• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

49

Tabel 4.1

Jurnal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Skripsi di SMPLB Negeri Bondowoso

No Waktu

Pelaksanaan Pukul Deskripsi Pelaksanaan 1 15 November 2021 09.30

 Menyerahkan surat permohonan penelitian kepada Waka Kurikulum.

2 25 November 2021 10.00

 Menemui wali kelas VII siswa ABK tunarungu untuk meminta bantuan sebagai validator instrumen penelitian dan berkordinasi mengenai jadwal tes.

3 7 Desember 2021 09.30

 Menemui wali kelas VII siswa ABK tunarungu untuk mendapatkan nilai UAS matematika semester ganjil, sehingga didapat 3 subjek penelitian sesuai kriteria yang telah ditentukan.

2 14 Desember 2021 08.00

 Melaksanakan tes soal cerita matematika yang dibantu oleh guru wali kelas siswa ABK tunarungu dalam menyampaikan petunjuk pengerjaan soal sebelum para subjek penelitian mengerjakan soal cerita yang diberikan oleh peneliti.

 Berkordinasi dengan wali kelas VII siswa ABK tunarungu mengenai jadwal wawancara dengan subjek penelitian

4 20 Desember 2021 08.30  Wawancara dengan para subjek penelitian

5 25 Januari 2022 09.30  Meminta surat selesai penelitian

50

matematika. Sebelum soal diberikan kepada subjek penelitian, terlebih dahulu instrumen penelitian divalidasi oleh 2 validator untuk mengetahui apakah soal tersebut valid untuk diujikan kepada subjek penelitian.

Validator pertama adalah, Mohammad Mukhlis S.Pd.,M.Pd dengan alasan beliau adalah dosen tadris matematika UIN KHAS Jember memiliki beberapa artikel jurnal nasional terkait soal cerita matematika. Validator kedua yaitu ibu Siti Fauziya S.Pd dengan alasan beliau adalah wali kelas siswa ABK tunarungu kelas VII sekaligus guru matematika di SMPLB Negeri Bondowoso tempat dilaksanakannya penelitian ini.

Berikut ini adalah hasil validasi instrumen tes dan pedoman wawancara dari 2 validator.

1. Uji Valiasi

a. Instrumen Tes Soal

Tabel 4.2 Hasil Validasi Soal No Aspek yang dinilai Penilaian

Validator 1 Validator 2 1 Kesesuaian soal dengan

indikator pencapaian proses berpikir matematis

3 4 3.5

3,6

2 Kejelasan maksud dari soal 4 3 3,5

3 Kesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah bahasa Indonesia

4 3 3,5

4 Kalimat tidak mengandung arti

ganda 3 4 3,5

5 Rumusan kalimat

menggunakan bahasa yang sederhana bagi siswa, mudah di pahami, dan menggunakan bahasa yang di kenal siswa

4 4 4

51

Dari hasil validasi soal yang telah dilakukan peneliti kepada 2 validator, hasil yang didapat, yaitu keseluruhan aspek mendapatkan nilai minimal 3 oleh validator 1 dan validator 2 sehingga dinyatakan valid dan lanjut kepenelitian. Sedangkan nilai berada diantara rentang maka tingkat kevalidan memenuhi kriteria valid.

sehingga dapat dikatakan valid. Saran perbaikan dari validator 1 adalah menambahkan petunjuk pengerjaan soal, dan menambahkan gambar pendukung yang sesuai dengan soal, sedangkan dari validator 2 adalah memperbaiki kalimat pada soal dengan lebih menyederhanakan dan memperjelas soal.

