• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

57

kualitatif berupa pengamatan terhadap keberadaan STEM dan kesesuaian bahan ajar dengan aspek STEM.

Topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya termasuk dalam materi pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 yang dipelajari di kelas VII SMP/MTs semester ganjil. Materi tersebut disusun berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Permendikbud Tahun 2017 yang berisi dasar hukum penyusunan KI dan KD Kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. KD tersebut tersusun pada KD 3.3 yang berbunyi menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari- hari dan KD 4.3 yang berbunyi menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran.71 KD 3.3 tersebut dimuat dalam satu topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya dalam bahan ajar IPA berbasis STEM tersebut.

1. Hasil Analisis Keberadaan STEM

a. Hasil Koefisien Kesepakatan Validator

Analisis aspek STEM pada bahan ajar IPA ini dilakukan dengan memperhatikan indikator pada setiap aspek STEM (Science, Technology, Engineering and Mathemaics). Data diperoleh dari hasil analisis melalui studi dokumentasi pada bahan ajar IPA tersebut.

Setiap data yang diperoleh dilakukan pengujian (validasi) oleh tim validator. Validasi tersebut dilakukan untuk memastikan reliabilitas

71 Kemendikbud, Materi Bimbingan Teknis Fasilitator dan Instruktur Kurikulum 2013 Tahun 2017 : SMP Mata Pelajaran IPA, (Jakarta : Direktorat Pembinaan SMP, 2017), hal. 7.

data pengamatan. Tingkat reliabilitas data pengamatan ditentukan dengan menghitung nilai Koefisien Kesepakatan (KK) antar validator. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 8, rekapitulasi nilai Koefisien Kesepakatan (KK) dalam bahan ajar IPA yang dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) Validator Data Analisis

Aspek STEM Nilai KK Kategori

Bahan Ajar IPA 0,86 Kesepakatan Hampir Sempurna Berdasarkan tabel 4.1, nilai Koefisien Kesepakatan validator tersebut menunjukkan bahwa analisis aspek STEM pada bahan ajar IPA topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya kelas VII SMP/MTs secara keseluruhan menghasilkan kesepakatan “Hampir Sempurna”. Hal tersebut berarti hasil analisis peneliti terhadap bahan ajar IPA dengan aspek dan indikator STEM lebih banyak yang valid, sehingga dari setiap kode pengamatan lebih banyak yang disepakati oleh tim validator. Hasil Koefisien Kesepakatan validator tersebut menjadi data dalam penelitian analisis keberadaan STEM ini.

Berdasarkan analisis keberadaan STEM yang tercantum pada lampiran 3, ada beberapa hasil analisis peneliti yang tidak disepakati oleh tim validator. Hal ini dikarenakan terdapat ketidaksesuaian antara aspek STEM dengan teks dalam bahan ajar IPA dari hasil analisis peneliti. Dari 84 kode pengamatan, yang disepakati oleh tim

59

validator sebanyak 73 kode dan 11 kode yang tidak disepakati. Dari beberapa kode yang tidak disepakati tersebut, terdapat beberapa kode yang tidak sesuai jika dimasukkan pada aspek science. Salah satu contoh pada kode pengamatan B5.30 yaitu :

“Sifat-sifat zat berbasis STEM contohnya pada menentukan uji coba pada tiga buah botol untuk menentukan perubahan yang terjadi pada ketiga botol tersebut. Sains pada percobaan tersebut adalah menentukan perubahan yang terjadi pada ketiga botol tersebut, bisa perubahan wujud pada benda tersebut. Teknologi yang digunakan pada percobaan tersebut botol 1 menggunakan freezer, botol 2 menggunakan pemanas, dan botol 3 tanpa perlakuan. Tekniknya berupa perlakuan botol 1 yang berisi air dimasukkan ke dalam freezer, botol 2 dipanaskan hingga mendidih, dan botol 3 tidak diberikan perlakuan. Matematika dalam hal ini menentukan perlakuan seperti botol 1 dimasukkan ke dalam freezer ditunggu selama 60 menit.Matematika berfungsi mengukur waktu yang diperlukan dalam setiap percobaan yang dilakukan”.72

Berdasarkan hasil analisis peneliti, teks tersebut termasuk dalam aspek science. Namun, sesuai hasil validasi instrumen keberadaan STEM, tim validator tidak sepakat jika teks tersebut termasuk aspek science, namun lebih sesuai jika dimasukkan dalam aspek technology. Afrizal Purwadi selaku tim validator menjelaskan bahwa:

“Alasan teks tersebut lebih cocok pada aspek technology dan termasuk indikator mengembangkan model, sebab teks ini berkaitan dengan percobaan yang membutuhkan alat-alat, sehingga alat-alat tersebut termasuk bagian dari technology”.73 Oleh karena itu, dari beberapa kode pengamatan yang tidak disepakati oleh tim validator, dikarenakan kurang ketelitian peneliti

72 Jefry Albu Chory, Bahan Ajar IPA Klasifikasi materi dan perubahannya berbasis STEM, hal. 30.

73 Afrizal Purwadi, diwawancarai oleh penulis. Jember, 26 oktober 2022.

dalam menganalisis bahan ajar IPA tersebut. Sehingga, ada beberapa kode pengamatan yang tidak sesuai dengan indikator maupun aspek STEM nya.

b. Keberadaan Aspek STEM

1) Keberadaan Aspek STEM Pada Bahan Ajar IPA

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 9 (Nomer 1), hasil analisis keberadaan aspek STEM pada bahan ajar IPA dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Presentase Keberadaan Aspek STEM

Aspek STEM Presentase

Science 70%

Technology 4,7%

Engineering 8,3%

Mathematics 4,7%

Hasil pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh aspek STEM ditemukan pada bahan ajar IPA yang dianalisis. Dari keempat aspek STEM diantaranya aspek science ditemukan paling banyak dalam bahan ajar IPA tersebut, Hal ini dikarenakan dalam bahan ajar IPA yang dianalisis lebih banyak mengandung informasi terkait penyajian fakta, teori, konsep serta hukum-hukum yang berkaitan dengan topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya.

61

2) Keberadaan Aspek STEM Pada Setiap Sub Topik

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 9 (nomer 2), hasil analisis keberadaan aspek STEM pada setiap sub topik dalam bahan ajar IPA sebagai berikut :

Tabel 4.3

Presentase Aspek STEM Pada Setiap Sub Topik Subbab Aspek STEM Presentase

Klasifikasi Materi

Science 64,2%

Technology 0%

Engineering 14,2%

Mathematics 0%

Unsur, Senyawa dan Campuran

Science 68,9%

Technology 0%

Engineering 17,8%

Mathematics 3,4%

Asam, Basa dan Garam

Science 79,1%

Technology 0%

Engineering 0%

Mathematics 12,5%

Sifat-Sifat Zat

Science 72,7%

Technology 0%

Engineering 0%

Mathematics 0%

Subbab Aspek STEM Presentase

Klasifikasi Materi dan Perubahannya Berbasis

STEM

Science 28,5%

Technology 71,4%

Engineering 0%

Mathematics 0%

Hasil pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sub topik yang memiliki aspek science tertinggi dalam topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya yaitu Asam, Basa dan Garam. Sub topik Asam, Basa dan Garam ini memuat teori larutan Asam, Basa dan Garam beserta contoh dan perbedaannya. Dimana dalam sub topik tersebut lebih banyak memberikan penjelasan dan contoh Asam, Basa dan Garam yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut juga sesuai dengan indikator merencanakan dan melakukan investigasi, dimana dalam bahan ajar IPA yang disajikan penulis bertujuan agar siswa mampu melakukan praktikum ataupun percobaan, sehingga mampu mengasah kemampuan menganalisis dan menerapkan teori-teori hasil belajar untuk memecahkan berbagai permasalahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Sub topik yang memiliki aspek technology tertinggi yaitu praktikum berbasis STEM (Klasifikasi Materi dan Perubahannya dalam kehidupan sehari-hari). Aspek teknologi hanya ditemukan pada sub topik tersebut, dimana sub topik ini

63

lebih banyak memberikan langkah-langkah dalam percobaan larutan Asam dan Basa menggunakan kertas lakmus. Dengan demikian, demi kelancaran proses pembelajaran, maka sangat penting adanya kesiapan baik itu dari guru, siswa maupun fasilitas belajar yang digunakan. Hal ini sesuai dengan aspek technology, dimana siswa harus mampu memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Sub topik yang memiliki aspek engineering tertinggi yaitu sub topik Unsur, Senyawa dan Campuran. Aspek ini hanya ditemukan pada sub topik Klasifikasi Materi dan sub topik Unsur, Senyawa dan Campuran. Hal ini dikarenakan pada sub topik tersebut berkaitan dengan pengenalan teknologi yaitu komponen-komponen PLTA yang berperan untuk menghasilkan listrik serta contoh teknologi yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat.

