• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Penyajian dan Analisis Data

57

Dilanjut berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fiqh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd, diperoleh informasi sebagai berikut60: “Kalau di kelas itu buat peta konsep, berkelompok, diskusi, pre-tes. Untuk pre-tes nya itu yang dasar-dasar yang biasa saya gunakan untuk membangun pengetahuan awal mereka tentang apa yang akan dipelajari”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, siswa kelas X IPA di telah menggunakan pembelajaran kontekstual. Dengan maksud agar mereka mudah memahami pelajaran Fiqh, seperti pre-tes atau bisa di sebut juga konstruktivistik yang mana guru membangun pengetahuan awal yang sama terhadap siswa kelas X IPA, Ibu Khurin Magfiroh S.Pd lanjut beliau mengatakan61, “Menurut saya memang lebih baik menggunakan model pembelajaran kontekstual ini, metode ini dapat meningkatkan hasil belajar anak-anak dan mereka jadi mudah menyerap materi yang saya sampaikan”

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kontekstual yang dilakukan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd adalah:

“Awalnya saya menjelaskan sebuah fenomena atau permasalah yang ada di sekitar lingkungan pesantren ini, lalu saya suruh siswa mencari solusi dengan berdiskusi bersama kawan sebangku, menggunakan sumber buku LKS dan terjemahan kitab fathul qorib yang mereka bawa, lalu saya menunjuk salah satu siswa yang bersedia untuk menjawab persoalan tersebut, jika memang tidak ada yang menemukan solusi maka saya berikan soal pre-tes untuk membangun pengetahuan awal mereka. dan terakhur siswa diminta untuk menyimpulkan tentang materi yang telah di bahas”

60 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

61 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

59

Peryataan tersbut senada dengan pernyataan salah satu siswa kelas yakni Alghifari, ia mengatakan62, “Iya memang di awal pembelajaran Ustadah Khurin memberikan contoh permasalahan gitu, kadang juga langsung soal pre test”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Balqis Al Humairoh S.Pd selaku Kepala Madrasah mengenai model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) beliau mengatakan63,

“Mengaitkan materi dengan kejadian asli yang ada di kehidupan sehari-hari menurut saya sangatlah bagus karena disini menuntut nalar siswa untuk berfikir tentang materi yang di hadapinya dengan peristiwa secara langsung yang berada di masyarakat secara tidak langsung mengasah ingat siswa untuk mengingat kembali materi- materi yang telah mereka pelajari di kelas”.

Ibu Khurin Magfiroh S.Pd selaku guru Fiqh juga menanggapi hal yang sama tentang model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) menurut beliau64, “Bisa di pakek ke semua materi, metode ctl ini menurut saya bisa membuat anak-anak lebih interkatif dalam pembelajaran akan tetapi juga tetap ada penjelasan, materi Fiqh ini kan berhubungan sekali dengan kehidupan sehari-hari mereka”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas X IPA Di Mandrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 memiliki 3 jenis perilaku:

62 Alghifari, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

63 Balqis Al Humairoh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 5 Juli 2022

64 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

a. Pengetahuan

Pada tingkat pengetahuan atau ingatan ini adalah bentuk proses berpikir yang paling rendah, kemampuan mengetahui fakta, konsep, prinsip, dan skill. Dalam hal ini siswa di uji untuk tingkat sejauh mana pengetahuannya terhadap materi yang akan dipelajari. Nafiah yang merupakan salah satu siswa memberikan pernyataan sebagai berikut65:

“Diskusi kelompok, buat peta konsep, kadang di awal pembelajaran dikasi pertanyaan gitu pernah juga di tanya atau di kasi permasalahan gitu nanti ada yang berargumen itu bahas bareng kalau tidak ada ya di jelasin sama ustdzah”.

Disisi lain saat wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai kendala pengetahuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa beliau mengatakan66, “Pengetahuan mereka itu sudah bagus, anak-anak ketika saya memberi contoh itu faham dan bisa menalar di kehidupan mereka sendiri”.

