• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Coba Produk

BAB III METODE PENGEMBANGAN

C. Uji Coba Produk

C. Uji Coba Produk

e. Kemudian yang terakhir peneliti memberikan siswa soal tes akhir.

2. Subjek Uji Coba

Subjek ujicoba dalam penelitan ini adalah siswa kelas VII yang diberikan tes representasi matematis di MTs Nurul Hakim Kediri. Dengan karakteristik siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah secara umum pada pembelajaran matematika dengan rincian. Dalam hal ini peneliti menggunakan 26 subjek uji coba.

3. Jenis Data

Dalam penelitian pengembangan ini data yang digunakan sebagai berikut :

a. Data Kuantitatif

Data kuantitif berupa skor hasil penilaian kevalidan bahan ajar oleh dosen ahli. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan angket respon guru dan siswa, serta persentase rata-rata hasil pengisian lembar observasi keterlaksanaan untuk mengukur keefektifan bahan ajar di kelas.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari deskripsi saran atau masukan, respon, tanggapan, dan kritik dari dosen pembimbing, dosen ahli, serta guru matematika yang berkaitan dengan bahan ajar yang dikembangkan sesuai kriteria ketentuan pemberian skor yang telah ditentukan.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen kevalidan dan instrumen keefektifan (Validasi dosen ahli dan peningkatan nilai pada setiap tes).

5. Teknik Analisis Data

Data pengembangan produk bahan ajar mengenai kualitas produk LKS yang valid dan efektif oleh dosen ahli berupa masukan dan saran dirangkum dan disimpulkan. Masukan dan saran dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan terhadap setiap komponen bahan ajar yang telah dikembangkan.

Data yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui kualitas bahan ajar yang dihasilkan pada kualifikasi valid dan efektif. Teknis analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Kevalidan

Analisis kevalidan didasarkan pada data hasil validasi ahli. Berikut langkah-langkah yang dilakukan.

1) Tabulasi data

Tabulasi data dilakukaan pada hasil validasi dosen ahli. Berikut pedoman penilaian kevalidan pada lembar penilaian LKS mengguakan skala Likert 1 - 5.

Table 3.1

pedoman penilaian lembar kevalidan LKS

Skor Kriteria

1 Tidak Valid

2 Kurang Valid

3 Cukup Valid

4 Valid

5 Sangat Valid

2) Perhitungan skor rata–rata tiap aspek

Data skor penialaian kevalidan LKS yang sudah ditabulasi, selanjutnya dihitung dengan skor rata-rata untuk tiap aspek. Berikut rumus yang digunakan.

X = Keterangan :

X = rata–rata perolehan skor

∑x = jumlah skor yang diperoleh n = banyaknya butir pertanyaan

3) Mengkonversi skor rata–rata yang diperoleh ke dalam konversi skala 5 menjadi nilai kualitas dari LKS.27

Tabel 3.2

Kriteria penilaian kualitas LKS

No Rumus Kategori

1 X 1 + 1,8 × sb1 < × Sangat Valid 2 X 1 + 0,6 × sb1 < ×X 1 + 1,8 × sb1 Valid 3 X 1– 0,6 × sb1 < × ≤ X 1 + 0,6 × sb1 Cukup Valid 4 X 1– 1,8 × sb1 < × ≤ X 1– 0,6 × sb1 Kurang Valid

5 × ≤ X 1– 1,8 × sb1 Tidak Valid

Keterangan : X = skor

X 1 = rata-rata ideal

sb1 = simpangan baku ideal

X 1 = (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) sb1 = (skor maksimum ideal - skor minimum ideal)

merujuk pada tabel di atas, hasil penilaian bahan ajar oleh dosen ahli dapat dikategorikan menurut Tabel berikut :

27S. Eko Putro Widuyoko, “ Model Pengembangan”, 2009, hlm. 238

Tabel 3.3

pedoman pengubahan rata–rata skor tiap aspek menjadi data kualitatif pada penilaian kevalidan

Interval Skor Kategori

4, 20 < X Sangat Valid 3,40 < X ≤ 4,20 Valid 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup Valid 1,80 < X ≤ 2,60 Kurang Valid

X ≤ 1,80 Tidak Valid

Berdasarkan analisis kevalidan di atas, bahan ajar yang dihasilkan dikatakan valid apabila skor rata-rata penilaian kevalidan LKS masing-masing memenuhi kriteria minimal cukup valid.

b. Analisis Keefektivan

Analisis keefektifan LKS didasarkan dari tes soal awal, LKS dan tes soal akhir yang dijawab oleh siswa dengan representasi matematis siswa.

Dalam hal ini, indikator kemampuan representasi matematis siswa yang digunakan adalah representasi tulisan(teks), ekspresi matematika dan gambar, dalam hal ini kemampuan representasi matematis siswa dapat dilihat dengan 3 cara yakni

1. Dapat menuliskan langkah–langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata–kata

2. Dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematis 3. Dapat menyajikan data atau informasi dari suatu masalah ke

represenstasi gambar, diagram, grafik, atau tabel.

Setelah siswa menjawab soal tes awal, LKS dan soal tes akhir, peneliti melakukan tabulasi data untuk mengetahui nilai siswa. Data hasil nilai siswa ditabulasi dan dicari persentasinya sesuai dengan standar KKM yaitu, 70.

Tabel 3.4

Interval Kategori Penilaian Tes Siswa

Persentase (%) Kriteria

 70 Sangat Kurang Efektif

P 70 Efektif

P  70 Sangat Efektif

LKS dengan pengembangan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa akan dikategorikan efektif, apabila setiap tes yang diberikan peneliti meningkat dari tes awal hingga tes akhir yang dilakukannya.

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN A. Penyajian Data Uji Coba

Penyajian data uji coba dalam penelitian pengembangan ini menjabarkan hasil pengembangan yang dilakukan selama uji coba produk pengembangan (LKS). Adapun hasil uji coba yang telah dilakukan sebagai berikut

1. Langkah-langkah Pembelajaran

Dalam langkah-langkah pembelajaran ini menjelaskan prosedur pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).

a. Analisis (Analysis)

Pada tahap analisis, peneliti melakukan beberapa hal dantaranya.

1) Analisis Kebutuhan

Setelah melakukan observasi dengan guru mata pelajaran dan meminta LKS yang digunakan dikelas, LKS yang dimiliki oleh guru tidak memenuhi komponen yang dikemukakan oleh Suyanto, ada beberapa komponen yang hilang seperti, nomor LKS, tujuan, alat dan bahan, dan prosedur kerja.

2) Analisis Materi

Pada analisis materi, peneliti melakukan analisis terhadap materi bilangan. Pada materi bilangan ini dibagi menjadi 3 pembahasan dan 3 LKS diantaranya. LKS 1 penjumlahan-pengurangan, LKS 2 perkalian-pembagian, dan LKS 3 operasi campuran.

3) Analisis Karakteristik Siswa

Setelah melakukan analisis materi, peneliti melakukan test untuk mengetahui karakteristik tingkat kemampuan representasi matematis siswa dengan test awal hingga tes akhir. Setelah melakukan test peneliti dapat melihat karakteristik siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi dalam hal kemampuan representasi matematis siswa.

4) Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum meliputi analisis KI, KD dan indikator yang sesuai dengan kurikulum yang berlangsung di sekolah MTs. DI.

Putra Nurul Hakim, yakni kurikulum k13.

Adapun KI, KD dan Indikator pada materi Bilangan yang dipaparkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

KI, KD dan Indikator materi Bilangan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator 1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

 Merasa bersyukur atas nikmat untuk mendapatkan kesempatan bisa mempelajari matematika

 Menunjukkan ketaatan kepada Tuhan YME 2. Menghargai dan

menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab peduli, santun, percaya diri dalam berintraksi secara efektifdengan lingkungan

2.1 menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah

 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas dari guru

 Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain atau guru 3. Memahami

pengetahuan

3.1Memahami dan menjelaskan

 Siswa dapat memahami,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan dan kejadian tampak mata

penjumlahan-

pengurungan bilangan bulat

3.2Memahami dan menjelaskan

perkalian-pembagian pada bilangan bulat 3.3Memahami dan

menjelaskan operasi campuran pada bilangan bulat

menjelaskan dan menyelesaiakan permasalahan bilangan bulat pada penjumlahan- pengurangan

 Siswa dapat memahami, menjelaskan dan menyelesaiakan permasalahan bilangan bulat pada perkalian-pembagian

 Siswa dapat memahami, menjelaskan dan menyelesaiakan permasalahan bilangan bulat pada operasi campuran 4. Menyajikan hasil

representasi

4.1Mampu menyajikan representasi

 Dapat menyajikan representasi dalam bentuk gambar ekspressi matematika dan langkah-langkah penyelesaian

b. Design (Perancangan)

Perancangan LKS dilakukan berdasarkan hal-hal yang diperoleh dari tahap analisis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan LKS merupakan penyusunan komponen yang dikemukankan oleh Suyanto ada 6, yaitu.