Aspek mathematics hanya ditemukan pada sub topik Unsur, Senyawa, Campuran dan sub topik Asam, Basa, dan Garam. Hal ini dikarenakan pada sub topik tersebut berkaitan dengan perbandingan massa pada susunan atom dan berkaitan dengan pH (derajat keasaman) pada zat yang bersifat Asam, Basa dan Garam.

c. Keberadaan Indikator dalam Setiap Aspek STEM

1) Keberadaan Indikator Aspek STEM Pada Bahan Ajar Berdasarkan perhitungan pada lampiran 9 (nomor 3), hasil analisis keberadaan indikator aspek STEM pada bahan ajar IPA yang dianalisis dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Presentase Indikator Aspek STEM pada Bahan Ajar Aspek

STEM

Indikator Presentase

Science

Mengajukan Pertanyaan 1,6%

Mengembangkan dan

menggunakan model

3,3%

Merencanakan dan

melakukan investigasi

1,6%

Menganalisis dan

menginterpretasikan data

0%

Membangun Penjelasan 93%

Technology

Mengembangkan dan

menggunakan model

0%

Merencanakan dan

melakukan investigasi

75%

Menganalisis dan

menginterpretasikan data

25%

Engineering

Belajar bagaimana

menggunakan teknologi baru sebagaimana yang tersedia

28,5%

Mengenali bahwa teknologi memainkan peran dalam kemajuan sains dan teknologi

14,2%

Membuat keputusan yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan

57,1%

Mathematics Menghadirkan ketelitian dan ketepatan

100%

65

Hasil pada tabel 4.4 menunjukkan presentase indikator pada setiap aspek STEM. Hasil penelitian menunjukkan rubrik indikator aspek STEM yang tercantum pada tabel 2.3 sebagai acuan dalam menganalisis keberadaan STEM, tidak semua indikator yang tersebut dapat digunakan dalam bahan ajar IPA yang dianalisis. Hal ini dikarenakan peneliti perlu menyesuaikan indikator aspek STEM dengan konten bahan ajar IPA tersebut.

Aspek science terdiri dari 8 indikator yaitu mengajukan pertanyaan; mengembangkan dan menggunakan model; merencanakan dan melakukan investigasi; menganalisis dan menginterpretasikan data;

menggunakan matematika dan berpikir komputasional;

membangun penjelasan; memadukan argumen yang ada dari bukti-bukti; mencari, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi. Adapun aspek science pada bahan ajar IPA yang dianalisis ditemukan 5 indikator dari 8 indikator yang ada yaitu mengajukan pertanyaan;

mengembangkan dan menggunakan model; merencanakan dan melakukan investigasi; menganalisis dan menginterpretasikan data; dan membangun penjelasan.

Aspek technology terdiri dari 8 indikator yaitu mendefinisikan masalah; mengembangkan dan

menggunakan model; merencanakan dan melakukan investigasi; menganalisis dan menginterpretasikan data;

menggunakan matematika dan berpikir komputasional;

mendesain solusi; memadukan argument yang ada dari bukti-bukti; mencari, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi. Adapun aspek technology pada bahan ajar IPA yang dianalisis hanya ditemukan 3 indikator dari 8 indikator yang ada yaitu mengembangkan dan menggunakan model; merencanakan dan melakukan investigasi; menganalisis dan menginterpretasikan data.

Aspek engineering terdiri dari 4 indikator yaitu menjadi sadar akan jaringan sistem teknologi, dimana masyarakat bergantung (mengandalkan) pertanyaan; belajar bagaimana menggunakan teknologi baru sebagaimana yang tersedia; mengenali bahwa teknologi memainkan peran dalam kemajuan sains dan teknologi; membuat keputusan yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan. Adapun aspek engineering pada bahan ajar IPA yang dianalisis hanya ditemukan 3 indikator dari 4 indikator yang ada yaitu belajar bagaimana menggunakan teknologi baru sebagaimana yang tersedia;

mengenali bahwa teknologi memainkan peran dalam kemajuan sains dan teknologi; dan membuat keputusan

67

yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan.

