A. Paparan Data dan Analisis
1. Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Peduli Lingkungan Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Gambar 4. 1
Lambang Sekolah Adiwiyata65
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu bentuk upaya dalam mengatasi dan mencegah kerusakan yang terjadi pada lingkungan sekitar. Melalui pendidikan agama Islam, dalam hal ini pendidikan lingkungan, maka diharapkan pendidikan lingkungan dapat diterapkan dengan baik di sekolah. Karena Pendidikan Agama Islam ini selain membahas hubungan manusia dengan Allah Swt., hubungan manusia dengan sesama manusia, tetapi juga membahas hubungan manusia dengan alam.
Untuk membentuk sekolah yang memiliki budaya peduli terhadap lingkungan, maka kurikulum yang dipakai merupakan kurikulum yang terintegrasi dengan lingkungan. Seperti yang telah dikatakan oleh Ibu Mamik selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Sumberbaru
65 Dokumentasi, 16 September 2021
“Untuk mensuport membiasakan peduli terhadap lingkungan, maka semua pelajaran harus terintegrasi lingkungan. Misalkan PAI tentang Thaharah dihubungkan dengan lingkungan, maka tidak ada Mapel khusus tapi diselipkan di setiap mapel.”66
Dalam penerapan integrasi ada empat tataran yang ditawarkan oleh Armahedi Mazhar, yaitu tataean konseptual, institusional, operasional, dan arsitektural yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, dalam tataran konseptual, integrasi Lingkungan Hidup dapat diwujudkan melalui visi, misi, tujuan dan program sekolah. Hal ini terdapat dalam visi dan misi sekolah. SMPN 1 Sumberbaru mempunyai visi yaitu :
“Berprestasi, Terampil, dan Berwawasan Lingkungan Yang Berdasarkan Iman dan Taqwa”67
Sedangkan misi dari SMPN 1 Sumberbaru adalah sebagai berikut :68
1) Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan belajar yang efektif, kreatif, inovatif, dan kesinambungan;
2) Melaksanakan dan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sesuai dengan potensi, karakteristik dan sosial budaya daerah;
3) Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang disiplin dan berkualitas;
4) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan modern;
5) Mewujudkan standar dan pengelolaan sekolah berbasis MBS;
6) Melaksanakan penilaian secara berkesinambungan dan variatif;
7) Mewujudkan program ketrampilan kecakapan hidup (life skill);
66 Mamik, Wawancara, 17 September 2021
67 Dokumen SMPN 1 Sumberbaru
68 Dokumen SMPN 1 Sumberbaru
8) Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah, orang tua, dan masyarakat;
9) Mewujudkan budaya dan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, rindang, indah, sejuk, aman, nyaman dan mendukung dalam kegiatan pembelajaran;
10) Melaksanakan kegiatan hari-hari besar keagamaan; dan
11) Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama untuk mengembangkan akhlak mulia dan perilaku luhur.
Dalam wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 1 Sumberbaru, Ibu Mamik mengatakan:
“Berdasarkan pada visi sekolah yang telah dibuat sekolah ini ingin mengembangkan nilai yang ada pada siswa agar di masa depan akan menjadi pribadi yang sesuai dengan visi sekolah yaitu Berprestasi, Terampil, dan Berwawasan Lingkungan Yang Berdasarkan Iman dan Taqwa. Itu harapan kami.69”
Di sisi lain pak Nur Alim selaku Wakil Kepala Sekolah mengatakan:
“Terkait dengan status sekolah yang menyandang status sekolah adiwiyata, sekolah membentuk visi dan misi, untuk mencapai visi dan misi tersebut sekolah menerapkan kurikulum berwawasan lingkungan yakni integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Agama Islam, melaksanakan program peduli lingkungan berupa daur ulang sampah, program jumat bersih, dan kerja dengan pihak luar dalam mendukung pendidikan lingkungan hidup. Semua kegiatan tersebut terpusat pada program Adiwiyata.70”
Adapun secara institusional, integrasi dapat dilakukan melalui pembentukan institution culture yang mencerminkan pendidikan Lingkungan Hidup dan pembelajaran. Dalam ini peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Mamik. Beliau mengatakan :
69 Dokumen SMPN 1 Sumberbaru
70 Nur Alim, Wawancara, 24 September 2021
“Sekolah mengupayakan sekolah yang peduli lingkungan dengan mengadakan kegiatan piket harian dan Jumat bersih. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutian sekolah yang bertujuan agar anak-anak terbiasa selalu menjaga kebersihan dan lebih perhatian terhadap lingkungan.71”
Sesuai dengan hasil observasi, memang dalam keseharian siswa harus menjalankan tugas piket sesuai dengan jadwalnya. Setiap guru yang mengajar pada waktu itu memandu siswa untuk melaksanakan tugas piket.