Untuk mengetahui lebih detail lagi tentang kendala tersebut saya melakukan dokumentasi dilapangan dan mendapatkan data67, Saat pembelajaran tersebut saya melihat siswa yang menjawab soal pre-test dengan baik, namun masih ada siswa yang kesulitan dan terlihat malu- malu menjawab soal pre-test, saya melihat hal tersebut karna siswa kurang fokus.

65 Nafiah, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

66 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

67 Dokumentasi di Madrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember, 14 Juni 2022

61

Berdasarkan wawancara tersebut di perkuat oleh pernyataan dari salah satu siswa yaitu Intan, ia mengatakan68, “Kendalanya waktu saya mau jawab itu saya gugup, jadi saya seketika lupa dengan yang saya sudah pelajari sebelumnya, karna temen-temen juga pada ngeliat kearah saya semua”

Berdasarkan pernyataan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd dan salah satu siswa Intan tersebut, hasil wawancara mengenai kendala model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa mengenai pengetahuan bahwa kendala yang yang di temui oleh salah satu siswa yaitu Intan adalah pada saat siswa tidak konsentrasi dan gugup ketika menjadi pusat perhatian, maka siswa akan lupa dengan apa yang sudah dipelajari.

b. Pemahaman

Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Ibu Balqis Al Humairoh, S.Pd mengenai pemahaman dalam meningkatkan hasil belajar siswa, beliau mengatakan69,

“siswa bisa memahami mata pelajaran ketika siswa mampu mengartikan, menafsirkan, dan menterjemahkann atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang sudah diterima. Intinya siswa mampu mengukur tingkat pemahamannya dengan sebuah penjelasan yang di jelaskan oleh guru. Contohnya pada saat berdiskusi siswa mampu menyimpulkan suatu paragraph yang sudah di baca”

Pernyataan tersebut dilanjutkan oleh wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd, beliau mengatakan70, “karna mata pelajaran Fiqh

68 Intan, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

69 Balqis Al Humairoh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 5 Juli 2022

ini digunakan dalam kegiatan sehari-hari mereka sebenarnya tidak sulit untuk memahami hanya saja kalau baca di buku LKS itu kan bahasa nya sangat baku ya jadi masi perlu ada penjelasan”.

Pernyataan tersbut di perkuat oleh salah satu siswa yaitu nafiah dalam peningkatan hasil belajar kognitif ia mengatakan71, “Kalau belum faham itu tidak ada hanya saja kami kadang lupa jika tidak membaca lagi materinya”.

c. Penerapan

Berdasarkan wawancara bersama waka kurikulum Ibu Latifah Muzayyanah, S.Pd mengenai penerapan dalam meningkatkan hasil belajar kognitif, beliau mengatakan72, “Dengan adanya guru yang siap maka materi di serap baik oleh siswanya alhamdulillah ada peningkatan dari hasil evaluasi siswa dilihat dari nilai tugas nilai ulangan nilai PAS dan PTS itu sudah meningkat”.

Pernyataan tersebut dilanjutkan oleh wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd, beliau mengatakan73, “Untuk penerapan materi anak-anak bisa langsung praktek untuk mensholati jenazah jika ada masyarakat di sekitar pondok ada berkabung itu yang paling bisa dilihat karna dari pengasuh sendiri juga menuntun mereka”.

70 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

71 Nafiah, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

72 Latifah Muzayyanah S.Pd, diwawancara penulis, Jember 12 Juli 2022

73 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

63

Pernyataan tersbut di perkuat oleh salah satu siswa yaitu Alghifari dalam pemahaman hasil belajar kognitif ia mengatakan74,

“Dari materi yang saya pelajari saya bisa menerapkan dalam kehidupan dan lingkungan saya yang kebetulan sekarang masih tingga di pesantren ya jadi bisa saling mengingatkan kalau ada yang salah seprti riba kek gitu”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, tingkat penerapan materi dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa bisa di terapkan langsung dalam lingkungan pesantren sehingga siswa tidak hanya mendapat teori saja akan tetapi bergerak langsung menerapkannya dalam lingkungan masyarakat.

Berdasarkan hasil dokumentasi ditemukan bahwa peningkatan hasil belajar ranah kognitif yang di dapat dari hasil tugas harian siswa dan sola pre-tests dapat dilihat pada tabel penilaian hasil belajar kognitif siswa yang dimiliki oleh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd, sebagai berikut:

Tabel 4.2

Peningkatan Hasil Belajar Siswa kelas X IPA dalam Ranah Kognitif Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL)

No Nama Siswa Hasil Belajar

Sebelum Penerapan CTL

(Tugas Harian)

Hasil Belajar Setelah Penerapan CTL

(Soal Pre-Test)

1 Abdi Musyaffa Maulana 81 82

2 Adelia Dwi Wulandari 82 87

3 Adnan Purnomo 79 83

4 Ahmad Ijlal Najihul Amal 79 84

5 Bagas Dliyaul Awliya Widyawan 80 81

74 Alghifari, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

1 2 3

6 Datin Sri Hindun 80 80

7 Diva Sri Rachma Salsabila 78 80

8 Fadil Muhammad Abdul Latif. 83 82

9 Faizah Maulidatul Romadani 84 83

10 Fatmiyah Khoirun Nisa` 79 80

11 Felisya Dwi Nur Pratiwi 79 80

12 Intan Nuramelia Dwi Januariska 80 80

13 M. Sultan Fairuz Al-Ghifari 82 87

14 Mafazatul Maulida Soleh 80 82

15 Marcellino Putra Pratama Firdaus 81 85

16 Muhammad Al Ghifari 81 83

17 Muhammad Ilham Zhamir 85 85

18 Nadiva Fawwaz 79 80

19 Najwa Kamula 82 82

20 Najwa Naira Putri Firdaus 81 82

21 Nalah Rohmatil Izzah 82 83

22 Navi'a Dwi Aidha 81 83

23 Nazilatul Zein Putri 81 83

24 Nur Warda Naylatul Fitri 80 81

25 Pingky Nur Fil Laili 84 85

26 Raja Husyain Alroyyan 80 82

27 Rania Putri Alysia 83 85

28 Rika Wahyu Aristin 79 80

29 Safilatus Sa'adah 81 85

30 Selvi Ifrohatul Matlubah 80 82

31 St.Muthmainnah Rodiyah 81 87

32 Toriqotul Jannah 79 82

2. Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas X IPA Di Mandrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2021/2022

Madrasah Aliyah Unggulan Nuris merupakan Madrasah yang memprioritaskan peserta didiknya untuk mewujudkan MA Unggulan dalam prestasi dan berakhlaqul karimah dengan kaidah akhlaq ahlusunnah wal jamaah. Pernyataan ini diperjelas oleh Kepala Madrasah Balqis Al

65

humairoh S.Pd yang mengemukakan pernyataan tentang model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa, beliau mengatakan75, “Menurut saya ranah afektif ini berkaitan dengan watak perilaku atau bisa disebut juga akhlaqul karimah seorang siswa baik di Madrasah maupun di luar Madrasah, seperti dalam lingkungan pesantren dan masyarakat”.

Wawancara masih dilanjutkan dengan Kepala Madrasah Balqis Al humairoh S.Pd mengenai ranah afektif beliau mengatakan76, “Ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam tingkah laku seperti perhatiannya terhadap mata pelajaran Fiqh, sikap dan spiritual yang tinggi untuk lebih tahu mengenai pelajaran yang diterimanya dan lain sebagainya”.

Salah satu siswa Bagus juga memberikan pernyataan tentang ranah afektif di dalam kelas, ia mengatakan77, “Pembelajaran seperti ini menurut saya berjalan dengan baik kalau dilakukan sejak awal, contohnya membiasakan disiplin dan mempelajari materi terlebih dahulu”.

Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut, model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningktakan hasil belajar afektif siswa adalah suatau sikap atau perilaku peserta didik dalam kesungguhannya mengikuti mata pelajaran yang sudah diberikan.

Wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd dilanjut mengenai model pembelajaran contextual teaching and learning dalam

75 Balqis Al Humairoh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 5 Juli 2022

76 Balqis Al Humairoh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 5 Juli 2022

77 Bagus, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

meningkatkan hasil belajar afektif siswa, beliau mengatakan78, “Penilaian yang saya gunakan dalam meningkatkan hasil belajar afektif tidak sama seperti ranah kognitif karena dalam ranah afektif kemampuan yang saya ukur adalah menerima merespon, dan penilaian”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas X IPA Di Mandrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 memiliki 3 jenis perilaku yang dinilai oleh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd yaitu:

a. Menerima

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai penerimaan dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa, beliau mengatakan79,“Ketika ada diskusi kelompok mereka bisa menerima dari penjelasan teman nya yang dari kelompok yang berbeda tidak egois dengan pendapat sendiri tentu saja di sertai dalil atau rujukan yang shahih”

Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu siswa yaitu Intan, ia mengatakan80, “Menurut saya jika ada teman menjawab dengan baik disertai dengan sumber yang jelas itu bisa diterima”.

78 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

79 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

80 Intan, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

67

Data wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi saya lakukan81, saat siswa menerima soal pre-test atau gambaran peristiwa yang di sampaikan oleh guru, mereka bisa langsung memahami apa yang disampaikan dan dimana letak yang harus di luruskan dengan bekal kitab terjemahan fathul qorib yang mereka punya itu bisa di jadikan sumber yang jelas, akan tetapi bagi siswa yang tidak membawa kitab terebut mereka hanya diam dan mendengarkan saja.

Berdasarkan wawancara dan observasi dilapangan, pelaksanaan model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa diantaranya siswa dapat menerima pendapat teman sekelasnya jika disertai sumber yang jelas.

b. Merespon

Wawancara mengenai tingkat merespon dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengatakan82,

“Respon mereka ketika saya memberikan penjelasan meski ada yang telah faham tentang materi nya akan tetapi mereka tetap memberi respon yang baik” .

Salah satu siswa juga memperkuat pernyataan tersebut yaitu Bagus, ia mengatakan83, “Pada saat Ibu Khurin menjelaskan di depan saya sudah faham karena sebelum memberikan penjelasan Ibu Khurin

81 Observasi di Madrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember, 14 Juni 2022

82 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

83 Bagus, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

lebih dulu memberi informasi kepada kita untuk mempelajari tentang materi apa yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, pelaksanaan model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa khususnya pada tingkat merespon materi di dalam kelas siswa dapat merespon dengan baik meski mereka sudah faham dengan apa yang dijelaskan oleh guru.

c. Penilaian

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai penilaian model pembelajran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa, beliau mengatakan84,

“Menurut saya dalam hal bertanggung jawab, mengapresiasi, menunjukkan rasa simpatik dan keprihatinan terhadap sesama dan yang membutuhkan, anak-anak sudah cukup bagus dalam hal tersebut misal mereka ada temannya yang belum faham tentang materi atau lupa membawa LKS”

Pernyataan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd sesuai dengan pernyataan salah satu siswa yaitu Alghifari, ia mengatakan85, “Saya juga kadang LKS nya ketingggalan di pondok akan tetapi teman sebangku saya selalu membantu”.

Wawancara di lanjutkan dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching

84 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

85 Alghifari, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

69

and Learning dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa pada tingkat penilaian, beliau mengatakan86,

“Implementasi Model Pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar afektif siswa berlangsung dengan efektif karena dengan menerapakan suatu penilaian yang mau bertanggung jawab menunjukkan rasa simpatik kepada orang lain”

Berdasarkan hasil dokumentasi ditemukan bahwa peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran CTL yang di nilai berdasarkan aspek emosional, penilaian antar teman dan penilaian diri dapat dilihat pada tabel penilaian hasil belajar afektif siswa yang dimiliki oleh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd, sebagai berikut:

Tabel 4.3

Peningkatan hasil Belajar Siswa kelas X IPA dalam Ranah Afektif Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL)

No Nama Siswa

Hasil Belajar Sebelum Penerapan CTL

Hasil Belajar Sesudah Penerapan CTL

1 Abdi Musyaffa Maulana A A

2 Adelia Dwi Wulandari A A

3 Adnan Purnomo B A

4 Ahmad Ijlal Najihul Amal A A

5 Bagas Dliyaul Awliya Widyawan A A

6 Datin Sri Hindun A A

7 Diva Sri Rachma Salsabila B A

8 Fadil Muhammad Abdul Latif. A A

9 Faizah Maulidatul Romadani A A

10 Fatmiyah Khoirun Nisa` A A

11 Felisya Dwi Nur Pratiwi A A

12 Intan Nuramelia Dwi Januariska A A

13 M. Sultan Fairuz Al-Ghifari A A

14 Mafazatul Maulida Soleh A A

15 Marcellino Putra Pratama Firdaus A A

86 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

1 2 3

16 Muhammad Al Ghifari A A

17 Muhammad Ilham Zhamir A A

18 Nadiva Fawwaz A A

19 Najwa Kamula A A

20 Najwa Naira Putri Firdaus A A

21 Nalah Rohmatil Izzah A A

22 Navi'a Dwi Aidha A A

23 Nazilatul Zein Putri A A

24 Nur Warda Naylatul Fitri A A

25 Pingky Nur Fil Laili A A

26 Raja Husyain Alroyyan A A

27 Rania Putri Alysia A A

28 Rika Wahyu Aristin B A

29 Safilatus Sa'adah A A

30 Selvi Ifrohatul Matlubah A A

31 St.Muthmainnah Rodiyah A A

32 Toriqotul Jannah A A

Keterangan:

A: 92 - 100 B: 85 - 91 C: 78 - 94 D: 0 - 77

3. Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas X IPA Di Mandrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2021/2022

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fiqh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenaik hasil belajar psikomotirik siswa, beliau mengatakan87, “Psikomotorik itu lebih ke praktek ya jadi harus tetap menggunakan media di beberapa materi seperti ngasih video ke anak- anak”.

87 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

71

Kemudia di lengkapi dengan pernyataan salah satu siswa yakni Nafiah, ia mengatakan88, “Biasakanya ada praktek seperti mebuat peta konsep itu yang di bagi beberapa kelompok gitu biasanya”.

Wawancara masih di lanjutkan dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai hasil belajar psikomotorik siswa, beliau mengatakan89, “Model pembelajaran yang di terapkan pada mata pelajaran Fiqh untuk meningkatkan hasil belajar psokomotorik siwa ya ada di kesiapan dan mekanisme siswanya”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas X IPA Di Mandrasah Aliyah Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 memiliki 2 jenis perilaku yang dinilai oleh Ibu Khurin yaitu:

a. Kesiapan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fiqh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai hasil belajar psikomotorik tingkat kesiapan siswa, beliau mengatakan90,

“Di awal berlangsungnya kelas saya biasanya lebih dulu menyapa dan menanyakan kabar siswa apakah sudah siap untuk melanjutkan materi, karena menurut saya kesiapan mental siswa sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.

Selain itu, pada waktu mata palajaran Fiqh mereka tidak hanya menyiapkan LKS dan buku tulis saja. Melaikan ada yang

88 Nafiah, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

89Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

90 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

membawa terjemahan fathul qorib menurut saya mereka sudah cukup untuk mempersiapkan apa yang akan mereka pelajari”

Selaras dengan pernyataan yang di berikan ketika wawancara dengan waka kurikulum Ibu Latifah Muzayyanah S.Pd mengenai kesiapan sebuah kelas dalam pembelajaran, beliau mengatakan91,

“Setiap sebelum tahun ajaran baru itu kami mengadakan workshop untuk guru-gurunya mempersiapkan perangkat pembelajaran baik itu dari buku kerja satu samapi buku kerja empat semua lengkap sampai tahun ajaran baru selesai jadi guru ready perangkat pembelajarannya”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahu bahwa kesiapan seorang siswa bermula dari siapnya perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan di awal tahun pelajaran, dengan begitu para guru bisa lebih memperhatikan keadaan dan kondisi siswa saat pembelajaran berlangsung.

b. Mekanisme

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd mengenai mekanisme model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa, beliau mengatakan92,

“Mereka ini sudah dipesantren ya jadi materi Fiqh yang dipelajari di Madrasah itu bisa langsung diterapkan dalam lingkungan mereka seperti materi jual beli itu bisa langsung praktek dan menjadi kebiasaan bagaimana cara melakukan jual beli secara sah di mata agama dan tidak melenceng dari syariat tentunya, ada juga seperti wudhu sholat memandikan jenazah mensholatkan jenazah, najis dan masih banyak lagi yang bisa langsung mereka terpakan dan pelajari sendiri”

91 Latifah Muzayyanah S.Pd, diwawancara penulis, Jember 12 Juli 2022

92 Khurin Magfiroh S.Pd, diwawancara penulis, Jember 19 Juli 2022

73

Pernyataan Ibu Khurin Magfiroh S.Pd sesuai dengan pernyataan salah satu siswa yaitu Alghifari, ia mengatakan93, “Dari materi yang saya pelajari saya bisa menerapkan dalam kehidupan dan lingkungan saya yang kebetulan sekarang masih tingga di pesantren ya jadi bisa saling mengingatkan kalau ada yang salah seperti riba kek gitu”.

Dari hasil wawancara tersbut dapat diketahui bahwa mekanisme pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, dan tugas guru adalah mengkondisikan lingkungan belajar agar menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik.

Berdasarkan hasil dokumentasi ditemukan bahwa peningkatan hasil belajar ranah psikomotorik yang di dasrkan pada penilaian kesiapan menerima materi dan kemampuan menganalisis dapat dilihat pada tabel penilaian hasil belajar psikomotorik siswa yang dimiliki oleh Ibu Khurin Magfiroh S.Pd, sebagai berikut:

Tabel 4.4

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Ranah Psikomotorik Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL)

No Nama Siswa

Hasil belajar sebelum penerapan CTL

Hasil Belajar Setelah Penerapan CTL

1 Abdi Musyaffa Maulana 80 85

2 Adelia Dwi Wulandari 80 84

3 Adnan Purnomo 79 86

4 Ahmad Ijlal Najihul Amal 79 84

5 Bagas Dliyaul Awliya Widyawan 80 83

93 Alghifari, diwawancara penulis, Jember 26 Juli 2022

1 2 3

6 Datin Sri Hindun 79 81

7 Diva Sri Rachma Salsabila 79 81

8 Fadil Muhammad Abdul Latif. 80 84

9 Faizah Maulidatul Romadani 80 85

10 Fatmiyah Khoirun Nisa` 79 82

11 Felisya Dwi Nur Pratiwi 79 82

12 Intan Nuramelia Dwi Januariska 79 84

13 M. Sultan Fairuz Al-Ghifari 80 82

14 Mafazatul Maulida Soleh 79 80

15 Marcellino Putra Pratama Firdaus 80 81

16 Muhammad Al Ghifari 80 83

17 Muhammad Ilham Zhamir 85 86

18 Nadiva Fawwaz 79 82

19 Najwa Kamula 80 84

20 Najwa Naira Putri Firdaus 80 84

21 Nalah Rohmatil Izzah 80 83

22 Navi'a Dwi Aidha 80 83

23 Nazilatul Zein Putri 80 81

24 Nur Warda Naylatul Fitri 79 81

25 Pingky Nur Fil Laili 82 84

26 Raja Husyain Alroyyan 80 83

27 Rania Putri Alysia 80 82

28 Rika Wahyu Aristin 79 81

29 Safilatus Sa'adah 79 82

30 Selvi Ifrohatul Matlubah 80 83

31 St.Muthmainnah Rodiyah 80 84

32 Toriqotul Jannah 79 81

Dokumen terkait