1) Nomor LKS

Nomor Lembar Kerja Siswa (LKS) hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru dalam menggunakannya.

2) Judul Kegiatan

Judul Kegiatan berisi topic kegiatan sesuai dengan KD, seperti Penjumlahan dan pengurangan

3) Tujuan

Tujuan adalah tujuan belajar sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)

4) Alat dan Bahan

Jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka dituliskan alat dan bahan yang diperlukan

5) Prosedur Kerja

Prosedur kerja berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermudah siswa melakukan kegiatan belajar

6) Bahan Diskusi

Bahan diskusi berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa

melakukan analisa data dan melakukan konseptualisasi.

Pengembangan LKS dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat LKS untuk siswa

b. Membuat struktur atau komponen dalam LKS, yaitu:

1) Nomor LKS 2) Judul LKS

3) Tujuan pembelajaran 4) Alat dan Bahan 5) Prosedur Kerja 6) Bahan Diskusi

c. Menyusun LKS dengan menggunakan bahasa indonesia d. Menyusun dengan bantuan program Microsoft Word 2010

e. Meyusun dengan memperlihatkan syarat kualitas berdasarkan BSNP, yaitu:

1) Kelayakan isi 2) Kelayakan bahasa 3) Kelayakan penyajian 4) Kelayakan grafika

Adapun penyusunan RPP yang dilakukan peneliti ialah penyusunan yang berasis kontekstual (CTL)

Penyusunan RPP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menuliskan identitas 2) Menuliskan SK dan KD 3) Menuliskan indikator

4) Merumuskan tujuan pembelajaran 5) Menentukan materi pembelajaran 6) Menentukan metode pembelajaran

7) Menyusun kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup yang berbasis kontekstual (CTL) yang meliputi 7 indikator dalam pendekatan kontekstual, yaitu :

a. Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu–rambu, contoh)

b. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi) c. Learning Community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar

kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan)

d. Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan)

e. Constructivisme (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis)

f. Reflection (review, rangkuman, tindak lanjut)

g. Authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktivitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian subjektif-objektifnya dari berbagai aspek dengan berbagai cara)

8) Sumber Belajar 9) Menentukan Penilaian c. Development (Pengembangan)

Pada tahap ini, peneliti akan mengembangkan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa yang dikemukakan menurut Suyanto, berikut gambar LKS yang akan dikembangkan peneliti.

Gambar 4.1 halaman depan LKS

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat beberapa komponen yang dikemukakan Suyanto terlihat seperti, nomor LKS, judul LKS, tujuan LKS, alat dan bahan, prosedur pengerjaan.

Gambar 4.2 isi LKS

Pada Gambar 4.2 dapat terlihat salah satu komponen yaitu, prosedur pengerjaan atau contoh pengerjaan.

Gambar 4.3 permasalahan LKS

Pada gambar 4.3 terlihat komponen terakhir yaitu bahan diskusi.

LKS yang dihasilkan kemudian divalidasi untuk dapat dinilai kelayakan LKS. Dalam hal ini peneliti meminta kepada 2 validator diantaranya dosen ahli dari tadris matematika dan kedua dari guru pengampu mata pelajaran dari MTs DI Putra Nurul Hakim Kediri.

Saran-saran yang diberikan digunakan untuk memperbaiki atau revisi agar menjadi LKS dengan pendekatan kontekstual yang mampu

meningkatkan representasi matematis siswa.

d. Implementation (Implementasi) 1. Implementasi terbatas

Dalam hal implementasi terbatas dilakukan terhadap subjek ujicoba siswa di MTs DI Nurul Hakim Kediri sebanyak 3 orang yang diantaranya memiliki kemampuan rendah, sedang dan tinggi.

Setelah itu, peneliti meminta ketiga siswa tersebut guna mengetahui sejauh mana kemampuan representasi matematis mereka. Peneliti memberikan tes soal awal terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan siswa tersebut dan mendapatkan nilai rata- rata sebesar 18,67 yang berarti sangat kurang baik, kemudian memberikan tes LKS 1, 2 & 3 mendapatkan nilai rata-rata 71,6 yang berarti baik, kemudian memberikan tes soal akhir dengan rata-rata 95 yang berarti sangat baik, dalam hal ini kemampuan siswa terus meningkat dan layak untuk melanjutkan ke tahap lapangan.

2. Implementasi Lapangan

Setelah melakukan implementasi terbatas, peneliti melakukan implementasi lapangan dengan menggunakan subjek ujicoba sebanyak 26 siswa. Peneliti memberikan tes awal kepada siswa dan mendapatkan rata-rata sebesar 30,38 yang berarti kurang baik, kemudian memberikan LKS 1, 2 & 3 dan mendapatkan nilai rata-

rata sebesar 72,50 yang berarti baik dan melakukan tes akhir dengan nilai rata-rata 90,71 yang berarti sangat baik.

Pada tahap implementasi terbatas maupun lapangan, nilai siswa selalu meningkat.

e. Evaluation (Evaluasi)

Pada tahap evaluasi, terlihat dari implementasi terbatas layak untuk dilanjutkan ke implementasi lapangan ditinjau dari nilai siswa yang selalu meningkat, kemudian peneliti melakukan implementasi lapangan yang menunjukkan nilai siswa selalu meningkat dan dapat dibilang kemampuan representasi matematis siswa meningkat dari menjawab tes awal hingga tes akhir.

Pada tahap ini peneliti mengukur ketercapaian tujuan pengembangan dari LKS tersebut, yaitu LKS dengan pendekatan kontekstual yang mampu meningkatkan daya fikir siswa dalam bentuk representasi matematis. Dalam hal ini, LKS tersebut harus memenuhi kriteria yang valid dan efektif.

Adapun indikator keberhasilan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

a. Valid, apabila hasil validasi LKS oleh dosen ahli dan guru mata pelajaran matematika di MTs DI putra Nurul Hakim Kediri minimal memenuhi kategori cukup valid.

b. Efektif, apabila LKS yang dikembangkan dengan pendekatan kontekstual yang bertujuan untuk meningkatkan representasi matematis siswa ini mampu meningkatkan nilai setiap individu siswa sejak diberikan tes awal hingga tes akhir agar memenuhi kriteria efektif.

B. A n a l i s i s D a t a

Setelah melakukan penyajian data menggunakan ADDIE, pada analisis data akan menyajikan Hasil Validasi Ahli dan Hasil Uji Keefektifan.

1. Hasil Validasi Ahli

Validasi ahli dilakukan selama satu minggu, terhitung dari tanggal 15 September 2019 sampai dengan 22 September 2019. Peneliti memilih 2 ahli/pakar dalam bidangnya masing-masing. Adapun kedua ahli tersebut yakni 1) Fadrik Adi Fahruddin, M.Pd., sebagai validator aspek Dosen Ahli dan 2) Zukhairi Hakim, MT., sebagai validator aspek Guru Bidang Study Madrasah. Peneliti memberikan angket validasi kepada para validator sesuai dengan bidangnya. Hasil penilaian para ahli terhadap pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa dipaparkan pada Tabel 4.1 berikut,

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli

Nama Aspek Rata-

rata

Kategori

Fadrik Adi Fahrudin, M.Pd Dosen Ahli 3,0 Cukup Valid Zukhairi Hakim, MT Guru Mata Pelajaran 4,0 Valid

Total 3,50 Valid

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, penilaian validasi pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa oleh dosen ahli matematika diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,0. Penilaian g u r u b i d a n g s t u d y yaitu sebesar 4,0. Berdasarkan paparan tersebut, diperoleh rata-rata penilaian dari kedua ahli terhadap pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa yaitu sebesar 3,50. Nilai tersebut berada pada interval 3,40 < X ≤ 4,20 (berdasarkan tabel 3.3) yang berarti validitas LKS dengean pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa “Valid” sehingga LKS dapat dilanjutkan pada tahap uji coba terbatas.

2. Hasil Uji Efektifitas

Dalam penelitian pengembangan ini penyajian data hasil uji efektifitas LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi

matematis siswa didapat selama proses uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Adapun hasil uji edektifitas LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa, sebagai berikut :

a) Uji coba terbatas

Pada tahap uji coba terbatas LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa dengan jumlah subjek 3 siswa, jawaban dari 3 (tiga) siswa tersebut yang terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan tingkat tinggi, sedang, dan rendah. kemudian dianalisis guna mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal. Adapun hasil analisis jawaban dari ketiga siswa dari permasalahan yang ada pada soal tes awal, LKS dan tes akhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Hasil Penilaian pada Uji Coba Terbatas

No Subjek Kemampuan Representasi Total

Tes Awal LKS 1 LKS 2 LKS 3 Tes Akhir

1 VDK 11 55 65 75 100 61,2%

2 DRN 30 80 65 75 90 68%

3 NFI 15 70 80 80 95 68%

Berdasarkan Tabel 4.2 pada tahap uji coba terbatas, tes soal awal, LKS, tes akhir yang telah dijawab oleh 3 siswa yang terdiri dari kriteria yang berbeda, yaitu : kemampuan berfikir tinggi, sedang dan rendah. Kemudian peneliti akan melanjutkan ke tahap uji coba lapangan.

b) Uji Coba Lapangan

Pada tahap uji coba lapangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa, dengan 26 siswa di MTs Nurul Hakim Putra Kediri, hasil jawaban siswa tersebut kemudian dianalisis guna mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal. Dengan 5 tahapan, diantaranya, sebagai berikut :

1. Tes awal 2. LKS 1 3. LKS 2 4. LKS 3 dan 5. Tes akhir

Dengan ke 5 tahapan tersebut maka akan terlihat uji ke efektifitas yang dilakukan oleh peneliti. Berikut hasil nilai jawaban dari ke 26 siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Hasil Penilaian pada UJI Coba Lapangan

No Subjek Kemampuan Representasi Total

Tes Awal LKS 1 LKS 2 LKS 3 Tes Akhir

1 KDM 40 50 65 85 90 66%

2 NAR 65 70 60 90 95 76%

3 GD 60 90 95 85 100 74%

4 RI 45 45%

5 SFS 30 95 62,5%

6 ZAP 19 90 60 80 85 66,8%

7 CN 20 20%

8 MSM 42 75 80 90 85 74,4%

9 FPW 50 60 85 80 90 73,4%

10 ASE 30 90 80 80 100 76%

11 LAM 52 75 65 95 80 73,4

12 RNA 7 7%

13 DRN 30 80 65 75 100 70%

14 NFI 40 70 80 80 90 72%

15 ARA 15 70 70 80 58,75

%

16 SA 25 50 65 75 90 61%

17 ZK 22 60 40 95 90 61,4%

18 BNRA 29 85 57%

19 NUS 70 70 60 75 90 73%

20 VDK 11 55 65 75 95 60.2%

21 ALN 50 80 45 80 90 70%

22 UHS 12 90 57%

23 IDH 15 50 70 80 85 60%

24 A-N 8 8%

25 Y-Y 14 70 55 80 90 61,8%

26 CSK 14 95 54,5%

Berdasarkan dari data yang didapatkan selama penelitian diatas, jumlah siswa yang menjadi subjek ujicoba sebanyak 26 siswa, namun ada beberapa siswa yang sempat tidak mengikuti beberapa tes yakni sebanyak 9 siswa karena sedang sakit, kemudian dari data diatas dapat dilihat bahwasannya siswa yang dinyatakan tuntas lebih banyak dari pada yang tidak tuntas menurut standar KKM, yakni 10 siswa yang tuntas dan 7 siswa tidak tuntas, dengan ini dapat dinyatakan LKS dengan pendekatan kontekstual efektif dan layak untuk digunakan karena lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas standar KKM.

C. Revisi Produk

Revisi produk bertujuan untuk memperoleh hasil produk pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya. Revisi produk didasari dari hasil validasi ahli, uji coba terbatas dan uji coba lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan LKS.

Hasil revisi berupa saran dan komentar dari dosen ahli dan guru bidang madrasah sebagai validator sebagaimana ditampilkan pada gambar 4.4 dan 4.5 dan Tabel 4.5 dan 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.4 LKS sebelum Revisi Dosen Ahli

Gambar 4.5 LKS setelah Revisi Dosen Ahli

Berikut tabel hasil sebelum dan sesudah revisi oleh dosen ahli sebagai berikut :

Tabel 4.5 Revisi dari Dosen Ahli

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1 Gunakan obyek yang ada disekitar peserta didik

Sudah menggunakan obyek sekitar

2 Penulisan harga (Rp) harap di perhatikan

Penulisan Rp sudah diperbaiki

3 Perhatikan alur pelajaran k-13 Sudah mengganti dan

menggunakan alur pembelajaran k-13

4 Jika kontekstual, sumber belajar ditambahkan lingkungan sekitar

Sudah ditambahkan dengan lingkungan sekitar

Tabel 4.6

Revisi dari Guru mata pelajaran

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1 Kesesuaian isi dan konsep perlu dimatangkan lagi biar lebih cepat dipahami siswa

Sudah disesuaikan dengan isi dan konsep agar mudah dipahami siswa

2 Perhatikan lagi bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan sudah direvisi kembali

3 Perlunya melihat dan membaca banyak refrensi lagi terkait dengan LKS, agar materi yang

disampaikan sesuai

LKS sudah diperbaiki agar bahasa dan materi yang digunakan dapat cepat dimengerti oleh siswa

Hasil penilaian dari para validator menjadi bahan dasar untuk merevisi LKS sebelum diuji cobakan kepada subjek yang sebenarnya yaitu siswa kelas VII MTs. DI Putra Nurul Hakim Kediri. LKS yang telah direvisi dilanjutkan validasi pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Tahap uji coba terbatas diperoleh hasil penilaian berkategori baik dan pada tahap uji coba lapangan diperoleh hasil penilaian berkategori sangat baik. Hasil penilaian dari tahap uji coba terbatas dan uji coba lapangan dinyatakan efektif.

BAB V PENUTUP A. Kajian Produk yang Telah Direvisi

Produk yang telah direvisi merupakan hasil akhir dalam penelitian pengembangan ini. Hasil produk pengembangan berupa LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa ini berfokus pada materi bilangan. LKS ini di peruntukkan kepada siswa yang masih kesulitan dengan pembahasan materi bilangan pada buku paket.

LKS juga membantu guru dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa berdasarkan jawaban siswa. guru dapat memperoleh informasi soal-soal pada materi bilangan yang dirasa masih sulit oleh siswa.

Hasil dari penelitian pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa diperoleh sebagai berikut: Pertama, pada tahap validasi oleh dua ahli meliputi dosen ahli dan guru bidang study di madrasah. Rata-rata hasil validasi diperoleh 3,50 (lihat Tabel 4.1) yang berarti LKS ini valid. Kedua, pada tahap efektif melalui dua tahapan yakni, tahap uji coba terbatas dan tahap uji coba lapangan dengan melakukan 5 proses, diantaranya tes soal awal, LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan tes soal akhir. Pada tahap efektifitas dari pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa yang terdiri dari 26 siswa dengan rincian, 10 siswa tuntas, 7 siswa tidak tuntas dan 9 siswa tidak mengikuti beberapa rangkaian tes dikarenakan sakit.

Berdasarkan hal tesebut maka LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa telah memenuhi kriteria efektif.

Berdasarkan hasil tahapan yang ditempuh peneliti dalam mengembangkan LKS, maka LKS tersebut memenuhi kriteria yang hendak dicapai yaitu valid dan efektif. LKS yang dihasilkan peneliti adalah LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.

B. Saran pemanfaatan, diseminasi, dan Pengembangan LKS Lebih Lanjut 1. Saran Pemanfaatan

a) LKS diperuntukan untuk siswa kelas VII agar dapat memudahkan proses belajar mengajar pada materi bilangan.

b) LKS dapat memudahkan guru untuk menemukan masalah yang dihadapi siswa, khususnya pada materi bilangan.

2. Diseminasi

Hasil penelitian pengembangan berupa LKS telah memenuhi kriteria valid dan efektif. Hasil penelitian ini perlu disebarluaskaan, dan di uji cobakan kembali di beberapa sekolah untuk memudahkan guru disekolah yang berbeda – beda agar siswa dapat merasakan belajar yang serius tapi mengasikkan dan jelas bermutu.

3. Pengembangan LKS lebih lanjut

a) LKS yang dikembangkan hanya terbatas pada materi bilangan pada

Dokumen terkait