Perceraian tidak hanya berdampak bagi yang bersangkutan (suami- istri), namun juga melibatkan anak khususnya yang memasuki usia remaja. Perceraian bagi anak apalagi usia remaja merupakan tekanan batin yang sangat menyakitkan, karena pada umumnya setiap anak menginginkan hidup dalam keluarga yang utuh. Anak merasakan kepedihan yang luar biasa dan sangat mendalam.
Oleh karena itu peneliti telah melakukan wawancara dan observasi pada remaja yang orang tuanya bercerai dan juga kepada orang tua remaja serta kepada teman remaja Hal tersebut penliti lakukan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai perceraian orang tua berdampak pada remaja di Desa Batuyang.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah peneliti lakukan maka peneliti mendapatkan data sebagai berikut:
a. Subjek Pertama
Dampak perceraian yang terjadi pada remaja subjek pertama sebagai berikut:
Seperti yang diungkapkan oleh saudara SA:
ua saya bercerai, saya tinggal bersama ayah dan ibu tiri saya. Ibu menikah lagi dengan orang lain. Saya merasa kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua saya, tidak ada yang memperhatikan saya, mereka sibuk dengan keluarga barunya. Hal itu membuat saya
28
merasa sedih, kesepian dan mengurung diri di kamar .50
Perceraian yang terjadi pada kedua orang tuanya mengakibatkan subjek tersebut merasa bahwa dirinya sudah tidak mempunyai kasih sayang dari kedua orang tuanya, hal tersebut karena kedua orang tuanya tidak dapat memberikan arahan, perhatian dan rasa peduli kepada dirinya. Subjek mengungkapkan bahwa sejak orang tuanya bercerai, ia lebih senang mengurung diri di kamar untuk menyembunyikan rasa sedih dan rasa kesepiannya.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan yang diungkapkan ayah subjek yang mengungkapkan bahwa:
Semenjak perceraian terjadi, saya sebagai ayahnya tetap memberikan dia perhatian namun perhatian dari saya mmungkin dia rasa kurang. Dan dia juga jadi anak yang pendiam dan jarang keluar kamar. .51
Setelah perceraian yang dialami orang tuanya, subjek selalu diberi perhatian oleh ayahnya. Tetapi subjek merasa kurang dengan perhatian itu karena hanya didapatkan dari satu pihak. Dan percerain itu juga membuat subjek menjadi anak yang pendiam dan mengurung diri di kamar.
Selain itu peneliti melakukan wawancara kepada teman subjek yang mengatakan bahwa:
tuanya, dia juga jarang dihubungi oleh ibunya, dan meskipun dia tinggal dengan ayah dan ibu tirinya dia sering merasa sendirian dan kesepian. Dari segi fisik dia orangnya ceria namun dibalik cerianya ada
.52
50 SA, Wawancara, tanggal 30 November 2022.
51 Wawancara dengan Ayah SA, tanggal 31 November 2022.
52 Wawancara dengan Teman SA, tanggal 31 November 2022.
29
Semenjak kedua orang tuanya bercerai, subjek tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Ia jarang dihubungi oleh ibunya karena ibunya menikah lagi. Hal tersebut membuat subjek merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Namun dalam kesehariannya subjek selalu menunjukkan wajah ceria kepada teman-temannya untuk menyembunyikan rasa sedihnya.
Kemudian dari hasil observasi yang peneliti lakukan, dilihat dari tingkah laku yang dilakukan oleh subjek dalam kehidupan sehari- hari, peneliti melihat subjek tersebut orangnya ceria dan baik kepada teman dan tetangganya. Melihat dari bahsa non verbal subjek ada kesedihan dibalik cerianya terlihat dari mata subjek yang menahan tangis, suaranya terdengar bergetar saat menceritakan kisahnya.53 b. Subjek Kedua
Dampak perceraian yang terjadi pada remaja subjek kedua sebagai berikut:
Seperti yang dituturkan oleh saudara WS:
saya tinggal bersama ibu. Saya merindukan kehadiran sosok ayah dalam hidup saya, sejak kecil sampai sekarang saya belum pernah bertemu dengan ayah.
Saya sedih dan iri melihat keluarga orang lain yang memiliki keluarga lengkap. Perceraian orang tua membuat saya menjadi pribadi yang bebas dan jarang di rumah .54
Perceraian yang terjadi pada kedua orang tuanya menyebabkan subjek tersebut sedih, iri kepada teman-temannya yang memiliki keluarga lengkap serta rindu dengan sosok ayah. Hal tersebut ia lampiaskan dengan cara main, lebih senang bersama teman-teman dibandingkan berkumpul dengan keluarga sehingga subjek malas pulang dan tidak betah di rumah.
