• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: SAFARUDDIN RIDWAN NIM. 0849318046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UIN KHAS JEMBER 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Oleh: SAFARUDDIN RIDWAN NIM. 0849318046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UIN KHAS JEMBER 2022"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Oleh:

SAFARUDDIN RIDWAN NIM. 0849318046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UIN KHAS JEMBER

2022

(2)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

Oleh:

SAFARUDDIN RIDWAN NIM. 0849318046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UIN KHAS JEMBER

2022

(3)

Sumberbaru Jember” yang ditulis oleh Safaruddin Ridwan ini, telah disetujui untuk di uji dan dipertahankan di depan dewan penguji tesis.

Jember, 13 Juni 2022 Pembimbing I

Dr. H. Aminullah, M.Ag NIP. 196011161992031001

Jember, 13 Juni 2022 Pembimbing II

Dr. H. Mustajab, S.Ag., M.Pd.I NIP. 197409052007101001

(4)
(5)

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Pembimbing I; Dr. H. Aminullah, M.Ag.., Pembimbing II;

Dr. H. Mustajab, M.Pd.I

Kata Kunci: Pembelajaran PAI, Karakter Peduli Lingkungan,

Karakter peduli terhadap lingkungan tidak serta merta datang begitu saja. Namun ada upaya dari warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan. Hal ini dapat diperoleh melalui pendidikan di sekolah. Lebih khusus lagi dapat ditanamkan sikap peduli lingkungan terhadap siswa melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dikautkan dengan Pendidikan Lingkungan Hidup yang diampu oleh guru. Melalui cara ini siswa diharapkan mampu peduli terhadap lingkungan di masa depan.

Fokus penelitian yang kaji yaitu; 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI dalam membangun karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Sumberbaru? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI dalam membangun karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Sumberbaru?, 3) Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI dalam membangun karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Sumberbaru?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipatif pasif, wawancara terbuka mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Miles Huberman, pengumpulan data, data kondensasi, penyajian data dan kesimpulan. Adapun untuk keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan teknik.

Kesimpulan penelitian ini adalah 1). Perencanaan pembelajaran PAI dalam membangun karakter peduli lingkungan SMPN 1 Sumberbaru adalah dimulai dengan silabus yang dikemudian dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang di dalamnya disisipkan nilai- nilai lingkungan hidup. Selain itu, sekolah membuat kebijakan sekolah meliputi perubahan visi, misi dan tujuan sekolah, peraturan-peraturan peduli lingkungan, kegiatan-kegiatan peduli lingkungan, sarana dan prasarana ramah lingkungan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah penerapan kurilulum terpadu di SMPN 1 Sumberbaru. 2). Pelaksanaan pembelajaran PAI dalam membangun karakter peduli lingkungan di SMPN 1 Sumberbaru meliputi pertama, pembelajaran yang dilakukan terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup. Kedua, dalam kegiatan pembelajaran mengangkat isu lokal. Ketiga, memberikan tugas kepada siswa di kelas maupun di luar kelas untuk mendaur ulang sampah dan adanya aturan yang mendukung untuk peduli terhadap lingkungan sekitar.

3). Evaluasi pembelajaran PAI dalam membangun karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Sumberbaru adalah dengan menekankan pada evaluasi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

(6)

Program. Postgraduate at Kiai Haji Achmad Siddiq State Islamic University Jember. Advisor I; Dr. H. Aminullah, M.Ag., Advisor II;

Dr. H. Mustajab, M.Pd.I

Keywords: PAI Learning, Environmental Care Character,

The character of caring for the environment does not just come.

However, there are efforts from the school community to care about the environment. This can be obtained through education in schools. More specifically, an attitude of environmental care can be instilled in students through the subjects of Islamic Religious Education which are linked to Environmental Education taught by the teacher. In this way, students are expected to be able to care about the environment in the future.

The focus of the research being studied are; 1)How is PAI learning planning in building environmental care character in SMP Negeri 1 Sumberbaru?2)How is the implementation of PAI learning in building the character of caring for the environment at SMP Negeri 1 Sumberbaru?,3)How is the evaluation of PAI learning in building the character of caring for the environment at SMP Negeri 1 Sumberbaru?

This research uses a qualitative approach with a descriptive type of research. Determination of research subjects was carried out purposively. The data collection technique is observationpassive participatory, Interviewdeep openand documentation. Data analysis using Miles Huberman, data collection, data condensation, data presentation and conclusions. As for the validity of the data using triangulation of sources and techniques.

