• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Garis Besar

Dalam dokumen STANDAR PERENCANAAN IRIGASI (Halaman 115-119)

BAB V PEREKA Y ASAAN

5.1 Taraf-Taraf Perencanaan

5.1.1 Perencanaan Garis Besar

Perencanaan garis besar atau perencanaan dasar bertujuan memberikan dasar atau garis besar pengembangan pembangunan multisektor dari segi teknis. Hasi1nya adalah Rencana Induk Pengembangan Irigasi sebagai bagian Rencana Induk Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai yang merupakan bagian dari RTRW Wilayah.

Perencanaan ini adalah hasil akhir Studi Pengenalan (jika tidak dilakukan Studi Kelayakan) dilanjutkan pada Perencanaan Pendahuluan dan pada umumnya didasarkan pada informasi topografi yang ada. Skala peta boleh dibuat 1:25.000 atau

96 Kriteria Perencanaan - Perencanaan Jaringan lrigasi

lebih besar lagi. Tidak dilakukan pengukuran topografi untuk menunjang perencanaan garis besar ini. Yang dijadikan dasar adalah peta-peta yang sudah ada.

Perencanaan garis besar akan menghasilkan sketsa tata letak yang menggambarkan perkiraan batas-batas daerah irigasi dan rencana tata letak saluran. Informasi mengenai garis-garis kontur bisa memberikan petunjuk tentang kemiringan tanah di sepanjang trase saluran. Bangunan-bangunan utama sudah dapat ditunjukkan pada sketsa tata letak. Pembuatan pembuang silang akan mendapat perhatian khusus.

Dalam tahap studi diambil keputusan sementara mengenai tipe dan perkiraan lokasi bangunan-bangunan utama. Juga tipe saluran irigasi, saluran tanah atau pasangan, akan diputuskan sementara.

Tinjauan mengenai keadaan geologi dan tanah akan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai keadaan-keadaan geologi teknik yang diharapkan.

Terdapatnya batu dalam jumlah cukup akan memberi pertanda bahwa mungkin bisa direncanakan bangunan yang memakai bahan pasangan batu. Jika tidak, akan diperlukan konstruksi yang diperkuat dengan beton.

Persyaratan survei untuk pembuatan peta topografi ditentukan atas dasar sketsa tata letak.

5.1.2 Perencanaan Pendahuluan

Tujuan yang akan dicapai dalam tahap perencanaan pendahuluan adalah untuk menentukan lokasi dan ketinggian bangunan utama, saluran irigasi dan pembuang, bangunan serta daerah layanan pada taraf pendahuluan. Dari hasil perencanaan pendahuluan akan memungkinkan dirumuskannya secara tepat pengukuran dan penyelidikan detail yang diperlukan untuk perencanaan detail.

Perencanaan pendahuluan disajikan dalam bentuk laporan perencanaan pendahulan dari tata letak yang sudah ditetapkan. Laporan tersebut berisi gambar-gambar perencanaan pendahuluan yang menunjukkan perkiraan dimensi bangunan-bangunan~

Perekayasaan 97

irigasi dan tata letaknya. Laporan ini serupa/mirip dengan laporan perencanaan akhir dan menunjukkan dasar pembenaran rancangan irigasi pendahuluan serta menegaskan keandalan data-data yang dijadikan dasar. Uraian lengkap mengenai persyaratan perencanaan pendahuluan diberikan dalam Bagian PT- 01, Persyaratan Teknis untuk Perencanaan Jaringan Irigasi.

Walaupun tahap ini disebut "tahap perencanaan pendahuluan", namun harus dimengerti bahwa hasil-hasilnya harus diusahakan tepat dan sepraktis mungkin.

Seluruh informasi yang ada harus diolah dengan cermat dan dipakai dengan sebaik- baiknya. Usaha yang sungguh-sungguh dalam taraf pendahuluan ini akan menghasilkan perencanaan akhir yang bagus, perencanaan pendahuluan yang jelek akan sulit diperbaiki dalam tahap perencanaan akhir.

Perencanaan pendahuluan dimulai dengan tinjauan mengenai kesimpulan yang dihasilkan oleh Tahap Studi dalam tinjauan ini informasi mengenai peta topografi dan kemampuan tanah digabungkan. Kesahihan kesimpulan-kesimpulan yang sudah ditarik sebelumnya akan diperiksa lagi.

Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain ialah:

konfigurasi/gambar tata letak dicek lagi dengan peta topografi yang baru;

lokasi bangunan utama dengan memperhatikan tinggi pengambilan dan peta situasi yang diperlukan;

tipe-tipe saluran irigasi, saluran tanah atau pasangan. dengan memperhatikan keadaan-keadaan tanah yang dijumpai;

kecocokan daerah yang bersangkutan untuk irigasi pertanian; batas-batas administratif;

konsultasi dengan lembaga pemerintahan desa dan petani disepanjang trase saluran dan batas-batas daerah irigasi;

jaringan irigasi yang ada;

perkampungan penduduk dan tanah-tanah lain yang tidak bisa diairi seperti yang ditunjukkan pada peta topografi;

9 8 Kriteria Perencanaan - Perencanaan Jaringan lrigasi

keadaan pembuang dan dibutuhkan/tidaknya pembuang silang

perhitungan neraca air dengan data-data daerah irigasi dan kebutuhan air irigasi yang lebih tepat;

pemilihan tipe-tipe bangunan dan bahan-bahan bangunan.

Pengecekan lapangan secara intensif diperlukan untuk membereskan hal-hal yang disebutkan diatas. Lokasi bangunan-bangunan penting dan trase saluran harus dikenali di lapangan. Pengecekan ini harus didasarkan pada hasil pengukuran trase elevasi saluran.

Hasil-hasil pengukuran ini akan dicek di lapangan oleh ahli irigasi didampingi oleh ahli geoteknik dan ahli topografi. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan ketelitian garis tinggi dan akan menghasilkan tata letak akhir (definitif) jaringan itu.

Perencanaan pendahuluan diselesaikan dengan rumusan-rumusan terinci mengenai pengukuran dan penyelidikan yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan perencanaan akhir. Ini berkenaan dengan:

- Pengukuran trase saluran

- Pengukuran lokasi bangunan-bangunan khusus

- Penyelidikan geologi teknik untuk bangunan utama, bangunan dan saluran - Penyelidikan model hidrolis

Perencanaan pendahuluan dibuat mengikuti suatu proses atau langkah-langkah urut yang akan diuraikan dalam pasal-pasal berikut. Akan tetapi, sama halnya dengan banyak kegiatan-kegiatan perencanaan yang lain, membuat perencanaan pendahuluan dalam irigasi merupakan suatu proses yang berulang-ulang. Hasil tiap langkah perencanaan harus dicek dengan asumsi-asumsi semula. Misalnya, mula-mula sudah dipikirkan untuk mengairi suatu daerah secara keseluruhan, tetapi terbentur oleh kenyataan bahwa hal ini memerlukan jaringan utama yang terlalu tinggi dan memerlukan biaya yang teramat tinggi pula akibatnya mungkin lebih baik untuk

Perekayasaan 99

menyisihkan saja daerah-daerah yang lebih tinggi dari jangkauan irigasi (dengan gravitasi) dan/atau memindahkan trase saluran.

Jika kita harus menentukan pilihan dari beberapa altematif, maka altematif-altematif itu harus dicantumkan dalam laporan perencanaan pendahuluan.

Contoh yang sudah diberikan tadi sebenamya umum dalam perencanaan irigasi dan menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh menjadi tujuan tahap perencanaan pendahuluan. Perumusan dan penemuan cara untuk memecahkan suatu masalah dengan baik akan sangat bergantung pada pengalaman dan ketepatan penilaian dari ahli irigasi. Dalam keadaan tertentu penilaian bisa dianggap memadai; dalam keadaan lain mungkin masih harus dipikirkan cara pemecahan altematif dan harus mempertimbangkan unsur-unsur lain sebelum bisa diputuskan dicapainya pemecahan- pemecahan "terbaik".

Agar dapat dicapai pemecahan yang "terbaik", ada satu hal yang harus selalu diingat, yaitu bahwa keputusan-keputusan yang besar/penting harus didahulukan, baru kemudian diambil keputusan-keputusan kecil berikutnya. Itulah sebabnya maka dalam membuat perencanaan pendahuluan, Perencana tidak boleh terjebak dalam hal- hal teknis yang kurang penting. Pemecahan terhadap masalah ini hendaknya ditunda dahulu. Pertama-tama seluruh gambaran perencanaan jaringan utama dengan lokasi dan perkiraan elevasi pengambilan pada bangunan utama harus ditentukan.

Dalam dokumen STANDAR PERENCANAAN IRIGASI (Halaman 115-119)