BAB I PENDAHULUAN
C. Pengertian Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, yang mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.29
Istilah Negara adalah terjemahan dari staat (dalam bahasa Belanda dan Jerman), state (bahasa Inggris), dan etat (Bahasa Prancis). Istilah staat mempunyai sejarah sendiri. Mula-mula istilah tersebut digunakan pada abad ke-15 di Eropa Barat. Kata staat merupakan peralihan dari bahasa latin, yaitu status atau statum.30
Secara bahasa status dalam bahasa latin klasik adalah kata yang abstrak yang menunjukkan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat tegak dan tetap. Sejak zaman Cicero (104-43 SM) kata status atau statum itu lazim diartikan sebagai standing atau station
“kedudukan”, dan dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia sebagaimana diartikan dalam istilah status civitatis atau status
28 QS. Al Fath 48:28
29 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta:
Balai Pustaka, 2007) hal. 777.
30 F. Isjawara, Pengantar Ilmu Politik ( Bandung: Binacipta, cetakan ke 7, 1980) hal 31
republicae. Dalam berbagai arti yang terakhir itu, pada abad ke-16 kata status dipertalikan kepada kata Negara.
Konsepsi Kelsen mengenai Negara menekankan bahwa Negara merupakan suatu gagasan tekhnis semata-mata yang menyatakan fakta bahwa serangkaian kaidah hukum tertentu mengikat sekelompok individu yang hidup dalam suatu wilayah teritorial terbatas. 31
Pendapat lain bahwa Negara merupakan suatu lembaga, yaitu satu sistem yang mengatur hubungan yang ditetapkan oleh manusia antara mereka sendiri sebagai satu alat untuk mencapai tujuan yang paling pokok di antaranya ialah satu sistem ketertiban yang menaungi manusia dalam melakukan kegiatan. 32
Pendapat lain mendefinisikan bahwa Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, Negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik.
Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerjasama, sekaligus suasana antagonis dan penuh pertentangan.
Dibawah ini disajikan beberapa rumusan mengenai Negara :33
a. Roger H. Soltau “Negara adalah agen (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atans nama masyarakat (The State is a agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the Community).
b. Harold J. Laski “ Negara adalah suatau masyarakat yang di integrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian
31 J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, ed. Kesepuluh (1) ( Jakarta: Sinar Grafika, 1989) hal. 128.
32 J.L. Brierly, Hukum Bangsa-Bangsa: Suatu Pengantar Hukum Internasional, diterjemahkan oleh Moh. Radjah ( Jakarta: Bhratata, 1996) hal . 97
33 Miriam Budiharjo, Dasar-dasar Ilmu Politik ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008) hal 48
dari masyarakat. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk memenuhi terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama. Masyarakat merupakan Negara kalau cara hidup harus ditaati baik oleh individu maupun oleh asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat ( the state is a society which is integrated by possessing a coercive authority legally supreme over any individual or group which is part of the society. A society is a group of human beings living together and working together for the saticsfaction of their mutual wants. Such a society is a state when the way of live to which both individuals and associations must conform is defined by a coercive authority binding upon them all)
c. Robert M. Maclver “ Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penerbitan di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa ( The state is an association which, acting through law as promulgated by a goverment endowed to this end with coercive power, maintains whitin a community territorially the universal external conditions of social order).
Jadi sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan memaksa masyarakat untuk mengikuti peraturan perundang- undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis terhadap kekuasaan yang sah.
Pendapat lain mengatakan bahwa Negara didefinisikan O. Hood Philips, Paul Jackson dan Patricia Leopold sebagai berikut;34
An independent political society occupying a defines territory, the members of which are united together for the purpose of resisting external force and the preservation of internal order. No independent political society canbe termed as state unless it professes to exercise both these
34 O. Hood, Philips, Paul Jackson and Patricia leopold, Contitutional and Administrative Law, 8 edition ( London: Sweet and Maxwell, 2001) hal 4-5 dalam buku Max Boli Sabon, Ilmu Negara : Bahan pendidikan untuk perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Atmajaya, 2019) hal 3-4
functions; but no modern state of any inpoertance content it self with this narrow range of activity. As civilition becomes more complex, population increases and social consciences aries, the needs of the governed call for increased attention; taxes have to belivied to meet this needs; justice must be administered, commerce regulated, educational facilities and many other social services provided.
