• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 NILAI NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILAPANCASILA

2.1 Pengertian Nilai A. Pengertian Nilai

Nilai adalah proses kehidupan seseorang yang selalu mengalami perkembangan. Menurut Soerjono Soekanto, nilai adalah sebuah konsep abstrak yang ada pada diri manusia. Hal itu juga tergantung atas nilai yang menurut seseorang itu baik atau nilai yang jelek. Nilai yang baik pasti akan menggambarkan pribadi yang baik, sebaliknya nilai yang buruk akan menggambarkan pribadi yang buruk dan kurang disenangi bagi beberapa kalangan masyarakat.

Menurut Simanjuntak, nilai adalah sebuah pemikiran seseorang atau kelompok atas perilaku yang baik ataupun perilaku yang buruk. Perilaku tersebut muncul karena tradisi yang dianut oleh masyarakat tersebut. Tradisi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang.

Sedangkan Robert M.Z Lawang berpendapat bahwa nilai merupakan pemikiran yang pasti dimiliki oleh semua orang.

Namun, nilai tersebut bisa merubah perilaku seseorang. Dari situlah kehidupan seseorang bisa terlihat apakah bernilai baik atau buruk.

B. Ciri-ciri Nilai

Nilai-nilai social menurut (Angraini, 2017) mempunyai ciri-ciri, yaitu:

1. Nilai diciptakan dalam lingkungan sosial.

Setiap manusia tentunya akan terus menerus belajar tentang nilai seiring waktu. Misalnya, menurut seseorang, pendidikan hingga perguruan tinggi sangatlah tinggi, karena hal itu bisa mencapai sebuah kesuksesan. Namun ada juga seseorang yang menganggap bahwa pendidikan sampai ke perguruan tinggi bukanlah tolok ukur dalam mencapai kesuksesan. Dari kasus di atas, menunjukan bahwa nilai bukanlah bawaan dari lahir, namun tercipta dalam lingkungan sosial.

2. Nilai memberikan pengaruh berbeda terhadap seseorang dan masyarakat

Setiap manusia tentunya memiliki pandangan yang berbeda dalam hidupnya. Hal ini menunjukan bahwa nilai memberikan pengaruh yang berbeda terhadap seseorang. Misalnya seperti contoh di atas. Perguruan tinggi sangat berpengaruh bagi kesuksesan hidup seseorang. Namun ada juga yang menganggap pertemanan dan lingkungan yang baik bisa menuntun untuk sebuah kesuksesan dan lebih penting dibanding gelar tinggi.

3. Nilai terbentuk secara terus menerus melalui akulturasi dan interaksi sosial

Dalam diri seseorang, sebuah nilai akan memiliki nilai yang berbeda seiring berjalannya waktu. Misalnya, dari contoh di atas, seseorang menganggap gelar dan pendidikan ke jenjang yang tinggi merupakan nilai yang sangat penting. Namun karena seiring waktu seseorang tersebut bertemu dengan orang-orang baru, ia pasti akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap nilai yang ia punya sebelumnya.

4. Nilai melibatkan perasaan manusia

Dalam menjalankan sebuah nilai, seseorang akan melibatkan perasaan atau emosi di dalamnya. Contohnya, ketika kamu menganggap perguruantinggi merupakan hal yang penting, maka kamu akan rela menabung untuk masa depan anak mu supaya anak mu tidak perlu khawatir untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

C. Jenis-jenis Nilai

Setelah mengetahui berbagai pengertian nilai dari beberapa ahli dan mengetahui ciri-cirinya, berikut adalah jenis-jenis nilai yang ada.

1. Nilai agama

Nilai agama merupakan nilai yang penting bagi seseorang yang menganut agama. Karena nilai tersebut berhubungan dengan kepercayaan atau agama yang dianut oleh individu itu.

Sumber dari nilai agama berasal dari Tuhan yang dipercayai.

Nilai religius ini dijadikan sebagai petunjuk oleh seseorang dari Tuhan.

2. Nilai Keindahan

Nilai keindahan adalah sebuah unsur rasa yang bersumber dari diri manusia. Nilai keindahan juga sering disebut dengan nilai estetika. Keindahan sendiri memiliki arti yang sangat luas dan pastinya setiap orang memiliki nilai keindahan yang berbeda-beda.

