• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PERENCANAAN IRIGASI

N/A
N/A
riyan filberth

Academic year: 2023

Membagikan "STANDAR PERENCANAAN IRIGASI "

Copied!
252
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Kesahihan/V aliditas dan Keterbatasan

Kriteria Perencanaan ini terutama dimaksudkan untuk digunakan sebagai kriteria dalam praktik perencanaan menghasilkan desain yang aman bagi mereka yang melakukannya. terlibat dalam perencanaan jaringan mgas1, pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. Oleh karena itu, Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi hanya membahas aspek proses perencanaan saja.

Tingkat-Tingkat Jaringan Irigasi

  • Unsur dan Tingkatan Jaringan
  • Irigasi Sederhana
  • Jaringan Irigasi Semiteknis
  • Jaringan Irigasi Teknis

Jaringan irigasi teknis memungkinkan pengukuran aliran, pendistribusian air irigasi, dan pembuangan air dengan lebih efisien. Kesalahan pengelolaan air di lahan tersier JUGA tidak akan mempengaruhi distribusi air di jaringan utama.

JARINGAN IRIGASI

Pendahuluan

Petak Ikhtisar

  • Petak Tersier
  • Petak Sekunder
  • Petak Primer

Distribusi air pada petak tersier; Pengoperasian dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab petani yang bersangkutan, di bawah bimbingan pemerintah. Petak-petak tersier harus mempunyai batas yang jelas seperti parit, jalan, batas desa dan batas peralihan lokasi.

Bangunan

  • Jaringan Irigasi
  • Bangunan-Bangunan Pengukur dan Pengatur
  • Bangunan Pengatur Muka Air
  • Bangunan Pembawa
  • Bangunan Lindung
  • Jalan dan Jembatan
  • Bangunan Pelengkap

Saluran primer mengalirkan air dari bendungan ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Saluran sekunder mengalirkan air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder.

Standar Tata Nama

  • Daerah Irigasi
  • Jaringan Irigasi Primer
  • Jaringan Irigasi Tersier
  • Jaringan Pembuang
  • Tata Warna Peta

Deflnisi mengenai Irigasi

Pendahuluan

Namun jika pola pengembangan riparian sudah ada, maka tahap survei awal dan studi identifikasi tidak lagi diperlukan. Buku Standar Perencanaan Irigasi memberikan petunjuk dan kriteria dalam melakukan survei dan melakukan perencanaan awal serta desain rinci baik tahap survei maupun tahap perencanaan teknis yang akan dibahas pada artikel berikut ini, sehingga para ahli irigasi menjadi paham latar belakang dan ruang lingkupnya. dari pekerjaan ini. , dan memberikan panduan yang jelas untuk mencapai akurasi yang diperlukan.

Tahap Studi

  • Studi Awal
  • Studi ldentifikasi
  • Studi Pengenalan
  • Studi Kelayakan

Bagan kegiatan pada tahap kajian dan perencanaan (lanjutan). Penyesuaian perencanaan awal dengan kondisi lapangan. Sumber air irigasi dengan penilaian jumlah air yang tersedia serta perkiraan kebutuhan air irigasi, kebutuhan air minum, air baku, industri dan rumah tangga; Data yang berkaitan dengan kawasan dikumpulkan (peta, laporan, gambar, dll.) dan dianalisis; hubungannya dengan daerah irigasi terdekat kemudian dipelajari.

Lainnya (potensi transfer, pertimbangan non-ekonomi) Studi Identifikasi harus menghasilkan gambaran yang jelas mengenai kelayakan (teknis) proyek yang bersangkutan. Tujuan utama studi kelayakan adalah untuk menilai kelayakan pelaksanaan suatu proyek dari sudut pandang teknis dan ekonomi. Untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi dalam studi kelayakan, diperlukan data yang lebih lengkap untuk merumuskan seluruh komponen proyek yang direncanakan.

Rekayasa untuk studi kelayakan harus memenuhi persyaratan perencanaan awal yang ditetapkan dalam bagian 3.3.1.

Tahap Perencanaan

  • TarafPerencanaan Pendahuluan
  • TarafPerencanaan Akhir

Perencanaan awal untuk pekerjaan infrastruktur yang diperlukan hanya dapat dilakukan berdasarkan data topografi yang cukup lengkap. Hal ini akan menghasilkan peta lokasi yang terperinci dan berskala untuk lokasi bangunan induk dan bangunan melintang.Informasi ini sangat berharga pada tingkat perencanaan awal dan akan mempercepat proses perencanaan. Kerja dan usaha yang cermat pada tahap perencanaan awal akan menghasilkan perencanaan rinci yang baik.

Perencanaan konseptual merupakan pekerjaan para ahli irigasi yang berpengalaman dalam perencanaan umum dan teknis. Ketentuan dapat dibuat mulai dari desain awal struktur utama untuk survei model hidraulik dan penyelidikan geoteknik terperinci jika diperlukan. Rancangan dan spesifikasi pengukuran dan investigasi ini didasarkan pada hasil dan temuan tahap perencanaan sebelumnya.