b. Instrumen Pedoman Wawancara Tabel 4.3

Hasil Validasi Pedoman Wawancara

No Aspek yang dinilai

Penilaian Validator

1

Validator 2 1 Kesesuaian pertanyaan wawancara

dengan tujuan wawancara 4 4 4

3,7 2 Pertanyaan wawancara mudah di

pahami subjek penelitian 4 4 4

3 Bahasa yang digunakan tidak

mengandung makna ganda 3 3 3

4 Maksud dari pernyataan dirumuskan

dengan singkat dan jelas 4 4 4

5

Pertanyaan yang disajikan mampu menggali proses berpikir matematis

siswa anak berkebutuhan khusus ABK tunarungu dalam menyelesaikan

soal cerita matematika

4 3 3,5

Dari hasil validasi pedoman wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada 2 validator, hasil yang didapat, yaitu keseluruhan aspek

52

mendapatkan nilai minimal 3 oleh validator 1 dan validator 2 sehingga dinyatakan valid dan lanjut kepenelitian. Sedangkan nilai berada diantara rentang maka tingkat kevalidan memenuhi kriteria valid. sehingga dapat dikatakan valid. Validator 1 memberikan saran penilisan kalimat pertanyaan perlu diperbaiki sesuai dengan EYD, sedangkan Validator 2 memberikan saran memperbaiki kalimat pertanyaan dengan lebih menyederhanakan dan memperjelas pertanyaan, karena siswa ABK tunarungu hanya dapat menjawab dengan singkat.

2. Proses Berpikir Matematis Siswa

Subjek penelitian ini ada 3 siswa ABK tunarungu kelas VII di SMPLB Negeri Bondowoso. Penentuan subjek pada penelitian ini berdasarkan pada nilai UAS matematika siswa ABK Tunarungu semester ganjil dengan pengklasifikasian subjek sebagai berikut:

Tabel 4.4

Klasifikasi subjek penelitian

Kategori Nilai

Tinggi Nilai ≥ 60

Sedang 40 < Nilai <60

Rendah Nilai ≤ 40

Sumber : Galih Krisna Yoga 2022

Berdasarkan pengklasifikasian tersebut, didapatkan 3 subjek penelitian dengan kategori subjek tinggi, sedang, dan rendah yaitu: Dzaki (kategori tinggi) dengan perolehan nilai UAS matematika sebesar 68, Selfi (kategori sedang) dengan perolehan nilai UAS matematika sebesar 48, dan

53

Aldi (kategori rendah) dengan perolehan nilai UAS matematika sebesar 28.

Berdasarkan teori Analisis Data Miles dan Huberman, maka peneliti melakukan langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

5. Kondensasi Data

Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu:

a. Proses Pemilihan (Selecting),

Dalam proses ini peneliti memilih data-data yang digunakan dan dibutuhkan seperti data hasil tes soal cerita matematika dan data hasil wawancara. Selanjutnya peneliti melakukan pengkodean terhadap hasil wawancara subjek.

b. Pemfokusan (Focusing)

Dalam tahap ini peneliti melakukan reduksi data hasil wawancara yang telah mengalami proses pengkodean pada tahap sebelumnya.

Berikut adalah bentuk pengkodean yang dilakukan oleh peneliti:

P 1101

P_ _ _ _ : Peneliti

_ 1 _ _ _ :Pertanyaan untuk S1 _ _1 _ _ : Pertanyaan untuk soal no1 _ _ _ 01 : Pertanyaan ke-1

S1_ _ _ : Subjek 1

_ _1_ _: Jawaban soal no 1

_ _ _ 01 :Jawaban untuk pertanyaan ke-1 11pertama

S1 101

54

c. Pengabstraksian (Abstracting)

Dalam tahap ini, peneliti merangkum data yang telah difokuskan berdasarkan data yang paling penting, dan paling dibutuhkan dalam memenuhi indikator berpikir matematis.

d. Penyederhanaan dan Transformasi Data (Simplifying and Transforming)

Pada tahap ini, data yang telah diabstraksi, disederhanakan ke dalam indikator berpikir matematis, yaitu aspek pemahaman matematis, pemecahan masalah matematis, koneksi matematis, dan penalaran matematis. Selanjutnya peneliti melakukan transformasi data dengan mengklasifikasikan proses berpikir matematis subjek penelitian berdasarkan tingkat kategori tinggi, sedang, dan rendah serta menganalisis data untuk mengetahui kekonsistenan berdasarkan fakta data hasil tes dan data hasil wawancara.

