• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Pengabsahan Data

2. Pengolahan Permohonan Izin Perceraian

Pengelolahan permohonan izin perceraian pegawai negeri sipil merupakan mekanisme yang dilakukan oleh petugas Inspektorat Kota Makassar yang ditujuk untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan.

a. Pemeriksaan

60

Pemeriksaan merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Makassar untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya.

Adapun wawancara oleh JSM mengenai tugas Inspektorat dalam hal pemeriksaan adalah sebagai berikut:

“Pemeriksaan yang kita lakukan terhadap PNS yang bersangkutan tidak serta- merta langsung kita periksa, jadi ada prosedur yang harus kita lalui Dek dan orang yang memeriksa bukan sembarang pegawai di sini tapi harus ada Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Inspektur dan menujuk siapa yang akan kita tugaskan. Jadi begini, Saya selaku KASUBAG Perencanaan membentuk tim pemeriksa atau tim audit serta penanggung jawab dan wakil penanggung jawab, Ini kita pilih 5 (lima) orang auditor yang kemudian ditunjuk satu ketua yang disebut Ketua Tim dan yang lain adalah anggota. Nah, ke-lima auditor inilah yang memiliki hak untuk memeriksa PNS yang melakukan perceraian dan membuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Nah, setelah pemeriksaan dilaksanakan Dek, pemeriksa wajib membuat atau menyusun laporan hasil pemeriksaan (LPH) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pemeriksaan yang dilaksanakan.” (Hasil wawancara JSM, 16 November 2015).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa sebelum melakukan pemeriksaan terhadap PNS yang ingin bercerai terlebih dulu KASUBAG Perencanaan membentuk Tim Audit yang terdiri dari 5 (lima) orang Auditor dan ditunjuk 1 (satu) orang Ketua yang disebut Ketua Tim dan 4 (empat) orang anggota beserta penanggung jawab dan wakil penanggung jawab. Dapat diketahui juga bahwa yang berhak melakukan pemeriksaan adalah auditor yang memiliki Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Inspektur. Tim Auditor membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Setelah pemeriksaan dilaksanakan auditor wajib membuat atau menyusun laporan hasil pemeriksaan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pemeriksaan yang dilaksanakan.

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan yang menemukan bahwa Auditor yang melakukan pemeriksaan terhadap PNS yang

61

bersangkutan memilki surat tugas oleh Inspektur selaku pimpinan di kantor Inspektorat Kota Makassar yang terdiri dari penanggung jawab dan wakil penanggung jawab serta Tim Audit. Sudah seharusnya seorang yang bertindak sebagai auditor mempunya surat tugas untuk melakukan audit agar mempunyai landasan hukum yang sesuai dengan peraturan.

Lebih lanjut wawancara yang dilakukan terhadap SRT selaku staf auditor, terkait pemeriksaan adalah sebagai berikut:

“Kami selaku auditor yang telah diberikan mandat untuk melakukan pemeriksaan akan memanggil kedua belah pihak atau biasa kita di sini katakan sebagai klien terkait kasus perceraian. Pemanggilan Kami lakukan untuk meminta keterangan lebih jauh Dek. Selain mereka berdua Kami juga meminta keterangan tambahan dari orang tua masing-masing maupun kerabat dekat mereka. Itu semua tergantung dari informasi yang Kita butuhkan untuk memproses perceraiannya.”

(Hasil wawancara SRT, 9 November 2015).

Sesuai hasil wawancara di atas dapat dikemukakan bahwa yang melakukan pemeriksaan adalah auditor yang telah diberikan mandat. Auditor melakukan pemeriksaan dengan memanggil kedua belah pihak yang selanjutnya disebut klien dan memanggil orang tua masing-masing serta kerabat dekat untuk meminta keterangan yang dibutuhkan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh MIS selaku PNS yang menjalani pemeriksaan terkait kasus permohonan izin perceraian sebagai berikut:

“Iya betul, Saya dan orang tuaku dimintai keterangan sama petugas dari Inspektorat. Kalau kerabat Saya tidak tahu, mungkin juga ada tapi Saya tidak di kasi tahu. Memang pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan rahasia untuk menjaga privasi Kita.” (Hasil wawancara MIS, 20 November 2015).