The conclusions of this study are 1).PAI learning planning in building environmental care characterSMPN 1 Sumberbaru is started with a syllabus which is then developed into a Learning Implementation Plan in which environmental values are inserted. Besides, schoolmake school policies including changes in the school's vision, mission and goals, environmental care regulations, environmental care activities, environmentally friendly facilities and infrastructure. In addition, no less important is the application of an integrated curriculum at SMPN 1 Sumberbaru.2).The implementation of PAI learning in building the character of caring for the environmentAt SMPN 1 Sumberbaru, first, learning is integrated with environmental education. Second, in learning activities raise local issues. Third, giving assignments to students in class and outside the classroom to recycle waste and the existence of supportive rules for caring for the surrounding environment.3).Evaluation of PAI learning in building environmental care character at SMP Negeri 1 Sumberbaruis to emphasize the evaluation of cognitive, affective, and psychomotor aspects

(7)

ةرصتخم ةذبن

,ناوضر نيدلارفس ءىيبلا ةياعرلا تايصخش ءانب يف اهقيبطتو ةيملاسلاا ةينيدلا ةيبرتلا ميلعت,2022

ةينيدلا ةيبرتلا ةسارد جمانرب ,ورابربموس ةدحاولا ةيموكحلا ةطسوتملا ةسردملايف دمحا جاح يايك ةعماج ,ةيملاسلاا : لولاا فرشملا ,ربمج ,ةيموكحلا ةيملاسلاا قيدص

يف ريتسجام ,.بجتسم ,روتكد : يناثلا فرشملا ,نيدلا يف ريتسجام ,.لله نيما ,روتكد ةيملاسلاا ةيبرتلا

، ةئيبلاب ةيانعلا ةيصخش ، ةيملاسلإا ةينيدلا ةيبرتلا ميلعت :ةيحاتفملا تاملكلا يتأي لا ةئيبلاب مامتهلاا عباط نإ

يسردملا عمتجملا نم دوهج كانه ، كلذ عمو .طقف

، اًديدحت رثكأ لكشبو .سرادملا يف ميلعتلا للاخ نم اذه ىلع لوصحلا نكمي .ةئيبلاب مامتهلال ةطبترملا ةيملاسلإا ةينيدلا ةيبرتلا داوم للاخ نم بلاطلا يف ةئيبلا ةياعر فقوم سرغ نكمي هب .ملعملا اهسردي يتلا ةيئيبلا ةيبرتلاب ىلع نيرداق بلاطلا نوكي نأ عقوتملا نم ، ةقيرطلا هذ

.لبقتسملا يف ةئيبلاب مامتهلاا ؛ وه ةساردلا ديق ثحبلا روحم

1 يف ةيملاسلإا ةينيدلا ةيبرتلا ملعتل طيطختلا متي فيك)

؟ةيوناثلا ورابريبموس ةيلاو ةسردم يف ةئيبلاب مامتهلاا ةيصخش ءانب 2

ةيبرتلا ملعت ذيفنت متي فيك)

دلا ورابربموس ىلولأا ةيدادعلإا ةيلاولا ةسردم يف ةئيبلاب مامتهلاا ةيصخش ءانب يف ةيملاسلإا ةيني

،؟

3 ةسردم يف ةئيبلاب مامتهلاا ةيصخش ءانب يف ةيملاسلإا ةينيدلا ةيبرتلا ملعت مييقت متي فيك)

؟ورابربموس ناو يف ةيوناثلا ةيدادعلإا ةيلاولا م يعونلا جهنملا ثحبلا اذه مدختسي

تاعوضوم ديدحت مت .يفصولا ثحبلا عون ع

ليلحت .قيثوتلاوحوتفم قيمعةلباقم ،يكراشت يبلسةظحلاملا يه تانايبلا عمج ةينقت .ادمع ثحبلا تانايبلا ضرعو ، تانايبلا فيثكتو ، تانايبلا عمجو ، نامربوه زليام مادختساب تانايبلا ت مادختساب تانايبلا ةحصل ةبسنلاب امأ .تاجاتنتسلااو .تاينقتلاو رداصملا ثيلث

يه ةساردلا هذه تاجاتنتسا 1

.) ةيصخش ءانب يف ملعتلا طيطخت يملاسلإا ينيدلا ميلعتلا

ىلولأا ةسردملا ةيدادعلإا ةلودلا يف ةيئيبلا ةياعرلا ذيفنت ةطخ ىلإ كلذ دعب هريوطت متي جهنمب أدبي

، كلذ بناج ىلا .ةيئيبلا ميقلا جاردإ اهيف متي ةيميلعت ةسردملا

كلذ يف امب ةسردملا تاسايس عضو

ةياعرلا ةطشنأو ، ةيئيبلا ةياعرلا ةمظنأو ، اهفادهأو اهتلاسرو ةسردملا ةيؤر يف تارييغتلا قيبطت وه ةيمهأ لقي لا ام نإف ، كلذ ىلإ ةفاضإ .ةئيبلل ةقيدصلا ةيتحتلا ةينبلاو قفارملاو ، ةيئيبلا سإ ةيلاو ةسردمسرادملا يف لماكتم جهنم .ديدج ردصم

2 .) يف ةيملاسلإا ةينيدلا ةيبرتلا ميلعت ذيفنت

ةيئيبلا ةياعرلا ةيصخش ءانب ملعتلا ، ًلاوأ ، ةديدجلا رداصملا لمشتىلولأا ةيدادعلإا ةيلاولا ةسردميف

ماهم ءاطعإ ، اًثلاث .ةيلحملا اياضقلا ريثت ملعتلا ةطشنأ يف ، ًايناث .ةيئيبلا ةيبرتلا عم جمدملا لا يف بلاطلل ةئيبلاب ةيانعلل ةمعاد دعاوق دوجوو تايافنلا ريودت ةداعلإ هجراخو لصف

.ةطيحملا 3 .) ةسردم يف ةيئيبلا ةياعرلا تايصخش ءانب يف ةيملاسلإا ةينيدلا ةيبرتلا ملعت مييقت

ورابربموس يف ةيوناثلا ةيدادعلإا ةيلاولا ةيفطاعلاو ةيفرعملا بناوجلا مييقت ىلع ديكأتلا وه

كرحلا ةيسفنلاو ةي

(8)

karunia dan limpahan nikmat-Nya sehingga tesis dengan judul “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Implementasinya dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru” ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun ummatnya menuju Agama Allah sehingga tercerahkannlah kehidupan saat ini.

Dalam penyusunan tesis ini, banyak pihak yang terlibat dalam membantu penyelesaiannya. Oleh karena itu patut diucapkan terima kasih teriring do’a jazakallahu ahsanal jaza kepada mereka yang telah banyak membantu, membimbing, dan memberikan dukungan demi penulisan tesis ini.

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE,. MM. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Jember Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember yang telah memberikan ijin bimbingan yang bermanfaat.

2. Prof. Dr. Moh Dahlan, M.Ag. Selaku Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember

3. Dr. Hj. St. Rodliyah, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana UIN KHAS Jember

4. Dr. H. Aminullah, M.Ag, sebagai pembimbing I yang telah memberikan motivasi, sekaligus memberikan banyak ilmu dan bimbingan dengan penuh kesabaran, petunjuk dan arahan dalam penyusunan tesis.

(9)

6. Seluruh Dosen Pascasarjana UIN KHAS Jember yang telah banyak memberikan ilmu, mendidik dan membimbing selama penulis menempuh pendidikan di almamater tercinta.

7. Ibu Mamik selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Sumberbaru beserta Bapak dan Ibu guru SMPN 1 Sumberbaru yang telah berkenan memberikan data dan informasi penelitian dalam penyusunan tesis.

8. Terima kasih kepada kepada orang tua saya Bapak H. Abdus Salam dan Ibu Nima yang telah mendidik saya dengan penuh kesabaran dan perjuangan untuk mendapatkan Ilmu dan gelar Magister, semoga menjadi ilmu yang barokah dan bermanfaat, Aamiin.

9. Terimakasih kepada Ayu Mutmainnah (Istri Tercinta) dan anak kami Muhammad Ashrofil Anbiya’ Arridwan

10. Terima kasih kepada Ibu mertua Suningsih, yang telah memberikan dukungan penuh atas tercapainya gelar Magister.

11. dan, terima kasih banyak kepada sahabat-sahabat seperjuangan Pascasarjana UIN KHAS Jember terutama kelas PAI A Angkatan 2018 yang selalu memberikan percikan semangat dan motivasi atas terselesainya tesis ini. Khususnya kepada sahabat dan teman saya Muhammad Usman dan Khuril Aini yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan tesis ini.

(10)

HALAMAN PERSETUJUAN ... III HALAMAN PENGESAHAN ... IV ABSTRAK ... V KATA PENGANTAR ... VIII DAFTAR ISI ... X DAFTAR TABEL ... XII DAFTAR GAMBAR ... XIII DAFTAR LAMPIRAN ... XIV PEDOMAN TRANSLITERASI ... XV

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

1. Manfaat Teoritis ... 9

2. Manfaat Praktis ... 9

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 22

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam... 22

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran PAI ... 25

3. Langkah-langkah Pembelajaran PAI... 27

4. Tujuan dan Ruang Lingkup PAI... 29

5. Faktor yang mempengaruhi Pembelajaran PAI... 31

6. Karakter Peduli Lingkungan... 35

7. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan... 38

8. Indikator Karakter Peduli Lingkungan... 40

9. Pendidikan Lingkungan Hidup atau Adiwiyata... 42

(11)

D. Subjek Penelitian ... 56

E. Sumber Data ... 56

F. Teknik Pengumpulan Data ... 57

G. Analisis Data ... 59

H. Keabsahan Data ... 63

I. Tahap Tahap Penelitian ... 64

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS ... 66

A. Paparan Data Analisis ... 66

1. Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru Jember... 66

2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru Jember... 80

3. Evaluasi Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru ... 89

B. Temuan Penelitian ... 100

BAB V PEMBAHASAN ... 99

A. Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru Jember... 104

B. Pelaksanaan Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru Jember... 114

C. Evaluasi Pembelajaran PAI dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru Jember ... 121

BAB VI PENUTUP ... 129

A. Kesimpulan ... 129

B. Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA ... 132

(12)

Tabel 4.1 Hasil Prakarya Siswa Kelas VII ... 83

(13)

Gambar 4.2 Kegiatan Jum’at Bersih ... 70

Gambar 4.3 Pembinaan Tim Adiwiyata SMPN 1 Sumberbaru ... 71

Gambar 4.4 Pembuat Pupuk Alami ... 72

Gambar 4.5 Taman Sekolah ... 73

Gambar 4.6 Daur Ulang Sampah dari barang Plastik/Tidak Terpakai... 84

Gambar 4.7 Kegiatan Pembelajaran di Kelas ... 85

(14)

Lampiran 3 Visi dan Misi SMPN 1 Sumberbaru ... 167

Lampiran 4 Kumpulan Foto Kegiatan ... 168

Lampiran 5 Surat Penelitian ... 173

Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian ... 174

Lampiran 8 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ... 175

Lampiran 9 Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah ... 176

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Guru PAI ... 177

Lampiran 11 Transkip Wawancara Kepala Sekolah ... 178

Lampiran 12 Transkip Wawancara Wakil Kepala Sekolah ... 183

Lampiran 13 Transkip Wawancara Guru PAI ... 185

Lampiran 14 Surat Bebas Plagiasi ... 189

Lampiran 15 Pernyataan Keaslian ... 190

Lampiran 16 Riwayat Hidup ... 191

(15)

1 ا ‘ koma di atas

ط t} te dg titik di bawah

2 ب b Be ظ z Zed

3 ت t Te ع ‘ koms di

atas balik

4 ث th te ha غ gh ge ha

5 ج j Je ف f Ef

6 ح h} ha dg titik

di bawah

ق q Qi

7 خ kh ka ha ك k Ka

8 د d De ل l El

9 ذ dh de ha م m Em

10 ر r Er ن n En

11 ز z Zed و w We

12 س s Es ه h Ha

13 ش sh es ha ء ‘ koma di

atas

14 ص s} es dg titik

di bawah

ي y es dg titik

di bawah

15 ض d} es dg titik

di bawah

ـ - de dg titi di bawah

(16)

PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Berbicara mengenai permasalahan masyarakat tentang kepedulian terhadap lingkungan maka tidak pernah ada habisnya. Hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Selain kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, di sisi lain karena kurangnya edukasi terhadap pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan demi keberlangsungan hidup di masa mendatang yang tergantung dengan kepedulian terhadap lingkungan kita saat ini.

Pencemaran plastik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat.

Saat ini, industri industri minuman di Indonesia merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya paling pesat. Pada kuartal I-2019, pertumbuhan industri pengolahan minuman mencapai 24,2% secara tahunan (YoY) hanya kalah dari industri pakaian jadi.1

Di sisi lain, permasalahan juga disebabkan daur ulang sampah plastik di Indonesia rendah. Data Sustainable Waste Indonesia (SWI), kurang dari 10% sampah plastik terdaur ulang dan lebih 50% tetap berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).2

Tidak berhenti disitu, permasalahan selanjutnya adalah masalah polusi udara. Selain polusi yang dihasilkan oleh kendaraan, kebakaran hutan dan

1 CNBC Indonesia, Sebegini Tarah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia (www.cnbcindonesia.com diakses pada 11 Maret 2020)

2 Sapariah Saturi, Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Rendah (Mongabay.co.id. diakses pada 11 Maret 2020)

(17)

lahan juga sering terjadi di Indonesia, khususnya ketika musim kemarau tiba.

Seperti laporan Direktorat Pengendalian Kebakaran hutan dan lahan menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 261.060,44 ha.3

Dampak dari berkurangnya hutan-hutan di Indonesia, tempat tinggal hewan-hewan (khususnya hewan-hewan yang dilindungi) mengalami penurunan sehingga menjadi tidak asing apabila terdapat hewan-hewan liar yang dapat kita temukan di rumah-rumah penduduk setempat atau pun di perkebunan.4

Permasalahan di atas sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai dalam Islam. Padahal Islam mengajarkan kita untuk mencintai alam (Hablun minal Alam) disamping mencintai Allah Swt. (Hablun minallah) dan sesama manusia (Hablun minannas). Hendaknya manusia memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah Swt melarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi yang termaktub dalam dalam surat Al-A’raf ayat 56 yang berbunyi:

نِإ ۚاًعَم َطَو اٗفۡوَخ ُهوُعۡدٱَو اَهِحََٰل ۡصِإ َدۡعَب ِضرۡ َ ۡ

لۡٱ ِفِ ْاوُدِسۡفُت َلََو ِ للَّٱ َتَ ۡحَۡر

َيِنِسۡحُم ۡ

لٱ َنِ م ٞبيِر َق

Artinya: “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Q.S Al-A’raf ayat 56 5

Selain itu, Allah Swt juga menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa penyebab terjadinya kerusakan di muka bumi adalah akibat ulah tangan manusia yang berbunyi:

3 sipongi.menhlk.go.id (diakses pada 11 Maret 2020)

4 Erik Meijaard dkk, Pertaruhan Triliunan Dolar di Kalimantan, 11

5 Al-Qur’an Terjemah

(18)

َضۡعَب مُهَقيِذُ ِلِ ِسا لنٱ يِدۡي َ

أ ۡتَب َسَك اَمِب ِرۡحَ ۡ

لۡٱَو ِ َب ۡ لٱ ِفِ ُدا َسَف ۡلٱ َرَهَظ َنوُعِجۡرَي ۡمُه لَعَل ْاوُلِمَع يِ لَّٱ

Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.Q.S Ar-Rum : 416

Sangatlah ironis apabila hubungan manusia dengan lingkungannya berjalan tidak sebagaimana mestinya, sehingga mengakibatkan situasi yang mengkhawatirkan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungannya.7 Agar dapat mengatasi masalah seperti di atas, maka harus ada langkah yang strategis dan berkesinambungan. Langkah yang dimaksud di atas adalah melalui jalan atau proses pendidikan..8 Terutama diajarkan pada Pendidikan Agama Islam yang merupakan pendidikan agama dan moral di sekolah.

Melalui pendidikan agama Islam, peserta didik yang dididik di sekolah menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai yang terdapat dalam Islam yang nantinya akan menjadi kebiasaan dalam diri setiap peserta didik, walaupun besar kecilnya motivasi yang ada dalam diri peserta didik tergantung dari berbagai hal.9 Seperti apa yang dikatakan Jalaluddin :

Pendidikan agama di lembaga pendidikan bagaimanapun akan memberikan pengaruh bagi pembentukkan jiwa keagamaan pada anak. Namun demikian, besar kecilnya pengaruh tersebut sangat tergantung pada berbagai faktor yang dapat memotivasi anak untuk memahami nilai-nilai agama. Sebab, pendidikan agama pada hakikatnya merupakan pendidikan nilai. Oleh karena itu,

66 Al-Qur’an Terjemah

7 Maizer Said Nahdi dan Aziz Gufron. “Etika Lingkungan dalam Perspektif Yusuf Qardawy”, Jurnal Al-Jamiah, Vol 44 No. 1 2006 M/1427 H. 196.

8 Andrias Harefa, Sekolah Saja Tidak Cukup, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), 62.

9 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 296.

(19)

pendidikan agama lebih dititikberatkan pada bagaimana membentuk kebiasaan yang selaras dengan tuntunan agama.10 Sesuai dengan pernyataan Jalaluddin di atas, maka Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam mengajak siswa untuk dapat menjaga lingkungan dengan baik, karena kita ketahui bahwa dalam Islam banyak sekali membahas mengenai nilai-nilai ajaran Islam yang membahas mengenai peduli lingkungan.

SMP Negeri 1 Sumberbaru merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Jember Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Adiwiyata yang berada di Jember. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Tujuan program Adiwiyata ini adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta Sumber Daya Alam.11

Dalam proses perjalanannya, tidak dipungkiri bahwasanya sekolah ini peran penting dalam untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang

10 Ibid.,296

11 Profil Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 1 Sumberbaru

(20)

keagamaan khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (dalam hal ini pengetahuan tentang kepedulian terhadap lingkungan).

Adiwiyata merupakan salah satu program yang membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Adiwiyata ini merupakan sekolah yang mendapat kriteria lingkungan yang bersih.12 Kebijakan yang dijalankan sekolah harus berlandaskan lingkungan dan kurikulumnya pun harus berlandaskan lingkungan. Untuk setiap kegiatan yang yang dilaksanakan di sekolah juga harus berlandaskan lingkungan, terlebih kegiatan yang mengikutsertakan siswa.

Dengan adanya program Adiwiyata ini, diharapkan mampu menciptakan generasi masa depan yang peduli terhadap lingkungan dan juga dapat melestarikannya. Sekolah SMP Negeri 1 Sumberbaru merupakan salah satu sekolah yang mendapatkan perhargaan Adiwiyata Mandiri dari Bupati Jember dan kegiatannya masih berjalan sampai saat ini. Mulanya sekolah ini tidak begitu saja menjalankan program adiwiyata. Namun melalui proses yang lumayan panjang. Adanya keinginan dari kepala sekolah untuk melestarikan lingkungan, maka menjadilah SMPN 1 Sumberbaru sebagai sekolah adiwiyata yang merupakan satu-satunya sekolah di kecamatan Sumberbaru yang menjalankan program sekolah adiwiyata.

Bersumber pada pra penelitian berbentuk wawancara, observasi serta dokumentasi yang peneliti lakukan di SMPN 1 Sumberbaru, peneliti memperoleh informasi dari Bapak Firman Mustofa Hadi selaku guru PAI di

12 Mohammad Soerjani, Konsep Dasar Lingkungan Hidup untuk Pengelolaan Ekosistem Bagi Kelangsungan Kehidupan, (Jakarta: Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan, 2008), 51

(21)

SMPN 1 Sumberbaru, menerangkan jika SMPN 1 Sumberbaru melaksanakan bermacam aktivitas semacam, jumat bersih, mengompos, pemberlakuan membawa bekal makanan dari serta penanaman pohon. Peneliti pula mengamati bahwa keadaan lingkungan Sekolah SMPN 1 Sumberbaru luas serta bersih, tumbuhan di sekitarnya terpelihara dengan baik, ruangan tertata rapi, terdapat tempat sampah organik dan non organik serta tempat pembuatan kompos dan banyak slogan yang ditempel dibilik ruang kelas, kantor serta halaman untuk memelihara kebersihan lingkungan.