Keterangan:

 S1 : Dzaki (Kategori Tinggi)

 S2 : Selfi (Kategori Sedang)

 S3 : Mohammad Aldi ((Kategori Rendah)

55

6. Penyajian dan Analisis Data a. Subjek Penelitian 1

1). Soal No 1

a) Pemahaman Matematis

Gambar 4.1

Pemahaman matematis S1 tehadap Soal no.1

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa siswa dengan kode S1 menuliskan informasi yang terdapat pada soal no.1 dengan benar yaitu panjang dan lebar yang terdapat pada soal, panjang dituliskan dengan benar yaitu sebesar 102 dan lebar juga dituliskan dengan benar yaitu sebesar 23. Hal ini juga selaras dengan hasil wawancara S1 berikut:

P1101: Apa saja yang diketahui pada soal no. 1?

S1101: Panjang satu nol dua, lebar dua puluh tiga (menggunakan bahasa isyarat dengan jari)

Dari kutipan wawancara tersebut, terlihat bahwa S1 dapat menyampaikan informasi yang terdapat pada soal no.1.

56

Tabel 4.5

Pemahaman matematis S1 Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Pemahaman

matematis

Gambar 4.1 P1101: Apa saja yang diketahui pada soal no. 1?

S1101: Panjang satu nol dua, lebar duapuluh tiga (menggunakan bahasa isyarat dengan jari)

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa data wawancara melengkapi data tes sehingga dapat dikatakan bahwa S1 memenuhi indikator pemahaman matematis dalam proses berpikir matematisnya. Siswa dapat dikatakan memiliki pemahaman matematis apabila siswa dapat membaca soal, atau dapat menuliskan/menyampaikan informasi yang diketahui pada soal Berdasarkan hasil tes pada gambar 4.1 dan wawancara, S1 memenuhi indikator pemahaman matematis karena ia dapat menuliskan dan menyampaikan melalui bahasa isyarat (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.3) informasi yang diketahui pada soal no.1, yaitu: panjang dan lebar

Gambar 4.2 Gambar 4.3

Panjang lebar

Sumber Gambar: Kurniasih, dkk. 2020

57

b) Pemecahan Masalah Matematis

Gambar 4. 4

Pemecahan Masalah Matematis S1 tehadap Soal no.1

Siswa dengan kode S1 menuliskan permisalan dari soal no.1 dengan benar yaitu panjang dimisalkan dengan simbol p sebesar 102, lebar dimisalkan dengan simbol l sebesar 23, serta menuliskan rumus keliling yang dimisalkan dengan simbol K.

Selain itu, S1 juga dapat menyampaikan simbol-simbol yang ditulis menggunakan bahasa isyarat pada saat wawancara. Hal ini dapat dilihat dari data hasil wawancara sebagai berikut:

P1102: P merupakan permisalan dari apa?

S1102: Panjang (lihat gambar 4.2) P1103: 23 itu apa?

S1103: Lebar (lihat gambar 4.3)

P1104: K merupakan permisalan dari apa?

S1104: Keliling(lihat gambar 4.5)

Dari kutipan, wawancara di atas, S1 dapat memisalkan dan menyebutkan informasi yang diketahui pada soal no.1 menggunakan bahasa isyarat (lihat gambar 4.2, gambar 4.3 dan gambar 4.5), yaitu simbol p untuk panjang , simbol l untuk lebar, serta simbol K untuk keliling.

58

Tabel 4.6

Pemecahan Masalah Matematis

Aspek Dokumentasi dan Tes Wawancara

Pemecahan Masalah Matematis

Gambar 4.4 P1102: P merupakan permisalan dari apa?

S1102: Panjang (lihat gambar 4.2) P1103: 23 itu apa?

S1103: Lebar (lihat gambar 4.3)

P1104: K merupakan permisalan dari apa?

S1104: Keliling (lihat gambar 4.5)

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa data tes dan dokumentasi konsisten dengan data hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S1 dapat menuliskan dan menyampaikan dengan bahasa isyarat permisalan yang terdapat pada soal no.1, yaitu yaitu simbol p untuk panjang , simbol l untuk lebar , serta simbol K untuk keliling. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator pemecahan masalah matematis apabila siswa dapat menulis permisalan dari soal, atau dapat membuat model matematika dari soal. Berdasarkan gambar 4.4 dan data hasil wawancara menunjukkan bahwa S1 memenuhi indikator pemecahan masalah matematis karena S1 dapat menuliskan dan menyampaikan permisalan yang terdapat pada soal no.1.

Gambar 4.5 Keliling Sumber Gambar: Kurniasih, dkk. 2020

59

c) Koneksi Matematis

Gambar 4.6

Koneksi Matematis S1 terhadap Soal no.1

Siswa dengan kode S1 menemukan ide untuk menyelesaikan soal no. 1 berdasarkan pengetahuannya dengan rumus keliling yang pernah S1 dapatkan sebelumnya dengan benar, yaitu panjang ditambah dengan lebar, lalu ditambah panjang dan ditambah lebar lagi menggunakan simbol panjang dan lebar. Selain itu pada hasil wawancara, S1 dapat menyampaikan rumus keliling menggunakan bahasa isyarat (lihat gambar 4.5), yaitu panjang (lihat gambar 4.2) ditambah dengan lebar (lihat gambar 4.3), ditambah panjang (lihat gambar 4.2), dan ditambah lagi dengan lebar (lihat gambar 4.3). Hal ini dapat dilihat dari data hasil wawancara sebagai berikut:

P1105: Apakah pernah belajar keliling persegi panjang sebelumnya?

S1105: Pernah (dengan menganggukkan kepala) P1106: Bagaimana rumusnya?

S1106: Panjang tambah lebar tambah panjang tambah lebar (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.3)

60

Dari kutipan wawancara tersebut, terlihat bahwa siswa dengan kode S1 dapat menyampaikan dengan sederhana bahwa S1 menemukan ide yaitu rumus keliling persegi panjang untuk menyelesaikan soal no.1 berdasarkan pengetahuan yang S1 dapat sebelumnya.

Tabel 4.7 Koneksi Matematis Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Koneksi

Matematis

Gambar 4.6 P1105: Apakah pernah belajar keliling persegi panjang sebelumnya?

S1105: Pernah (dengan menganggukkan kepala)

P1106: Bagaimana rumusnya?

S1106: Panjang tambah lebar tambah panjang tambah lebar (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.3)

Dari tabel 4.7 terlihat kekonsistenan antara hasil tes dan data hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S1 dapat mengaitkan pengetahuan sebelumnya, serta menemukan ide untuk menyelesaikan masalah pada soal no.1. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator koneksi matematis apabila siswa dapat mengaitkan informasi soal dengan pengetahuannya, dan/atau dapat menemukan ide untuk menyelesaikan soal berdasarkan pengetahuannya. Berdasarkan gambar 4.6 dan data hasil wawancara menunjukkan bahwa S1 memenuhi indikator koneksi matematis karena S1 dapat

61

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dan dapat menemukan ide untuk menyelesaikan masalah pada soal no.1.

d) Penalaran Matematis

Gambar 4.7

Penalaran Matematis S1 terhadap Soal no.1

Berdasarkan gambar 4.7, siswa dengan kode S1 menerapkan suatu perhitungan sederhana dengan tepat dan benar, yaitu menghitung keliling dengan menjumlah panjang dengan lebar (102 + 23), lalu hasilnya yaitu 125 dijumlahkan lagi dengan panjang yaitu 102 dan ditambahkan lagi dengan lebarnya 23, sehingga menghasilkan keliling sebesar 250.

