• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian, Jenis dan Syarat-Syarat Remisi

Dalam dokumen analisis pemberian remisi pada narapidana (Halaman 40-52)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Pengertian, Jenis dan Syarat-Syarat Remisi

35 Panjaitan dan Simorangkir, 1995. LAPAS Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana.

Jakarta. Pustaka Sinar Harapan. Hlm 74.

28

a. Menurut Terminologi

Kata remisi merupakan serapan dari bahasa asing yaitu remission yang berarti pengampunan.36 Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia kata remisi diartikan sebagai pengurangan jumlah (lama) hukuman yang diberikan kepada orang yang di hukum.37

b. Menurut Peraturan Perundang-Undangan

Remisi merupakan salah satu sarana hukum yang penting dalam mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan. Pemberian Remisi diatur pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan pasal 14 ayat 1 huruf (i) Narapidana berhak mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi). Kemudian diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan pada pasal 1 ayat 6 disebutkan secara jelas bahwa remisi adalah pengurangan masa menjalani pidana yang diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. Menurut Pasal 1 Ayat (1) Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia Tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi. Remisi adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana yang telah berkelakuan baik selama menjalani pidana.38 Remisi atau pengurangan penghukuman selama narapidana menjalani hukuman pidana juga berubah dari waktu ke waktu. Sistem kepenjaraan menempatkan remisi sebagai

36 Andreas Halim, Kamus Lengkap 10 Milyar ( Surabaya: Sulita Jaya, 1999), hal. 277.

37 Tim Media, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jakarta: Media Centre, 2012), hal.453.

38Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi.

29

hadiah. Artinya remisi adalah hadiah dari pemerintahan kepada narapidana.39 Meski remisi adalah hak narapidana, tetap perlu ada kondisi khusus yang menentukan diberi atau tidaknya pengurangan hukuman dan lamanya pengurangan hukuman bagi narapidana.

c. Menurut Para Ahli

Menurut Andi Hamzah, remisi adalah sebagai pembebasan hukuman untuk seluruhnya atau sebagian atau dari seumur hidup menjadi hukuman terbatas yang diberikan setiap tanggal 17 Agustus.40

Menurut C.I. Harsosno, remisi atau pengurangan hukuman selama narapidana menjalani hukuman pidana, juga berubah dari waktu ke waktu. Sistem kepenjaraan penempatan remisi sebagai anugerah, artinya bahwa remisi merupakan anugerah dari pemerintah kepada warga binaan pemasyarakatan.41

2. Jenis-jenis Remisi

Remisi harus ditentukan jenis-jenisnya, berdasarkan hari besar, kegiatan atau perbuatan yang dilakukan oleh narapidana dan anak pidana.

Jenis-jenis Remisi sebagai berikut:

a. Remisi umum ; yang diberikan pada hari peringatan Proklamasi Kemerdekaa Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus.

b. Remisi khusus ; yang diberikan pada hari besar keagamaan yang dianut oleh Narapidana dan Anak Pidana yang bersangkutan,dengan ketentuan

39Andi Indra Angga, Skripsi: “Pemberian Remisi Terhadap Narapidana Tindak Pidana Narkotika” (Makassar: UNIBOS,2016),Hal.11.

40 Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia (Bandung:Refika Aditama,2006), Hal.133.

41 C.I. Harsosno, Sistem Baru Pembinaan Narapidana (Jakarta Penerbit Djambatan,1995), Hal.25.

30

jika suatu agama mempunyai lebih dari satu hari besar keagamaan dalam setahun, maka yang dipilih adalah hari besar yang paling di muliakan oleh penganut agama yang bersangkutan.42 Pemberian remisi khusus dilaksanakan pada:

1) Setiap Hari Raya Idul Fitri bagi narapidana dan anak pidana yang beragama Islam;

2) Setiap Hari Raya Natal bagi narapidana dan anak pidana yang beraagama Kristen;

3) Setiap Hari Raya Nyepi bagi narapidana dana anak pidana yang beragama Hindu;

4) Setiap Hari Raya Waisak bagi narapidana dana anank pidana yang beragama Budha.43

Apabila selama menjalani pidana narapidana atau anak pidana pindah agama, maka remisi diberikan kepadanya menurut agama yang dianut pada saat dilakukan pendataan pertama kali.44

c. Remisi tambahan ; berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.04-HN.02.01 Tahun 2000 tentang Remisi tambahan bagi narapidana dan anak pidana yang berbuat jasa kepada negara. 45

1) Berbuat jasa kepada negara;

2) Melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara atau kemanusiaan, dan atau

3) Melakukan perbuatan yang membantu kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.46

42Keputusan Presiden Republik Indoensia (Kepres) No.174 Tahun 1999 Tentang Remisi.

43Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor M.09.HN.02.01 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999.

44 Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung: Refika Aditama, 2006, hal 138.

45Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.04-HN.02.01 Tahun 2000 tentang Remisi Tambahan.

46 Pasal 4 Keputusan Presiden Republik Indoensia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi.

31

d. Remisi Kemanusiaan ; yang diberikan atas dasar kepentingan kemanusiaan. 47

e. Remisi Susulan ; berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HK-01.PK.02.02 Tahun 2012 tentang Remisi Susulan.48

f. Remisi dasawarsa ;yang diberikan pada setiap 10 tahun Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia , remisi dasawarsa pertama kali diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 120 Tahun 1955 tentang Pengurangan Hukuman Istimewa pada hari Dwi Dasawarsa Proklamasi Kemerdekaan RI. Pada 2005, berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.01-HN.02.01 Tahun 2005 tentang penetapan pengurangan masa hukuman secara khusus pada peringatan 60 (enam puluh) tahun Kemerdekaan RI.49

Prosedur Pemberian Remisi:

1. Besarnya Remisi Umum :50

a. 1 (satu) bulan bagi Narapidana dan Anak Pidanayang telah menjalani selama 6 (enam) sampai 12 (dua belas) bulan.

b. 2 (dua) bulan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah menjalani pidana selama 12 (dua belas) bulan atau lebih.

Pemberian Remisi Umum diberikan sebagai berikut :51

47Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia No 03 tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat

48Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HK-01.PK.02.02 Tahun 2012 tentang Remisi Susulan.

49Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.01-HN.02.01 Tahun 2005 tentang penetapan pengurangan masa hukuman secara khusus pada peringatan enam puluh tahun Kemerdekaan RI.

50Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi.

51Ibid , pasal 4

32

a. Pada tahun pertama diberikan remisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yakni 1(satu) sampai dengan 2 (dua) bulan.

b. Pada tahun kedua diberikan remisi 3(tiga) bulan.

c. Pada tahun ketiga diberikan remisi 4(empat) bulan.

d. Pada tahun keempat dan kelima masing-masing diberikan remisi 5(lima) bulan.

e. Pada tahun keenam dan seterusnya diberikan remisi 6 (enam) bulan setiap tahun.

2. Besarnya Remisi Khusus :52

a. 15 (lima belas) hari bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah menjalani pidana selama 6 (enam) sampai 12 (dua belas) bulan.

b. 1 (satu) bulan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah menjalani pidana selama 12 (dua belas) bulan atau lebih.

Pemberian Remisi Khusus dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pada tahun pertama diberikan remisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), yakni 15 (lima belas) hari sampai dengan 1 (satu) bulan.

b. Pada tahun kedua dan ketiga masing-masing diberikan remisi 1(satu) bulan.

c. Pada tahun keempat dan kelima masing-masing diberikan remisi 1 (satu) bulan 15 (lima belas ) hari.

d. Pada tahun keenam dan seterusnya diberikan remisi 2 (dua) bulan setiap tahun.

3. Besarnya Remisi Tambahan adalah :53

a. ½ (satu perdua) dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang bersangkutan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah dilakukan perbuatan yang membantu kegiatan pembinaan di Lembaga Permasyarakatan sebagai pemuka.

b. ⅓ (satu pertiga) dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang bersangkutan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah dilakukan perbuatan yang membantu kegiatan pembinaan di Lembaga Permasyarakatan sebagai pemuka.

