• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan dari perusahaan. Pertanyaan tersebut dapat meliputi likuiditas perusahaan, kemampuan manajemen memperoleh laba dari penggunaan aktiva perusahaan, dan kemampuan manajemen mendanai investasinya, serta hasil yang dapat diperoleh para pemegang saham dari investasi yang dilakukannya kedalam perusahaan, (Samryn:2011).

2.4.1. Klasifikasi Rasio Keuangan

Ada beberapa jenis rasio keuangan menurut Fahmi (2013), yaitu:

1. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio likuiditas secara umum ada 2 (dua), yaitu current ratio dan quick ratio.

a. Current ratio

Rasio lancar (current ratio) adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.

b. Quick ratio (Acit Test Ratio)

Quick ratio (acit test ratio) sering disebut dengan istilah rasio cepat. Rasio cepat adalah ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasi persediaan yang dianggap aktiva lancar sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian.

2. Rasio Leverage

Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Rumus rasio leverage yaitu:

Total liabilities = Total assets

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal.

Rumus rasio aktivitas adalah sebagai berikut:

a. Inventory Turnover

Rasio inventory turnover ini melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

b. Fixed Assets Turnover

Rasio fixed Assets Turnover disebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini melihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tngkat perputaran secara efektif, dan memberikan dampak pada keuangan perusahaan.

c. Total Assets Turnover

Total Assets Turnover disebut juga dengan perputaran total aset.

Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Adapun rumus total assets turnover adalah:

22

Sales = Total Assets

d. Long Term Asset Turnover

Rasio long term asset turnover disebut juga dengan rasio perputaran aset jangka panjang.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Adapun rumus rasio profitabilitas:

a. Return On Investment (ROI)

Rasio return on investment (ROI) atau pengembalian investasi, bahwa dibeberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total asset (ROA). Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun rumus ROI atau ROA

adalah:

Earning after tax (EAT)

= Total assets

b. Return On Equity

Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity.

Dibeberapa referensi disebut juga dengan rasio total assets turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

5. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas merupakan gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi dan menjaga kemampuannya untuk selalu mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar utang secara tepat waktu.

2.4.2. Hubungan Rasio Keuangan dan Profitabilitas

Untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan rasio yang merupakan perbandingan angka-angka yang terdapat pada pos-pos laporan keuangan. Rasio keuangan dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang erat. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-masing, (Fahmi:2013).

2.4.3. Hubungan Struktur Modal (DAR) dan Profitabilitas

Menurut Kasmir (2010:113) Debt to asset ratio adalah alat ukur dari rasio solvabilitas (leverage) yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang nya melalui aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Rasio ini juga menunjukkan beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Menurut Febria (2013) Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuiditas. Sehingga profitabilitas atau ROA dapat meningkat.

Menurut Nurhasanah (2010) dalam penelitiannya DAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan menurut Mareta (2013) dalam penelitiannya bahwa DAR juga berpengaruh signifikan terhadap ROA.

24

No. Nama Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 IM. Sarjana, K, Budi

Susrusa dan Dwi Putra Darmawan (2013)

Analisis kinerja keuangan pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng.

Secara parsial terdapat pengaruh variabel Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap rentabilitas.

2 Achmad Komara, Sri Hartoyo, dan Trias Andati (2014)

Analisis pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Perubahan struktur modal berupa Debt to Asset Ratio (DAR) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

2.4.4. Hubungan Manajemen Asset (TATO) dan Profitabilitas

Menurut Kasmir (2012 : 203) menyatakan bahwa“Return On Assets (ROA) yang rendah disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva. Hubungan antara aktiva dengan penjualan disebut perputaran aktiva dan mengukur efektivitas perusahaan untuk menghasilkan penjualan dengan menggunakan aktivanya.”

Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien pengguna keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Hal ini didukung oleh penelitian oleh Rachmat Rizky Muchlis(2017) dengan judulPengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Dan Debt ToAssetRatio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, bahwa Total Assets Turnover Ratio (TATO) berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).

Dokumen terkait