BAB II TINJAUAN PUSTAKA
H. Kerangka Pikir
Berdasarkan dukungan latar belakang maslah dalam pembahasan sebelumnya, serta landasan teoritik yang diperoleh dari beberapa media, maka kerangka pikir dapat disusun sebagai berikut:
Gambar 2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa: PT Arti Buana Lautan Indonesia merupakan salah satu perusahaan pengekspor ikan terbesar di wilayah Makassar. Kegiatan ekspor ikan perusahaan telah dilakukan ke beberapa Negara-negara tetangga, seperti singapore. Seiring dengan perkembangan usaha perikanan, laba/keuntungan merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Maka untuk memperoleh laba, perusahaan harus menekan biaya serendah mungkin.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan menjadi penentu keberhasilan suatu usaha. Karena untuk menentukan seberapa besar laba yang akan diperoleh, maka harga pokok penjualan harus ditentukan dengan mengakumulasikan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan ekspor ikan.
PT ARTI BUANA LAUTAN INDONESIA MAKASSAR
HARGA POKOK PENJUALAN
LABA
Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba bersih yang diperoleh. Laba bersih bisa didapat secara optimal, jika volume penjualan mencapai hasil yang maksimal. Untuk mengetahui hubungan antara volume penjualan dengan laba bersih dapat dilihat pada laporan laba rugi yaitu jika penjualan perusahaan lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan maka akan diperoleh laba bersih. Volume penjualan yang meningkat dan laba bersih yang diperoleh meningkat juga, maka akan menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan.
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas,maka hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga harga pokok penjualan yang dihasilkan dapt mengoptimalkan laba pada PT Arti Buana Lautan Indonesia, Makassar.
44 A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian terletak di PT. Arti Buana Lautan Indonesia Jl. Barukang kota Makassar. Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi merupakan suatu piranti dalam pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung keobjek penelitian untuk mengetahui harga pokok penjualan terhadap peningkatan laba pada PT Arti Buana Lautan Indonesia.
2. Wawancara merupakan dialog secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
C. Jenis Dan Sumber Data
Demi memperoleh data yang valid maka ada dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung terhadap objek data tersebut diperolehan melalui wawancara dan observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian:
a) Jurnal Ilmiah
b) Hasil-hasil penelitian
c) PT Arti Buana Lautan Indonesia
D. Metode Analisis
1. Metode analisis data yang digunakan dalam pelitian untuk menganalisis data- data yang telah digunakan adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui gambaran harga pokok penjualan dalam meningkatkan laba.
2. Analisis kualitatif merupakan data yang berisi penjelasan-penjelasan, dimana dalam penulisan ini data yang dimaksudkan adalah perhitungan harga pokok penjualan, laba kotor,laba usaha dan perhitungan laba bersih.
Dengan menggunakan formula rumus,sebagai berikut:
a) Rumus untuk harga pokok penjualan:
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal+ Pembelian–Persediaan akhir b) Rumus untuk Laba kotor:
Laba Kotor = Penjualan Bersih–Harga Pokok Penjualan (HPP) c) Rumus untuk Laba Bersih
Laba Bersih = Laba Kotor Usaha + Pendapatan–PPh
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil PT Arti Buana Lautan Indonesia
PT Arti Buana Lautan Indonesia didirikan pada tanggal 12 maret 2001 di Makassar. PT Arti Buana Lautan Indonesia merupakan perusahaan swata nasional yang bergerak dibidang usaha pengemasan, pendistribusian, dan pemasaran ikan.
Selain didistribusikan di dalam negeri, pendistribusian juga dilakukan dengan mengekspor ikan keluar neger seperti, Singapore, Taiwan, Hong Kong, dan Malaysia. Kegiatan operasi perusahaan seperti pengemasan ikan, pendistribusian dan pemasaran ikan dilakukan setiap senin-jum’at dan minggu. Sehingga penghasilan perusahaan dapat diperoleh setiap hari. Berdasarkan izin yang dimiliki perusahaan melakukan kegiatan operasinya di wilayah timur Indonesia yaitu di wilayah perairan laut Arafura dalam Zona Ekonomi Ekslusif
Indonesia. Wilayah ini berjarak 12 mil dari pesisir pantai Indonesia sampai dengan 200 mil batas luar wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI).
Perusahaan melakukan kerjasama operasi bersama mitra usaha, diantaranya PT Bahtera Adimina Samudera Tbk, PT Baderah Rapid Lambau, Asi pudjiastuti, PT Alsum Kampar Semesta dan Alidoko Toko. Beberapa dari mitra usaha yang dilakukan PT Arti Buana Lautan Indonesia telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahan go publik, seperti PT Bahtera Adimina Samudra Tbk. Namun, pada tahun 2007 manajemen Perseroan (PT Bahtera Adimina Samudra Tbk ) telah memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan operasi penangkapan. Penyebab dari penghentian tersebut,
46
karena berubahnya kebijakan strategis dari otoritas pemerintah yang berhubungan dengan industri penangkapan ikan telah menyebabkan kontraksi negatif yang sangat signifikan yang menyebabkan turunnya pertumbuhan industri ini. Tidak terdukungnya industri dan semakin tingginya biaya produksi menyebabkan hilangnya kemampuan berkompetisi ditingkat pasar internasional. Hal ini berlanjut dengan semakin memburuknya kinerja dari para pelaku industri tersebut.
Dalam rangka memulihkan dan mempertahankan kelangsungan usaha (going concern) Perseroan, saat ini manajemen Perseroan memfokuskan diri untuk
mempelajari serta mengkaji potensi usaha pada industri lain yang memiliki prospek yang lebih baik dan memiliki nilai komersil yang lebih tinggi untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Hingga saat ini perusahaan masih melakukan kerjasama dengan PT Bahtera Adimina Samudra Tbk walaupun relasi telah melakukan usaha pada industri lain.
B. Stuktur Manajemen
Kantor pusat PT Arti Buana Lautan Indonesia berkedudukan di Jl.
Barukan lorong IV 5-A Pattingaloang, Ujungtanah. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 perusahaan memiliki mitra usaha, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Mitra Usaha PT Arti Buana Lautan Indonesia
2013 2012
PT Bahtera Adimina Samudra Tbk PT Bahtera Adimina Samudra Tbk PT Baderah Rapid Lambau PT Baderah Rapid Lambau
Asi pudjiastuti Asi pudjiastuti
PT Alsum Kampar Semesta PT Alsum Kampar Semesta
Alidoko Toko Alidoko Toko
Sumber: Laporan keuangan PT Arti Buana Lautan Indonesia
Struktur manajemen PT. Arti Buana Lautan Indonesia adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Sturktur Manajemen
PT. Arti Buana Lautan Indonesia memiliki 12 orang karyawan diantaranya, seorang manager, bendahara, dan 10 karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi.
1. Direktur
Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, mengendalikan, dan mengambil keputusan dalam semua kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Direktur PT. Arti Buana Lautan Indonesia Usman Lando
Manager Edo
Usman Lando
Bendahara Linda Pertiwi
Karyawan
PT. Arti Buana Lautan Indonesia
2. Manager
Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan produksi, seperti proses perawatan ikan dan pengepakan ikan.
3. Bendahara
Mengatur masalah keuangan dalam hal menyimpan dan mengeluarkan uang yang akan digunakan selama prosese produksi yang dilakukan serta membayar biaya-biaya pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Karyawan
Merencanakan produksi harian, pengembalian material dan mengontrol jalannya produksi dan kebersihan pada area proses perawatan ikan dan pengepakan ikan, dan memastiakan bahwa mesin-mesin yang digunakan dalam keadaan normal.
C. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan harus disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Dalam akuntansi akrual, aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengkaitan biaya dengan
pendapatan (matching concept) melibatkan secara bersamaan atau gabungan penghasilan dan beban yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama. Misalnya berbagai komponen beban yang membentuk harga pokok penjualan diakui pada saat yang sama dengan pengakuan penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang yang bersangkutan. Namun demikian penggunaan konsep “matching”tidak memperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi kriteria pengakuan aktiva dan kewajiban.
Beban segera diakui dalam laporan laba-rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak lagi memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan menggunakan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan keijakan akuntansi.
51
A. Klasifikasi Biaya PT. Arti Buana Lautan Indonesia
PT Arti Buana Lautan Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengemasan dan perdangangan ikan baik dalam negeri maupun diluar negeri. Perusahaan tersebut membeli ikan dari para nelayan untuk di distribusikan kepada konsumen. Umumnya ikan yang dibeli perusahaan adalah ikan kakap merah, kaneke, katamba, sunu, kerapu, tenggiri, mosso, bambangan, cakalang dan masih banyak lagi. Untuk melihat estimasi jumlah produksi ikan dalam kurung waktu 1 (satu) bulan yaitu bulan desember 2013 dapat disajikan melalui tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1.
Jumlah Pembelian Ikan periode Desember Tahun 2013 PT. Arti Buana Luatan Indonesia Makassar
Jenis ikan Jumlah Kg Pembelian Ikan
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Satuan Harga/Kg
Total Biaya Pembelian/Bln
Kakap merah 180 270 216 330 Rp.35.000 Rp.34.860.000
Kaneke 150 138 258 240 Rp.25.000 Rp.19.650.000
Katamba 270 300 250 330 Rp.30.000 Rp.34.710.000
Sunu 310 360 385 295 Rp.150.000 Rp.202.500.000
Kerapu 125 110 176 155 Rp.20.000 Rp.11.320.000
Tenggiri 380 405 375 415 Rp.60.000 Rp.94.500.000
Mosso 150 123 170 115 Rp.80.000 Rp.44.640.000
Bambangan 110 220 165 180 Rp.40.000 Rp.27.000.000
Total 1675 1926 1995 2060 Rp.440.000 Rp.469.180.000
Sumber: Laporan pembelian ikan PT Arti Buana Lautan Indonesia perbulan tahun 2013.
Berdasarkan tabel 5.1 PT Arti Buana Lautan Indonesia telah membeli ikan dari para nelayan dan punggawa yang telah bekerja sama sejak dulu. Melihat
keadaan tersebut maka beberapa minggu terakhir pada bulan desember jumlah pembelian ikan pada PT Arti Buana Lautan Indonesia pada masing-masing jenis ikan sangatlah bervariasi jumlahnya dapat dilihat dari minggu ke minggu. Pada minggu pertama perusahaan membeli ikan sebanyak 1675 kg, pada minggu ke II sebanyak 1926 kg, pada minngu ke III pembeli meningkat sebanyak 1995 kg, dan minggu ke IV pemebelian semakin meningkat sebanyak 2060 kg. Naik turunya pembelian setiap minggunya dapat disebabkan karena perubahan cuaca. Jika cuaca membaik maka akan semakin banyak ikan yang di beli perusahaan,tetapi sebaliknya jika keadaan cuaca memburuk maka pembelian ikan oleh perusahaan akan berkurang, sehingga mempengaruhi jumlah produksi perusahaan.
Berdasarkan tabel 5.1, dapat disimpulkan bahwa pembelian ikan kakap merah = Rp.35.000 dengan harga satuan/bulan =Rp. 43.860.000 kaneke = Rp.25.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.19.650.000 katamba = Rp.30.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.34.710.000 sunu = Rp.150.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.202.500.000 kerapu = Rp.20.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.11.320.000 tenggiri = Rp.60.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.94.500.000 mosso = Rp.80.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.44.640.000 bambangan = Rp.40.000 dengan harga satuan/bulan = Rp.27.000.000
dari data tersebut di atas maka jumlah pembelian ikan berdasarkan Kg/ Bulan yaitu: 440.000/Kg, maka total biaya pembelian ikan selama 1 bulan yaitu:
= Rp. 469.180.000/bulan.
Jadi, Rp.469.180.000 X 12 = 5.630.160.000/Tahun.
Selain ikan, perusahaan membeli gabus dan es. Pembelian gabus, dilakukan untuk menampung ikan yang telah di beli dari para nelayan dan punggawa, dan sebagai wadah untuk ikan yang akan di ekspor keluar negeri.
Jumlah pembelian gabus periode desember 2013, yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.2
Jumlah Pembelian Gabus pada Periode Desember Tahun 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Jenis gabus Banyaknya Harga Satuan (Rp) Jumlah
Besar 45 Rp.80.000 Rp.3.600.000
Sedang 50 Rp.65.000 Rp.3.250.000
Kecil 35 Rp.55.000 Rp.1.925.000
Total 130 Rp. 200.000 Rp.8.775.000
Sumber: Laporan Pembelian Gabus PT Arti Buana Lautan Indonesia periode Desember Tahun 2013.
Berdasarkan tabel 5.2 PT Arti Buana Lautan Indonesia telah membeli gabus pada periode desember tahun 2013 sebanyak 130 buah dengan berbagai ukuran yang berbeda-beda. Untuk ukuran besar perusahaan membeli gabus sebanyak 45 buah, dengan harga satuan Rp80.000/buah jika jumlahkan harga keseluruhan gabus ukuran besar yaitu sebesar Rp.3.600.000, untuk ukuran sedang perusahaan membeli sebanyak 50 buah dengan harga satuan Rp.65.000/buah, dan jika dijumlahkan semua harga gabus tersebut sebesar Rp.3.250.000, sedangkan untuk ukuran yang lebih kecil perusahaan hanya membeli gabus sebanyak 35 buah dengan harga satuan Rp.55.000, dan jumlahnya sebesar Rp.1.925.000.
sehingga total gabus yang dipakai sebanyak 130 buah dengan harga keseluruhan sebesar Rp. 8.775.000. Untuk memproduksi ikan, perusahaan membeli es balok untuk menjaga kesegaran ikan, agar ikan tersebut tahan lama dan kwalitasnya
tetap terjaga. Dengan jumlah pembelian es periode desember tahun 2013 yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.3
Jumlah Pembelian Es Balok periode Desember Tahun 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Jumlah pembelian es Banyaknya Harga Satuan Jumlah
Minggu I 68 Rp.15.000 Rp.1.020.000
Minggu II 90 Rp.15.000 Rp.1.350.000
Minggu III 120 Rp.15.000 Rp.1.800.000
Minggu IV 135 Rp.15.000 Rp.2.025.000
Total 413 Rp.60.000 Rp.6.195.000
Sumber: Laporan Es Balok PT Arti Buana Lautan Indonesia periode Desember tahun 2013.
Berdasarkan tabel 5.3 Parusahaan membeli es balok pada periode Desember 2013 yaitu: pada minggu pertama pembelian es balok sebanyak 68 balok dengan harga satuan sebesar Rp.15.000, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.1.020.000, minggu kedua pembelian es balok meningkat seiring meningkatnya tingkat pembelian yang dilakukan oleh perusahaan sebanyak 90 balok dengan jumlah keseluruhan harga es balok sebesar Rp.1.350.000. Minggu ketiga pembelian es balok meningkat sebanyak 120 balok dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.1.800.000. Dan minggu keempat pembelian es balok meningkat dengan jumlah sebanyak 135 balok dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.2.025.000.
Selain dari biaya yang telah diuraikan diatas PT Arti Buana Lautan Indonesia, memiliki biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja pada suatu perusahaan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk orang yang terlibat secara langsung dalam perusahaan. PT Arti Buana Lautan Indonesia memperjakan 10 karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi dan ditanbah dengan seorang
managerdan seorang bendahara yang dibayar dengan berdasarkan hari kerja yang dijalankan. Jika pembayaran biaya tenaga kerja ditetapkan berdasarkan hari kerja, maka harus dihitung hari kerja dalam satu bulan yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.4.
Pengeluaran Biaya Tenaga Kerja Periode Desember 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Nama Pekerja Upah Per hari Total Hari Kerja Per Bulan
Biaya Tenaga Kerja Per Bulan
Nurdin 96.000 26 Rp.2.500.000
Arsad 96.000 26 Rp.2.500.000
Ridho 96.000 26 Rp.2.500.000
Samad 96.000 26 Rp.2.500.000
Rala 96.000 26 Rp.2.500.000
Safei 96.000 26 Rp.2.500.000
Baharuddin 96.000 26 Rp.2.500.000
Hamsir 96.000 26 Rp.2.500.000
Agus 96.000 26 Rp.2.500.000
Dg.Naba 96.000 26 Rp.2.500.000
Total 960.000 260 Rp.25.000.000
Sumber: Laporan Pengeluaran Biaya Tenaga Kerja PT Arti Buana Lautan Indonesia, periode Desember Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.4. Biaya sebesar Rp. 25.000.000 tersebut merupakan biaya tenaga kerja dalam memproduksi ikan. Dengan perhitungan hari kerja sebanyak 26 hari dalam satu bulan. Dengan upah perhari sebesar Rp.96.000.
Selain biaya tenaga kerja diatas, perusahaan membayar biaya-biaya untuk fasilitas yang berada dalam perusahaan seperti, biaya perlengkapan, biaya listrik, biaya komsumsi dan biaya angkut.Untuk melihat pengeluaran biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada bulan desember tahun 2013, yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.5
Jumlah Pengeluaran Biaya-biaya periode Desember 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Jenis Biaya Jumlah biaya/Bulan (Rp)
Biaya perlengkapan Rp.2.750.000
Biaya listrik Rp.500.000
Biaya komsumsi Rp.450.000
Biaya angkut Rp.11.000.000
Total Rp.14.700.000
Sumber: Laporan biaya-biaya PT Arti Buana Lautan Indonesia yang dikeluarkan periode desember tahun 2013.