Remisi tambahan bagi narapidana yang menjadi donor organ tubuh dan donor darah, berdasarkan Pasal 2 Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor 04.HN.02.01 Tahun 1988 tanggal 14 Mei 1988 tentang Pemberian Remisi BagiNarapidana Yang Menjadi Donor Organ Tubuh dan Donor darah,

52Ibid , pasal 5

53Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi

33

“bahwa setiap Narapidana yang menjalani pidana sementara baik pidana penjara, pidana kurungan maupun pidana pengganti denda dapat diusulkan untuk mendapatkan tambahan remisi apabila menjadi donor organ tubuh dan darah”.54

4. Pemberian remisi kemanusiaan diberikan kepada Narapidana:

a. Yang dipidana dengan masa pidana paling lama 1 (satu) tahun;

b. Berusia 70 tahun; atau

c. Menderita sakit berkepanjangan.55 5. Besarnya Remisi Susulan:56

a. Remisi susulan Umum, 1 (satu) bulan bagi narapidana dan anak pidana yang pada tanggal 17 Agustus telah menjalani masa penahanan paling singkat 6 (enam) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan dan 2 (dua) bulan bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani masa penahanan lebih 12 (dua belas) bulan, dan besaran pemberian remisi pada tahun berikutnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

b. Remisi Susulan Khusus, 15 (lima belas) hari bagi narapidana dan anak pidana yang pada hari besar keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya telah menjalani masa penahanan paling singkat 6 (enam) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan 1 (satu) bulan bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani masa pidana penahanan lebih dari 12 (dua belas) bulan, dan besaran pemberian remisi pada tahun berikutnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Pemberian Remisi Susulan:

a. Telah memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

b. Belum pernah memperoleh remisi.

6. Besarnya Remisi Dasawarsa :57

54“Pelaksanaan Pmeberian Remisi Dalam Sistem Pemasyarakatan”, (http://junaidimaulana.blogspot.com/2013/02/pelaksanaan-pemberian-remisi-dalam.html), Diakses pada 11 Februari 2020, Pukul 19;23.

55Tri Jata Ayu Pramesti. Prosedur Pemberian Remisi.

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl1425/prosedur-pemberian-remisi/.

Diakses Pada Tanggal 2 Maret 2020. Pukul 02:39.

56Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HK-01.PK.02.02 Tahun 2012 tentang Remisi Susulan.

34

1/12 dari masa pidana, dengan maksimum pengurangan 3 bulan.

Pemberian Remisi Dasawarsa sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01-HN.02.01 Tahun 2005 tentang Penetapan Pengurangan Masa Hukuman Secara Khusus Pada Peringatan 60 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, diberikan setiap 10 tahun Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indoensia.

Remisi sebagaimana Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi pasal 12. Remisi tidak diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang:58

a. Dipidana kurang dari 6 (enam) bulan;

b. Dikenakan hukuman disiplin dan didaftar pada buku pelanggaran tata tertib Lembaga Pemasyarakatan dalam kurun waktu yang diperhitungkan pada pemberian remisi;

c. Sedang menjalani cuti menjelang bebas;

d. Dijatuhi pidana kurungan sebagai pengganti denda.

Tata Cara Pengajuan Remisi

Pengajuan remisi diajukan oleh kepada Menteri Hukum dan Perundang- undangan (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan,Kepala Tahanan Negara, atau Kepala Cabang Tahanan Negara melalui Keapala Kantor Departemen Hukum dan Perundang- undangan. Keputusan Menteri tentang Remisi diberitahukan kepada narapidana dan anak pidana pada hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus bagi mereka yang diberikan remisi pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indoesia atau pada hari besar keagamaan yang dianut oleh narapidana dan anak pidana yang bersangkutan. Jika terdapat keraguan tentang hari besar keagamaan yang dianut oleh narapidana atau anak pidana

57Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.01-HN.02.01 Tahun 2005 tentang penetapan pengurangan masa hukuman secara khusus pada peringatan enam puluh tahun Kemerdekaan RI.

58 Pasal 12 Keputusan Presdien Republik Indoensia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi.

35

Menteri Hukum dan Perundang-undangan mengkonsultasikannya dengan Menteri Agama.59

Pengajuan remisi didasarkan atas pertimbangan dari Pengamat Pemasyarakatan yang ada di Lapas yang bersangkutan yang terdiri dari beberapa orang untuk menilai perilaku dan perbuatan narapidana di bwah bimbingannya dan dinyatakan telah berkelakuan baik.

Pengajuan usulan jenis-jenis remissi ditandatangani oleh Kepala Lapas, selanjutnya disampaikan ke Kemenkumham melalui Kantor Wilayah.

7. Syarat-syarat Remisi

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 34 mengenai Remisi yang berbunyi :

1) Setiap Narapidana dan Anak Pidana yang selama menjalani masa pidana berkelkuan baik berhak mendapatkan remisi.

2) Remisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat ditambah, apabila selama menjalani pidana, yang bersangkutan:

a. Berbua jasa kepada negara;

b. Melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara atau kemanusiaan; atau c. Melakukan perbuatan yang membantu kegiatan LAPAS.

3) Ketentuan untuk mendapatkan remisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) berlaku juga bagi Narapidana dan anak pidana yang menunggu grasi sambil menjalani pidana.

Namun terjadi perubahan pada Peraturan Pemerintah sebelumnya yang dganti menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 34 sebagai berikut :

59 Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi.

36

1) Setiap Narapidana dan Anak Pidana berhak mendapatkan Remisi.

2) Remisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berkelakuan bai; dan

b. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 (enam) bulan.

3) Bagi Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika, dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, diberikan remisi apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berkelakuan baik; dan

b. Telah menjalani 1/3 (satu per tiga) masa pidana.

4) Remisi sebgaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana apabila memenuhi persyaratan melakukan perbuatan yang membantu kegiatan LAPAS.

Kemudian terbitlah lagi perubahan pada Peraturan Pemerintah sebelumnya yang mana berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan pada pasal 34 meliputi : 60

1. Setiap Narapidana dan Anak Pidana berhak mendapatkan Remisi.

2. Remisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana yang telah memenuhi syarat:

a. Berkelakuan baik.

b. Telah menjalani masa pidana lebih dari 6 (enam) bulan.

3. Persyaratan berkelakuan baik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dibuktikan dengan :

a. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir, terhitung sebelum tanggal pemberian Remisi; dan

b. Telah mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan oleh LAPAS dengan predikat baik.

Adapun Pasal 34A diubah berbunyi:

1. Pemberian Remisi bagi Narapidana yang dipidana karena tindak pidana terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia yang berat, serta kesejahteraan transnasional terorganisasi lainnya, selain harus memenuhi

60Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012

37

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 juga harus memenuhi persyaratan:

a. Bersedia bekerjasama dengan penegak hukum untuk membantu membongkar perkara tindak pidana yang dilakukannya;

b. Telah membayar lunas denda dan uang pengganti sesuai dengan putusan pengadilan untuk Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi; dan

c. Telah mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan oleh LAPAS dan/atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, serta menyatakan ikrar:

1) Kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia secara tertulis bagi Narapidana Warga Negara Indonesia, atau

2) Tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme secara tertulis bagi Narapidana Warga Negara Asing,

2. Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, psikotrpika sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya berlaku terhadap Narapidana yang dipidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

3. Kesediaan untuk bekerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dinyatakan secara tertulis dan ditetapkan oleh instansi penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan ada juga syarat pemberian Remisi berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 03 Tahun 2018 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat , pada pasal 5 meliputi:61 1. Remisi dapat diberikan oleh Menteri kepada Narapidana yang telah

memenuhi syarat:

a. Berkelakuan baik; dan

b. Telah menajalani masa pidana lebih dari 6 (enam) bulan.

2. Syarat berkelakuan baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibuktikan dengan:

a. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir, terhitung sebelum tanggal pemberian Remisi; dan

b. Telah mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan oleh Lapas dengan predikat baik.

61 Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia No 03 tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat

38

Pasal 6

Remisi sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 tidak diberikan bagi Narapidana yang:

a. Sedang tidak menjalani Cuti Menjelang Bebas; dan

b. Sedang tidak menjalani pidana kurungan sebagai pengganti pidana denda.

39

Dalam dokumen analisis pemberian remisi pada narapidana (Halaman 40-52)

Dokumen terkait