PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual merupakan pembelajaran yang menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk menerapkan pembelajaran kontekstual dalam pengajaran matematika, terlebih dahulu kita harus memahami teori dasar pembelajaran kontekstual, ciri-ciri pembelajaran kontekstual, dan apa saja komponen-komponen pembelajaran kontekstual. suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan untuk memotivasi siswa agar memahami makna mata pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan budaya) sehingga siswa mempunyai pengetahuan/keterampilan yang dapat diterapkan secara fleksibel. jalan. (dipindahkan) dari satu tempat ke tempat lain.masalah konteks ke masalah konteks lain.4. 2 Sulastri, Marwan & Duskri, Kemampuan Representasi Matematis Siswa, Majalah Matematika Beta Tadris, Vol.10 No.1, Mei 2017.
3 “Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran”, diambil dari matematika https://www.kompasiana.com/ayuputri14/5985aa5a76698f3e8b28fba2/penerapan-. 4 “Memahami Pembelajaran Kontekstual”, diambil dari http://dedi26.blogspot.com/2013/06/pengertian-pembelajaran-kontekstual.html, pada 17 Juli 2018 pukul 11.44. KMMI menyampaikan bahwa dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan bilangan, guru masih menggunakan pemahaman yang diperoleh siswa ketika belajar di sekolah dasar, hal ini mengakibatkan siswa tidak mampu menganalisis soal-soal yang diberikan di MTs dan siswa merasa cemas serta mengalami kendala ketika ditanya. dengan model baru atau asing diberikan. Hal ini pernah saya temui sebelumnya ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar 5 Oleh karena itu, peneliti ingin menjadikan kegiatan pembelajaran matematika menyenangkan dan digemari siswa dengan mengembangkan LKS dengan pendekatan kontekstual yang bertujuan untuk menghubungkan permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari agar siswa selalu merasa betah. mereka ada di sekitar.
Selain itu, belum ada yang meneliti “Pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa”. Sampai saat ini belum pernah ada yang meneliti peningkatan representasi matematis siswa khususnya pada jurusan Matematika Tadris.
Rumusan Masalah
Penelitian ini merupakan sesuatu yang baru dan penting untuk dikaji dan ditindaklanjuti pada penelitian selanjutnya.
Tujuan Pengembangan
Spesifikasi LKS
Urgensi Pengembangan
Asumsi dan Keterbatasan
- Asumsi Pengembangan
- Keterbatasan Pengembangan
LKS yang akan dikembangkan merupakan kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan materi bilangan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Representasi yang dipahami siswa merupakan wujud nyata pemikiran siswa dalam bentuk kata-kata atau teks tertulis ketika angka-angka dibahas. Penggunaan LKS di kelas dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap representasi matematis.
Produk LKS dengan pendekatan kontekstual digunakan dalam pembelajaran matematika dengan siswa normal atau rata-rata. Unsur representasi yang digunakan dalam pengembangan LKS untuk meningkatkan representasi matematis siswa adalah representasi verbal. Unsur materi dalam penelitian ini meliputi materi numerik seperti bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan menggunakan materi yang berbeda.
Definisi Istilah
Sistematika Pembahasan
KAJIAN PUSTAKA
Perangkat Pembelajaran LKS
Tugas-tugas tersebut dapat berupa tugas teori dan tugas praktik.9 LKS digunakan sebagai alat untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pengajaran matematika sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru dalam membimbing siswanya belajar dengan baik. Namun masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyerap pelajaran yang diterimanya.
Sangat ironis jika banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari matematika, padahal matematika sendiri sangat penting bagi kehidupan siswa. Namun matematika justru akan terasa mudah dan menyenangkan jika dikemas dalam proses pembelajaran yang menarik dan mudah direspon oleh siswa. Proses menghafal seolah menjadi kegiatan utama sebagai media mendekatkan materi dan siswa.
Pembelajaran matematika harus menjadi kegiatan bermakna yang secara leluasa mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki siswa. Agar pembelajaran menjadi berpusat pada siswa, maka guru harus memilih pendekatan pembelajaran yang memerlukan keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
METODE PENGEMBANGAN
Model Pengembangan
Prosedur Pengembangan
Analisis materi diawali dengan mencari data persentase daya serap siswa pada mata pelajaran matematika. Pada tahap ini peneliti akan mengembangkan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap pengembangan kemudian diimplementasikan dalam situasi nyata, dalam hal ini adalah ruang kelas.
Pada tahap evaluasi, peneliti mengukur ketercapaian tujuan pengembangan LKS yaitu LKS dengan pendekatan kontekstual yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam representasi matematis.
Uji Coba Produk
Indikator keberhasilan LKS dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Hasil penilaian ahli terhadap pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini. Berdasarkan Tabel 4.2 di atas penilaian validasi pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa oleh guru ahli matematika memperoleh skor rata-rata 3,0.
Berdasarkan penjelasan tersebut, rata-rata penilaian yang diperoleh dari kedua ahli mengenai pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa adalah 3,50. Hasil uji keefektifan LKS menggunakan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa adalah sebagai berikut. Pada tahap uji coba terbatas LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa dengan subjek berjumlah 3 siswa, jawaban dari 3 (tiga) siswa tersebut terdiri dari siswa yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Hasil produk pengembangan berupa LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa yang fokus pada materi numerik. Berdasarkan hal tersebut, LKS dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan representasi matematis siswa memenuhi kriteria keefektifan.
HASIL PENGEMBANGAN
Penyajian Data Uji Coba
Setelah menganalisis materi, peneliti melakukan tes untuk mengetahui karakteristik tingkat kemampuan representasi matematis siswa dari tes awal hingga tes akhir. Setelah selesai tes peneliti dapat melihat karakteristik siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi kaitannya dengan kemampuan representasi matematis siswa. Pada tahap ini peneliti akan mengembangkan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa seperti yang disampaikan oleh Suyanto, berikut gambaran LKS yang akan peneliti kembangkan.
Setelah itu peneliti meminta ketiga siswa tersebut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan presentasi matematisnya. Peneliti memberikan tes awal kepada siswa dan mendapatkan rata-rata 30,38 yang berarti kurang baik kemudian memberikan LKS 1, 2 dan 3 dan mendapatkan nilai rata-rata. Pada tahap evaluasi, terlihat dari keterbatasan pelaksanaan yang layak untuk dilanjutkan dengan pelaksanaan lapangan dilihat dari hasil siswa yang selalu meningkat, kemudian peneliti melakukan pelaksanaan lapangan yang menunjukkan hasil siswa yang baik. selalu meningkat dan dapat dikatakan, kemampuan presentasi matematis siswa meningkat dari jawaban tes awal hingga tes akhir.
Pada tahap ini peneliti mengukur ketercapaian tujuan pengembangan LKS yaitu LKS dengan pendekatan kontekstual yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam bentuk representasi matematis. Efektif: Jika lembar kerja dikembangkan dengan pendekatan kontekstual yang bertujuan untuk meningkatkan representasi matematis siswa, hal ini dapat meningkatkan skor setiap siswa sejak mereka menerima tes pertama hingga tes akhir, memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan efektif. kriteria.
Analisis Data
Fadrik Adi Fahrudin, M.Pd Dosen Ahli 3.0 Cukup valid Zukhairi Hakim, MT Guru mata pelajaran 4.0 Valid. Nilai tersebut berada pada rentang 3,40 < Pada penelitian pengembangan ini, data hasil pengujian efektivitas LKS disajikan dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keterwakilan.
Hasil analisis jawaban ketiga siswa terhadap soal-soal pretest, LKS dan soal tes akhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Berdasarkan tabel 4.2, pada tahap uji coba terbatas, soal tes awal, LKS, tes akhir dijawab oleh 3 orang siswa yang terdiri dari kriteria berbeda yaitu: kemampuan berpikir tinggi, sedang dan rendah. Pada tahap uji coba lapangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa yang berjumlah 26 siswa di Kemenkes Nurul Hakim Putra Kediri, hasil respon siswa kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal. .
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian diatas, jumlah siswa yang diuji adalah 26 siswa, namun ada beberapa siswa yang tidak mengikuti tes lagi yaitu 9 siswa karena sakit, maka dari data diatas dapat diketahui terlihat siswa yang dinyatakan tuntas lebih banyak dibandingkan siswa yang tidak tuntas sesuai standar KKM yaitu 10 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang tidak tuntas, maka dapat disimpulkan bahwa LKS dengan kontekstual Pendekatan ini efektif dan layak digunakan karena lebih banyak siswa yang memperoleh nilai di atas standar KKM.
Revisi Produk
Hasil penilaian validator menjadi bahan dasar revisi LKS sebelum diujikan pada mata pelajaran sebenarnya yaitu siswa kelas VII MTs. LKS revisi dilanjutkan dengan validasi pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Pada tahap uji coba terbatas diperoleh hasil penilaian dengan kategori baik dan pada tahap uji coba lapangan diperoleh hasil penilaian dengan kategori sangat baik.
LKS diperuntukkan bagi siswa yang masih mempunyai kendala dalam menangani materi bilangan di buku teks. Hasil penelitian pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan presentasi matematis siswa diperoleh sebagai berikut: Pertama, pada tahap validasi oleh dua orang ahli antara lain dosen ahli dan guru studi lapangan di madrasah. Kedua, tahap efektif melalui dua tahap yaitu tahap uji coba terbatas dan tahap uji coba lapangan dengan melakukan 5 proses antara lain tes awal soal, LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan tes akhir soal.
Pada tahap keefektifan pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan representasi matematis siswa, terdiri dari 26 siswa dengan rincian, 10 siswa tuntas, 7 siswa tidak tuntas dan 9 siswa tidak mengikuti beberapa rangkaian tes karena sakit. LKS yang dihasilkan peneliti merupakan LKS yang mengambil pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa B. Saran penggunaan, sosialisasi dan pengembangan LKS lebih lanjut 1. Saran penggunaan materi numerik. Hasil penelitian ini hendaknya disebarluaskan dan diuji kembali di berbagai sekolah untuk memudahkan para guru di berbagai sekolah, sehingga siswa dapat merasakan pembelajaran yang serius namun mengasyikkan dan jelas kualitasnya.
Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran", dalam, matematikahttps://www.kompasiana.com/ayuputri14/5985aa5a76698f3e8b28fb a2/penerapan-besar-kontekstual-dalam-pembelajaran-mathematics,. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika", di https://www.kompasiana.com/ayuputri14/5985aa5a76698f3e8b28fba2/penerapa n-besartan-kontekstual-dalam-pembelajaran-matematika,. Helni Indrayati, “Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam Mewujudkan Pembelajaran Matematika yang Efektif dan Menyenangkan”, dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNAPTIKA), Palembang, 2015, hal.
Y, “Kemampuan representasi matematis siswa kelas IV SD melalui pendidikan matematika realistik pada konsep pecahan dan senilai pecahan”. Kesalahan siswa SD dalam mengerjakan pecahan pada garis bilangan”, dalam Axiom Journal of Mathematics Education, 4(1), hal.
PENUTUP
Analisis Data
Saran Pemanfaatan, Disemininasi, dan Pengembangan Produk