Investigasi yang menggunakan model ini harus menghasilkan pedoman yang jelas mengenai modifikasi perencanaan awal.

DATA, PENGUKURAN DAN PENYELIDIKAN UNTUK

Umum

  • Pengumpulan Data
  • Sifat-Sifat Data
  • Ketelitian Data

Penelitian di lapangan hanya akan memberikan informasi tentang fenomena yang terjadi saat ini, pengetahuan tentang hidrologi di daerah sekitar dan metodenya, metode penilaian hidrologi yang telah ditetapkan akan menjadi dasar untuk menilai parameter hidrologi yang diperlukan. Sebelum tahap desain, pengukuran spesifik akan dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk desain. Data yang diperlukan untuk tahap studi berbeda dengan data yang diperlukan untuk tahap desain dalam hal sifat, keakuratan, dan kelengkapan (lihat Tabel 3-2 dan 3-3).

Namun, hal ini dapat diterima sebagai suatu hal teknis jika asumsi standarnya konsisten dengan penelitian serupa. Oleh karena itu, hasil studi kelayakan yang berbeda dapat dibandingkan dan oleh karena itu studi ini merupakan sarana pengambilan keputusan dalam pemilihan proyek untuk dilaksanakan.

Hidrometeorologi

  • Data
  • Curah Hujan
  • Evapotranspirasi
  • Banjir Rencana
  • Debit Andalan

Curah hujan yang efektif atau dapat diandalkan adalah sebagian kecil dari total curah hujan yang sebenarnya tersedia untuk kebutuhan air tanaman. Untuk analisis curah hujan yang efektif, curah hujan pada musim kemarau dan hujan akan menjadi sangat penting. Agar curah hujan lebih banyak, perhatian khusus harus diberikan pada curah hujan pada musim hujan (bulan hujan).

Parameter desain curah hujan yang efektif Mengingat rata-rata curah hujan minimum bulanan, kemungkinan tidak tercapainya curah hujan adalah 20% dengan distribusi frekuensi normal atau log-normal. Hingga 3 - jumlah curah hujan harian dengan probabilitas tidak terpenuhi sebesar 20% dengan distribusi frekuensi normal atau log-normal. Nilai aliran rencana seringkali ditentukan dengan metode hidrologi empiris atau analisis dengan menghubungkan nilai banjir dengan nilai curah hujan.

1b Data terbatas Analisis frekuensi rangkaian debit Seperti pada 1 a, data ini dihubungkan ke rangkaian dengan keakuratan curah hujan yang mencakup jangka waktu kurang dari jangka waktu yang lebih lama.

Pengukuran

  • Pengukuran Topografi
  • Pengukuran Sungai dan Lokasi Bendung
  • Pengukuran Trase Saluran
  • Pengukuran Lokasi Bangunan

Jika peta topografi yang dibuat juga akan digunakan untuk perencanaan tersier, maka saluran-saluran kecil yang ada juga akan diukur. Untuk merencanakan bangunan terpenting di suatu sungai, diperlukan informasi topografi rinci tentang sungai dan lokasi bendungan. Peta tersebut harus mempunyai garis kontur dengan jarak 1,0 m, kecuali pada dasar sungai yang memerlukan garis kontur dengan jarak 0,50 m.

Peta ini menunjukkan lokasi seluruh bagian bangunan utama, termasuk lokasi karung pasir dan dinding penahan. Penjelasan lebih rinci terdapat pada bagian PT --{)2 Persyaratan teknis pengukuran topografi, Standar Batas KP - 07 dan Bangunan Induk KP - 02. Setelah tata letak awal selesai (yang didasarkan dan digambarkan pada peta topografi umum), keselarasan saluran akan diukur dan dipetakan pada peta baru.

Peta saluran skala 1:2.000 dengan jarak lapisan 0,5 m untuk daerah datar dan 1,0 m untuk daerah berbukit;

Data Geologi Teknik

  • Tahap Studi
  • Penyelidikan Detail

Hanya dalam pembangunan waduk atau bangunan utama besar yang melibatkan rekayasa kondisi geologi yang kompleks, seorang ahli geologi dilibatkan. Pengamatan terhadap pengukuran topografi mengenai titik-titik batuan, penggunaan lahan dan bentuk topografi yang tidak beraturan (kemunculan parit, longsor) akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai geologi teknik. Investigasi geologi teknik yang terperinci memungkinkan evaluasi sifat-sifat tanah dan batuan untuk parameter perencanaan bangunan seperti disajikan pada Tabel 4-5.

Parameter yang menentukan sifat-sifat tanah diperoleh dari hasil penyelidikan di lapangan dan di laboratorium. Investigasi geologi rekayasa terperinci terhadap jalur saluran yang direncanakan akan terdiri dari setidaknya satu titik (pengeboran tanah atau pembuatan sumur uji) per km jika kondisi tanah tidak beraturan. Untuk pembangunan bangunan irigasi, khususnya bangunan induk di sungai, diperlukan pengetahuan rinci tentang parameter teknik perencanaan geologi untuk mencapai hasil perencanaan yang aman dan ekonomis.

Hal ini hanya dapat ditentukan di lapangan oleh ahli geologi teknik yang mempunyai pengetahuan tentang tujuan teknis survei.

Bahan Bangunan

88 Kriteria perencanaan - Perencanaan jaringan irigasi. Massa batuan yang dibutuhkan) sangat bergantung pada keseragaman kondisi tanah dan batuan. Pemeriksaan peta, data teknik geologi, hasil survei tanah dan foto udara selama tahap penelitian akan memberikan informasi umum mengenai ketersediaan bahan bangunan yang sesuai. Selama inspeksi lokasi, terutama di lokasi konstruksi utama, akan diperiksa apakah terdapat material pasangan bata dan pasangan bata kosong yang sesuai.

Batu Kali (batuan padat dan keras), cocok dan tersedia dalam jumlah cukup, merupakan sumber umum bahan bangunan tersebut. Untuk tujuan ini, klasifikasi umum sifat-sifat teknik tanah akan memberikan informasi yang cukup pada tahap penyelidikan proyek. Dalam hal studi geologi rinci, harus ada informasi mengenai jumlah yang dibutuhkan dan lokasi konstruksi.

Investigasi terperinci terhadap pasangan bata kosong dari batu candi dan kerikil akan fokus pada dasar sungai dan endapan singkapan.

Penyelidikan Model Hidrolis

Perlu dicatat bahwa hanya indikasi kualitatif yang dapat diperoleh dari studi model mengenai transportasi sedimen, degradasi lokal dan pencucian. Ahli hidrolika (berpengalaman) yang bertanggung jawab atas penyelidikan model hidrolik akan dapat memberikan rekomendasi yang jelas mengenai perubahan desain awal. Laporan investigasi ini, yang disiapkan oleh laboratorium hidrolika, berisi penjelasan lengkap tentang semua kegiatan investigasi, rekomendasi perubahan desain, dan penjelasan tentang perilaku hidrolik bangunan yang diusulkan.

Tanah Pertanian

PEREKA Y ASAAN

Taraf-Taraf Perencanaan

  • Perencanaan Garis Besar
  • Perencanaan Akhir

Tujuan yang ingin dicapai pada tahap perencanaan awal adalah menentukan letak dan ketinggian bangunan induk, saluran irigasi dan saluran pembuangan limbah, bangunan dan daerah pelayanan pada tahap awal. Berdasarkan hasil perencanaan awal, akan dimungkinkan untuk merumuskan pengukuran yang tepat dan studi rinci yang diperlukan untuk perencanaan rinci. Uraian lengkap mengenai persyaratan perencanaan awal diberikan pada bagian PT-01, Persyaratan teknis perencanaan jaringan irigasi.

Upaya serius pada tahap awal ini akan menghasilkan perencanaan akhir yang baik, sedangkan perencanaan awal yang buruk akan sulit diperbaiki pada tahap perencanaan akhir. Perencanaan awal dilengkapi dengan rumusan rinci mengenai pengukuran dan survei yang akan dilakukan untuk pekerjaan perencanaan akhir. Perencanaan awal dibuat menurut proses atau langkah-langkah berturut-turut yang dijelaskan dalam artikel berikut.

Contoh yang diberikan di atas sebenarnya umum dalam perencanaan irigasi dan menunjukkan hasil yang diperoleh sebagai tujuan tahap perencanaan awal.

Penghitungan Neraca Air

  • Tersedianya Air
  • TarafPerencanaan Akhir

Batas dan perkiraan luas (dalam ha) jaringan irigasi dengan petak primer, sekunder dan tersier serta daerah yang tidak dapat diairi. Kawasan pedesaan dan kawasan yang diperuntukkan bagi perluasan desa dan kebutuhan air pedesaan; Tata letak awal yang dibuat seperti dijelaskan di atas akan menjadi dasar untuk desain awal saluran.

Penyesuaian tata letak seringkali diperlukan untuk hasil perencanaan saluran yang lebih baik (lebih ekonomis). Jejak saluran yang ditunjukkan pada tata letak ini akan diukur dan ditata di lapangan. Dalam desain akhir, tata letak awal akan ditinjau berdasarkan data topografi dan teknik geologi baru dari pengukuran tapak kanal.

Angka akhir dan peta rencana akhir daerah irigasi kemudian ditetapkan dan persyaratan penarikan ditentukan.

Perencanaan Saluran

Pilihan ini perlu mendapat perhatian khusus sebelum menetapkan harga kebutuhan air untuk persiapan lahan sesuai dengan ketentuan di atas.

Perencanaan Bangunan Utruna untuk Bendung Tetap, Bendung Gerak,

  • TarafPerencanaan Pendahuluan

Referensi

Dokumen terkait

Programme Facilitator: Prof Johann Kirsten, Bureau for Economic Research BER, Stellenbosch University SU 09h00 –09h10 Welcome Prof Himla Soodyall, ASSAf Executive Officer 09h10