3. Nilai Kebenaran

Nilai kebenaran adalah nilai yang diciptakan oleh pikiran manusia dan juga budi pekerti. Nilai kebenaran ini sudah ada sejak lahir, maka dari itu nilai kebenaran sering dianggap sebagai kodrat dari Tuhan yang telah diberikan kepada semua manusia.

4. Nilai Sosial

Nilai sosial adalah nilai yang selalu berhubungan dengan tindakan manusia. Nilai sosial merupakan nilai yang sudah ada pada diri seseorang. Nilai sosial ini bisa mengubah perilaku atau tindakan pada diri seseorang.

5. Nilai Moral

Nilai moral adalah sebuah pandangan dari keinginan seseorang. (Darmadi, 2020)Nilai moral juga dianggap sebagai nilai kebaikan pada diri seseorang. Untuk melihat suatu nilai moral bisa dilihat dari sebuah percakapan antara beberapa orang. Misalnya, ketika kamu tidak sengaja mendengar percakapan antara anak dan ibu. Umumnya, seorang anak akan menggunakan bahasa yang lebih sopan kepada orang tuanya.Hal ini karena adanya perbedaan umur dan etika yang ada di kehidupan masyarakat.

6. Nilai material

Nilai material adalah nilai yang berguna untuk fisik manusia.

Contohnya adalah makanan. Bagi beberapa orang makanan memiliki nilai tersendiri. Makanan yang enak dan lezat tentunya bisa membuat seseorang menjadi bahagia. Contoh beberapa barang yang memiliki nilai material lainnya adalah tempat tinggal, pakaian dan kebutuhan pokok manusia lainnya.

7. Nilai vital

Nilai vital adalah sesuatu yang berguna untuk manusia dalam melakukan aktivitasnya. Misalnya, seorang koki akan menganggap kompor, spatula dan bumbu masakan adalah nilai vital atau nilai yang penting. Karena tanpa barang-barang tersebut seorang koki tidak bisa bekerja secara maksimal.

D. Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Pancasila dibentuk dari nilai-nilai kebudayaan, nilai adat istiadat dan nilai religius yang sudah ada di dalam diri masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila menjadi dasar moral atau tolok ukur dalam bersikap. Di dalam Pancasila terdapat tiga nilai-nilai luhur, yaitu:

1. Nilai Dasar

Nilai dasar ini adalah asas yang berdasarkan budaya dan nilai-nilai di dalam bangsa Indonesia yang bersifat abstrak.

Nilai ini cenderung tidak berubah-ubah, namun selalu bisa mengikuti perubahan zaman. Nilai dasar yang ada di dalam Pancasila bisa ditafsirkan secara terus menerus dan juga implementasinya. Jika nilai dasar Pancasila ditafsirkan kembali, maka akan mendapat nilai-nilai baru yang bisa diimplementasikan sesuai zaman. Nilai-nilai dasar di dalam

Pancasila adalah ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-niai tersebut dijadikan dasar filsafat negara serta filsafat bangsa Indonesia yang ada hingga saat ini. Pahami lebih dalam melalui buku Pancasila karya Drs. H. Mahpudin Noor.

2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar yang ada di dalam Pancasila. Nilai instrumental tersebut berbentuk norma sosial dan norma hukum. Nilai-nilai instrumental Pancasila adalah UUD 1945, Tap MPr, UU No. 2 tahun 1999 yang membahas mengenai partai politik, UU no 39 tahun 1999 yang membahas tentang hak asasi manusia, dan lain-lain.

3. Nilai Praksis

Nilai praksis adalah sebuah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar dan nilai instrumental. Nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan masyarakat Indonesia.

Karena nilai praksis adalah penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka dalam mengimplementasikan nilai praksis tidak boleh menyimpang dari kedua nilai tersebut.

Makna atau arti Pancasila yang dijadikan sebagai pandangan hidu bangsa Indonesia terdiri dari kristalisasi pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan filsafat, moral, etikayang dibahas pada buku Sistem Demokrasi Pancasila Edisi Kedua.