Akan tetapi dalam prosesnya, sekolah tetap memiliki permasalahan dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan khususnya pada setiap warga sekolah terutama siswa. Tidak semua siswa memiliki sikap peduli terhadap lingkungan, seperti yang telah disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sumberbaru. Ia mengatakan bahwa mengajak warga sekolah untuk selalu membiasakan dan mempertahankan peduli terhadap lingkungan dapat dikatakan masih sulit. Masih saja ada warga sekolah yang melanggar aturan dan tidak peduli terhadap lingkungan. 13

Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam juga memiliki peran penting selain guru mata pelajaran yang lain untuk mengarahkan peserta didik ke arah yang lebih baik. Hal ini beralasan karena mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang diarahkan untuk mempersiapkan siswa untuk dapat mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam

13 Mamik, Wawancara, 17 September 2021

(22)

terutama dalam berperilaku sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang telah diajarkan dalam Islam, dalam hal ini kepedulian terhadap lingkungan.

Sebagai salah satu sekolah sekolah yang menerapkan sekolah program adiwiyata, SMPN 1 Sumberbaru menerapkan pembelajaran terintegrasi. Hal ini bermaksud untuk menggali lebih jauh tentang materi pembelajaran di setiap mata pelajaran, seperti mata pelajaran IPA, IPS, dan tidak terkecuali mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini untuk dikaitkan dengan pendidikan lingkungan hidup agar dapat membangun rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan.

Yang dimaksud lingkungan disini tidak hanya lingkungan masyarakat saja tetapi juga lingkungan sekolah yang notabenenya adalah tempat peserta didik meluangkan waktunya untuk belajar tentang banyak hal. Akan lebih bagus bila ada sebuah kegiatan yang diadakan untuk membangun kepeduliaan siswa terhadap lingkungan di sekolah, karena sekolahlah yang memang memiliki peran untuk memperbaiki karakter siswa (dalam hal karakter peduli lingkungan).

Di dalam pembelajaran PAI, terdapat materi-materi yang dapat dikaitkan dengan isu lingkungan. Seperti halnya penghematan penggunaan air ketika melakukan wudlu’, menjaga kebersihan karena kebersihan merupakan sebagian dari iman dan masih banyak lagi. Selain itu, penerapan tugas mendaur ulang sampah organik maupun non organik merupakan kegiatan yang hampir setiap hari dilakukan, baik itu berupa tugas dari guru maupun kesadaran pribadi dari warga sekolah.

(23)

Dari perolehan data yang peneliti lakukan pada saat pra penelitian peneliti tertarik untuk mengungkap bagaimana pembelajaran PAI dalam pelaksanaan serta penerapan pendidikan karakter peduli lingkungan yang dilaksanakan di SMPN 1 Sumberbaru, serta sepanjang mana pula peran yang dilakukan guru PAI di dalam mendidik serta membimbing peserta didiknya dalam menanamkan nilai-nilai karakter peduli lingkungan pada peserta didik.

Hingga peneliti mengambil simpulan judul tesis ini “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMPN 1 Sumberbaru”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumberbaru Jember?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumberbaru Jember?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumberbaru Jember?

C. Tujuan Penelitian

(24)

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dan menjelaskan atas permasalahan yang dibahas di fokus penelitian. Adapun tujuannya sebagai berikut.

1. Menjelaskan perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumberbaru Jember.

2. Menjelaskan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumberbaru Jember.

3. Menjelaskan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumberbaru.

D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi orang lain, serta dapat menjadi bahan informasi, kontribusi dan referensi bagi civitas akademika yang ingin mengembangkan penelitian.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman serta pengetahuan dalam menulis sebuah karya ilmiah dan juga dapat menjadi pedoman dalam penulisan-penulisan karya ilmiah lainnya di masa mendatang.

2) Bagi Pascasarjana UIN KHAS Jember

(25)

Sebagai rekomendasi untuk mahasiswa UIN KHAS Jember yang akan terjun ke lapangan. Selain itu juga untuk memberikan konstribusi berupa referensi untuk kepustakaan.

3) Bagi Warga Sekolah SMP Negeri 1 Sumberbaru

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif sebagai bahan evaluasi serta masukan konstruktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

4) Bagi Pembaca

Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, khususnya tentang wawasan peduli lingkungan sehingga dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang persoalan- persoalan lingkungan di sekitar

E. Definisi Istilah

Dalam definisi istilah ini memiliki tujuan untuk menjelaskan terkait arti dari judul yang telah diangkat. Hal ini bertujuan agar pembaca tidak mengalami kesalahpahaman dalam mengartikan ataupun menafsirkan maksud dari judul di atas. Oleh karena itu, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan arti dari masing-masing kata yang mendukung judul tulisan ini.

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (Pendidikan Agama Islam, dalam hal ini interaksi peserta didik dalam menghasilkan perubahan ke arah lebih baik).

(26)

2. Karakter Peduli Lingkungan

Karakter Peduli Lingkungan adalah salah satu dari 18 nilai dalam pendidikan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas. Pengertian dari peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pembahasan lingkungan dalam penelitian adalah lingkungan alam, baik itu alam di sekitar sekolah maupun tempat kita tinggal.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan memahami isi dari tesis ini, maka dibuatlah sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab Pertama : Pendahuluan yang membahas tentang: konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Dalam bab ini, pembaca diharapkan memperoleh gambaran umum tentang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMP Negeri 1 Sumberbaru, serta sebagai arahan untuk bab berikutnya.

Bab kedua: Pada bab ini, akan di paparkan kajian kepustakaan yang terkait kajian terdahulu serta literatur yang berhubungan dengan tesis dan dilanjutkan dengan kajian teori, serta kerangka konseptuan tentang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMP Negeri 1 Sumberbaru.

(27)

Bab ketiga: Bab ini memuat tentang metode penelitian, membahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahapan-tahapan penelitian.

Bab keempat: Bab ini memuat paparan data dan analisis tentang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMP Negeri 1 Sumberbaru.

BAB kelima: Bab ini memuat pembahasan yang sesuai dengan fokus penelitian.

Bab keenam: Bab ini merupakan bab penutup yang memaparkan tentang kesimpulan dari penelitian yang disertai dengan saran-saran dari peneliti dan diakhiri dengan penutup. Fungsi bab ini, yaitu untuk memberikan hasil penelitian yang berupa kesimpulan.

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya penelusuran dan tinjauan dalam penelitian terdahulu yang sesuai dengan kemampuan dari segi tenaga serta waktu terhadap penelitian atau karya ilmiah yang terkait dengan Karakter Peduli Lingkungan. Adapun Penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Mujiyono Abdullah (2001) dengan judul “Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an”. Buku ini merupakan kumpulan dari hasil penelitian. Sesuai dengan judul, buku ini membahas tentang lingkungan secara mendalam sesuai dengan hasil-hasil penelitian yang dikumpulkan.

Trikinasih Handayani, Wuryadi, Zamroni (2015) dengan judul

“Pembudayaan Nilai Kebangsaan Siswa Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata Mandiri”. Artikel ini menjelaskan tentang membudayakan nilai kebangsaan siswa melalui pendidikan lingkungan hidup.

Rofiq Hidayat, (2016) dengan judul “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Sekolah Program Adiwiyata di SMA Negeri 5 Jember”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Temuan yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah mengenai manajemen pembelajaran PAI berdasarkan Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan program adiwiyata.

(29)

Rahmat (2008) dengan judul “Implementasi Nilai-nilai Islam Terhadap Pembinaan Kesadaran Lingkungan Hidup di Madrasah Aliyah Negeri Daerah Istimewa Yogyakarta ”. penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif dimana hasil akhir dari temuan ini dijelaskan, bahwa nilai Islam yang ditanamkan dan dampaknya terhadap kesadaran lingkungan hidup peserta didik Madrasah Aliyah Negeri DIY, tergolong baik. Selain itu disertasi ini dapat menunjukkan dan membuktikan bahwa sebenarnya penanaman terhadap kesadaran lingkungan hidup bagi peserta didik dapat dilakukan di lembaga pendidikan yang menerapkan nilai Islam secara Umum.

Ali Murtadlo (2008) dengan judul “Pengelolaan Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN Ungaran 1 Yogyakarta”. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah yang melatarbelakangi SDN Ungaran 1 Yogyakarta memasukkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada dasarnya karena ingin menanamkan nilai kearifan lingkungan hidup kepada peserta didik.

Metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif. Disamping itu juga ingin menciptakan susana sekolah yang nyaman, bersih, asri dan hijau.

Target ideal yang ditargetkan sekolah yaitu upaya peserta didik memiliki aspek kesadaran, pengetahuan, sikap, keterampilan dan partisipasi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan tentang Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN ini berjalan dengan baik.

Mulia Rahayu (2015) dengan judul “Integration Between Religion and Science In Early Chilhood Education Learning”. Dalam jurnal Ta’dib

(30)

Sunan Kalijaga State Islamic University of Yogyakarta, Indonesia. Vol.

20(2), 2015, 201-220. Penelitian ini mencoba mengintegrasikan antara Agama dan Sains dalam belajar karena integrasi ilmu pengetahuan dengan alam merupakan suatu keharusan dan merupakan hal yang penting dalam pengembangan ilmu teologi yang mencakup pengetahuan umum seperti yang telah oleh ilmuwan terkemuka Albert Einstein. Menurutnya agama tanpa bantuan ilmu akan lumpuh dan gagal dalam mencapai tujuan yang mulia dan sebaliknya ilmu tnpa bantuan agama akan buta dan bahkan akan gagal melihat tujuan yang benar. Berdasarkan kutipan tersebut,

Maryono dengan judul “Implementation of The Environmental Education at “Adiwiyata Schools in Pacitan Regency (An Analysis of the

Implementation of Grindle Model Policy) yang ditulis di Journal of Education and Practice, Vol. 6 No 17, 2015. Dalam jurnal yang ditulis ini menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada sekolah adiwiyata di Pacitan. Penelitian bermula dari maraknya perusakan alam dan lingkungan sehingga memicu kecemasan masyarakat. Penelitian deskriptif kualitatif ini difokuskan pada pelaksanaan kebijakan untuk pendidikan Lingkungan di sekolah adiwiyata di Pacitan dengan mengamati beberapa fenomena atau fakta sosial yang terjadi.

