C. Pengujian Hipotesis
4. Pengujian Hipotesis 5 dan 6
Terdapat perbedaan keterampilan berpikir tingkat tinggi antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran reguler setelah mengontrol kecerdasan naturalis
Hipotesis statistik yang diuji adalah:
H0 : 𝜇∗�1�1 = 𝜇∗���1 = 𝜇∗���1
H1 : 𝜇∗�1�1 ≠ 𝜇∗���1 ≠ 𝜇∗���1
Dengan simbol 𝜇*Y1 menyatakan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi (Y1), dengan asumsi pengaruh kecerdasan naturalis (X) terhadap Y1 sama pada ketiga kelompok A1, A2, dan A3.
Hipotesis 6
Terdapat perbedaan karakter antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran reguler setelah mengontrol kecerdasan naturalis
Hipotesis statistik yang diuji adalah:
H0 : 𝜇∗�1�� = 𝜇∗���� = 𝜇∗����
H1 : 𝜇∗�1�� ≠ 𝜇∗���� ≠ 𝜇∗����
Dengan simbol 𝜇*Y2 menyatakan rata-rata karakter (Y2), dengan asumsi pengaruh kecerdasan naturalis (X) terhadap Y2 sama pada ketiga kelompok A1, A2, dan A3.
Pengujian hipotesis ini menggunakan hasil analisis GLM univariat dengan program SPSS 16.0 pada variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk menentukan nilai F*. Kriteria keputusan, tolak H0 jika nilai F* pada MANCOVA menunjukkan nilai p < 0,05. Hasil analisis disajikan pada Tabel 2.22.
Tabel 2.35. Hasil Tests of Between-Subjects Effects MANCOVA Source Dependent
Variable Type III Sum
of Squares df Mean
Square Nilai F* Nilai p
Intercept HOTS 0,044 1 0,044 2,579 0,110
Karakter 8,580 1 8,580 215,831 0,000
Naturalis HOTS 0,391 1 0,391 23,097 0,000
Karakter 0,248 1 0,248 6,232 0,013
Kelompok HOTS 1,576 2 0,788 46,555 0,000
Karakter 1,788 2 0,894 22,485 0,000
Error HOTS 3,368 199 0,017
Karakter 7,911 199 0,040
Total HOTS 35,043 203
Karakter 2008,836 203
Tabel 2.22 menunjukkan hasil test of between-subjects effects tentang perbedaan rata-rata skor keterampilan berpikir tingkat tinggi antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, pembelajaran berbasis masalah, dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran reguler, menunjukkan nilai F* = 23,097, (p < 0,05).
Dengan demikian H0 untuk hipotesis 5 yang menyatakan“Tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir tingkat tinggi antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler setelah mengontrol kecerdasan naturalis” ditolak. Artinya: Terdapat perbedaan keterampilan berpikir tingkat tinggi antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler setelah mengontrol kecerdasan naturalis..
Tabel 2.22 juga menunjukkan hasil test of between-subjects effects tentang perbedaan rata-rata skor karakter antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, pembelajaran berbasis masalah, dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran reguler, menunjukkan nilai F* = 6,232, (p < 0,05). Dengan demikian H0 untuk hipotesis 6 yang menyatakan: “Tidak terdapat perbedaan karakter antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler setelah mengontrol kecerdasan naturalis” ditolak. Artinya: Terdapat perbedaan karakter antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran biologi dengan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter, peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler setelah mengontrol kecerdasan naturalis.
Hasil multivariate test menunjukan adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat keterampilan berpikir tingkat tinggi dan karakter. Tests of between-subjects effects menunjukan adanya perbedaan rata-
rata skor variabel terikat pada ketiga kelompok penelitian setelah mengontrol kovariat kecerdasan naturalis. Perbedaan tersebut harus dilanjutkan dengan mencari signifikansi perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, dan menentukan kelompok perlakuan mana yang paling tinggi memberikan efek pada variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi dan karakter peserta didik walaupun kovariabel kecerdasan naturalis dikendalikan. Hasil uji lanjut dilihat dari pairwise comparisons pada output SPSS 16.0 seperti yang disajikan pada Tabel 2.23.
Tabel 2.36. Hasil Pairwise Comparisons MANCOVA Dependent
Variable (I) Kelom
pok
Kelom(J) pok
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Nilai p Keterangan
HOTS 1 2 0,042 0,022 0,063 Tidak berbeda
3 0,206* 0,023 0,000 Berbeda 2 1 -0,042 0,022 0,063 Tidak berbeda
3 0,164* 0,023 0,000 Berbeda 3 1 -0,206* 0,023 0,000 Berbeda 2 -0,164* 0,023 0,000 Berbeda
Karakter 1 2 0,096* 0,034 0,006 Berbeda
3 0,229* 0,035 0,000 Berbeda 2 1 -0,096* 0,034 0,006 Berbeda 3 0,133* 0,035 0,000 Berbeda 3 1 -0,229* 0,035 0,000 Berbeda 2 -0,133* 0,035 0,000 Berbeda
Tabel 2.23 menunjukkan selisih rata-rata antar kelompok PBM-BK, PBM, dan PR untuk variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi dan karakter dan signifikansi selisih antar kelompok yang dibandingkan.