Aspek mathematics terdiri dari 7 indikator yaitu memahami masalah-masalah dan gigih dalam memecahkan masalah; model dengan (cara) matematika; menggunakan alat-alat yang tepat dan strategis; menghadirkan ketelitian dan ketepatan; memberi alasan secara abstrak dan kuantitatif; mencari dan memanfaatkan struktur;

membangun argumen yang layak dan mengkritisi alasan pihak lain. Adapun aspek mathematics pada bahan ajar IPA yang dianalisis hanya ditemukan 1 indikator dari 7 indikator yang ada yaitu menghadirkan ketelitian dan ketepatan.

Komponen STEM yang pertama yaitu science. Indikator yang paling banyak ditemukan dalam aspek science yaitu membangun penjelasan. Hal tersebut dikarenakan dalam bahan ajar IPA yang dianalisis lebih banyak mengandung informasi terkait penyajian fakta, teori, konsep serta hukum-hukum yang berkaitan dengan topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya.

Hal tersebut sesuai dengan indikator membangun penjelasan, dimana indikator tersebut dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menafsirkan suatu bacaan, sehingga indikator tersebut perlu dikemas dengan baik agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

Salah satu indikator membangun penjelasan pada bahan ajar IPA yang

dianalisis yaitu pada kode pengamatan B2.5 menjelaskan “Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa”.74 Dalam instrumen analisis keberadaan STEM, Frisci Windavi selaku tim validator menjelaskan bahwa :

“Definisi tersebut belum membangun penjelasan, untuk membangun penjelasan siswa perlu diberi stimulus terlebih dahulu, bisa melalui benda-benda yang ada disekitar siswa”.75 Dalam instrumen analisis keberadaan STEM, Ibu Laily Yunita Susanti selaku tim validator juga menjelaskan bahwa :

“Sebaiknya konsep tersebut tidak langsung dijelaskan secara definisi, namun diawali dengan contoh-contoh materi dari unsur, senyawa, maupun campuran dalam kehidupan sehari-hari”.76 Dengan demikian alangkah lebih baik jika setiap penjelasan mengenai materi diawali dengan pemberian contoh maupun stimulus. Hal ini juga sesuai dengan indikator mengajukan pertanyaan, dimana pemberian pertanyaan berupa stimulus kepada siswa mampu meningkatkan kemampuan membangun penjelasan dan memahami penjelasan materi yang cenderung abstrak tersebut melalui gambaran atau contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Komponen STEM yang kedua yaitu technology. Indikator yang paling banyak ditemukan yaitu merencanakan dan melakukan investigasi.Indikator mengembangkan dan menggunakan model tidak

74 Jefry Albu Chory, Bahan Ajar IPA Klasifikasi materi dan perubahannya berbasis STEM, hal. 5.

75 Frisci Windavi Riri Aghita, “Instrumen Analisis Keberadaan STEM Terhadap Bahan Ajar IPA Klasifikasi Materi dan Perubahannya Kelas VII”, 24 Mei 2022.

76 Ibu Laily Yunita Susanti, “Instrumen Analisis Keberadaan STEM Terhadap Bahan Ajar IPA Klasifikasi Materi dan Perubahannya Kelas VII”, 24 Mei 2022.

69

ditemukan pada aspek teknologi, sebab indikator tersebut juga termasuk pada indikator aspek science, sehingga peneliti lebih memilih indikator tersebut dimasukkan pada indikator aspek science. Sedangkan indikator menganalisis dan menginterpretasikan data dalam bahan ajar IPA ini terdapat pada tabel pengamatan hasil dari percobaan larutan Asam dan Basa.

Komponen STEM yang ketiga yaitu engineering. Indikator yang memiliki presentase tertinggi yaitu membuat keputusan yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan. Salah satu indikator tersebut pada bahan ajar IPA yang dianalisis yaitu pada kode pengamatan B3.11 :

“Metaloid memiliki sifat antara logam dan non logam. Ada beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :”77

Nama unsur Lambang unsur

Manfaat dalam kehidupan sehari- hari

Silikon Si Peralatan pemotong dan

pengampelas, bahan untuk membuat gelas dan keramik

Germanium Ge Bahan semi konduktor yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor

Berdasarkan hasil analisis, teks diatas termasuk dalam indikator yaitu membuat keputusan yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan teks diatas memberikan contoh yang tepat terhadap pemanfaatan unsur semi logam

77 Jefry Albu Chory, Bahan Ajar IPA Klasifikasi materi dan perubahannya berbasis STEM, hal. 11.

(metaloid) dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dimana pemanfaatan unsur semi logam tersebut sering dijumpai dan dapat diterapkan dalam keseharian siswa.

Komponen STEM yang keempat yaitu mathematics. Hanya terdapat satu indikator yang ditemukan pada aspek matematika yaitu menghadirkan ketelitian dan ketepatan. Salah satu indikator pada aspek matematika tersebut yaitu pada kode pengamatan B3.12 :

“Air tersusun dari atom H dan atom O dengan perbandingan massa 2:6 atau 1:8”

Berdasarkan hasil analisis, teks tersebut termasuk dalam indikator menghadirkan ketelitian dan ketepatan, sebab teks tersebut menghadirkan penjelasan susunan dari atom beserta perbandingan massa nya, tujuannya untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai susunan dari beberapa atom tersebut. Namun, dari teks tersebut tim validator mengomentari pada instrumen analisis keberadaan STEM, Ibu Laily Yunita Susanti menjelaskan bahwa :

“Sebaiknya dijelaskan contoh soal dari hasil praktikum, bagaimana mendapatkan rasio tersebut untuk konsep matematikanya.”78

Oleh karena itu, teks pada kode pengamatan B3.12 diatas perlu ditambahkan penjelasan bagaimana cara memperoleh rasio perbandingan massa dalam susunan atom tersebut, agar siswa mampu menerapkan pengetahuan yang mereka miliki saat proses menentukan hasil praktikum maupun diluar praktikum.

78 Ibu Laily Yunita Susanti, “Instrumen Analisis Keberadaan STEM Terhadap Bahan Ajar IPA Klasifikasi Materi dan Perubahannya Kelas VII”, 24 Mei 2022.

71

Adapun hasil temuan keberadaan aspek STEM dalam bahan ajar IPA topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel. 4.5

Hasil Temuan Keberadaan Aspek STEM dalam Bahan Ajar No Aspek

STEM Temuan

1 Science

a. Aspek science ditemukan paling banyak pada bahan ajar IPA yang dianalisis

b. Aspek science ditemukan muncul pada setiap sub topik pada bahan ajar IPA yang dianalisis.

c. Aspek science pada bahan ajar IPA yang dianalisis ditemukan 5 indikator dari 8 indikator yang ada yaitu mengajukan pertanyaan; mengembangkan dan menggunakan model; merencanakan dan melakukan investigasi; menganalisis dan menginterpretasikan data; dan membangun penjelasan.

d. Indikator yang paling banyak ditemukan dalam aspek science yaitu membangun penjelasan

2 Technology

a. Aspek technology paling sedikit ditemukan pada bahan ajar IPA yang dianalisis.

b. Aspek technology hanya ditemukan pada sub topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya berbasis STEM.

c. Aspek technology pada bahan ajar IPA yang dianalisis hanya ditemukan 3 indikator dari 8 indikator yang ada yaitu mengembangkan dan menggunakan model; merencanakan dan melakukan investigasi; menganalisis dan menginterpretasikan data.

No Aspek

STEM Temuan

d. Indikator yang paling banyak ditemukan dala aspek technology yaitu merencanakan dan melakukan investigasi

3 Engineering

a. Aspek engineering ditemukan sedikit pada bahan ajar IPA yang dianalisis.

b. Aspek engineering hanya ditemukan pada sub topik Klasifikasi Materi dan sub topik Unsur, Senyawa dan Campuran.

c. aspek engineering pada bahan ajar IPA yang dianalisis hanya ditemukan 3 indikator dari 4 indikator yang ada yaitu belajar bagaimana menggunakan teknologi baru sebagaimana yang tersedia; mengenali bahwa teknologi memainkan peran dalam kemajuan sains dan teknologi; dan membuat keputusan yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan.

d. Indikator yang memiliki presentase tertinggi yaitu membuat keputusan yang tepat terkait teknologi dan merelasikannya dengan masyarakat dan lingkungan.

4 Mathematics

a. Aspek mathematics sama dengan aspek technology ditemukan paling sedikit pada bahan ajar yang dianalisis.

b. Aspek mathematics hanya ditemukan pada sub topik Unsur, Senyawa, Campuran dan sub topik Asam, Basa, dan Garam.

c. Aspek mathematics pada bahan ajar IPA yang dianalisis hanya ditemukan 1 indikator dari 7 indikator yang ada yaitu menghadirkan ketelitian dan ketepatan.

d. Hanya terdapat satu indikator yang ditemukan pada aspek matematika yaitu menghadirkan ketelitian dan ketepatan.

73

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut, kesimpulan hasil temuan yang diperoleh peneliti terkait fokus penelitian keberadaan aspek STEM dalam Bahan Ajar IPA pada topik Klasifikasi Materi Dan Perubahannya Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 bahwa bahan ajar IPA yang dianalisis sudah mengandung aspek STEM, namun belum secara kesuluruhan aspek STEM dapat terpenuhi dalam bahan ajar tersebut.

2. Hasil Analisis Kesesuaian Bahan Ajar Dengan Aspek STEM

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 10, hasil analisis kesesuaian bahan ajar IPA dengan aspek STEM dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6

Presentase Kesesuaian Bahan Ajar dengan Aspek STEM No Aspek

STEM

Pernyataan Presentase Jumlah Presentase

1 Science

Buku memberikan stimulasi tentang alam sekitar

75%

77,7%

Buku mengajak siswa berpartisipasi aktif

83,3%

Buku merangsang siswa untuk bertanya

75%

2 Technology

Buku memberikan informasi tentang perkembangan

teknologi baru 66%

58,1%

Buku memberikan informasi penggunaan teknologi

dalam kehidupan sehari-hari 83,3%

Buku memberikan informasi penggunaan software dalam pembelajaran serta buku ajar terhubung dengan internet

25%

No Aspek STEM

Pernyataan Presentase Jumlah Presentase

3 Engineering

Buku ajar memberikan tugas proyek

33,3%

61%

Buku memadukan ilmu fisika dengan ilmu lainnya

91,6%

Buku memberikan solusi untuk permasalahan terkait materi yang dipelajari

58,3%

4 Mathematics

Buku memuat soal yang mengharuskan siswa untuk menganalisis atau berpikir tingkat tinggi

50%

69,4%

Buku ajar memuat ide kreatif

58,3%

Buku ajar menuntun siswa untuk bisa menginterpretasikan data dengan benar

100%

Skor Total 66,5%

Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan bahwa aspek STEM yang memiliki nilai presentase kesesuaian tertinggi yaitu aspek science. Sedangkan aspek technology memiliki nilai presentase paling sedikit dari aspek lainnya. Hasil dari skor total presentase kesesuaian bahan ajar IPA dengan aspek STEM tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar IPA yang dianalisis dapat dikategorikan “sesuai”.

a. Kesesuaian Bahan Ajar IPA dengan Aspek Science

Berdasarkan hasil penelitian pada aspek science menghasilkan presentase sebesar 77,7%, sehingga kesesuaian bahan ajar IPA dengan aspek science dapat dikategorikan “Sesuai”. Aspek science memuat stimulasi tentang alam sekitar, mengajak siswa

75

berpartisipasi aktif dan merangsang siswa bertanya serta mengajak siswa untuk menjelaskan suatu peristiwa. Adapun pada pernyataan aspek science yang ke-1 yaitu buku memberikan stimulasi tentang alam sekitar, memperoleh presentase sebesar 75%. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat pada penjelasan yang tercantum dalam bahan ajar IPA tersebut halaman 5, 17 dan 18 :

“Perhatikan pada sebuah lampu bohlam. Tersusun dari apakah lampu tersebut ?”.79

“Apa saja bahan penyusun minuman teh manis ?bahan penyusun minuman teh manis diantaranya daun teh, gula dan juga air”.80

“Tentu kamu telah mengenal larutan asam dalam kehidupan sehari-hari. Asam banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.Contohnya jeruk, lemon, tomat dan sayuran”.81 Teks diatas menunjukkan bahwa bahan ajar IPA tersebut sudah memberikan stimulasi tentang alam sekitar melalui peristiwa- peristiwa yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari siswa namun, masih belum nampak pada setiap sub topik dalam bahan ajar IPA tersebut. Dari hasil wawancara kepada tim validator, Ibu Laily Yunita Susanti menjelaskan bahwa :

“Sebaiknya bahan ajar IPA itu dibuat se-konstruktif mungkin, bisa diawali dengan studi kasus (berbasis inkuiri) sehingga siswa bisa memahami konsep. Dengan demikian, dalam topik Klasifikasi Materi dan Perubahannya ini tidak hanya memahami konsep materi tersebut, akan tetapi bisa

79 Jefry Albu Chory, Bahan Ajar IPA Klasifikasi materi dan perubahannya berbasis STEM, hal. 5.

80 Jefry Albu Chory, hal. 17.

81 Jefry Albu Chory, hal. 18.

Dokumen terkait