Sesuai hasil wawancara di atas, serupa dengan yang diungkapkan oleh SRT bahwa petugas (auditor) Inspektorat Kota Makassar memanggil orang tua klien untuk dimemintai keterangan. Dapat diketahui juga bahwa pema nggilan terhadap

62

kerabat dekat klien oleh auditor tidak diketahui oleh klien karena pemeriksaan bersifat tertutup dan rahasia.

Selain MIS, HST selaku penggugat juga membenarkan terkait pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Auditor sebagai berikut:

“Iye, Saya sudah diperiksa oleh Tim Auditor dari Inspektorat. Banyak sekali yang mereka tanyakan. Mulai dari alasan saya menggugat suami Saya sampai kehidupan Saya bersama suami. Kita di tuntut untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya supaya proses bisa berjalan lancar.” (Hasil wawancara HST, 10 Desember 2015).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa tim auditor Inspektorat Kota Makassar melakukan pemeriksaan secara mendalam untuk menggali informasi yang akurat dari klien yang diperiksa.

Sesuai hasil wawancara dari ketiga informan tersebut sesuai dengan hasil penelitian peneliti selama di lapangan yang menemukan bahwa Tim Auditor yang telah diberikan mandat berupa Surat Tugas melakukan pemanggilan terhadap pasangan suami istri yang bersangkutan beserta orang tua masing-masing dan kerabat dekat mereka. Peneliti juga menemukan bahwa pemeriksaan berjalan secara tertutup dan klien dituntut untuk memberikan informasi yang akurat.

Berdasarkan hasil wawancara dari keempat informan di atas dapat disimpulkan bahwa KASUBAG Perencanaan membentuk Tim Audit yang terdiri dari 5 (lima) orang Auditor dan ditunjuk 1 (satu) orang Ketua yang disebut Ketua Tim dan 4 (empat) orang anggota serta penanggung jawab dan wakil penanggung jawab yang diberikan Surat Tugas oleh Inspektur. Auditor yang tergabung dalam Tim Auditor kasus perceraian melakukan pemanggilan terhadap kedua belah pihak, baik itu yang tergugat maupun yang berstatus sebagai penggugat. Orang tua

63

masing-masing pasangan suami istri dan kerabat dekat juga dilakukan pemeriksaan untuk meminta keterangan tambahan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor berjalan secara tertutup untuk menjaga privasi dan klien yang dimintai keterangan dituntut untuk memberikan informasi yang akurat. Setelah pemeriksaan dilaksanakan maka Tim Auditor wajib membuat atau menyusun Berita Acara Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pemeriksaan yang dilaksanakan.

b. Pembinaan

Pembinaan merupakan upaya memelihara dan membawa suatu keadaan ya ng seharusnya terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana seharusnya. Dalam hal ini pembinaan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Makassar terhadap PNS yang mengajukan permohonan izin cerai untuk dirujukkan kembali. Terkadang dalam pelaksanaan tugas sebagai PNS dipengaruhi oleh masalah dalam keluarga sehingga pembinaan dapat diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas- tugas perintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna.

Wawancara yang dilakukan terhadap ZIB, terkait masalah pembiaan adal ah sebagai berikut:

“Inspektorat sebenarnya lebih mengedepankan upaya pembinaan terhadap oknum PNS yang indisipliner ketimbang melakukan penindakan yang berujung pemecatan dalam penegakan disiplin PNS, begitu juga dengan PNS yang minta cerai, Kita kedepankan pembinaan agar bisa rujuk kembali. Apalagi jumlah PNS yang mengajukan permohonan izin ini meningkat setiap tahunnya. Kan kalau rumah tangga kacau pekerjaan juga biasanya tidak optimal, sedangkan PNS itu adalah abdi negara yang harus melayani orang banyak.” (Hasil wawancara ZIB, 9 November 2015).

