• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Kajian Keislaman dan Bentuk Kajian Keislaman a) Pengertian Kajian Keislaman a)Pengertian Kajian Keislaman

BAB I PENDAHULUAN

E. Telaah Pustaka

4. Pengertian Kajian Keislaman dan Bentuk Kajian Keislaman a) Pengertian Kajian Keislaman a)Pengertian Kajian Keislaman

orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.31

Oleh karena itu, Masjid dalam sejarah Islam adalah sebenarnya merupakan madrasah pertama setelah rumah Dar al-Arqam bin alArqam. Di dalam Masjid itulah terkumpul berbagai macam persoalan pokok kaum muslimin sejak mulai masalah politik, agama, kebudayaan sampai kemasyarakatan. Oleh karena itu kaum muslimin berkumpul di dalam Masjid hendaknya senantiasa memusyawarahkan dan bertukar pendapat tentang segala masalah atau urusan yang berkaitan dengan kehidupan sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan.32

Masjid yang pertama di bangun oleh Islam adalah Masjid Quba‟ (di luar Kota Madinah) dimana diberikan pula kuliah-kuliah agama di Masjid tersebut. Sewaktu Rasulullah memasuki kota Madinah, beliau mendirikan Masjid disuatu tempat bernama Mirbad, guna mendorong kaum muhajirin dan kaum anshor untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan dan aktifitas ibadah. Sudah menjadi suatu tradisi Rasulullah Saw., bahwa beliau duduk di Masjid Nabawi di Madinah guna memberikan pelajaran kepada para sahabat mengenai masalah-masalah keagamaan dan duniawi.

4. Pengertian Kajian Keislaman dan Bentuk Kajian Keislaman

Islam secara harfiyah berasal dari kata bahasa Arab yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Arti pokok Islam ialah ketundukan, keselamatan dan kedamaian. Maka study Islam diarahkan pada kajian keislaman yang mengarah pada tiga hal:

1. Islam yang bermuara pada ketundukan/berserah diri artinya pengakuan yang tulus bahwa Allah satu-satunya sumber notaritas yang serba mutlak. Keadaan ini membawa timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah diri sendiri.

2. Islam dapat dimaknai yang mengarah pada kesalamatan dunia dan akhirat sebab ajaran Islam pada dasarnya membina dan membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi segala larangan dalam kehidupan di dunia termasuk kehidupan akhirat.

3. Islam bermuara pada kedamaian manusia harus hidup berdampingan dengan makhluk hidup yang lainnya bahkan berdampingan dengan alam raya. Dengan demikian kedamaian harus dilakukan secara utuh dan multi dimensi.33

Dari tiga dimensi di atas mencerminkan gagasan tentang pemikiran dan praktis yang bermuara pada kedudukan Allah, selamat di dunia dan akhirat.

b) Bentuk Kajian Keislaman

33Yusuf, Mundzirin dkk.2005. Islam Dan Budaya Lokal . Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, h, 32

1. Pengajian Kitab

Pengajian kitab merupakan salah satu bentuk pendidikan Islam yang sudah ada sejak masa-masa awal Islam. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa pendidikan berupa pengajian kitab adalah sistem pendidikan tradisional yang berangkat dari pola pembelajaran yang sangat sederhana, dengan melibatkan tokoh agama tokoh masyarakat seperti Tuan Guru/ustadz, dan kitab sebagai sumber belajarnya, umumnya kegiatan pengajian dilakukan di masjid atau pondok pesantren, pengajian kitab sebagai tradisi merupakan salah satu unsur yang terpenting dari keberadaan suatu lembaga pendidikan Islam. Penggalian khasanah budaya Islam melalui pengakian kitab inilah yang membedakannya dengan lembaga pendidikan lainnya.34

Kitab merupakan istilah khusus yang digunakan untuk menyebut karya tulis di bidang keagamaan yang ditulis dengan bahasa Arab oleh para ulama pada abad pertengahan. Sebutan ini yang membedakan dengan karya tulis pada umumnya yang ditulis dengan huruf selain Arab, yang dinamakan buku. Ruang lingkup kajian materinya cukup beragam, mulai dari tafsir, fiqh, aqidah, akhlak, hadits, hingga pada ilmu-ilmu sosial dan kemasyarakatan, kajian keislaman dalam bentuk pengajian

34Atik Wartini, “Corak Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah,” Hunafa:

Jurnal Studia Islamika 11, no. 1 (2014),h.110.

kitab ini merupakan bentuk kajian keislaman rutin yang di adakan setiap malam ba‟da magrib, sampai waktu shalat isya‟

2. Ceramah

Ceramah ini dilakukan oleh ustadz dalam menyampaikan materi ceramah kepada jama‟ah pengajiannya, dengan cara menerangkan dan menguraikan materi yang bersumber pada buku atau kitab yang menjadi pegangan ustadz tersebut, dalam penyampaian materi ceramah, ustadz melakukan pengulangan materi jika ada jama‟ah yang belum memahami tentang materi ceramah yang disampaikan. Hal ini dilakukan agar materi yang ustadz sampaikan dapat lebih dipahami dan diterima dengan baik oleh jama‟ah pengajian, ceramah suatu bentuk yang banyak diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang mubaligh pada suatu aktivitas pengajian.35

3. Halaqah

Halaqah menjadi salah satu bagian yang digunakan oleh pendidik dalam strategis pembelajaran. Secara historis metode halaqah telah digunakan sejak masa Rasulullah SAW ketika mengajarkan Islam kepada para sahabat, masjid Nabawi di Madinah menjadi tempatnya. Selanjutnya terus dilakukan oleh

35Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, cet. Ke-1), hlm. 104.

para ulama dalam mengajarkan ilmu kepada muridnya, masjid- masjid terkenal yang penuh dengan halaqah taklim di era Islam adalah Jami‟ al-Azhar di Kairo, Masjid an-Nabawi di Madinah Al-Munawwarah, Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Al-Jami‟

dan lain sebagainya. Pada prinsipnya halaqah ini dibimbing oleh para kiyai/guru yang masing-masing memiliki ranah konsentrasi ilmunya tersendiri.36

c) Tujuan Kajian Keislaman

Untuk mengetahui tujuan tersebut, dapat dilihat pada firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 104.































Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.37

Ayat tersebut menjelaskan tentang tujuan pengajian (dakwah) yaitu mengikuti jalan atau tuntutan Allah SWT dan mewujudkan kebaikan dengan cara menyuruh orang berbuat baik

36Muhammad Husain Mahasnah, adhwa „ala Tarikh Al-Ulum inda Al-Muslimin, Diterjemahkan oleh Muhammad Misbah, Pengantar Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2016), hlm.135

37QS. Ali-Imran (03): 104. Fahrur Rozi, Al-Qur‟anulkarim, (Jakarta: Penerbit Al-Qur‟an Al-Qosbah, 2020), hlm. 63.

dan mencegah orang dari berbuat jelek, dengan harapan mereka dapat hidup bahagia sejahtera di dunia dan akhirat.

Menurut Drs. A. Rosyad Shaleh, tujuan pengajian (dakwah Islam) adalah:

a. Meningkatkan dan memperdalam kesadaran dan pengertian umat islam tentang ajaran Islam. b.

b. Menanamkan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

c. Memperhatikan kehidupan dan perkembangan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

d. Membendung tindakan-tindakan dari golongan agama atau aliran lain yang berusaha untuk merubah Islam dalam keyakinan agamanya.

e. Menghidupkan dan membina kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam.38

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan kajian keislaman mempunyai tujuan yang baik bagi umat Islam, yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.