Berdasarkan table 5.5 Jumlah pengeluaran biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan periode Desember sebanyak 14.700.000, dengan rincian biaya yaitu: biaya perlengkapan yang terdiri dari plastik packing dan lakban sebesar Rp.
2.750.000, biaya listrik sebesar Rp. 500.000,biaya komsumsi untuk para pekerja sebesar Rp. 450.000 dan biaya angkut penjualan sebesar Rp.11.000.000.
Berdasarkan uraian diatas PT Arti Buana Lautan Indonesia telah mengeluarkan biaya-biaya dalam melakukan ekspor dimulai dari pembelian beberapa jenis ikan,biaya untuk perawatan ikan yang akan diekspor dan biaya- biaya yang dikeluarkan baik untuk memproduksi barang ataupun untuk mendukung kegiatan dalam perusahaan. Biaya yang dikeluarkan PT Arti Buana Lautan Indonesia dalam setahun pada periode 2013 mencapai Rp. 656.040.000, diluar dari pembelian ikan yang akan diekspor ataupun yang akan dijual dalam negeri.
B. Penetapan Penjualan
PT Arti Buana Lautan Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha pengemasan ikan dan perdagangan ikan baik di dalam negeri
maupun di ekspor keluar negeri. Dalam 1 (satu) hari perusahaan membeli ikan dari para nelayan sebesar Rp.10.000.000,00 hingga Rp75.000.000,00 untuk didistribusikan kepada konsumen. Umumnya ikan yang dibeli perusahaan adalah ikan kakap merah, kaneke, katamba, sunu, kerapu, tenggiri, mosso, cakalang, bambangan, ikan merah, dan masih banyak lagi. Adapun ikan yang dibeli dari para nelayan akan dijual ditempat pelelangan ikan, dikirim ke restoran mewah dan di ekspor keluar negeri. Untuk melihat estimasi jumlah penjualan ikan dalam kurun waktu 1 (satu) bulan yaitu Desember pada tahun 2013 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.6
Jumlah Penjualan Ikan periode Desember tahun 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Jenis ikan Jumlah Kg Penjualan Ikan
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Satuan Harga/Kg
Total Biaya Pembelian/Bln
Kakap merah 170 260 200 320 Rp.50.000 Rp.47.500.000
Kaneke 140 120 240 230 Rp.40.000 Rp.29.200.000
Katamba 260 290 240 320 Rp.45.000 Rp.49.950.000
Sunu 300 350 370 280 Rp.250.000 Rp.325.000.000
Kerapu 100 110 160 140 Rp.35.000 Rp.17.850.000
Tenggiri 370 390 360 410 Rp.80.000 Rp.92.880.000
Mosso 140 110 160 100 Rp.100.000 Rp.51.000.000
Bambangan 100 210 150 170 Rp.60.000 Rp.37.800.000
Jumlah 1580 1840 1880 1970 Rp.660.000 Rp.651.180.000
Sumber: Laporan Penjualan PT Arti Buana Lautan Indonesia Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.6 PT Arti Buana Lautan Indonesia telah menjual ikan dalam bentuk kemasan di mana penjualan tersebut dijual perminggu, pada minggu pertama yaitu: 1580 Kg/minggu , minggu ke II sebanyak 1840 Kg, minggu ke III sebanyak 1880 dan pada minggu ke IV sebanyak 1970. Naik turunnya penjualan setiap bulannya dapat disebabkan karena perubahan cuaca, jika keadaan cuaca
membaik maka akan semakin banyak ikan yang dibeli perusahaan kemudian dijual, tetapi sebaliknya jika keadaan cuaca memburuk maka pembelian ikan oleh perusahaan akan berkurang sehingga perusahaan hanya dapat menjual ikan dalam jumlah sedikit.