64

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita ketahui bahwa Inspektorat dalam menjalankan tupoksinya sebagai lembaga pengawasan dan pembinaan Pegawai Negeri Sipil lebih mengedepankan proses pembinaan dibandi ng memberikan sangsi. Dalam kasus perceraian yang diproses oleh Inspektorat Kota Makassar juga dilakukan hal yang sama yaitu melakukan pembinaan untuk merujukkan kembali pasangan suami istri yang mengajukan permohonan izin cerai yang mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Ini dimaksudkan agar PNS dapat menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dengan baik.

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di lapangan yang menemukan bahwa para Auditor melakukan pemeriksaan sekaligus melakukan pembinaan secara persuasif terhadap klien yang diproses oleh Tim Auditor Inspektorat Kota Makassar. Perceraian memang harus dihindari oleh PNS karena dapat merusak citra dan mengganggu kinerja dalam melayani masyarakat.

Permohonan izin perceraian di Inspektorat Kota Makassar mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Lebih lanjut wawancara yang dilakukan terhadap JSM terkait pembinaan yang dilakukan Inspektorat Kota Makassar sebagai berikut:

“Kami melakukan pembinaan dan konseling tanpa psikolog. Kami berupaya keras untuk merujukkan kembali dengan memberikan pengertian serta penjelasan. Kita panggil kedua belah pihak, dengan data dari hasil pemeriksaan Kita berusaha memberikan solusi yang paling baik, jika pembinaan yang kita lakukan bejalan dengan baik maka biasanya pasangan suami istri yang kita tangani bisa rujuk kembali dan sebaliknya jika pasangan suami istri tetap ngotot untuk cerai juga, kita lanjutkan proses ke tahapan selanjutnya. Waktu yang Kita butuhkan untuk melakukan pembinaan dan konsolin relatif tergantung kemudahan dan kesulitan masalah rumah tangga Klien. Tapi kami memiliki waktu maksimal 1 (satu) bulan.” (Hasil wawancara JSM, 23 November 2015).

65

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikemukakan bahwa Inspektorat Kota Makassar melakukan pembinaan terhadap PNS yang mengajukan permohonan izin cerai dengan memberikan solusi berdasarkan data dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Dapat diketahui juga bahwa Inspektorat Kota Makassar tidak menggunakan ahli psikolog dalam melakukan pembinaan dan ko nseling.

Selanjutnya waktu yang dtuhkan dalam proses pembinaan adalah relatif dan tergantung dari rumitnya masalah rumah tangga Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan permohonan izin percerain namun memiliki waktu maksimal 1 (satu) bulan.

Hal di atas sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan, yang mengemukakan bahwa pembinaan dilakukan dengan memanggil kedua belah pihak dan berusaha untuk dirujukkan kembali dalam jangka waktu maksimal 1 (satu) bulan dan relatif berdasarkan kerumitan masalah keluarga PNS yang mengajukan permohonan izin perceraian di kantor Inspektorat Kota Makassar.

Namun dalam proses pembinaan dan konseling yang dilakukan Inspektorat Kota Makassar tidak melibatkan ahli psikolog untuk membantu penyelesaian permasalahan yang membutuhkan pendekatan psikologi.

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Inspektorat dalam menjalankan tupoksinya sebagai lembaga pengawasan dan pembinaan Pegawai Negeri Sipil lebih mengedepankan proses pembinaan agar PNS dapat menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dengan baik. Jumlah permohonan izin perceraian PNS di Inspektorat Kota Makassar mengalami peningkatan setiap tajun walaupun melakukan pembinaan terhadap

66

PNS yang mengajukan permohonan izin cerai dengan memberikan solusi berdasarkan data dari hasil pemeriksaan sebelumnya namun tidak menggunakan ahli psikolog dalam melakukan pembinaan dan konseling. Selanjutnya waktu yang dituhkan dalam proses pembinaan adalah maksimal 1 (satu) bulan.

Dokumen terkait