yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar sudah terlaksana dengan baik.

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka berikut ini dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian intern merupakan system yang bertujuan untuk menjaga asset perusahaan, oleh karena itu PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar sendiri selalu berusaha untuk menerapkan pengendalian intern dengan baik seperti dengan adanya pemisahan tugas, dan melakukan pencatatan pada setiap transaksi yang dapat mempengaruhi kas bank.

2. Pengendalian yang diterapkan PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar melibatkan seluruh bagian yang bertanggung jawab terhadap jalannya operasi perusahaan.

3. Sistem pengendalian intern kas yang terjadi diterapkan dalam bentuk tulisan dan didukung dengan bukti-bukti. Sehingga PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar dapat mengurangi peluang terjadinya penyelewengan, kerugian atau kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi dan pengendalian kas.

4. Struktur organisasi perusahaan membagi tugas dan tanggung jawab yang jelas dan benar sehinggapelaksanaan pengendalian intern terhadap kas dapat dilaksanakan dengan baik.

70

5. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar sudah baik, hal ini ditandai dengan penggunaan formulir penerimaan dan pengeluaran kas yang terlaksana dengan baik

6. Laporan arus kas PT. Jasa raharja (Persero) Makassar pada tahun 2013 mengalami deficit sebesar Rp. 385,655,600,417 yang ditimbulkan dari aktivitas investasi dan pendanaan keuangan yang jumlahnya nihil.

7. Jumlah rata-rata perkembangan arus kas PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar terhadap jumlah kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas pasa tahun 2012 sebesar Rp. 70,582,634,694 dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 192,299,593,562 kas dan setara kas pada awal periode tahun 2012 sebesar Rp. 588,807,862,508 dan pada tahun 2013 sebesar Rp.

781,393,313,196 dan kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp.

656,293,101,823 dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 588.807.862.508.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Agar penerapan system pengendalian intern terhadap kas dapat terus dipertahankan, sehingga tujuan apa yang menjadi kekayaan khususnya kas PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar dapat terlindungi dengan adanya pengendalian yang ada.

2. PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar perlu melakukan pengawasan terhadap system akuntansi atau system administrasi guna mendukung efektifitas pengendalian arus kas.

3. Menigkatkan kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat dijalankan secara likuid.

4. mengintensifkan kerjasama dengan kantor cabang guna penanganan laporan arus kas perbankan likuid dalam menjalankan aktivitasnya.

Ali Widjanarko, Tasnim., 2006 Prinsip- Prinsip Akuntansi. Erlangga .Jakarta.

Bastian, Indra, 2005, Sistem Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Hartadi, Bambang Drs. MM., Akt., 2006. Sistem Pengendalian Intern, Edisi ketiga, Jerry J. Weygandt, dkk .,. 2007. Accounting Principle, Edisi 7.

Jusuf, HAryono., 2005 Dasar-Dasar Akuntansijilid 2 edisi 6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Kioso, Donald E. dkk .,. 2007. Akuntansi Intermediate, Edisi keduabelas.

Mulyadi., 2005 Sistem Akuntansi. Salemba empat. Jakarta.

Pudjo Muljono, Teguh. 2006, Bank Auditing Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank, Djambatan, Jakarta.

Riyanto, Bambang Prof. Dr., 2007. Dasar-Dasar Pembelanjaan, Edisi 4, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Rudianto., 2005 Pengantar Akuntansi. Erlangga. Jakarta.

Slamet sugiri, dan sumiyana., 2005 Akuntansi Keuangan Menengah Buku 1Edisi Revisi.

UPP AMP YKPN. Yogyakarta:

Tisnawati Sule, Ernie. 2005, Pengantar Manajemen, Kencana, Jakarta.

Tim redaksi., 2006 Sisitem pengendalian intern pemerintah. Fokus media.