Selain tugas piket, juga terdapat aktivitas Jum’at bersih yang dilaksanakan serentak oleh semua warga sekolah. Tujuan dari kegiatan adalah untuk membiasakan siswa sekaligus warga sekolah untuk menjaga kebersihan.72
Gambar 4.2 Kegiatan Jum’at Bersih73
Selain kegiatan di atas, integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup melalui budaya sekolah diupayakan dengan pembiasaan menempel kata-
71 Mamik, Wawancara, `17 September 2021
72 Observasi, 24 September 2021
73 Dokumentasi, 24 September 2021
kata mutiara yang dipasang di dinding kelas, kamar mandi dan tempat- tempat yang lain.
Selanjutnya, dalam tataran operasional, rancangan kurikulum dan ekstrakurikuler dirancang dengan sedemikian rupa sehingga nilai-nilai dasar agama dan ilmu terpadu secara kontinu karena kurikulum merupakan acuan bagi guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam kelas maupun di luar kelas. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Mamik dalam proses wawancara.
“SMPN 1 Sumberbaru ini kan sekolah adiwiyata jadi secara operasinal kurikulum harus terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup baik itu kegiatan intra maupun kegiatan ekstra sekolah. Dalam ini sekolah selalu mendorong semangat dan kegiatan pelatihan bagi guru maupun staf sekolah74”
Gambar 4.3
Pembinaan Tim Adiwiyata SMPN 1 Sumberbaru
Sementara secara arsitektural, integrasi dapat dilaksanakan melalui pembentukan lingkungan fisik yang mendukung Pendidikan Lingkungan Hidup. Adapun sarana dan prasarana yang mendukung pengintegrasian
74 Mamik, Wawancara, `17 September 2021
Pendidikan Lingkungan Hidup di SMPN 1 Sumberbaru dipaparkan oleh bapak Nur Alim:
“Sarana dan Prasarana pendukung pengintegrasian lingkungan hidup sebenarnya lumayan disini seperti alat pembuatan pupuk alami, tempat sampah organik dan non organik, taman sekolah dan ventilasi.75”
Sesuai dari hasil observasi yang telah dilakukan, sarana dan prasarana pendukung di atas benar adanya karena untuk mendukung proses pembelajaran yang terintegrasi dengan lingkungan. Hasil dokumentasi ditampilkan di bawah ini.76
Gambar 4.4
Alat Pembuat Pupuk Alami77
Selain itu juga terdapat taman sekolah yang berfungsi sebagai tempat bersantai dan juga dapat dijadikan tempat proses pembelajaran di luar kelas.78
75 Nur Alim, Wawancara, 24 September 2021
76 Observasi, 19 September 2021
77 Dokumentasi, 19 September 2021
Gambar 4.5 Taman Sekolah
Dengan pengintegrasian kurikulum ini, Pendidikan Agama Islam dapat mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan. Dalam hal ini dapat dilihat di Kurikulum 2013 yang diterapkan di jenjang SMP sebagai berikut.
Tabel 2.2
Tema-Tema yang Dapat dikaitkan dengan Lingkungan di Mata Pelajaran PAI
Untuk materi kelas VII dengan tema “Semua Bersih Hidup Jadi Mulia” menjelaskan materi mengenai Thaharah. Kompetensi Dasar materi ini adalah sebagai berikut.
78Observasi, 20 September 2021
No. Kelas Tema
1. VII Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman
2. VIII Rendah Hati, Hemat dan Sederhana
Membuat Hidup Lebih Muli 3. IX Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri
Kebiasaan Buruk
1.7 Menghayati ajaran bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syari’at Islam.
2.7 Menghayati perilaku hidup bersih sebagai wujud ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.7 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
4.7 Menyajikan cara bersuci dari hadas besar
Materi ini membahas tentang cara bersuci dalam ajaran Islam, diantaranya adalah bersuci dari hadas dan najis, bagaimana tata cara bersuci dan hikmah thaharah. Materi ini diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan yang dapat dikembangkan oleh guru yakni mendiskusikan permasalahan-permasalahan kebersihan dan sampah di lingkungan sekitar dan bagaimana upaya mendaur ulang sampah plastik yang sangat minim sekali pendauran ulangnya.
Mengenai materi di atas, Bapak Firman mengatakan :
Dalam materi Thaharah tidak secara langsung dapat dikaitkan dengan Pendidikan Lingkungan hidup, akan tetapi di dalamnya dapat diselipkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. Materi Thaharah dalam Islam erat kaitannya dengan kebersihan. Salah satu materi yang dibahas adalah tentang wudhu’. Dalam melaksanakan wudhu adalah dengan menggunakan air. Nah dari penggunaan air tersebut kita dapat memasukkan nilai-nilai kepedulian kita terhadap lingkungan. Dengan cara menggunakan air sesuai kebutuhan dalam berwudhu’. Selain itu, bersuci juga identik dengan kebersihan sehingga dalam materi ini juga diselipkan mengenai menjaga kebersihan lingkungan alam di sekitar kita dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan lebih baik jika dapat mendaur ulang.79
79 Firman, Wawancara, 19 Oktober 2021
Sedangkan materi pelajaran untuk kelas VIII tema “Rendah Hati, Hemat dan Sederhana membuat hidup lebih mulia”, Kompentensi dasarnya adalah sebagai berikut.
2.4 Menghargai perilaku rendah hati, hemat, dan hidup sederhana sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Furqan: 63, al-Isra’: 27 dan hadis terkait.
3.1 Memahami makna QS. Al-Furqan: 63 dan al-Isra’: 27 serta hadis terkait.
Dalam tema ini menjelaskan ini menjelaskan tentang kandungan Al-Furqan: 63 dan al-Isra’: 27 yaitu sebagai berikut.
ْاوُلاَق َنوُلِهَٰ َج ۡلٱ ُمُهَبَطاَخ اَذوَإِ اٗنۡوَه ِضرَۡ ۡلۡٱ َ َعَل َنوُشۡمَي َنيِ َّلَّٱ حۡمَٰنَِّرلٱ ُداَبِعَو اٗمََٰلَس
Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”. QS. Al-Furqan: 6380
اٗروُفَك ۦِهِ بَرِل ُنَٰ َطۡي َّشلٱ َن َكََو ِِۖيِطََٰيَّشلٱ َنََٰوۡخِإ ْآوُنَكَ َنيِرِ ذَبُمۡلٱ َّنِإ
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. Q.S al- Isra’: 2781
Dalam materi ini yang ditekankan yang erat kaitannya dengan Pendidikan Lingkungan Hidup adalah Q.S Al-Isra’ ayat 27. Ayat ini menjelaskan mengenai perilaku boros. Kaitannya dengan pendidikan
80 Al-Qur’an Terjemah
81 Al-Qur’an Terjemah
lingkungan hidup adalah dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam secara tidak berlebihan dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.
Dalam tema “Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk”, untuk kelas IX dengan kompetensi dasar yaitu memahami makna iman kepada hari akhir berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya. Dalam Tema ini dijelaskan mengenai hari akhir yang di dalamnya meliputi kiamat sughra dan kiamat kubra. Materi dalam tema ini diintegrasikan dengan lingkungan dengan cara mencegah terjadinya kiamat sughra (kecil) yang erat kaitannya dengan terjadinya musibah dan bencana alam ataupun bencana yang disebabkan oleh manusia sehingga berkaibat menjadi bencana. Seperti halnya tidak membuang sampah sembarangan, mengolah sampah, menanam pohon, sebagai usaha untuk mencegah terjadinya bencana banjir, selalu menjaga kondisi keberishan sekitar dan lain sebagainya.
Dalam pengintegrasian kurikulum ini, dilaksanakan dan dikembangkan oleh semua guru, tidak terkecuali guru Pendidikan Agama Islam. Sedangkan pengintegrasian kurikulum dengan pendidikan lingkungan hidup ini, dilaksanakan dengan melihat silabus yang ada kemudian dikembangkan melalui RPP. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Bapak Erwin selaku Ketua Tim Adiwiyata SMPN 1 Sumberbaru
“Sebisa mungkin silabus disisipkan pendidikan lingkungan, jika memang ada. Jika tidak yang tidak usah. Kemudian dapat dikembangkankan lagi di RPP sesuai kemampuan guru .”82
Senada dengan pendapat di atas, guru Pendidikan Agama Islam bapak Nur Alim mengungkapkan :
“SMPN 1 Sumberbaru merupakan sekolah Adiwiyata, jadi pelaksanaan pembelajaran dalam program Adiwiyata itu semua mata pelajaran harus terintegrasi dengan Pendidikan Lingkungan Hidup meskipun dalam mata pelajaran PAI sendiri tidak semua materi dapat diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan.83” Pada hakikatnya Pendidikan Agama Islam dapat dikaitkan dengan pengetahuan sains yang diwujudkan melalui pendidikan lingkungan seperti materi yang berisi tentang ekosistem, pengelolaan, sumber daya alam, dan lain-lain.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Sumberbaru juga dalam pengintegrasian dengan pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam hal ini dapat mengaitkan materi-materi yang ada di PAI untuk peduli terhadap lingkungan. Materi Pendidikan Agama Islam yang disampaikan dalam pembelajaran dikembangkan dengan materi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan cara menyisipkan tentang pengetahuan permasalahan lingkungan baik lingkungan sekitar maupun lingkungan global.
Dengan demikian kurikulum Pendidikan Agama Islam yang terintegrasi dengan lingkungan dimulai dari melihat lebih dulu silabus kemudian disinkronkan dengan materi yang bersangkutan dengan
82 Erwin, Wawancara, 21 September 2021
83 Nur Alim, Wawancara, 2021
permasalahan lingkungan. Kemudian guru mengembangkannya melalui RPP. Selanjutnya diterapkan pada pembelajaran di kelas.
Kemudian untuk pelaksanaan kurikulum terpadu ini, seperti yang dikatakan oleh Pak Erwin selaku Ketua Tim adiwiyata sebelumnya, bahwasannya tidak semua tema yang terdapat pada Kurikulum 2013 harus dihubungkan dengan lingkungan, akan tetapi tema yang dapat dihubungkan dengan lingkungan sajalah yang dihubungkan dengan mata pelajaran PAI, misalnya seperti tema yang telah disebutkan sebelumnya.84
Adanya kaitan tema-tema yang ada di mata pelajaran PAI dengan lingkungan, bapak Firman juga selaku guru PAI SMPN 1 Sumberbaru mengatakan bahwa :
“Di mata pelajaran PAI itu tema yang berhubungan langsung dengan lingkungan tidak ada, akan tetapi ada beberapa tema tertentu yang dapat dihubungkan dengan seperti materi tentang ibadah, kesederhanaan, perilaku hemat, dan lain sebagainya. Tema itu semua dapat dihubungkan dengan kepedulian terhadap lingkungan.85”
Senada dengan pendapat pak Firman sebelumnya, Pak Nur Alim juga mengatakan :
“Untuk materi PAI sendiri tidak semua ada adiwiyatanya, tapi kadangkala ketika saya memberikan BTQ dimana saya menugaskan siswa mencari ayat-ayat yang berhubungan dengan lingkungan hidup ataupun hadits-hadits yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Materi tentang berbuat baik, menerapkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari (merawat lingkungan sekitar rumah maupun di sekolah). Jadi kita masukkan unsur adiwiyata ke materi PAI.86”
84 Erwin, Wawancara, 21 September 2021
85 Firman, Wawancara, 28 September 2021
86 Nur Alim, Wawancara. 28 September 2021
Pendidikan Agama Islam yang berbasis lingkungan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tidak berdiri sendiri, melainkan hanya dapat dilihat pada ekstrakurikuler program Adiwiyata berupa partisipasi aktif dari semua warga sekolah SMPN 1 Sumberbaru sehingga dapat mengsukseskan program tersebut.
Di luar jam pembelajaran, juga ada upaya untuk membiasakan kepada siswa untuk membiasakan hidup bersih, membuang sampah sesuai jenis sampah di tempat sampah dan siswa juga diwajibkan menanam bunga, yakni satu bunga untuk satu orang siswa. Seperti yang telah dikatakan oleh Pak Erwin selaku ketua tim Adiwiyata. Beliau mengatakan:
“Sekolah telah berupaya kepada siswa untuk cinta terhadap lingkungan dengan melaksanakan piket harian dan Jum’at bersih.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan di sekolag dengan tujuan agar siswa terbiasa menjaga kebersihan. Tidak hanya di sekolah saja tetapi juga di lingkungan mereka tinggal. Kemudian selain itu, anak-anak diwajibkan untuk menanam bunga agar tercipta dalam diri mereka untuk lebih perhatian terhadap tumbuhan.87”
Kebudayaan sekolah sangat penting dalam menanamkan pendidikan lingkungan pada siswa, karena adanya nilai peduli lingkungan akan melekat pada dalam diri siswa jika hal semacam ini dilakukan secara berulang-ulang dan kontinu. Apabila nilai seperti ini telah melekat pada dalam diri siswa, maka menjadi karakter dalam diri mereka. Sesuai dengan pernyataan dari Pak Nur Alim selaku guru PAI dan juga selaku Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Sumberbaru. Beliau mengatakan:
“Nilai peduli lingkungan memang kita tanamkan sejak awal masuk sekolah. Selain mengadakan sosialisasi kepada wali siswa, juga
87 Erwin. Wawancara, 21 September 2021
meminta kepada siswa baru untuk membawa bibit tanaman sesuai yang telah ditentukan oleh sekolah dan nantinya di tanam di lingkungan sekolah juga. Kemudian sekolah juga meminta kepada siswa untuk merawatnya dengan baik. Hal ini diharapkan dapat menumbukan karakter peduli lingkungan pada siswa. Dalam kebiasaan sehari-hari, siswa juga dibiasakan untuk membawa bekal dan minuman dari rumah dengan maksud dan tujuan agar siswa dapat mengurangi sampah plastik khususnya, terutama di lingkungan sekolah. Hal ini juga diharapkan dapat diterapkan dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar rumah mereka.88”
Hal ini merupakan strategi agar pendidikan lingkungan hidup dapat terwujud selain melalui budaya sekolah, juga dengan menggunakan kurikulum terpadu.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam