• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan dan Fungsi IPS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

13. Tujuan dan Fungsi IPS

IPS sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep pengetahuan semata, namun yang terpenting harus mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama seluas- luasnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Sapriya (Yulia, 2016: 8) bahwa tujuan pendidikan IPS di Indonesia pada dasarnya mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan

28

(skill), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat dipergunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.

Soemantri (Yulia, 2016: 9) menyebutkan beberapa tujuan dari pengajaran IPS di sekolah sebagai berikut:

a. Pengajaran IPS ialah untuk mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, sosiologi, dan pengetahuan sosial lainnya sehingga harus berpisah-pisah sesuai dengan body of knowledge masing-masing disiplin ilmu tersebut.

b. Pengajaran IPS ialah untuk menumbuhkan warga negara yang baik, sifat warga negara yang baik akan lebih mudah ditumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik dalam konteks kebudayaannya daripada memusatkan perhatian pada disiplin ilmu sosial yang terpisah-pisah.

c. Pendapat ketiga adalah bentuk kompromi dari pendapat pertama dan kedua yang menekankan pada organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung tujuan para siswa yang meneruskan pendidikan maupun yang terjun langsung kemasyarakat.

d. Pengajaran IPS dimaksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran (close area) agar mampu menyelesaikan masalah interpersonal maupun antarpersonal.

29

Adapun fungsi mata pelajaran IPS menurut Yulia (2016: 13) adalah untuk memberikan kepada peserta didik informasi tentang segala sesuatu yang menyangkut peri-kehidupan manusia dalam lingkungan.

B. Hasil Penelitian yang Relavan

Penelitian mengenai model active learning pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Isropil Siregar (2013) dengan judul

“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Materi Jenis- Jenis Pekerjaan Melalui Strategi Tinjauan Ala Permainan Bingo Siswa Kelas III MI Mardhatillah Kota Batam”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah digunakan strategi tinjauan ala permainan bingo ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan berada pada posisi belum memuaskan dengan skor angka 57%

berada dalam kategori kurang. Setelah diadakan siklus I angka tersebut berubah naik menjadi 69% dalam kategori cukup. Berarti peningkatan hasil belajar naik 12%. Sedangkan pada siklus II siswa, hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 81% yang dikategorikan baik sekali. Dan pada siklus III hasil belajar siswa naik menjadi 97%. Berarti peningkatan hasil belajar naik 16%.

b. Penelitian yang dilakukan Hartati (2015) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Permainan Bingo Pada Siswa Kelas III SDN Kelapa Dua 06 Pagi Jakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan

30

bahwa setelah digunakan metode permainan bingo ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan siswa yang tuntas dengan mendapat nilai 70 sebesar 56,25%

atau sebanyak 18 siswa, pada siklus II siswa yang masuk kategori tuntas meningkat tetapi belum memuaskan yaitu sebesar 59,37% atau hanya 19 siswa dan pada siklus III siswa yang masuk kategori tuntas meningkat menjadi 30 siswa atau sebesar 93,75%.

c. Penelitian yang dilakukan Sulkifli (2017) dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Permainan Papan Bingo Dengan Card Brain Scramble Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Pada Siswa SMP Negeri Sungguminasa”. Hasil penelitiannya yaitu hasil belajar IPA dengan menggunakan permainan bingo adalah 80,44 berada dalam kategori tinggi, sedangkan hasil belajar IPA dengan menggunakan permainan card brain scramble adalah 72,35 berada pada kategori sedang. Sehingga hasil belajar IPA dengan menggunakan permainan bingo lebih tinggi 8.09 dibanding dengan menggunakan permainan card brain scramble.

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar siswa penting untuk ditingkatkan karena merupakan faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran. Siswa kelas V MI Al-Markaz Al- Islami Maros memiliki hasil belajar yang masih rendah. Siswa kurang merespon guru saat memberikan pertanyaan, siswa takut untuk bertanya atau berpendapat, dan kurangnya interaksi siswa dengan siswa lain berkaitan dengan pembelajaran

31

IPS. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran masih didominasi oleh guru, sementara siswa cenderung pasif.

Siswa yang pasif perlu mendapatkan perhatian agar kualitas pembelajaran menjadi meningkat. Dengan demikian, guru perlu merancang pembelajaran yang bervariasi, menarik dan melibatkan siswa secara aktif. Salah satu caranya adalah melalui model active learning tipe permainan bingo. Model active learning merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan partisipasi siswa di kelas.

Sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih bervariasi, karena siswa akan berkompetisi secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, sehingga siswa dapat saling bekerja sama dengan siswa lain. Siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya, sehingga guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar di kelas. Dengan demikian, diharapkan model active learning tipe permainan bingo dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat disimpulkan dengan bagan kerangka pikir sebagai berikut:

32

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Melalui model active learning tipe permainan bingo, maka hasil belajar IPS siswa kelas V MI Al- Markaz Al-Islami Maros akan meningkat.

Kondisi Awal

Guru Mengajar Monoton dan Konvensioal (Teacher

Centered)

Hasil belajar IPS rendah

Tindakan

Penerapan Model Active Learning Tipe Permainan

Bingo

Kondisi Akhir

Hasil belajar IPS meningkat Pelaksanaan Siklus I

dan Siklus II

33 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara kolaboratif. Sukidin, dkk. (2010: 16) mendefinisikan PTK sebagai Suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kolaborasi bersama dengan guru.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros melalui penerapan model active learning tipe permainan bingo. Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena jenis penelitian ini dianggap cocok dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Turikale Kelurahan Pattuadae Kabupaten Maros. Sekolah ini terletak di belakang Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros dan dekat dengan pemukiman penduduk. Suasana sekolah nyaman dan mendukung proses belajar mengajar.

34

Kelas V terletak di sebelah kiri ujung pada lantai 3 gedung sekolah bersebelahan dengan kelas IV. Ruangan kelas V cukup luas dan nyaman digunakan untuk proses pembelajaran.

Untuk subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 25 siswa, terdiri dari 9 siswa laki- laki dan 16 siswi perempuan. Dan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2020.

C. Faktor yang Diselidiki

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini faktor yang diamati, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor proses, yaitu melihat keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Faktor hasil, yaitu dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah test akhir yang diberikan pada setiap akhir siklus.

D. Prosedur Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas yang menjadi acuan penelitian adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart (Sukidin, dkk. 2010: 48), model penelitian tindakan terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Penelitian tindakan model Kemmis dan McTaggart dapat divisualisasikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:

35

Gambar 3. Model Spiral dari Kemmis dan McTaggart (Sukidin, dkk. 2010:

49)

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros pada pembelajaran IPS dengan model Active Learning tipe permainan Bingo. Pada penelitian ini dilakukan beberapa proses pelaksanaan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah menyusun rancangan yang akan dilakukan sesuai dengan penemuan masalah dan gagasan awal. Sebelum melakukan rencana tindakan, peneliti melakukan beberapa langkah untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan agar dapat berjalan

36

dengan lancar dan sesuai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah tersebut meliputi:

a) Peneliti bersama guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait pembelajaran dengan menggunakan model active learning tipe permainan bingo.

b) Membuat instrument penelitian berupa tes hasil belajar untuk melakukan evaluasi di setiap akhir siklus.

c) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa di kelas selama diadakan model active learning tipe permainan bingo.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap ini, guru melaksanakan scenario pembelajaran dengan model active learning tipe permainan bingo yang telah direncanakan sebelumnya.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa dan melakukan absensi untuk mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan apersepsi.

3) Guru memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

1) Siswa memperhatikan penjelasan singkat dari guru mengenai hal-hal penting dalam materi dan mencatat di buku masing-masing.

37

2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

3) Guru menyiapkan tabel bingo yang memuat jawaban pada kolom 5x5.

4) Setiap kelompok mendapat lembaran stiker dengan warna yang berbeda dan mendapat penjelasan tentang aturan permainan.

5) Guru mengajukan pertanyaan dan siswa berlomba untuk menjawabnya, siswa yang menjawab dengan benar berhak untuk menempelkan stiker pada tabel bingo.

6) Pemenang dalam permainan ini yaitu kelompok yang berhasil menyelesaikan misi dengan menempelkan 5 stiker berurutan baik itu secara horizontal, vertikal maupun diagonal.

7) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil menyelesaikan misi.

c) Kegiatan Akhir

1) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah pelajari.

2) Guru mengambil makna dari pembelajaran yang berlangsung.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (Observasi)

a) Mengamati setiap aktivitas siswa melalui lembar observasi.

b) Mengumpulkan data melalu ites.

c) Melakukan evaluasi terhadap data yang ada.

38

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Refleksi dilakukan untuk mengetahui adanya kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada saat siklus berlangsung. Hasil pemikiran reflektif kemudian digunakan sebagai dasar untuk menentukan siklus berikutnya apakah tindakan perlu dilakukan modifikasi.

2. Siklus II

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dengan model active learning tipe permainan bingo pada siklus I. Prosedur pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3) pengamatan; dan 4) refleksi. Perencanaan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dan guru berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II akan dilakukan perbaikan tindakan untuk mengatasi masalah yang muncul pada siklus I.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

Format observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

39

2. Tes Hasil Belajar

Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi pelajaran IPS dengan menggunakan model active learning tipe permainan bingo.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data melalui lembar observasi dan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas terhadap mata pelajaran IPS. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai aktivitas belajar siswa selama pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan model active learning tipe permainan bingo, yang kemudian dari data observasi tersebut akan dihitung persentase keaktivan siswa selama pembelajaran.

2. Tes

Tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran yang setelah diterapkan model active learning tipe permainan bingo. Tes ini dilakukan diakhir siklus dengan jenis tes tulisan.

40

G. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini yakni dengan:

1. Aktivitas Siswa

Setelah data terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan menggunakan rumus persentase:

P =

× 100 Keterangan:

P = Angka persentase

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasinya N = Jumlah frekuensi/banyak individu

2. Hasil Belajar

Rumus mengitung nilai hasil evaluasi siswa:

Nilai = × 100

Adapun untuk menghitung rata-rata (mean) siswa dapat digunakan rumus perhitungan dari Sugiono, (2007: 49):

=

Keterangan:

= Rata-rata

= Skor

n = Jumlah siswa

41

Untuk hasil belajar siswa terlebih dahulu dibandingkan dengan kriteria penilaian hasil belajar dengan 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun kategori penilaian hasil belajar menurut Arikunto (2004: 18) :

No Nilai Kategori

1. 89 - 100 Sangat Tinggi

2. 77 - 88 Tinggi

3. 65 -76 Sedang

4. 53 - 64 Rendah

5. 52 Sangat Rendah

H. Indikator Keberhasilan

Suatu program atau tindakan dikatakan berhasil apabila mampu mencapai kriteria yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, adapun kriteria keberhasilan yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila ketuntasan klasikal mencapai 80%

atau secara individu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni nilai 75.

2. Terjadinya peningkatan secara signifikan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model active learning tipe permainan bingo.

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Siklus I

Siklus I dimulai pada tanggal 4 Agustus 2020 di kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros yang dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Pelaksanaan siklus I dengan Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Tumbuhan, Sub Tema 2 Manusia dan Lingkungan, Pembelajaran 3 Mengidentifikasi kekayaan potensi penduduk bangsa Indonesia serta kepadatan penduduk di tiap-tiap provinsi.

a. Perencanaan Tindakan

Tahap pertama dalam perencanaan adalah diskusi dengan guru kelas V mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan, alat dan materi yang digunkan.

Sebelum tindakan pertemuan 1, maka terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu tabel bingo, replika bintang yang terbuat dari kertas sebagai reward bagi siswa yang aktif, lembar observasi siswa, tes akhir siklus I, buku sumber yang mendukung dan ruang atau tempat yang digunakan untuk pembelajaran.

43

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran pada siswa kelas V dengan menerapkan model active learning tipe permainan bingo.

a) Pertemuan 1

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada hari Selasa, 04 Agustus 2020 pada mata pelajaran IPS dengan Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Tumbuhan, Sub Tema 2 Manusia dan Lingkungan, Pembelajaran 3 materi potensi kekayaan penduduk bangsa Indonesia serta kepadatan penduduk di tiap-tiap provinsi.

Kegiatan pembelajaran terdiri tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pada kegiatan awal pelajaran guru membuka dengan salam dan melakukan absensi. Materi yang disampaikan adalah potensi kekayaan penduduk bangsa Indonesia serta kepadatan penduduk di tiap-tiap provinsi. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru memberikan penjelaskan mengenai potensi kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, kemudian siswa mengamati peta persebaran penduduk di Indonesia. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan. Langkah selanjutnya, guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 4-5 siswa. Guru menyiapkan tabel permainan bingo dan menjelaskan aturan permainan. Permainan dimulai dengan guru secara acak membacakan pertanyaan dari 25 pertanyaan bingo yang telah disiapkan, setiap kelompok berlomba-lomba

44

menjawab pertanyaan yang guru ajukan. Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar maka mendapatkan poin dan bebas menempelkan stiker pada tabel bingo. Misi tiap kelompok adalah mampu menempelkan 5 stiker berurutan baik secara vertikal, horizontal maupun diagonal. Dan kelompok yang berhasil menyelesaikan misi wajib berteriak “BINGO”. Pada kegiatan akhir, siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, pada saat permainan berlangsung, siswa lebih banyak bekerja secara individual. Siswa berebut menjawab pertanyaan sehingga membuat kelas menjadi gaduh, akibatnya guru mengalami kesulitan dalam menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan. Siswa juga sering mendahului dalam mengangkat tangan sebelum guru selesai membacakan pertanyaan. Hal ini membuat siswa lain protes dan suasana kelas menjadi gaduh.

Penerapan permainan bingo dalam pembelajaran IPS membuat siswa senang dan antusias mengikuti pelajaran IPS. Masih ada siswa yang bingung dan kurang memperhatikan guru ketika menyampaikan materi. Siswa yang belum paham tidak berani untuk bertanya dan hanya diam saja. Pada saat diskusi kelompok hanya beberapa siswa yang aktif dan yang lain hanya diam saja. Dan saat mencatat materi, siswa masih menunggu instruksi dari guru.

b) Pertemuan 2

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada hari Rabu, 05 Agustus 2020 pada mata pelajaran IPS dengan Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Tumbuhan, Sub

45

Tema 2 Manusia dan Lingkungan, Pembelajaran 4 materi kenampakan alam dan kenampakan buatan, kondisi geografis dan persebaran flora dan fauna di Indonesia. Kegiatan pembelajaran terdiri tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pada kegiatan awal pelajaran guru membuka dengan salam dan melakukan absensi. Materi yang disampaikan adalah kenampakan alam dan kenampakan buatan, serta kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru memberikan penjelaskan singkat mengenai kenampakan alam dan kenampakan buatan serta persebaran flora dan fauna di Indonesia, kemudian siswa mengamati peta kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan. Langkah selanjutnya, guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 4-5 siswa. Guru menyiapkan tabel permainan bingo dan menjelaskan aturan permainan. Permainan dimulai dengan guru secara acak membacakan pertanyaan dari 25 pertanyaan bingo yang telah disiapkan, setiap kelompok berlomba-lomba menjawab pertanyaan yang guru ajukan. Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar maka mendapatkan poin dan bebas menempelkan stiker pada tabel bingo. Misi tiap kelompok adalah mampu menempelkan 5 stiker berurutan baik secara vertikal, horizontal maupun diagonal. Dan kelompok yang berhasil menyelesaikan misi wajib berteriak “BINGO”. Pada kegiatan akhir, siswa dibimbing untuk

46

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Beberapa siswa berani untuk menyimpulkan materi yang dibimbing oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, pada saat permainan berlangsung, beberapa kelompok mendahului mengangkat tangan sebelum pertanyaan selesai dibacakan. Hal ini menimbulkan siswa lain protes agar mengulangi pertanyaan. Ada beberapa siswa dalam satu kelompok maju beberapa kali untuk menempelkan stiker pada tabel bingo, sementara siswa yang lain hanya diam saja. Diskusi kelompok juga belum berjalan dengan baik karena siswa masih bekerja secara individual.

Penerapan permainan bingo dalam pembelajaran IPS membuat siswa senang dan antusias mengikuti pelajaran IPS. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru ketika pembelajaran berlangsung dan justru berbicara dengan teman sebangkunya. Siswa belum berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Dan siswa sudah mampu mencatat tanpa menunggu instruksi dari guru.

c. Hasil Penelitian Siklus I a) Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi selama pembelajaran. Aktivitas siswa diamati selama proses belajar sebanyak 7 opsi.

Aktivitas siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

47

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I.

No. Indikator yang Diamati

Siklus I

Rata- rata (%) Frekuensi Persentase

% P.1 P.2 P.1 P.2 1. Siswa yang menyimak penjelasan

guru (Siswa yang terlihat memperhatikan penjelasan guru)

17 19 68 76 72

3. Siswa mencatat penjelasan guru 17 19 68 76 72 3. Siswa yang aktif mengajukan

pertanyaan

8 10 32 40 36

4. Siswa yang aktif memberikan komentar atau tanggapan

10 9 40 36 38

5. Siswa menjawab pertanyaan dalam permainan bingo

15 17 60 68 64

6. Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok

17 16 68 64 66

7. Siswa yang berpartispasi dalam membuat kesimpulan

17 18 68 72 70

Rata-rata 59,71

Peneliti melakukan observasi di kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun aktivitas yang teramati dalam penelitian ini ditekankan pada 7 opsi seperti yang tertera pada tabel 4.1 persentase aktivitas tersebut berdasarkan lembar observasi yang telah peneliti lampirkan. Berdasarkan data hasil observasi, pada awal pelaksanaan siklus I yaitu pada pertemuan 1, 2 dan 3 masih terdapat beberapa kesulitan, terutama dalam menghadapi siswa. Hal yang menonjol adalah siswa yang memberi tanggapan atau komentar serta siswa yang mengajukan pertanyaan masih kurang.

Namun, peneliti juga melihat siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan sudah mampu mencatat tanpa menunggu instruksi dari guru. Siswa dapat belajar dalam kelompok dan lebih berani dalam menjawab pertanyaan yang

48

diajukan oleh guru. Masih ada siswa yang hanya diam selama proses pembelajaran. Beberapa siswa perempuan masih pasif dalam diskusi kelompok dan hanya aktif dalam mendengarkan penjelasan guru. Siswa juga belum bekerja sama dengan baik dan masih bersifat individual dalam menyelesaikan permainan bingo.

Respon yang lain memperhatikan sifat yang kurang mendukung sehingga suasana kelas menjadi gaduh, utamanya siswa yang duduk di bangku belakang.

Selain itu, ada siswa yang berbicara dengan teman kelompoknya yang tidak berhubungan dengan pembelajaran sehingga suasana belajar menjadi tidak efektif.

Hasil observasi ini menujukkan sikap, perhatian dan keaktifan siswa terhadap penerapan model active learning tipe permainan bingo masih kurang.

b) Hasil Belajar

Hasil belajar IPS pada siklus I diperoleh melalui pemberian tes di akhir siklus. Adapun analisis deskriptif skor hasil belajar IPS siswa kelas V MI Al- Markaz Al-Islami Maros setelah diterapkan model active learning tipe permainan bingo dapat dilihat melalui tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V MI Al-Markaz Al-Islami Maros Pada Siklus I.

Statistik Nilai Statistik

Jumlah siswa 25

Skor ideal 100

Nilai tertinggi 80

Nilai terendah 40

Rentang skor 40

Skor rata-rata 65,4

Dokumen terkait