Selain mendistribusikan ikan di dalam negeri, perusahaan juga melakukan kegiatan ekspor ke negara-negara tetangga. Jumlah penjualan ikan yang diekspor ke negara-negara tetangga periode Desember minggu pertama sampai minggu ke IV Tahun 2013, yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.7
Jumlah Penjualan Ikan Yang Di Ekspor periode Desember 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Negara Jenis ikan Ekspor
Jumlah Penjualan Ikan/Kg
I II III IV Harga
satuan Total
Taiwan Sunu dan Tenggiri 270 320 260 280 Rp.300.000 Rp.339.000.000 Hong Kong Sunu dan Mosso 190 230 260 180 Rp.130.000 Rp.111.800.000 Singapore Sunu dan Tenggiri 200 165 290 310 Rp.150.000 Rp.144.750.000
Total 660 715 810 770 Rp.580.000 Rp.595.550.000
Sumber: Laporan Penjualan Ikan PT Arti Buana Lautan Indonesia yang diekspor periode Desember mulai dari minggu pertama sampai dengan minggu ke empat Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.7 Jumlah penjualan ikan yang diekspor ke Negara- negara tetangga pada minggu pertama sampai ke IV minggu tahun 2013, yaitu jumlah ikan yang diekspor ke Taiwan dengan jenis ikan Sunu dan Tenggiri selama minggu pertama sampai minggu ke IV yaitu: 270+320+260+280= 1130 Kg/bulan.
Kemudian jumlah ikan yang diekspor ke Hong Kong dengan jenis ikan Sunu dan Mosso selama 4 minngu atau 1 bulan yaitu: 190+230+260+180= 860 Kg/bulan.
Sedangkan jumlah ikan yang diekspor ke Singapore selama 4 minggu atau 1 bulan yaitu: 200+165+290+310 = 965 Kg/bulan. Jadi dalam kurun waktu 1 bulan yaitu
pada periode dari minggu pertama sampai minggu ke IV tahun 2013, perusahaan mampu mengekspor ikan keluar Negri sebanyak 2.955 Kg/bulan.
PT Arti Buana Lautan Indonesia memiliki persediaan ikan yang akan dijual dan diekspor ke negara tetangga dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.8
Jumlah persediaan ikan periode Desember 2013 PT Arti Buana Lautan Indonesia Makassar
Jenis ikan
Jumlah Kg Persediaan Ikan Minggu
I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Satuan Harga/Kg
Total Persediaan/Bln
Kakap merah 10 10 16 10 Rp.50.000 Rp.2.300.000
Kaneke 10 18 18 10 Rp.40.000 Rp.2.240.000
Katamba 10 10 10 10 Rp.45.000 Rp.1.800.000
Sunu 10 10 15 15 Rp.250.000 Rp.12.500.000
Kerapu 25 - 16 15 Rp.35.000 Rp.1.960.000
Tenggiri 10 15 15 5 Rp.80.000 Rp.3.600.000
Mosso 10 13 10 15 Rp.100.000 Rp.4.800.000
Bambangan 10 10 15 10 Rp.60.000 Rp.2.700.000
Total 95 86 115 90 Rp.660.000 Rp.31.900.000
Sumber: Laporan persediaan PT Arti Buana Lautan Indonesia periode Minggu pertama sampai minggu ke empat tahun 2013.
Berdasarkan tabel 5.8 Jumlah persediaan ikan PT Arti Buana Lautan Indonesia dari minggu pertama sampai minggu ke empat mencapai 386/kg dengan total persediaan perbulan sebesar Rp.31.900.000.
C. Prosedur Pengiriman Ikan (Ekspor)
Tahap pengiriman ikan keluar Negeri dilakukan melalui beberapa tahap.
Tetapi sebelum melakukan pengiriman, terlebih dahulu ikan yang telah dibeli oleh perusahaan dibersihkan kemudian ikan dimasukkan kedalam gabus yang berisi es dengan campuran air laut yang telah dilapisi plastik kemudian di kepack dengan
rapi. Secara umum, untuk melakukan ekspor ikan keluar Negri harus melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Mencari tahu terlebih dahulu apakah ikan yang akan kita ekspor tersebut termasuk jenis ikan yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau ikan yang bebas diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia).
2. Memastikan juga apakah ikan kita diperbolehkan untuk masuk ke negara tujuan ekspor.
3. Jika kita sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem pembayaran dan menentukan quantity, maka selanjutnya kita mempersiapkan ikan yang akan kita ekspor dan dokumen-dokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer.
4. Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai) dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) beserta dokumen pelengkapnya.
5. Setelah eksportasi kita disetujui oleh Bea Cukai, maka akan diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE, maka secara hukum ikan kita sudah dianggap sebagai barang ekspor.
6. Melakukan stuffing dan mengapalkan barang kita menggunakan modal transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.
7. Mengambil pembayaran di Bank (Jika melakukan pembayaran di akhir).
Berdasarkan uraian diatas, perusahaan telah mengeluarkan biaya-biaya dalam proses pengiriman ikan. Biaya-biaya yang digunakan yaitu biaya