(suatu masyarakat politik yang independen menempati suatu wilayah yang definitive, dan anggota-anggotanya dipersatukan bersama-sama dengan tujuan melawan kekuatan memaksa secara eksternal dan melakukan pelestarian melalui peraturan internal. Tidak ada masyarakat politik independen dapat di kategorikan Negara, kecuali jika ia menjalankan kedua fungsi ini. Akan tetapi, tidak ada Negara modern dapat menyatakan apapun kepentingannya sendiri dengan jangkauan aktivitas yang lebih sempit. Urusan rakyat menajdi lebih rumit, populasi bertambah, dan hati nurani kemasyarakatan timbul, kebutuhan pemerintah menuntutperhatian ditingkatkan; pajak harus di tarik untuk memenuhi kebutuhan; keadilan harus di urus, perdagangan diatur, fasilitas bidang pendidikan dan beberapa pelayanan sosial lain harus disediakan.
Sementara menurut Logemann, mengatakan bahwa Negara ialah sebuah organisasi-otoritas, dan dengan demikian penguasaan suatu masyarakat yang ada sebagai keseluruhan; jadi pendirian dan pemeliharaan suatu tertib masyarakat tertentu.35
Menurut Plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi dan terdiri dari orang-orang (individu-individu) yang timbul atau ada karena masing-masing dari orang itu secara sendiri-sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang beraneka ragam, yang menyebabkan mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kepentingan
35 Logemenn, J.H.A, Tentang teori suatu Hukum tata Negara Positif (Jakarta:Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1975) hal 95
mereka bersama. Kesatuan inilah yang kemudian disebut masyarakat atau Negara.36
Sedangkan menurut Aristoteles Negara ada karena penggabungan keluarga-keluarga menjadi satu kelompok yang besar. Kelompok itu bergabung sehingga menjadi satu desa, Desa bergabung lagi, demikian seterusnya, hingga menjadi Negara, yang sifatnya masih merupakan satu kota atau polis.37
Sudah menjadi kodrat alam, bahwa manusia sejak dahulu kala selalu hidup bersama-sama dalam suatu kelompok (zoon politicon). Dalam kelompok manusia itulah mereka berjuang bersama-sama mempertahankan hidupnya mencari makan, melawan bahaya dan bencana serta melanjutkan keturunannya. Mereka berinteraksi, mengadakan hubungan sosial. Untuk mempertahankan hak mereka untuk dapat hidup di tempat tinggal tertentu yang mereka anggap baik untuk sumber penghidupan, diperlukan seseorang atau sekelompok kecil orang-orang yang ditugaskan mengatur dan memimpin kelompoknya. Kepada pemimpin kelompok inilah diberikan kekuasaan- kekuasaan tertentu dan kelompok manusia tadi diharuskan menaati peraturan- peraturan perintah pemimpinnya. 38
Hakikat Negara adalah untuk kepentingan warga Negara yang bersangkutan agar mereka dapat hidup baik dan bahagia, Negara merupakan satu kesatuan yang bertujuan mencapai kebaikan yang tertinggi, kesempurnaan diri manusia selaku anggota Negara. Kebahagiaan seseorang hanya dapat disarankan jika ia berada di dalam Negara. Kebahagiaan itu sangat bergantung pada kebahagiaan Negara yang besangkutan. Dengan begitu bahwa jika kepentingan Negara terpelihara dengan baik, dengan sendirinya kepentingan manusia selaku warganya pun terjamin.39
36 Soehino, Ilmu Negara (Yogyakarta : Liberty, 1980), hlm. 17.
37 Max Boli Sabon, Ilmu Negara : Bahan pendidikan untuk perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Atmajaya, 2019) hal 22
38 C.S.T. Kansil, Ilmu Negara Umum dan Indonesia (Jakarta :PT Pradnya Paramita, 2001), hlm.
133.
39 Max Boli Sabon, Ilmu Negara : Bahan pendidikan untuk perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Atmajaya, 2019) hal 22
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut dengan kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.