53 Observasi, tanggal 30 November 2022.
54 WS, Wawancara, tanggal 2 Desember 2022.
30
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan orang tuanya, yaitu ibu subjek yang mengatakan bahwa:
, saya sebagai ibunya tetap memberikan dia perhatian namun mungkin dia merasa kurang yang membuatnya tidak betah di
.55
Semenjak perceraian yang dialami orang tuanya, subjek selalu diberi perhatian oleh ibunya. Tetapi subjek merasa kurang dengan perhatian itu karena hanya diberikan dan didapatkan dari satu pihak yaitu ibunya. Hal tersebut membuat subjek menjadi tidak betah di rumah.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperkuat juga dengan wawancara peneliti dengan teman subjek yang mengatakan bahwa:
perhatian dari orang tuanya. Apalagi dari ayahnya tidak ada kabar. Karena itu ia lampiaskan dengan sering di luar rumah mencari ketenangan .56
Perceraian yang dialami orang tuanya membuat subjek merasa kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Terlebih dari ayahnya yang hilang kabar. Hal tersebut menyebabkan ia sering main di luar rumah untuk mencari ketenangan.
Kemudian dari hasil observasi yang peneliti lakukan, melihat dari bahasa non verbal subjek terlihat sesekali menunduk menahan air matanya, ada kesedihan dan rindu pada sosok ayahnya.57
c. Subjek Ketiga
Dampak perceraian yang terjadi pada remaja subjek ketiga sebagai berikut:
55 Wawancara dengan Ibu WS, tanggal 7 Desember 2022.
56 Wawancara dengan Teman WS, tanggal 7 Desember 2022.
57 Observasi, tanggal 2 Desember 2022.
31
Seperti yang dituturkan oleh saudari T:
ibu. Ayah saya menikah lagi dengan perempuan lain.
Saya mendapat perhatian dan kasih sayang lebih dari ibu namun saya merasa kurang cukup, saya merindukan kehadiran sosok ayah. Hal itu membuat saya sering merasa sedih .58
Perceraian yang terjadi pada orang tuanya menimbulkan dampak sedih dan rindu kehadiran sosok ayah dalam kehidupannya.
Meskipun subjek mendapatkan perhatian lebih dari ibunya namun subjek merasa kurang karena hanya didapatkan dari satu pihak.
Pernyataan tersebut diperkuat kembali dengan adanya pernyataan yang diungkapkan oleh orang tuanya, yaitu ibu subjek yang mengungkapkan bahwa:
n perhatian lebih, apapun yang dia minta saya kasih semampu saya. Tetapi dia rindu kehadiran ayahnya, walaupun sesekali dia dijengguk oleh ayahnya, namun
.59
Semenjak perceraian yang dialami orang tuanya, subjek diberikan perhatian penuh oleh ibunya, apapun yang dia inginkan selalu dituruti. Namun itu belum cukup baginya karena hanya didapatkan dari satu pihak yatiu ibunya. Hal tersebut membuatnya tersiksa dengan perasaan rindu pada sosok ayahnya.
Pernyataan-pernyataan tersebut diperkuat kembali dengan pernyataan dari salah satu dari teman subjek yang mengatakan bahwa:
perceraian yang dialami orang tuanya membuat dia
58 T, Wawancara, tanggal 3 Desember 2022.
59 Wawancara dengan Ibu T, tanggal 8 Desember 2022.
32
sedih dan rindu kehadiran sosok ayah yang tidak tinggal bersa .60
Perceraian yang dialami orang tuanya membuat subjek sedih dan kehilangan sosok ayahnya, hal itu membuatnya rindu akan kehadiran ayahnya.
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa tingkah laku subjek tersebut baik, ramah terhadap teman dan tetangganya, serta subjek terlihat manja dengan ibunya. Peneliti juga melihat dari bahasa non verbal subjek terlihat dari mata subjek yang berkaca-kaca menahan tangis serta raut wajah yang sedih.61
d. Subjek Keempat
Dampak perceraian yang terjadi pada remaja subjek keempat sebagai berikut:
Seperti yang dituturkan oleh saudari P:
karena ibu pergi merantau ke luar negeri dan ayah menikah lagi dengan orang lain. Setelah bibik menikah, saya tinggal sendiri. Saya merasa sendirian, bingung tidak ada tempat untuk saya bercerita baik ketika saya sedih maupun senang. Saya memilih untuk berhenti sekolah karena tidak ada dukungan dari orang tua baik itu materi maupun non materi, hal itu membuat saya sedih dan .62
Perceraian yang terjadi pada orang tuanya membuat subjek tersebut merasa bingung dan sendirian bahkan merasa dirinya sudah tidak diperhatikan lagi dan merasa diabaikan oleh kedua orang tuanya. Subjek tersebut mengatakan bahwa semenjak orang tuanya bercerai, ia merasa sendirian, juga kehilangan semangat dan akhirnya memilih untuk berhenti sekolah.
