BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
A. Penyajian Data Uji Coba
Penyajian data uji coba dalam penelitian pengembangan ini menjabarkan hasil pengembangan yang dilakukan selama uji coba produk pengembangan (LKS). Adapun hasil uji coba yang telah dilakukan sebagai berikut
1. Langkah-langkah Pembelajaran
Dalam langkah-langkah pembelajaran ini menjelaskan prosedur pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).
a. Analisis (Analysis)
Pada tahap analisis, peneliti melakukan beberapa hal dantaranya.
1) Analisis Kebutuhan
Setelah melakukan observasi dengan guru mata pelajaran dan meminta LKS yang digunakan dikelas, LKS yang dimiliki oleh guru tidak memenuhi komponen yang dikemukakan oleh Suyanto, ada beberapa komponen yang hilang seperti, nomor LKS, tujuan, alat dan bahan, dan prosedur kerja.
2) Analisis Materi
Pada analisis materi, peneliti melakukan analisis terhadap materi bilangan. Pada materi bilangan ini dibagi menjadi 3 pembahasan dan 3 LKS diantaranya. LKS 1 penjumlahan-pengurangan, LKS 2 perkalian-pembagian, dan LKS 3 operasi campuran.
3) Analisis Karakteristik Siswa
Setelah melakukan analisis materi, peneliti melakukan test untuk mengetahui karakteristik tingkat kemampuan representasi matematis siswa dengan test awal hingga tes akhir. Setelah melakukan test peneliti dapat melihat karakteristik siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi dalam hal kemampuan representasi matematis siswa.
4) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum meliputi analisis KI, KD dan indikator yang sesuai dengan kurikulum yang berlangsung di sekolah MTs. DI.
Putra Nurul Hakim, yakni kurikulum k13.
Adapun KI, KD dan Indikator pada materi Bilangan yang dipaparkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
KI, KD dan Indikator materi Bilangan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator 1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Merasa bersyukur atas nikmat untuk mendapatkan kesempatan bisa mempelajari matematika
Menunjukkan ketaatan kepada Tuhan YME 2. Menghargai dan
menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab peduli, santun, percaya diri dalam berintraksi secara efektifdengan lingkungan
2.1 menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas dari guru
Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain atau guru 3. Memahami
pengetahuan
3.1Memahami dan menjelaskan
Siswa dapat memahami,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan dan kejadian tampak mata
penjumlahan-
pengurungan bilangan bulat
3.2Memahami dan menjelaskan
perkalian-pembagian pada bilangan bulat 3.3Memahami dan
menjelaskan operasi campuran pada bilangan bulat
menjelaskan dan menyelesaiakan permasalahan bilangan bulat pada penjumlahan- pengurangan
Siswa dapat memahami, menjelaskan dan menyelesaiakan permasalahan bilangan bulat pada perkalian-pembagian
Siswa dapat memahami, menjelaskan dan menyelesaiakan permasalahan bilangan bulat pada operasi campuran 4. Menyajikan hasil
representasi
4.1Mampu menyajikan representasi
Dapat menyajikan representasi dalam bentuk gambar ekspressi matematika dan langkah-langkah penyelesaian
b. Design (Perancangan)
Perancangan LKS dilakukan berdasarkan hal-hal yang diperoleh dari tahap analisis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan LKS merupakan penyusunan komponen yang dikemukankan oleh Suyanto ada 6, yaitu.
1) Nomor LKS
Nomor Lembar Kerja Siswa (LKS) hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru dalam menggunakannya.
2) Judul Kegiatan
Judul Kegiatan berisi topic kegiatan sesuai dengan KD, seperti Penjumlahan dan pengurangan
3) Tujuan
Tujuan adalah tujuan belajar sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
4) Alat dan Bahan
Jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka dituliskan alat dan bahan yang diperlukan
5) Prosedur Kerja
Prosedur kerja berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermudah siswa melakukan kegiatan belajar
6) Bahan Diskusi
Bahan diskusi berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa
melakukan analisa data dan melakukan konseptualisasi.
Pengembangan LKS dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat LKS untuk siswa
b. Membuat struktur atau komponen dalam LKS, yaitu:
1) Nomor LKS 2) Judul LKS
3) Tujuan pembelajaran 4) Alat dan Bahan 5) Prosedur Kerja 6) Bahan Diskusi
c. Menyusun LKS dengan menggunakan bahasa indonesia d. Menyusun dengan bantuan program Microsoft Word 2010
e. Meyusun dengan memperlihatkan syarat kualitas berdasarkan BSNP, yaitu:
1) Kelayakan isi 2) Kelayakan bahasa 3) Kelayakan penyajian 4) Kelayakan grafika
Adapun penyusunan RPP yang dilakukan peneliti ialah penyusunan yang berasis kontekstual (CTL)
Penyusunan RPP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menuliskan identitas 2) Menuliskan SK dan KD 3) Menuliskan indikator
4) Merumuskan tujuan pembelajaran 5) Menentukan materi pembelajaran 6) Menentukan metode pembelajaran
7) Menyusun kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup yang berbasis kontekstual (CTL) yang meliputi 7 indikator dalam pendekatan kontekstual, yaitu :
a. Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu–rambu, contoh)
b. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi) c. Learning Community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar
kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan)
d. Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan)
e. Constructivisme (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis)
f. Reflection (review, rangkuman, tindak lanjut)
g. Authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktivitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian subjektif-objektifnya dari berbagai aspek dengan berbagai cara)
8) Sumber Belajar 9) Menentukan Penilaian c. Development (Pengembangan)
Pada tahap ini, peneliti akan mengembangkan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa yang dikemukakan menurut Suyanto, berikut gambar LKS yang akan dikembangkan peneliti.
Gambar 4.1 halaman depan LKS
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat beberapa komponen yang dikemukakan Suyanto terlihat seperti, nomor LKS, judul LKS, tujuan LKS, alat dan bahan, prosedur pengerjaan.
Gambar 4.2 isi LKS
Pada Gambar 4.2 dapat terlihat salah satu komponen yaitu, prosedur pengerjaan atau contoh pengerjaan.
Gambar 4.3 permasalahan LKS
Pada gambar 4.3 terlihat komponen terakhir yaitu bahan diskusi.
LKS yang dihasilkan kemudian divalidasi untuk dapat dinilai kelayakan LKS. Dalam hal ini peneliti meminta kepada 2 validator diantaranya dosen ahli dari tadris matematika dan kedua dari guru pengampu mata pelajaran dari MTs DI Putra Nurul Hakim Kediri.
Saran-saran yang diberikan digunakan untuk memperbaiki atau revisi agar menjadi LKS dengan pendekatan kontekstual yang mampu
meningkatkan representasi matematis siswa.
d. Implementation (Implementasi) 1. Implementasi terbatas
Dalam hal implementasi terbatas dilakukan terhadap subjek ujicoba siswa di MTs DI Nurul Hakim Kediri sebanyak 3 orang yang diantaranya memiliki kemampuan rendah, sedang dan tinggi.
Setelah itu, peneliti meminta ketiga siswa tersebut guna mengetahui sejauh mana kemampuan representasi matematis mereka. Peneliti memberikan tes soal awal terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan siswa tersebut dan mendapatkan nilai rata- rata sebesar 18,67 yang berarti sangat kurang baik, kemudian memberikan tes LKS 1, 2 & 3 mendapatkan nilai rata-rata 71,6 yang berarti baik, kemudian memberikan tes soal akhir dengan rata-rata 95 yang berarti sangat baik, dalam hal ini kemampuan siswa terus meningkat dan layak untuk melanjutkan ke tahap lapangan.
2. Implementasi Lapangan
Setelah melakukan implementasi terbatas, peneliti melakukan implementasi lapangan dengan menggunakan subjek ujicoba sebanyak 26 siswa. Peneliti memberikan tes awal kepada siswa dan mendapatkan rata-rata sebesar 30,38 yang berarti kurang baik, kemudian memberikan LKS 1, 2 & 3 dan mendapatkan nilai rata-
rata sebesar 72,50 yang berarti baik dan melakukan tes akhir dengan nilai rata-rata 90,71 yang berarti sangat baik.
Pada tahap implementasi terbatas maupun lapangan, nilai siswa selalu meningkat.
e. Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap evaluasi, terlihat dari implementasi terbatas layak untuk dilanjutkan ke implementasi lapangan ditinjau dari nilai siswa yang selalu meningkat, kemudian peneliti melakukan implementasi lapangan yang menunjukkan nilai siswa selalu meningkat dan dapat dibilang kemampuan representasi matematis siswa meningkat dari menjawab tes awal hingga tes akhir.
Pada tahap ini peneliti mengukur ketercapaian tujuan pengembangan dari LKS tersebut, yaitu LKS dengan pendekatan kontekstual yang mampu meningkatkan daya fikir siswa dalam bentuk representasi matematis. Dalam hal ini, LKS tersebut harus memenuhi kriteria yang valid dan efektif.
Adapun indikator keberhasilan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :
a. Valid, apabila hasil validasi LKS oleh dosen ahli dan guru mata pelajaran matematika di MTs DI putra Nurul Hakim Kediri minimal memenuhi kategori cukup valid.
b. Efektif, apabila LKS yang dikembangkan dengan pendekatan kontekstual yang bertujuan untuk meningkatkan representasi matematis siswa ini mampu meningkatkan nilai setiap individu siswa sejak diberikan tes awal hingga tes akhir agar memenuhi kriteria efektif.