• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Tenik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Setelah data sudah terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka gegiatan yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan analisis data tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian instrument statistik sebagai berikut:

1. Kisi-kisi Instrumen

Angket ini digunakan dalam pengumpulan data motivasi belajar siswa kelas IV SDN 290 Inpres Kasisi` dengan berpedoman pada skala likert. Dalam skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial, maka variabel yang akan diukur menjadi komponen yang dapat diukur. Lalu komponen yang diukur ini dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden. Skoring dalam angket menggunakan model skala likert dengan bobot skor sebagai beriku:

Tabel 3.4 Skala Likert Alternatif

Jawaban

Struktur Item Pertanyaan

Positif Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

2. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen, dengan kata lain uji validitas adalah suatu langka pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian Arsi, (2021).

Untuk melakukan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution) dengan menggunakan korelasi

Brivariate pearson (product moment person). Adapun rumus validitas yang digunkan adalah rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = 𝑁 π‘‹π‘Œ βˆ’ ( 𝑋) ( π‘Œ)

{𝑁( 𝑋2) βˆ’ 𝑋)2 βˆ’ {𝑁( π‘Œ2) βˆ’ ( π‘Œ)2}

Keterangan:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dua variabel yang dikorelasikan

π‘‹π‘Œ : Jumlah perkalian X dan Y 𝑋 : Jumlah nilai X

π‘Œ : Jumlah nilai Y

𝑋2 : Jumlah kuadrat dari X π‘Œ2 : Jumlah kuadrat dari Y

Untuk penujian valitas di atas digunakan untuk perhitungan angket secara keseluruhan.Kemudian untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal maka hasil perhitungan π‘Ÿπ‘₯𝑦 atau rhitung harus dikorelasikan dengan rtabel. Jika rhitung>

rtabelmaka butir soal dikatakan valid, sebaliknya jika rhitung≀ rtabel maka butir soal dikatakan tidak valid dengan nilai signifikansi 0,05.

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas pada suatu instrument penelitian adalah sebuah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian sudah dapat dikatakan reliable atau tidak Dewi dan Sudaryanto, (2020).Rebilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reabilitas angket dapat dilakukan setelah uji validitas anket diketahui.

Uji reabilitas angket pada penelitian ini yaitu menggunakan program SPSS dengan metode Alpha Cronbach’s. adapun rumusnya yaitu sebagai berikut:

π‘Ÿ11 = 𝑛

𝑛 βˆ’ 1 1 βˆ’ πœŽπ‘‘2 πœŽπ‘‘2

Keterangan:

π‘Ÿ11 : Reliabilitas yang dicari

𝑛 : Jumlah item pertanyaan yang diuji πœŽπ‘‘2 : Jumlah varians skor tiap-tiap item πœŽπ‘‘2 : Varians total

Jika nilai alpha > 0,60 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability). Dengan demikian jika alpha > 0,90 maka reliabilitas tinggi dan jika alpa 0,50-0,60 maka reliabilitas moderat dan jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. Tingkat taraf signifikansi 𝛼 = 0,05.

c. Uji Kesukaran Soal

Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut Indeks Kesukaran (Diffyculty Indeks). Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval 0,00. Soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks 1,00 berarti soal tersebut terlalu mudah. Soal yang tingkat kesukarannya sedang, maka dapat memberikan informasi mengenai perbedaan individual yang paling besar. Rumus untuk menghitung indeks kesukaran butir soal yaitu:

𝐼𝐾 = 𝐽𝐡𝐴+ 𝐽𝐡𝐡 𝐽𝑆𝐴+ 𝐽𝑆𝐡

Sumber: Lovisia (2018)

Keterangan:

IK : Indeks kesukaran

JBA : Jumlah skor kelompok atas JBB : Jumlah skor kelompok bawah JSA : Jumlah kelompok atas

JSB : Jumlah skor ideal kelompok bawah

Tolak ukur untuk menginterprestasikan taraf kesukaran tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.5 Tolak Ukur Taraf Kesukaran Soal.

Nilai P Interpretasi

𝑃 = 0,00 Sangat Sukar

0,00 < 𝑃 β‰₯ 0,30 Sukar

0,30 < 𝑃 ≀ 0,70 Sedang

0,70 < 𝑃 ≀ 1,00 Mudah

𝑃 = 1,00 Sangat Mudah

Sumber: Lovisia (2018)

d. Daya Pembeda

Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara testi (siswa) yang pandai atau kemampuan tinggi dengan

siswa yang kemampuannya rendah. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut:

𝐷𝑃 =π½π΅π΄βˆ’ 𝐽𝐡𝐡 𝐽𝑆𝐴

Sumber: Lovisia (2018)

Keterangan:

DP: Indeks daya pembeda JBA : Jumlah skor kelompok atas JBB : Jumlah skor kelompok bawah JSA : Jumlah skor ideal kelompok atas

Tolak ukur untuk menginterprestasikan daya pembeda tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.6 Tolak Ukur Daya Pembeda Soal.

Nilai D Interpretasi

𝐷 = 0,00 Sangat Jelek

0,00 < 𝐷 β‰₯ 0,20 Jelek

0,20 < 𝐷 ≀ 0,40 Cukup

0,40 < 𝐷 ≀ 0,70 Baik

0,70 < 𝐷 ≀ 1,00 Sangat Baik

Sumber: Lovisia (2018)

3. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan utuk mengetahui apakah data dalam penelitian tersebut normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan pada

beberapa variabel yakni perlakuan sebagai variabel bebas yang dimanipulasi (X) serta sebelum dan sesudah diberikan perlakuan sebagai variabel lain (Y1 dan Y2).

Dalam penelitian ini dapat menggunakan bantuan program SPSS dengan signifikan 0,05. Data berdistribusi normal jika siknifikannya > 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama (homogen). Uji ini dilakukan sebagai prasysrat analisis statistik untuk mengetahui keadan varians antara kedua kelompok, sama atau berbeda. Adapun rumus yang dugunakan yaitu:

𝐹 =𝑆12 𝑆22

Sumber: (Lovisia, 2018)

Keterangan:

𝑆12= Varians terbesar 𝑆22= Varians terkecil

Dengan kriteria pengujiannya adalah jika F hitung< F tabel maka kedua varians kelompok data tersebut adalah homogen dan jika F hitung > F tabel maka varians kelompok tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini dianalisis dengan kuantitatif untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan sekoah sebagai sumber belajar terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kela IV UPT SPS Galangan Kapal II Kota Makassar.Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan, adapun jalannya menunjukkan angket. Setelah uji persyaratan terpenuhi selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan statistik t, dengan bantuan program SPSS untuk mengetahui derajat kesetaraan hubungan, memprediksi besarnya hubungan antara variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui.Jika thitung> ttabel pada tingkat kesalahan taraf 5%

maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas (X)dengan variabel terikat (Y). Sedangkan, Jika thitung< ttabel pada tingkat kesalahan taraf 5% maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas (X)dengan variabel terikat (Y). Adapun rumusnya yaitu, sebagai berikut:

𝑑 = π‘Ÿ 𝑛 βˆ’ 2 1 βˆ’ 12

1 2

Keterangan:

π‘Ÿ : Korelasi product moment 𝑛 : Jumlah responden

Kriteria pengambilan keputusan menggunakan statistik t, yaitu sebagai berikut:

a. Nilai signifikansi t < 0,05 atau koefisien t hitung signifikansi pada taraf kurang dari 5% maka H0 ditolak, yang berarti pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar secara menyeluruh mempengaruhi motivas dan hasil belajar peserta didik kelas IV.

b. Nilai signifikansi t > 0,05 atau koefisien t hitung signifikansi pada taraf.

c. Lebih dari 5% maka H0 diterima, yang berarti pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar secara menyeluruh mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas IV.

41

Sekolah Dasar Negeri 290 Inpres Kasisi` merupakan sekolah negeri yang sudah teragreditasi B dan berlamat di Kasisi`-Lembang Gasing, Kec. Mengkendek di Toraja. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 16 Juli 2022 dengan menguraikan secara rinci hasil penilitian kuantitatif dari pengaruh pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 290 Inpres Kasisi`.

Kepala sekolah SDN 290 Kasisi` yakni ibu Yuliana S. Th, adapun guru yang mengajar di SDN 290 Kasisi` sebanyak sembilan guru yang terdiri atas enam guru kelas satu guru olahraga, dan 2 guru agama. Jumlah siswa SDN 290 Inpres Kasisi`secara keseluruhan sebanyak 114 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 56 dan jumlah siswa perempuan sebanyak 58. Berdasarkan tingkatan, kelas I sebanyak 12 siswa, kelas II sebanyak 15 siswa, kelas III sebanyak 18 siswa, kelas IV sebanyak 28 siswa, kelas V sebanyak 21 siswa, dan kelas VI sebanyak 20 siswa. Sempel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 28 siswa, jumlahnya terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Visi Sekolah :

β€œUnggul dalam prestasi, keterampilan dan karakterbangsa berdasarkan IMTAQ dan IPTEK”

Misi Sekolah :

1. Mengefektifkan pelaksanaan PAKEM

2. Menumbuhkan budi pekerti yang luhur sesuai agama dan keyakinannya 3. Meningkatkan disiplin dan etos kerja

4. Menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan

5. Pengenalan dan penerapan alat pelajaran sesuai tuntutan kirikulum

6. Menumbuhkan minat baca, tulis, hitung dengan memanfaatkan sumber belajar

7. Mengembangkan bakat seni dan budaya Tujuan Sekolah :

Mengacuh pada misi dan visi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut, mewujudkan kesempatn dan pemerataan bagi seluruh peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, akuntabel, efktif, efisien dan mandiri.

B. Hasil Penelitian 1. Pengujian instrumen

Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian instrumen terlebih dahulu pada angket dan soal tes berdasarkan teknik analisis data yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pengujian intrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda soal dan tingkat kesuksran soal. Pengujian tersebut dilakukan di kelas IV SDN 290 Inpres Kasisi` sebagai kelas uji instrumen sebbanyak 28 orang. Berikut hasil pengujian instrumen :

a. Angket

1. Validitas Angket

Dalam penelitian ini, item pertanyaan pada angket terdiri dari 20 pertanyaan pretest dan 20 pertanyaan posttest dapat dilihat pada lampiran.

adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas item pertanyaan angket menggunakan rumus korelasi Bivariate Pearson (Product Moment Pearson) untuk memperoleh nilai rhitung dengan bantuan program SPSS 16. Kemudian nilai rhitung yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai rtabel untuk pengambilan keputusan dengan taraf signifikansi 0,05. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila rhitung> rtabel. Berdasarkan jumlah responden sebanyak 28, maka diperoleh nilai rtabel dengan n-2 = 28-2 = 26 dan diperoleh nilai rtabel sebesar 0,374. Adapun data hasil uji validitas instrumen penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.1Validitas Angket Motivasi Belajar (Posttest)

No rhitung rtabbel Perbandingan Keterangan

1 0,896 0,374 rhitung> rtabel Valid 2 0,929 0,374 rhitung> rtabel Valid 3 0,901 0,374 rhitung> rtabel Valid 4 0,865 0,374 rhitung> rtabel Valid 5 0,637 0,374 rhitung> rtabel Valid 6 0,652 0,374 rhitung> rtabel Valid 7 0,929 0,374 rhitung> rtabel Valid 8 0,936 0,374 rhitung> rtabel Valid 9 0,896 0,374 rhitung> rtabel Valid

10 0,838 0,374 rhitung> rtabel Valid 11 0,896 0,374 rhitung> rtabel Valid 12 0,929 0,374 rhitung> rtabel Valid 13 0,901 0,374 rhitung> rtabel Valid 14 0,865 0,374 rhitung> rtabel Valid 15 0,637 0,374 rhitung> rtabel Valid 16 0,652 0,374 rhitung> rtabel Valid 17 0,929 0,374 rhitung> rtabel Valid 18 0,936 0,374 rhitung> rtabel Valid 19 0,896 0,374 rhitung> rtabel Valid 20 0,869 0,374 rhitung> rtabel Valid

Berdasarkan tabel uji validitas di atas, menunjukkan bahwa dari pengujian 20 item semua item memiliki nilai rhitung >rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa semua item tersebut valid. Adapun data hasil perhitungan rhitung SPSS dapat dilihat pada lampiran output uji validitas angket item motivasi belajar.

2. Reabilitas Angket

Dalam penelitian ini menggunakan rumus, Cronbach’s Alpha dengan bantuan progran SPSS 16. Adapun angket dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Tabel 4.2 Output Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,993 20

Berdasarkan tabel output uji reliabilitas diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,969 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan yang valid pada angket dinyatakan reliabel atau konsisten karena nilai Cronbach’s Alpha >0,60.

b. Soal Tes 1) Validitas Soal

Dalam penelitian ini instrumen soal tes struktur dan fungsi bagian tumbuhan yang digunakan terdiri dari lima soal dengan bentuk soal essay yang dapat dilihat pada lampiran soal tes. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas soal menggunakan rumus korelasi Bivariate Pearson (Product Moment Pearson) untuk memperoleh nilai rhitung dengan bantuan program SPSS 16. Kemudian nilai rhitung yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai rtabbel

untuk pengambilan keputusan dengan taraf signifikansi 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan soal tes dikatakan valid jika rhitung>rtabbel.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Soal Tes (Posttes)

No rhitung rtabbel Perbandingan Keterangan

1 0,624 0,374 rhitung> rtabel Valid 2 0,605 0,374 rhitung> rtabel Valid 3 0,530 0,374 rhitung> rtabel Valid 4 0,753 0,374 rhitung> rtabel Valid 5 0,707 0,374 rhitung> rtabel Valid

Berdasarkan tabel uji validitas di atas, diketahui bahwa dari soal yang berjumlah 5 memenuhi kriteria validitas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan semua soal yang valid.

2) Reliabilitas Soal

Dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bbantuan program SPSS 16. Adapun soal dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha >0,60

Tabel 4.4 Output Uji Reliabilitas Tes Soal Essay

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.647 5

Berdasarkan tabel output hasil uji reliabilitas soal tes di atas, menunjukkan rhitung> rtabbel atau Cronbach’s Alphasebesar 0,647> 0,60 dengan nilai tersebut maka dinyatakan instrumen yang digunakan reliabel.

3) Tingkat Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui kualitas butir soal yang tergolong sukar, sedang, atau mudah. Uji tingkat kesukara soal diuji dengan menggunakan program SPSS 16.

Tabel 4.5 Analisis Uji Kesukaran Soal Nomor

Soal

Nilai P Tingkat Kesulitan

1 0.80 Mudah

2 0.64 Sedang

3 0.52 Sedang

4 0.40 Sedang

5 0.32 Sedang

Tabel di atas, penggolongan tingkat kesukaran soal tersebut dilakukan dengan melihat nilai tingkat kesukaran P setiap butir soal dengan klasifikasi interpretasi tingkat kesukaran. Sehingga, berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari kelima soal valid di atas terdapat empat soal yang memiliki interpretasi tingkat kesukaran sedang dan terdapat satu soal yang memiliki interpretasi tingkat kesukaran sangat sukar. Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes struktur dan fungsi bagian tumbuhan dengan menggunakan SPSS 16 dapat dilihat pada lampiran output hasil uji tingkat kesukaran soal.

4) Daya Beda Soal

Analisis daya beda soal dalam penelitian ini dilakukan untuk membedakan kemampuan siswa yang memiliki kemampuan tinggu atau rendah.

Uji daya beda ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Adapun diperoleh hasil daya beda setiap butir soal, sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Analisis Daya Beda Soal

Kriteria Item Soal

Nomor Soal Jumlah Soal

Baik 1, 4, 5 3

Cukup 2, 3 2

Jumlah 5

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa dari kelima soal yang valid terdapat tiga soal yang memiliki daya beda soal yang baik dan dua soal memiliki daya yang cukup.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terhadap motivasi dan hasil belajar siswa SDN 290 Inpres Kasisi` Tana Toraja. Penelitian ini dilakukan di kelas IV pada juni 2022 dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang.

Berdasarkan hasil uji pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar motivasi belajar yang diperoleh melalui angket/kuesioner yang terdiri dari 20 butir pertanyaan dan 28 responden dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), RR (ragu- ragu), TS (tidak Setuju), STS (sangat tidak setuju). Skor maksimal dari alternatif jawaban yaitu 5 dan skor minimal yaitu 1. Kemudian, untuk mengukur hasil belajar siswa mengunakan one group pretest-posttest diukur dengan soal tes IPA tentang struktur dan fungsi bagian tumbbuhan yang terdiri dari 5 soal.

Adapun data hasil penelitian yang diperoleh akan dideskripsikan sebagai berikut:

a. Data Hasil Motivasi Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk mengukur motivasi siswa kelas IV SDN 290 Inpres Kasisi`

di Tana Toraja dengan menggunakan pretest-posttest maka diperoleh hasil analisis pada tabel di bawah.

Sebelum melakukan perlakuan maka peneliti memberikan angket pretest sebagai tes awal. Tes ini mengukur kemampuan siswa sebelum melakukan perlakuan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Adapun hasil nilai pretest dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini tabel interval data hasil nilai pretest

Tabel 4.7 Data Interval Motivasi Belajar Siswa (Pretest)

No Interval Kategori Frekuensi Presentase

1. 21 – 36 Sangat Rendah 5 17,9%

2. 37 – 52 Rendah 2 7,1%

3. 53 – 68 Sedang 12 42,9%

4. 69 – 84 Tinggi 7 25%

5. 85 – 100 Sangat Tinggi 2 7,1%

Jumlah 28 100%

Dari tabel interval 4.7 di atas, maka dapat dikatakan deskripsi nilai Pretest motivasi belajar siswa dengan rata-rata skor tinggi diatas 70, dilihat dari jumlah frekuensi yang paling banyak yaitu 9 (32,1%) dari 28 siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa (Pretest) terbilang rendah.

Setelah peneliti memberikan pretest maka pada pertemuan selajutnya peneliti memberikan perlakuan (treatment) dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan pertemuan selanjutnya memberikan posttest.

Adapun data hasil nilai posttest dapat dilihat pada lampiran. Berikut tabel data interval data motivasi belajar posttest:

Tabel 4.8 Data Interval Motivasi Belajar Siswa (Posttest)

No Interval Kategori Frekuensi Presentase

1. 21 – 36 Sangat Rendah 1 3,6%

2. 37 – 52 Rendah 0 0%

3. 53 – 68 Sedang 12 42,9%

4. 69 – 84 Tinggi 9 32,1%

5. 85 – 100 Sangat Tinggi 6 21,4%

Jumlah 28 100%

Dari tabel interval 4.8 di atas, maka dapat dikatakan deskripsi nilai Posttest motivasi belajar siswa dengan rata-rata skor tinggi diatas 70, dilihat dari jumlah frekuensi yang paling banyak yaitu 15 (53,5%) dari 28 siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa (Posttes) terbilang tinggi.

b. Data Penelitian Hasil Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa kelas IV SDN 290 Inpres Kasisi` di Tana Toraja dengan menggunakan pretest-posttest maka diperoleh hasil analisis pada tabel di bawah.

Sebelum melakukan perlakuan maka peneliti memberikan pretest sebagai tes awal berupa tes essay. Tes ini mengukur kemampuan siswa sebelum melakukan perlakuan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Adapun hasil nilai pretest dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini tabel interval data hasil nilai pretest :

Tabel 4.9 Data Interval Hasil Belajar Siswa Pretest

No Interval Kategori Frekuensi Presentase

1. 21 – 36 Sangat Rendah 5 17,86%

2. 37 – 52 Rendah 11 39,3%

3. 53 – 68 Sedang 10 35,7%

4. 69 – 84 Tinggi 2 7,1%

5. 85 – 100 Sangat Tinggi 0 0

Jumlah 28 100%

Dari tabel 4.9 di atas maka dapat dikatakan nilai pretest sangat rendah, dimana siswa memperoleh nilai tertinggi di atas 70 dilihat dari nilai frekuensi yang paling banyak yaitu 2 (7,1%) siswa maka nilai ini dapat dikatakan rendah.

Setelah peneliti memberikan pretest maka pada pertemuan selajutnya peneliti memberikan perlakuan (treatment) dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan pertemuan selanjutnya memberikan posttest.

Adapun data hasil nilai posttest dapat dilihat pada lampiran. Berikut tabel data interval data hasil belajar posttest:

Tabel 4.10 Data Interval Hasil Belajar Siswa Posttest

No Interval Kategori Frekuensi Presentase

1. 21 – 36 Sangat Rendah 0 0

2. 37 – 52 Rendah 0 0

3. 53 – 68 Sedang 5 17,9%

4. 69 – 84 Tinggi 13 46,4%

5. 85 – 100 Sangat Tinggi 10 35,7%

Jumlah 28 100%

Dari tabel interval 4.10 di atas, maka dapat dikatakan deskripsi nilai hasil belajar siswa posttest dengan rata-rata skor diatas 70, dilihat dari jumlah frekuensi

yang paling banyak yaitu 23 (82,1%) dari 28 siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar posttest siswa terbilang tinggi.

3. Analisis Data

Berdasarkan deskripsi data di atas, data-data tersebut akan dianalisis lebih lanjut dengan tahapan sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya. Adapun analisis yang akan dilakukan adalah analisis statistik inferensial yang terdiri dari uji prasyarat melalui uji normalitas dan uji homogenitas dan uji hipotesis melalui uji t. Adapun analisisnya sebagai berikut:

a. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji prasyarat dengan dua uji, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun data hasil uji prasyarat sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Adapun uji normalitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 menggunakan Kolmogrov-Smirnov dengan signifikansi 0,05. Adapun hasill uji normalitas data penelitian sebagai berikut:

a) Motivasi Belajar

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig.

Motivasi Belajar siswa Pretest .174 28 .060

Posttest .118 28 .200*

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel 4.10 hasil uji normalitas motivasi belajar siswa dengan bantuan SPSS 16 dijelaskan bahwa data berdistribusi normal yang dapat dilihat dari nilai signifikasi atau probabilitasnya, maka nilai yang didapat > 0,05 sehingga data- data tersebut berdistribusi normal.

b) Hasil Belajar

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig.

Hasil Belajar Siswa PreTest .111 28 .200*

PostTest .143 28 .150

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel 4.11 hasil uji normalitas hasil belajar siswa dijelaskan bahwa data berdistribusi normal yang dapat dilihat dari nilai signifikasi atau probabilitasnya, maka nilai yang didapat > 0,05 sehingga data-data tersebut berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

a) Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4. 13 Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar

Test of Homogeneity of Variance Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Motivasi Belajar siswa Based on Mean 1.197 1 54 .279

Based on Median 1.049 1 54 .310

Based on Median and

with adjusted df 1.049 1 49.476 .311

Based on trimmed

mean 1.162 1 54 .286

Pada tabel 4.12 di atas dengan bantuan SPSS 16 dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas motivasi belajar siswa dengan nilai signifikansi 0,279 >

0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen variabel bersifat homogen.

b) Hasil Belajar Siswa

Tabel 4. 14 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Belajar siswa Based on Mean .108 1 54 .744

Based on Median .081 1 54 .777

Based on Median and with

adjusted df .081 1 53.533 .777

Based on trimmed mean .111 1 54 .741

Pada tabel 4.13 di atas dapat dengan bantuan SPSS 16 diketahui bahwa hasil uji homogenitas hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi 0,744 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen variabel bersifat homogen.

b. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dan diperoleh data berdistribusi normal dan homogen, maka langka selanjutnya yang dilakukan adalah dengan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t unuk mengetahui apakah ada

Dokumen terkait