60 Wawancara dengan Teman T, tanggal 8 Desember 2022.
61 Observasi, tanggal 3 Desember 2022.
62 P, Wawancara, tanggal 4 Desember 2022.
33
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan bibiknya yang mengatakan bahwa:
lagi dengan orang lain dan ibunya pergi merantau.
Namun ibunya jarang ada kabar. Selain itu dia tidak ada semangat untuk sekolah dan akhirnya dia berhenti
.63
Perceraian yang terjadi pada orang tua subjek menyebabkan subjek kehilangan semangat dalam belajar karena kurangnya dukungan dari orang tua. Hal itu juga membuat subjek lebih memilih untuk berhenti sekolah.
Selain dengan subjek dan dengan bibiknya, peneliti juga melakukan wawancara kepada teman subjek tersebut yang mengatakan bahwa:
hatikan lagi oleh orang tuanya, hal itu membuatnya tidak semangat ketika belajar di sekolah dan akhirnya dia berhenti sekolah sebelum lulus .64
Perceraian yang dialami orang tuanya menyebakan subjek merasa sudah tidak diperhatikan lagi dan merasa diabaikan oleh orang tuanya. Kurangnya motivasi dari orang tuanya berdampak pada pendidikannya yang menyebabkannya putus sekolah sebelum lulus.
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, melihat dari bahasa non verbal subjek yang terlihat banyak memendam masalah dan juga terlihat dari nada suara subjek yang terdengar sedih bahkan menangis ketika bercerita.65
63 Wawancara dengan Bibik P, tanggal 9 Desember 2022.
64 Wawancara dengan Teman P, tanggal 9 Desember 2022.
65 Observasi, tanggal 4 Desember 2022.
34 e. Subjek Kelima
Dampak perceraian yang terjadi pada remaja subjek kelima sebagai berikut:
Seperti yang diungkapkan oleh NF:
tinggal bersama ibu. Ayah menikah lagi dengan orang lain. Saya merasa kurang mendapat kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tua saya. Ibu suka membuat aturan tanpa persetujuan saya. Akibat dari perceraian itu saya
.66
Perceraian yang terjadi pada orang tua subjek, menyebabkan subjek tersebut menjadi pribadi yang buruk, ia merasa kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya serta merasa dikekang oleh ibunya dengan aturan yang dibuat.
Kemudian peneliti melakukan wawancara kembali kepada orang tuanya, yaitu ibu subjek yang mengungkapkan bahwa:
Semenjak perceraian terjadi, dia menjadi anak yang susah diatur dan juga sering membantah jika dikasih tahu padahal itu demi kebaikannya .67
Perceraian yang dialami orang tuanya membuat subjek menjadi anak yang keras tidak mau nurut apa kata orang tua bahkan subjek berani membantah ibunya.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu teman subjek tersebut yang menyatakan bahwa:
Semenjak perceraian orang tuanya, dia tinggal bersama ibunya. Ayahnya menikah lagi dengan orang lain. Dia merasa kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Selain itu dia juga merasa
66 NF, Wawancara, tanggal 5 Desember 2022.
67 Wawancara dengan Ibu NF, tanggal 10 Desember 2022.
35
dikekang oleh ibunya. Karena itu dia menjadi keras tidak mau mengalah .68
Perceraian yang dialami orang tuanya, membuat subjek merasa kurang diperhatikan dan kurang kasih sayang dari orang tuanya. Ia tinggal bersama ibunya namun subjek lebih merasa dikekang oleh ibunya dengan aturan yang dibuat tanpa diskusi dengannya. Hal tersebut menyebabkan dia menjadi anak yang keras dan egois.
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat dari tingkah laku subjek dalam kehidupan sehari-hari bahwa subjek tersebut memiliki sikap yang keras, suka membantah orang tuanya dan cuek kepada tetangganya.69
Berdasarkan beberapa paparan hasil wawancara dan observasi di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa perceraian orang tua berdampak pada remaja di Desa Batuyang Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur.