• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun

Dalam dokumen LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (Halaman 30-35)

BAB II SIFAT DAN SUMBER LIMBAH BERBAHAYA

2.1 Pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun

Manahan (1994) mengatakan sebuah benda yang berbahaya adalah material yang boleh jadi menghadirkan bahan berbahaya bagi kehidupan organisme, matrial, bangunan, atau linkungan karena ledakan atau bahaya kebakaran, korosi, keracunan bagi organisme, maupun akibat yang menghancurkan. Maka apakah limbah yang berbahaya itu? Meskipun telah di katakan bahwa

“Pembahasan tentang pertanyaan tersebut selama ini tidak membuahkan hasil” maka definisi sederhana tentang limbah berbahaya adalah ia merupakan substansi/zat berbahaya yang telah dipisahkan/dibuang, tak diacuhkan, dilepaskan, atau direncanakan sebagai matrial limbah, atau sesuatu yang bias jadi berhubungan dengan zat lain menjadi berbahaya. Definisi tentang limbah yang berbahaya dalam pengertian yanag sederhana tidak demikian dan boleh jadi membahayakan anda jika anda berhadapan dengannya.

Menurut pp no. 18 tahun 1999 pengertian limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan sedang limbah bahan berbahaya dan beracun disingkat menjadi limbah B3 adalah sisa suatu usha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung, maupun tidak

langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakan linkungan hidup, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan linkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Sejarah Zat-zat Berbahaya

Manusia selalu dihadapkan pada zat-zat berbahaya semenjak zaman pra sejarah ketika mereka menghisap gas gunung berapi yang beracun ataupun menyerah kepada karbon monoksida karena kurangnya ventilasi perapian dalam gua-gua yang demikian ketat isolasinya menghadapi dinginnya zaman es. Para budak di zaman Romawi kuno terkena penyakit paru-paru karena menganyam serat mineral asbes menjadi kainagar agar ia menjadi lebih tahan. Beberapa studi arkeologi dan sejarah dan sejarah telah menyimpulkan bahwa guci-guci angur yang terbuat dari timbal pada msyarakat berkecukupan yang berkuasa, yang menyebabkan perilaku tak menentu misalnya kesukaan yang berlebihan akan peristiwa-peristiwa olah raga yang sepektakuler, defisit angaran yang luar biasa, institusi-institusi keuangan yang jelek, dan tak dapat dibayangkan, tindakan-tindakan spekulasi militer yang ambisius di luar negeri. Alchemis yang bekerja pada abad pertengahan sering kali menderita luka melemahkan dan sakit yang diakibatkan dari bahan-bahan kima dan bahan-bahan peledak yang berbahaya dan beracun. Selam tahun 1700-an aliran dari timbunan sampah tambang mulai menyebabkan persoalan- persoalan kontaminasi di Eropa. Karena produksi bahan celup dan produk kimia organik lainnya yang dikembangkan dari industri tar batubara di Jerman selama tahun 1800-an polusi dan keracunan dari produk samping tar batu bara diamati pada kira-kira tahun 1900 kuantitas dan jenis limbah kimia yang diprodusir setiap tahun telah meningkat dengan tajam dengan tambahan limbah-limbah

seperti baja-baja yang digunakan, dan cairan pengumpul logam, limbah timbale dari aki bekas, limbah krom, limbah penyulingan minyak, limbah radium, dan limbah fluoride dari penyulingan biji aluminium. Sebagaimana abad berlanjut menuju perang dunia ke II, limbah dan hasil samping yang berbahaya dari pada industri meningkat dengan menyolok dari hasil pabrik pembuatan cairan klorine, pestisida sintesis, pabrik polimer, plastik, cat bahan pengawet kayu.

Peristiwa Love Canal pada tahun 1970-an dan 1980-an membawa persoalan limbah berbahaya pada perhatian publik sebagai issue politik utama AS. Mulai tahun 1940 suatu tempat di air terjun di Niagara, New York telah menerima kira-kira 20.000 ton limbah kimia yang terdiri dari setidak-tidaknya 80 bahan kimia yang berbeda. Dalam tahun 1994 pemerintah negara bagian dan pemerintah federal telah mengeluarkan lebih dari 100 juta US untuk membersihkan dan merelokasi penduduk.

Daerah lain yang mengandung limbah berbahaya yang mendapatkan perhatian adalah termasuk sebuah daerah industri di Wobum, Massachusetts, yang telah terkontaminasi dengan limbah dari penyamakan kulit, pabrik-pabrik pembuat lem, dan perusahaan kimia semenjak tahun 1850, Stringfellow Acid Pits di dekat Riverside, California the Valley of the Drums di Kentucky dan Times Beach, Missouri, seluruh kota telah di kosongkan karena kontaminasi TCDD (dioxin).

Legislasi

Pemerintah pada sejumlah negara telah mengeluarkan peraturan yang berhubungan dengan limbah dan barang-barang berbahaya. Di AS peraturan seperti itu meliputi:

 Toxic Substance Control Act 1976

 Resource Conservation dan Reco very Act (RCRA) 1970 (disetujui dan kembali disyahkan oleh Hazarduos and Solid Waste Amendment Act/HWSA 1984)

 Comprehensive Enviromental Respone, Compensation, and Liability Act (CERCLA) 1980.

Undang–undang RCRA menugasi AS Enviromental Protection Agency (EPA) dengan memberikan perlindungan kesehatan manusia dan lingkungan dari pengaturanyang tak layak atas pembuangan limbah berbahaya dengan mengeluarkan dan memberlakukan peraturan terhadap limbah-limbah semacam itu.

RCRA mengisyaratkan bahwa limbah-limbah yang berbahaya dan karakteristiknya dicatat dan dikontrol dari saat asal muasalnya hingga pembungannya yang memadai ataupun pengahncurannya.

Peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perusahaan- perusahaan yang menghasilkannya dan perusahaan transportasi limbah yang berbahaya mensyaratkan bahwa mereka melakukan catatan rinci, termasuk laporan aktivitas mereka dan manifest/surat muatan guna menjamin pelacakan yang layak atas limbah berbahaya melewati system transportasi. Kontainer- kontainer yang diijinkan dan label harus digunakan pemusnahan.

Terdapat sekitar 290 juta ton limbah yang diatur oleh RCRA. Di AS kira-kira ada 3000 tempat yang terlibat dalam pemurnian/treatment, penimbunan, dan pemusnahan dari pada limbah RCRA.

Undang-undang CERCLA (superfund) berhubungan dengan pelepasa bahan-bahan berbahaya yang potensial dan actual yang memilki potensi membahayakan manusia dan lingkungan sekelilingnya pada tempat-tempat pembuangan limbah berbahaya yang kosong dan tak terkontrol di AS. Undang-undang

mensyaratkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atau pemerintah membersihkan tempat-tempat sampah. Diantara tujuan utama CERCLA adalah sebagai berikut:

 Identifikasi tempat.

 Evaluasi bahaya dari pada tempat limbah.

 Evaluasi bahaya bagi sumber daya alam.

 Memonitor pelepasan zat-zat berbahaya.

 Pemindahan atau pembersihan limbah oleh pihak yang bertanggung jawab/pemerintah.

CERCLA telah diperluas selama lima tahun dengan pengesahan Superfund Amendements and Reauthorization Act (SARA) pada tahun 1986, perundang-undangan dengan skope yang meluas dan 8.5 juta US dollar untuk waktu lima tahun. Sebenarnya lebih panjang dari pada CERCLA, SARA mempunyai tugas dan tujuan penting sebagai berikut:

 Lima kali lipat peningkatan pendanaan hingga 8,5 juta US dollar untuk lima tahun.

 Alternatif-alternatif untuk pembuangan di daratan yang membantu solusi permanen dengan pengurangan volume, mobilitas dan keracunan limbah.

 Meningkatkan tekanan bagi kesehatan publik, riset, training, dan keterlibatan warga Negara dan pemerintah Negara bagian.

 Kodifikasi peraturan-peraturan yang menjadi kebijakan di bawah CERCLA.

 Keharusan adanya jadwal dan tujuan tentang masa berlakunya peraturan.

 Prosedur peraturan baru dan otoritas bagi pelaksanaan.

 Sebuah program baru tentang kebocoran tangki-tangki penyimpan bawah tanah.

Pada awal 1994, kongres Amerika mengesahkan kembali undang-undang yang di bahas di atas.

Dalam dokumen LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (Halaman 30-35)