Hasil perhitungan yang dilakukan S1 juga benar, dan pada hasil wawancara, S1 secara sederhana menunjukkan hasil perhitungan yang S1 lakukan dengan bahasa isyarat, seperti berikut:

P1106: Jadi berapa hasil keliling persegi panjang pada soal no.1?

62

S1106: dua ratus lima puluh (menggunakan bahasa isyarat jari dan pengucapan angka)

Dari kutipan wawancara, terlihat bahwa siswa dengan kode S1 dapat menyampaikan hasil akhir dari perhitungan keliling persegi panjang yang ditanyakan pada soal.

Tabel 4.8 Penalaran Matematis Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Penalaran

Matematis

Gambar 4.7 P1106: Jadi berapa hasil keliling persegi panjang pada soal no.1?

S1106: Satu dua lima (menggunakan bahasa isyarat jari dan pengucapan angka).

Dari tabel 4.8 terlihat bahwa hasil wawancara S1 melengkapi hasil tesnya yang menunjukkan bahwa S1 dapat menerapkan perhitungan sederhana dalam menyelesaikan soal no.1. Siswa dapat dikatakan memenuhi indiaktor penalaran matematais apabila siswa dapat menggunakan metode untuk menyelesaikan soal, atau dapat menerapkan suatu perhitungan sederhana. Berdasarkan data hasil tes pada gambar 4.7 serta data hasil wawancara terbukti bahwa siswa memenuhi indikator penalaran matematis.

63

2). Soal Nomor 2

a) Pemahaman Matematis

Gambar 4.8

Pemahaman matematis S1 tehadap Soal no.2

Dari gambar 4.8 dapat dilihat bahwa siswa dengan kode S1 menuliskan informasi yang terdapat pada soal no.2 dengan benar, yaitu sisi persegi sebesar 75. Hal ini juga selaras dengan hasil wawancara S1 berikut:

P1207: Apa saja yang diketahui pada soal no. 2?

S1207: Panjang sisi 75 (lihat gambar 4.2)

Dari kutipan wawancara tersebut, terlihat bahwa S1 dapat menyampaikan informasi yang terdapat pada soal no.2.

Tabel 4.9

Pemahaman matematis S1 Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Pemahaman

matematis

Gambar 4.8 P1207: Apa saja yang diketahui pada soal no. 2?

S1207: Panjang sisi 75 (lihat gambar 4.2)

Dari tabel 4.9 terlihat bahwa data wawancara melengkapi data tes sehingga dapat dikatakan bahwa S1 memenuhi indikator pemahaman matematis dalam proses berpikir matematisnya. Siswa dapat dikatakan memiliki pemahaman matematis apabila siswa dapat membaca soal, atau dapat

64

menuliskan/menyampaikan informasi yang diketahui pada soal. Berdasarkan hasil tes pada gambar 4.8 dan wawancara, S1 memenuhi indikator pemahaman matematis karena ia dapat menuliskan dan menyampaikan informasi yang diketahui pada soal no.2 .

b) Pemecahan Masalah Matematis

Gambar 4.9

Pemecahan Masalah Matematis S1 tehadap Soal no.2

Siswa dengan kode S1 menuliskan permisalan dari soal no.1 dengan benar, yaitu panjang sisi dimisalkan dengan simbol s sebesar 75. Selain itu, S1 juga dapat menyampaikan simbol-simbol yang ditulis menggunakan bahasa isyarat pada saat wawancara. Hal ini dapat dilihat dari data hasil wawancara sebagai berikut:

P1208: 75 itu apa?

S1208: Sisi (lihat gambar 4.10)

P1209: L merupakan permisalan dari apa?

S1209: Luas (lihat gambar 4.11)

Dari kutipan, wawancara di atas, S1 dapat memisalkan informasi yang diketahui pada soal no.2 menggunakan simbol, yaitu simbol s untuk panjang sisi, simbol L untuk luas.

65

Tabel 4.10

Pemecahan Masalah Matematis Aspek Dokumentasi dan

Tes

Wawancara Pemecahan

Masalah Matematis

Gambar 4.9 P1208: 75 itu apa?

S1208: Sisi (lihat gambar 4.10)

P1209: L merupakan permisalan dari apa?

S1209: Luas (lihat gambar 4.11)

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa data tes dan dokumentasi konsisten dengan data hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S1 dapat menuliskan dan menyampaikan dengan bahasa isyarat permisalan yang terdapat pada soal no.2, yaitu sisi (lihat gambar 4.10). Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator pemecahan masalah matematis apabila siswa dapat menulis permisalan dari soal, atau dapat membuat model matematika dari soal. Berdasarkan gambar 4.9 dan data hasil wawancara menunjukkan bahwa S1 memenuhi indikator pemecahan masalah matematis karena S1 dapat menuliskan dan menyampaikan permisalan yang terdapat pada soal no.2.

Gambar 4.10 Gambar 4.11

Sisi Luas

Sumber Gambar: Kurniasih, dkk. 2020

66

c) Koneksi Matematis

Gambar 4.12

Koneksi Matematis S1 terhadap Soal no.2

Siswa dengan kode S1 menemukan ide untuk menyelesaikan soal no. 2 berdasarkan pengetahuannya dengan menuliskan rumus luas persegi yang pernah S1 dapatkan sebelumnya dengan benar, yaitu sisi dikali sisi. Selain itu pada hasil wawancara, S1 dapat menyampaikan rumus luas persegi menggunakan bahasa isyarat (lihat gambar 4.11). Hal ini dapat dilihat dari data hasil wawancara sebagai berikut:

P1210: Apakah pernah belajar luas persegi sebelumnya?

S1210: Ya (dengan menganggukkan kepala) P1211: Bagaimana rumusnya?

S1211: Panjang sisi kali sisi (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.10)

Dari kutipan wawancara tersebut, terlihat bahwa siswa dengan kode S1 dapat menyampaikan dengan sederhana bahwa S1 menemukan ide yaitu rumus luas persegi untuk menyelesaikan soal no.2 berdasarkan pengetahuan yang S1 dapat sebelumnya.

67

Tabel 4.11 Koneksi Matematis Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Koneksi

Matematis

Gambar 4.12 P1210: Apakah pernah belajar luas persegi sebelumnya?

S1210: Ya (dengan menganggukkan kepala) P1211: Bagaimana rumusnya?

S1211: Panjang sisi kali sisi (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.10)

Dari tabel 4.11 terlihat kekonsistenan antara hasil tes dan data hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S1 dapat mengaitkan pengetahuan sebelumnya, serta menemukan ide untuk menyelesaikan masalah pada soal no.2. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator koneksi matematis apabila siswa dapat mengaitkan informasi soal dengan pengetahuannya, dan/atau dapat menemukan ide untuk menyelesaikan soal berdasarkan pengetahuannya. Berdasarkan gambar 4.12 dan data hasil wawancara menunjukkan bahwa S1 memenuhi indikator koneksi matematis karena S1 dapat mengaitkan pengetahuan sebelumnya dan dapat menemukan ide untuk menyelesaikan masalah pada soal no.2.

d) Penalaran Matematis

Gambar 4.13

Penalaran Matematis S1 terhadap Soal no.2

68

Berdasarkan gambar 4.13, siswa dengan dengan kode S1 menerapkan suatu perhitungan sederhana, yaitu menghitung luas persegi dengan mengalikan sisi dengan sisi (75 x 75), sehingga menghasilkan luas persegi sebesar 5625. Hasil perhitungan yang dilakukan S1 juga benar, dan pada hasil wawancara, S1 secara sederhana menunjukkan hasil perhitungan yang S1 lakukan dengan bahasa isyarat, seperti berikut:

P1212: Jadi berapa hasil luas persegi pada soal no.2?

S1212: Lima enam dua lima (menggunakan bahasa isyarat jari dan pengucapan angka)

Dari kutipan wawancara, terlihat bahwa siswa dengan kode S1 dapat menyampaikan hasil akhir dari perhitungan luas persegi yang ditanyakan pada soal.

Tabel 4.12 Penalaran Matematis Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Penalaran

Matematis

Gambar 4.13 P1212: Jadi berapa hasil luas persegi pada soal no.2?

S1212: Lima enam dua lima (menggunakan bahasa isyarat jari dan pengucapan angka)

Dari tabel 4.12 terlihat bahwa hasil wawancara S1 melengkapi hasil tesnya yang menunjukkan bahwa S1 dapat menerapkan perhitungan sederhana dalam menyelesaikan soal no.1. Siswa dapat dikatakan memenuhi indiaktor penalaran

69

matematais apabila siswa dapat menggunakan metode untuk menyelesaikan soal, atau dapat menerapkan suatu perhitungan sederhana. Berdasarkan data hasil tes pada gambar 4.13 serta data hasil wawancara terbukti bahwa siswa memenuhi indikator penalaran matematis.

Berdasarkan hasil analisis hasil tes dan wawancara terhadap subjek penelitian 1 (S1) yang didasarkan pada indikator berpikir matematis, proses berpikir matematis yang dilalui S1 yaitu pemahaman matematis, pemecahan masalah matematis, koneksi matematis, dan penalaran matematis. Proses berpikir matematis S1 pada soal no.1 diawali dengan membaca soal no. 1 dan menuliskan informasi yang terdapat pada soal dengan benar, yaitu panjang sebesar 102 dan lebar sebesar 23. Lalu S1 menuliskan permisalan yang terdapat pada soal dengan benar, yaitu panjang dimisalkan dengan simbol p sebesar 102, lebar dimisalkan dengan simbol l sebesar 23, serta menuliskan rumus keliling yang dimisalkan dengan simbol K. Setelah itu S1 mengaitkan informasi yang terdapat pada soal dengan pengetahuannya dan menemukan ide yaitu rumus keliling persegi panjang untuk menyelesaikan masalah pada soal dengan benar, yaitu panjang ditambah dengan lebar, lalu ditambah panjang dan ditambah lebar lagi menggunakan simbol panjang dan lebar. Kemudian S1 melakukan perhitungan sederhana berdasarkan rumus sesuai pengetahuan sebelumnya dengan hasil akhir yang benar, yaitu yaitu menghitung

70

keliling dengan menjumlah panjang dengan lebar (102 + 23), lalu hasilnya yaitu 125 dijumlahkan lagi dengan panjang yaitu 102 dan ditambahkan lagi dengan lebarnya 23, sehingga menghasilkan keliling sebesar 250.

Sedangkan pada soal no.2, proses berpikir matematis S1 juga diawali dengan membaca soal dan menuliskan informasi yang terdapat pada soal no.2 dengan benar, yaitu sisi persegi sebesar 75.

Setelah itu S1 menuliskan permisalan dari soal no.1 dengan benar, yaitu panjang sisi dimisalkan dengan simbol s sebesar 75. Kemudian S1 menemukan ide untuk menyelesaikan soal no. 2 berdasarkan pengetahuannya dengan menuliskan rumus luas persegi yang pernah S1 dapatkan sebelumnya dengan benar, yaitu sisi dikali sisi. Lalu S1 menemukan ide untuk menyelesaikan soal no. 2 berdasarkan pengetahuannya dengan menuliskan rumus luas persegi yang pernah S1 dapatkan sebelumnya yaitu sisi dikali sisi. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses berpikir siswa dengan kode S1 yaitu pemahaman matematis, pemecahan masalah matematis, koneksi matematis, dan penalaran matematis. Hasil analisis proses berpikir matematis S1 dalam menyelesaikan soal cerita dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13

Proses Berpikir Matematis S1 dalam Menyelesaikan Soal Cerita No soal Pemahaman

Matematis

Pemecahan Masalah Matematis

Koneksi Matematis

Penalaran Matematis

1

2

71

b. Subjek Penelitian 2 1) Soal No 1

a) Pemahaman Matematis

Gambar 4.14

Pemahaman matematis S2 terhadap Soal no.1

Dari gambar 4.14 dapat dilihat bahwa siswa dengan kode S2 tidak menuliskan informasi yang terdapat pada soal no.1.

Namun pada hasil wawancara S2 dapat menyebutkan informasi yang terdapat pada soal no.1, sebagai berikut:

P2101: Apa saja yang diketahui pada soal no. 1?

S2101: Panjang, lebar (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.3) P2102: Berapakah panjangnya?

S2102: Satu nol dua (menggunakan bahasa isyarat jari dan pengucapan angka)

P2103: Kalau lebarnya berapa?

S2103: Dua tiga (menggunakan bahasa isyarat jari)

Dari kutipan wawancara tersebut, terlihat bahwa S1 dapat menyampaikan informasi yang terdapat pada soal no.1.

72

Tabel 4.14 Pemahaman matematis Aspek Dokumentasi

dan Tes

Wawancara Pemahaman

matematis

Gambar 4.14 P2101: Apa saja yang diketahui pada soal no.

1?

S2101: Panjang, lebar (lihat gambar 4.2 dan gambar 4.3)

P2102: Berapakah panjangnya?

S2102: Satu nol dua (menggunakan bahasa isyarat jari dan pengucapan angka)

P2103: Kalau lebarnya berapa?

S2103: Dua tiga (menggunakan bahasa isyarat jari)

Dari tabel 4.14 terlihat bahwa data wawancara menjadi pelengkap indikator sehingga dapat dikatakan bahwa S2 memenuhi indikator pemahaman matematis dalam proses berpikir matematisnya walaupun pada hasil tes S2 tidak menuliskan informasi yang terdapat pada soal no.1. Siswa dapat dikatakan memiliki pemahaman matematis apabila siswa dapat membaca soal, atau dapat menuliskan/menyampaikan informasi yang diketahui pada soal. Berdasarkan hasil tes pada gambar 4.14 dan wawancara, S2 memenuhi indikator pemahaman matematis karena ia dapat menyampaikan informasi yang diketahui pada soal no.1.

b) Pemecahan Masalah Matematis

Gambar 4.15

Pemecahan Masalah Matematis S2 terhadap Soal no.1

73

Siswa dengan kode S2 menuliskan permisalan dari soal no.1 dengan benar, yaitu panjang dimisalkan dengan simbol p, lebar dimisalkan dengan simbol l, serta menuliskan keliling yang dimisalkan dengan simbol K. Selain itu, S2 juga dapat menyampaikan simbol-simbol yang ditulis menggunakan bahasa isyarat pada saat wawancara. Hal ini dapat dilihat dari data hasil wawancara sebagai berikut:

P2104: 102 merupakan apa?

S2104: Panjang (lihat gambar 4.2)

P2105: l merupakan permisalan dari apa?

S2105: Lebar (lihat gambar 4.3)

P2106: K merupakan permisalan dari apa?

S2106: Keliling (lihat gambar 4.5)

Dari kutipan, wawancara di atas, S2 dapat memisalkan informasi yang diketahui pada soal no.1 menggunakan simbol, yaitu simbol p untuk panjang, simbol l untuk lebar, serta simbol K untuk keliling.

Tabel 4.15

Pemecahan Masalah Matematis Aspek Dokumentasi dan

Tes

Wawancara Pemecahan

Masalah Matematis

Gambar 4.15 P2104: 102 merupakan apa?

S2104: Panjang (lihat gambar 4.2)

P2105: l merupakan permisalan dari apa?

S2105: Lebar (lihat gambar 4.3)

P2106: K merupakan permisalan dari apa?

S2106: Keliling (lihat gambar 4.5)

Dokumen terkait