Hasil uji pairwise comparisons untuk Hipotesis 5, variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa:
(1) Selisih rata-rata NGs keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik PBM-BK dengan PBM (μi – μj) = 0,042, dengan nilai p > 0,05.
Artinya: Rata-rata NGs keterampilan berpikir tingkat tinggi kelompok PBM-BK lebih tinggi dibanding kelompok PBM setelah mengontrol kecerdasan naturalis. (2) Selisih rata-rata skor keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik PBM-BK dengan PR (μi – μj) = 0,206*, dengan nilai p < 0,05. Artinya: Rata-rata NGs keterampilan berpikir
tingkat tinggi kelompok PBM-BK lebih tinggi dibanding kelompok PR setelah mengontrol kecerdasan naturalis. (3) Selisih rata-rata NGs keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik PBM dengan PR (μi – μj) = 0,164*, dengan nilai p < 0,05. Artinya: Rata-rata NGs keterampilan berpikir tingkat tinggi kelompok PBM lebih tinggi dibanding kelompok PR setelah mengontrol kecerdasan naturalis. Hasil uji pairwise comparisons adalah: Perlakuan PBM-BK dan PBM merupakan perlakuan terbaik dalam memberikan pengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik setelah mengontrol kecerdasan naturalis.
Hasil uji pairwise comparisons untuk Hipotesis 6, variabel karakter pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa: (1) Selisih rata-rata skor karakter peserta didik PBM-BK dengan PBM (μi – μj) = 5,399, dengan nilai p <
0,05. Artinya: Rata-rata skor karakter peserta didik kelompok PBM-BK lebih tinggi dibanding kelompok PBM setelah mengontrol kecerdasan naturalis. (2) Selisih rata-rata skor karakter peserta didik PBM-BK dengan PR (μi – μj) = 19,749, dengan nilai p < 0,05. Artinya: Rata-rata skor karakter peserta didik kelompok PBM-BK lebih tinggi dibanding kelompok PR setelah mengontrol kecerdasan naturalis. (3) Selisih rata- rata skor karakter peserta didik PBM dengan PR (μi – μj) = 14,351, dengan nilai p < 0,05. Artinya: Rata-rata skor karakter peserta didik kelompok PBM lebih tinggi dibanding kelompok PR setelah mengontrol kecerdasan naturalis. Hasil uji pairwise comparisons adalah: Perlakuan PBM-BK merupakan perlakuan terbaik dalam memberikan pengaruh terhadap karakter peserta didik setelah mengontrol kecerdasan naturalis.
5. Pengujian Hipotesis 7
Kecerdasan naturalis berkontribusi terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran biologi
Hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 : 𝛽1 = 0; atau tidak ada kontribusi kecerdasan naturalis terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran biologi
H1 : 𝛽1 ≠ 0; atau terdapat kontribusi kecerdasan naturalis terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran biologi
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi dengan melihat nilai F-regresi pada taraf signifikansi 0,05. Tolak H0 jika nilai F-reg memiliki nilai p < 0,05. Hasil analisis dengan program SPSS 16.0.
disajikan pada Tabel 2.24.
Tabel 2.37. Rekapitulasi Hasil Analisis Kontribusi Kovariat terhadap Variabel Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Persamaan Regresi B1 R R2 R2 Penyesu-
aian Nilai F Nilai Ý = 0,158 + 0,136X1 0,136 0,258 0,066 0,062 14,305 0,000 p
Tabel 2.24 menunjukkan kontribusi variabel kovariat dan besarnya kontribusi variabel kovariat kecerdasan naturalis terhadap variabel terikat keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Hasil analisis menunjukkan nilai Freg. = 14,305, (p < 0,05). Artinya, H0 yang menyatakan “tidak ada kontribusi kecerdasan naturalis terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran biologi”, ditolak. Dengan demikian, kecerdasan naturalis berkontribusi dan berpengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran biologi. Besarnya kontribusi kovariat kecerdasan naturalis terhadap variabel terikat keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik (R2) sebesar 0,066. Hal ini menunjukkan kecerdasan naturalis memberikan kontribusi sebesar 6,6% melalui bentuk hubungan terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran biologi dan 93,4% merupakan efek perlakuan pembelajaran berbasis masalah bermuatan karakter.