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2013

KETERANGAN 31 DESEMBER 2012 31 DESEMBER 2013

(Rp.) (Rp.)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Laba sebelum pajak dan pos luar biasa 548,237,083,222 418,042,464,175 Penyesuaian Untuk :

Penyusutan 22,938,408,610 23,978,892,759

Akumulasi Aktiva Tetap Yang Dijual 0 (14,530,943,870)

Penghasilan Investasi (147,515,728,713) (108,183,815,476)

Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri 27,462,125,474 9,168,951,022 Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 39,357,032,881 46,205,714,759 Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja 490,478,921,474 374,681,263,369

(Kenaikan) Penurunan Piutang (16,801,176,509) (18,387,775,102)

Kenaikan (Penurunan) Hutang 30,557,991,468 27,995,062,270

Kas dihasilkan dari operasi 504,235,736,433 384,288,550,537

Pembayaran Pajak Penghasilan (125,362,407,170) (98,854,074,809)

Kas bersih dari aktivitas operasi 378,873,329,263 285,434,475,728

Arus kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) (35,741,350,258) (13,318,760,074)

Penjualan Aktiva Tetap 3,097,395,874 14,856,316,696

Penambahan (Penurunan) Deposito (224,900,500,000) (136,226,000,000) (Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (58,439,116,460) (320,120,536,993) (Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (9,966,703,748) (7,444,025,208) (Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya 3,268,799,976 (3,829,626,361)

Penerimaan Bunga 133,532,972,383 72,675,575,246

Penerimaan Dividen 13,186,063,435 10,673,287,203

Penerimaan Laba Penjualan Saham 796,692,895 24,078,169,074

(175,165,745,903) (358,655,600,417) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Beban yang ditangguhkan dan Aktiva Lainnya 100,459,082 597,226,409

Pembayaran Utang Pajak 560,890,252 (35,825,989,282)

Pembagian Laba/Dividen (133,786,298,000) (83,849,706,000)

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (133,124,948,666) (119,078,468,873) Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas 70,582,634,694 (192,299,593,562) Kas Dan Setara Kas pada awal periode 588,807,862,508 781,393,313,196 Kas Dan Setara Kas pada akhir periode 656,293,101,823 588,807,862,508

Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari :

Keterangan Tahun 2012 Tahun 2013

- Kas 2,038,287,772 2,170,023,816

- Bank 79,654,546,351 69,752,904,325

- Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan 574,600,267,700 516,884,934,367 656,293,101,823 588,807,862,508

Nomor : 288/Mks /JR/VI/2014 Makassar, 10 Juni 2014 Lamp. : -

Hal : Permohonan Izin Penelitian Kepada Yth.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI

JL. Sultan Alauddin No. 259 Di -

Makassar Menunjuk :

Surat saudara No. 380/C.4-II/v/35/2014, pada tanggal 17 April 2014, Perihal tersebut di atas, dengan ini disampaikan sebagai berikut :

1. Pada dasarnya prinsipnya kami memberikan Izin penelitian atas nama Mahasiswa saudara sebagai berikut :

Nama : Nur. Mawadda. M Nim : 10573 02156 10

Judul : ‘’ Analisis Pengendalian Intern Terhadap Kas Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar‘’

2. Pelaksanaan dan tujuan penelitian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Data yang diperoleh hanya untuk kepentingan dalam lingkup akademik dan tidak dapat digunakan atau di publikasikan untuk keperluan lain

b. Tidak menyangkut rahasia perusahaan

c. Pelaksanaan penelitian dengan memenuhi segala ketentuan yang di tetapkan oleh PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar.

d. Setelah melakukan penelitian, wajib menyerahkan laporan hasil penelitian kepada PT. Jasa Raharja (Persero) Makassar sebanyak 1 (satu) eksemplar

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan banyak terima kasih.

PT. JASA RAHARJA (Persero) Makassar

Dr. Ir. Sulistianingtias, Mm.,AAIK

Dalam dokumen PADA PT JASA RAHARJA ( PERSERO ) MAKASSAR (Halaman 82-94)

Dokumen terkait