• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Yanbu‟a

BAB I PENDAHULUAN

B. Tinjauan Tentang Metode Yanbu‟a

2. Pengertian Yanbu‟a

Metode Yanbu‟a adalah metode baca Al-qur‟an yang menggunakan tulisan rosm‟utsmani asli sebagaimana tulisan Al-qur‟an yang tersebar luas di daerah Timur Tengah. Metode ini dibuat oleh para ulama besar yang terdiri dari KH Ulin Nuha Arwani, KH Ulil Albab Arwani, KH M. Mashur Maskan (Alm) Dkk. Selain nama-nama ulama tersebut yang paling dikenal dengan pemikiran-pemikirannya dalam mengembangkan metode ini KH M Noer Sodik Achrom. Beliau mengembangkan metode Yanbu‟a dengan membuat buku panduan Yanbu‟a yang berisi tnya jawab materi Yanbu‟a mulai jilid 1 sampai 7. Selain itu masih banyak sekali pemikiran-pemikiran beliau yang akhirnya menjadi panutan para Ustadz dan Ustadzah metode Yanbu‟a. (buku panduan bimbingan mangajar. kudus, 13 Juni 2004).

Penggunaan mushaf rosm‟utsmani supaya dapat membiasakan diri membaca Al-qur‟an dengan mushaf tersebut. Sekarang banyak Al-qur‟an yang ada di Indonesia tidak ada tanda baca tajwidnya. Seperti tanda baca

88 „Sejarah Lahirnya Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur‟an Metode Yanbu‟a‟, Padepokan Mas Say Laros Banyuwangi, 2013 <https://kanal3.wordpress.com/2013/01/29/sejarah- lahirnya-thoriqoh-baca-tulis-dan-menghafal-al-quran-metode-yanbua/> [accessed 18 February 2021].

waw kecil, ya kecil dan alif kecil. Kebanyakan hal itu dihilngkan padahal untuk tanda baca tersebut sangat membantu para pembaca Al-qur‟an.89

Munculnya metode yanbu‟a merupakan usulan dari alumni pondok tahfiz yanbuul qur‟an, masyarakat Kudus, serta lembaga pendidikan ma‟arif dan muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara. Dari pihak pondok sudah cukup metode pembelajaran qur‟an yang sudah ada, tetapi karena desakan terus-menerus dan memang dipandang perlu, terutama untuk menjalin keakraban antar alumni dengan pondok serta menjaga dan memelihara keseragaman membaca Al-qur‟an.

Metode Yanbu‟a adalah suatu metode baca tulis dan menghafal Al- Qur‟an untuk membacanya santri tidak boleh mengeja, harus membaca langsung dengan cepat, pendek dan tidak terputus-putus. Timbulnya Yanbu‟a adalah dari usulan dan dorongan alumni Pondok Tahfidz Yanbu‟ul Qur‟an, supaya mereka selalu ada hubungan dengan pondok tersebut, disamping usulan dari masyarakat luas juga dari Lembaga Pendidikan Ma‟arif terutama dari cabang Kudus dan Jepara agar pengasuh pondok menerbitkan buku tantang tata cara membaca, menulis dan menghafal Al-Qur‟an yang bisa dimanfaatkan oleh umat, sehingga bisa berlatih kefasihannya mulai dari anak-anak. Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap cukup metode yang sudah ada, tetapi karena desakan yang terus-menerus dan memang dipandang perlu, terutama untuk menjalin keakraban antara alumni dengan pondok serta untuk

89„Pengertian Dan Sejarah Metode Yanbu‟a‟ <https://text- id.123dok.com/document/dy4m83lry-pengertian-dan-sejarah-metode-yanbu-a.html> [accessed 18 February 2021].

menjaga dan memelihara keseragaman, maka dengan tawakal Pondok Tahfidz Yanbu‟ul Qur‟an tersebut menyusun dan menerbitkan buku Thoiqoh Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur‟an dan diberi nama

“Yanbu‟a”.90

Pengambilan nama Yanbu‟a yang berarti sumber, mengambil dari kata Yanbu‟ul Qur‟an yang berarti sumber Al-Qur‟an, nama yang sangat digemari dan disenangi oleh seorang guru besar Al-Qur‟an Al Muqri‟

simbah KH.M Arwani Amin, yang silsilah keturunannya sampai pada pangeran Diponegoro.

Awal penyusunan buku metode yanbu‟a pada tanggal 22 November 2002 bertepatan 17 Ramadhan 1423 H selama 2 tahun yaitu proses penyusunan, penulisan, pencetakan dan penerbitan awal 2004. Atas perintah pengasuh KH. M. Ulil Albab buku metode yanbu‟a dijadikan 8 jilid buku bertahap dalam penerbitannya. Pertama, buku jilid I pada 10 Januari 2004 (17 Syawal 1424 H), jilid II,III 22 mMaret 2004 (shafar 1424 H), jilid IV-VI 2 Mei 2004 (12 Rabiul Awal 1425 H), disusul buku bimbingan mengajar Yanbua 13 Juni 2004 (25 Robiul Akhir 1425 H), dan buku Pra-TK 31 Oktober 2004. Di tahun 2007 baru diterbitkan buku Yanbua mengenai materi hafalan surat-surat pendek dan doa-doa. Semua pengerjaanya dikerjakan oleh santri pondok Tahfidh Yanbuul Quran penerbit Yayasan Arwaniyyah Kudus BAPENU Arwaniyyah Kudus. Buku yang relatif kecil dengan harga murah, praktis untuk belajar, memiliki

90 „Metode Yanbu‟a dalam Baca Tulis al-Quran‟, Referensi Makalah

<https://www.referensimakalah.com/2013/03/metode-yanbua-dalam-baca-tulis-al-quran.html>

[accessed 18 February 2021].

manfaat bagi semua umat yang ingin bisa membaca Al- qur‟an dengan lancar dan benar. Yanbua bisa diajarkan oleh orang yang sudah dapat membaca Al- qur‟an lancar dan benar bermusyafahah adu lisan disimakkan kepada ahlul Quran yang mutabardiakui kredibilitasnya, serta dapat membaca Al- qur‟an dengan benar, lancar dan fasih. Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan Metode yanbu‟a adalah penyempurnaan dari metode sebelumnya karena materi yang dikandung setiap juzjilid tidak sama dengan kitab yang lama urutan pelajarannya berbeda ada pengurangan serta penambahan materi.

Buku yang relatif kecil dengan harga yang murah, dan praktis untuk belajar memiliki manfaat bagi semua umat yang ingin bisa membaca Al- Qur‟an dengan lancar dan benar. Yanbu‟a harus diajarkan oleh orang yang sudah dapat membaca Al-Qur‟an dengan lancar dan benar yang sudah di musyafahah kepada ahlul Qur‟an.

Belajar membaca Al-Qur‟an yang disebut musyafahah ada tiga macam, yaitu:

a. Guru membaca dulu kemudian murid menirukan

b. Baca sima‟. Santri membaca tiga waqof dengan bergiliran

c. Mukhadoroh,(Murid membaca, guru mendengarkan bila ada salah dibetulkan)

d. Ta‟Guru membaca murid mendengarkan

Adapun metode Yanbu‟a memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya yaitu:

a. Ditulis menggunakan khat Rosm Ustmani

b. Materi pelajarannya disesuaikan dengan kemampuan Santri c. Diajarkan cara menulis Arab Pegon dan angka romawi d. Diperkenalkan dengan bacaan ghorib dan fawatichuccuwar

e. Diajarkan untuk menghafal surat-surat pendek/surat pilihan sesuai tingkat pembelajarannya.

Disamping mempunyai keistimewaan, metode Yanbu‟a juga mempunyai kekurangan, yaitu belum terealisasi pembelajaran menggunakan tulisan Rosm Utsmani secara penuh.