D. Metodologi (Pemecahan Masalah)
7. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan permasalahan penelitian, pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik
113 F. N. Kerlinger, op. cit., h. 1008.
114 Instrumen tes kecerdasan naturalis peserta didik setelah validasi¸ disajikan pada lampiran 3.11, h. 329.
deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran data hasil penelitian, dan statistik inferensial diterapkan dalam pengujian hipotesis. Hipotesis yang telah diajukan dianalisis dengan teknik analisis varians multivariat, analisis kovarians multivariat, dan analisis regresi.
a. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data skor tes keterampilan berpikir tingkat tinggi, data skor karakter, dan skor tes kecerdasan naturalis, sebelum dianalisis dengan analisis varians multivariat dan analisis kovarians multivariat, terlebih dahulu dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan dengan tujuan memberi gambaran kecenderungan data pada beberapa parameter statistik, seperti; skor tertinggi, skor terendah, skor rata-rata, simpangan baku, dan katagori. Perbedaan parameter statistik pada tiga kelompok penelitian PBM-BK, PBM, dan PR ditunjukan dengan tabel dan grafik histogram.
Data skor perolehan test awal dan test akhir keterampilan berpikir tingkat tinggi dideskripsikan dengan dua cara. Cara pertama, yaitu melakukan konversi skor pada skala penilaian 1 – 100 kemudian dihitung parameter-parameter statistik deskriptifnya. Cara kedua, menghitung normalized gain-score (NGs). NGs dihitung dengan rumus115:
NGs = ���r �����������r �r�����
���r M�����������r �r�����
Katagorisasi keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik diklasifikasikan menjadi empat, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Rentangan skor pada setiap katagori untuk tes awal dan tes akhir mengacu pada penilaian acuan patokan (PAP). Katagorisasi keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik disajikan pada Tabel 1.14.
Tabel 1.14. Katagorisasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik
Interval Katagori Interval NGs Katagori
115 Hake, R., Analizing Change/Gain Scores, Indiana University, Departement of Physics, 1999
skor
86 – 100 Sangat Tinggi NGs > 0,7 Tinggi 71 – 85 Tinggi 0,4 < NGs ≤ 0,7 Sedang
56 – 70 Sedang NGs ≤ 0,40 Rendah
40 - 55 Rendah 0 – 39 Sangat Rendah (Diadaptasi dari Trianto &
Hadi Suseno)116 (Diadaptasi dari Guilford)117
Data skor perolehan karakter peserta didik dari hasil lembar penilaian diri dan lembar observasi dideskripsikan setelah dirata- ratakan pada skala 4. Rata-rata skor perolehan kemudian dikatagorisasi menjadi empat klasifikasi yang mengacu pada Kemendikbud. Katagorisasi karakter peserta didik berdasarkan rata- rata skor perolehan disajikan pada Tabel 1.15.
Tabel 1.15. Katagorisasi Karakter Peserta Didik Berdasarkan Skor Perolehan
No. Interval Skor Katagori 1 3,6 - 4,0 Membudaya (MD) 2 3,0 – 3,5 Menjadi Kebiasaan (MK) 3 2 – 2,99 Mulai Terlihat (MT) 4 0 – 1,99 Belum Terlihat (BT)
(Sumber: Kemendikbud, 2017) 118 b. Uji Statistik Prasyarat
Pengujian hipotesis melalui analisis kovarians multivariat mempersyaratkan pengujian prasyarat analisis kovarians sebagai berikut.
116 Trianto & Hadi Suseno, Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah, (Depok: Kencana Prenada Media Grup, 2017), h. 277
117 J.P. Guilford, Psychometric Methods, (New York: Mc Graw-Hill, 1950), h. 190.
118 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Sekjen Kemendikbud, Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter (Jakarta: Kemendikbud, 2017), h. 7.
1) Uji Normalitas Sebaran Data
Analisis kovarians multivariat mempersyaratkan data berasal dari populasi berdistribusi normal. Pengujian normalitas sebaran data dilakukan untuk mengetahui apakah skor pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dengan menggunakan MANCOVA bisa dilakukan.
Penelitian ini menggunakan dua metode uji normalitas sebaran data, yaitu uji normalitas multivariat dan uji normalitas univariat. Uji normalitas multivariat dilakukan dengan membuat scatter-plot antara jarak mahalanobis dengan Chi-square menggunakan aplikasi SPSS 16.0.
Jika scatter-plot ini cenderung membentuk garis lurus dan lebih dari 50%
nilai jarak mahalanobis kurang dari atau sama dengan Chi-square, maka H0 diterima artinya data berdistribusi normal multivariat119.
Selain dengan memperhatikan scatter-plot, juga dapat menarik kesimpulan dari nilai korelasinya. Apabila koefisien korelasi > r tabel atau nilai p kurang dari 0,05 maka terdapat korelasi yang signifikan, artinya data berasal dari sampel yang berdistribusi normal multivariat. Uji normalitas multivariat dilakukan untuk semua variabel kelompok PBM-BK, PBM, dan PR.
Pengujian normalitas univariat menggunakan teknik kolmogorov-Smirnov120. Pengujian normalitas sebaran data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov pada dasarnya mencari selisih maksimum dari proporsi komulatif dengan frekuensi sebaran data pada batas bawah dan batas atas121. Apabila nilai maksimum selisih yang terbesar masih lebih kecil dari kriteria nilai kolmogorov-Smirnov, maka disimpulkan bahwa sebaran data berdistribusi normal pada taraf siginifikansi 0,05. H0 yang menyatakan bahwa “data berasal dari populasi yang berdistribusi normal” ditolak jika sig. (p) Kolmogorov- Smirnov < 0,05. Uji sebaran normalitas data dilakukan untuk semua variabel dalam setiap kelompoknya.
119 Johnson, R. A., & Wichern, D. W. Applied Multivariate Statistical Analysis (New Jersey: Prentice Hall, 2007), h. 186
120 Ibid., p. 231
121 I Made Candiasa, Statistik Multivariat Disertasi Aplikasi SPSS (Singaraja:
Undiksha Press, 2011), p. 145
2) Uji Homogenitas Varians Kelompok
Pengujian analisis kovarians mempersyaratkan adanya homogenitas varians antar kelompok. Pengujian homogenitas varians dilakukan untuk menyakinkan bahwa perbedaan yang terjadi pada pengujian hipotesis benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Pengujian homogenitas varians antar kelompok secara mandiri menggunakan uji Levene122 dengan SPSS 16.0.
Pengujian homogenitas kovarians secara bersama-sama, dimana dalam penelitian ini kelompok data skor keterampilan berpikir tingkat tinggi dan skor karakter peserta didik, dilakukan dengan uji homogenitas matriks-matriks varians kovarians menggunakan Box’s test of equality of covariance matrices. Kriteria pengujiannya ditinjau dari nilai probabilitas (p) yang dihasilkan. Jika nilai p yang dihasilkan lebih dari 0,05 maka kedua kelompok mempunyai varians atau matriks varians-kovarians yang sama atau kedua kelompok homogen.
3) Uji Linieritas Regresi
Uji statistik yang digunakan untuk pengujian linieritas regresi adalah uji statistik F. Analisis kovarians mempersyaratkan bahwa variabel kovariat mempunyai pengaruh linier terhadap variabel terikat. Pengujian linieritas regresi dilakukan dengan menguji H0 yang menyatakan bahwa “bentuk regresi linier”, melawan H1 yang menyatakan “bentuk regresi tidak linier”. Tolak H0 jika nilai F pada deviation from linearity memiliki nilai p < 0,05.
4) Uji Keberartian Arah Regresi
Pengujian keberartian regeresi dilakukan terhadap regresi kovariat kecerdasan naturalis dan nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik, dan regeresi kovariat kecerdasan naturalis dan skor karakter peserta didik. Pengujian keberartian arah regresi dilakukan dengan menguji H0 yang menyatakan bahwa “koefisien arah regresi tidak berarti”, melawan hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan bahwa “koefisien arah regresi berarti” atau signifikan.
Tolak H0 jika nilai F liniarity memiliki nilai p < 0,05.
122 Ibid, h. 196
5) Pengujian Kesamaan Kemiringan Regresi antar Perlakuan
Pengujian kesamaan kemiringan garis regresi antar perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien arah garis regresi pengaruh kovariat kecerdasan naturalis peserta didik dalam pembelajaran biologi terhadap variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi dan koefisien arah garis regresi pengaruh kovariat kecerdasan naturalis terhadap variabel karakter peserta didik pada kelompok PBM-BK, PBM, dan PR sama atau tidak. Pengujian dengan analisis kovarians multivariat mensyaratkan bahwa koefisien arah dari pengaruh kovariat kecerdasan naturalis terhadap variabel terikat keterampilan berpikir tingkat tinggi dan koefisien arah regresi pengaruh kovariat kecerdasan naturalis terhadap variabel terikat karakter untuk setiap kelompok sampel harus setara.
Pengujian kesamaan kemiringan garis regresi antar perlakuan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 16.0. Proses pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-F pada α = 0,05. Kriteria pengujian adalah; tolak H0 yang menyatakan perlakuan memiliki kesamaan kemiringan regresi jika nilai p yang dihasilkan kurang dari 0,05.
6) Pengujian Kolinieritas
Analisis kovarians multivariat mempersyaratkan dua atau lebih variabel terikat tidak memiliki korelasi yang tinggi. Untuk itu dilakukan pengujian kolinieritas. Pengujian kolinieritas data dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa variabel-variabel terikat layak dijadikan indikator yang berbeda. Pengujian kolinieritas dalam penelitian ini dilakukan pada variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi dan karakter.
Pengujian kolinieritas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel keterampilan berpikir tingkat tinggi dan karakter pada masing-masing kelompok data dengan bantuan program SPSS 16.0. Jika koefisien korelasi melebihi 0,8 maka dapat diduga terjadi kolinieritas123.
123 Ibid., h. 169
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis varians multivariat, analisis kovarians multivariat, dan analisis regresi.
Kovariat dalam penelitian ini adalah kecerdasan naturalis. Perbedaan variabel terikat ditampilkan secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Perbedaan secara bersama-sama ditunjukkan oleh angka signifikan nilai F statistik Wilks’ Lambda pada multivariate test.
Nilai p kurang dari 0,05 berarti H0 ditolak, artinya secara bersama- sama terdapat perbedaan variabel dependen setelah kovariat dikendalikan. Uji kedua untuk pengaruh secara mandiri ditunjukkan oleh probabilitas nilai F pada test of between-subjects effects. Nilai p kurang dari 0,05 berarti H0 ditolak, artinya secara mandiri terdapat perbedaan variabel dependen setelah kovariat dikendalikan. Uji lanjut untuk menentukan perlakuan yang paling baik dilakukan dengan uji Scheffe.
Perbedaan variabel terikat, secara bersama-sama maupun secara mandiri sebelum dilakukan pengontrolan kovariat secara statistik juga ditampilkan melalui multivariate test dan test of between-subjects effects pada MANOVA dan MANCOVA. Semua analisis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16.0.