Tanyaporn Chankrajang, Raya Muttarak (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Green Returns of Education Does Schooling Contribute to Pro-Environmental Behaviours? Evidence From Thailand” Ecological Economics, 131 (2017) 434-448. Penelitian ini bertujuan untuk

(31)

mengetahui apakah ada pengembalian hijau untuk pendidikan, dimana pendidikan formal mendorong perilaku pro-lingkungan untuk menunjang potensi pendidikan. Meskipun beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan hubungan positif antara pendidikan dengan lingkungan, dimana keduanya akan berdampak signifikan pada sikap dan perilaku manusia. Juga menegaskan bahwa dapat membantu mengurangi eksternalitas negatif yang berhubungan dengan lingkungan.

Ali Muis, (2008), yang berjudul “Pendidikan Islam berwawasan Lingkungan”. Dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa pendidikan agama Islam berupaya mengkonstruksi pemikiran pendidikan Islam yang diarahkan pada peningkatan daya jawabannya terhadap problem kehidupan kontemporer, khususnya masalah lingkungan hidup dengan berpegang teguh pada nilai-nilai al-Qur’an dan as-Sunnah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Siti Zainab (2018) dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Budaya Sekolah Peduli Lingkungan”.

Dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam mengembangkan budaya peduli lingkungan kepada siswa. Baik dari proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.

Melia Rimadhani Trahati (2015) dengan judul ”Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di SDN Tritih Wetan 05 Jeruklegi

(32)

Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar Negeri Tritih Wetan 05 Jeruklegi Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar Negeri Tritih Wetan 05 dilaksanakan dengan cara Pengembangan kurikulum sekolah meliputi program pengembangan diri, pengintegrasian dalam mata pelajaran, dan budaya sekolah. Program pengembangan diri meliputi kegiatan rutin piket dan Sabtu Berseri, kegiatan spontan, keteladan, dan pengkondisian sekolah. Pengintegrasian diupayakan dalam semua mata pelajaran.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama, Judul, dan Tahun

Penelitian

Hasil Persamaan Perbedaan 1. Mujiyono Abdillah,

Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur‟an, (Buku dari hasil Penelitian, 2001)

Hasil dari penelitian ini mengungkap bahwa mengangkat tentang isu lingkungan untuk dijadikan bahan literasi

merupakan salah satu upaya untuk menambah wawasan mengenai kepedulian lingkungan.

Persamaan dari

penelitian ini adalah sama- sama

menerangkan konsep Islam dalam hal mengelola dan

melestarikan lingkungan.

Membahas dan fokus pada ekoteologi Islam, sedangkan penelitian ini membahas konsep Islam tentang lingkungan yang digunakan oleh guru dalam Pendidikan Agama Islam di sekolah. (proses pembelajaran)

2. Trikinasih Handayani, Wuryadi, Zamroni, Pembudayaan Nilai Kebangsaan Siswa Pada

Membudayakan nilai kebangsaan siswa melalui pendidikan

Persamaan dalam

penelitian ini adalah sama-

Perbedaannya adalah fokus penelitian yang ditulis oleh

(33)

Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar Adiwiyata

Mandiri,(Artikel, 2015)

lingkungan hidup sudah berjalan dengan baik.

sama meneliti penerapan pendidikan lingkungan hidup di sekolah adiwiyata mandiri

Handayani, Wuryudi dan

Zamroni merupakan penelitian pada tingkat SD dan lebih melihat pada semua mata pelajaran yang terintegrasi.

Sedangkan pada penelitian ini fokus penelitian pada pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di jenjang SMP yang

dilakukan oleh guru PAI pada sekolah Adiwiyata Mandiri.

3. Rofiq Hidayat, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Sekolah Program

Adiwiyata di SMA Negeri 5 Jember Tahun Akademik 2014/2015) (Tesis, IAIN Jember, 2016)

Temuan yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah mengenai manajemen pembelajaran PAI berdasarkan Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan program adiwiyata

Mengkaji tentang lingkungan hidup.

Perbedaan penelitian ini dengan yang ditulis oleh Rofiq adalah penelitian Rofiq lebih memfokuskan penelitiannya pada Manajemen

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 sedangkan penelitian ini memfokuskan pada implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa.

4. Rahmat (2008) dengan judul “Implementasi Nilai- nilai Islam terhadap pembinaan kesadaran lingkungan Hidup di Madrasah Aliyah Negeri Daerah Istimewa

Yogyakarta”

Nilai Islam yang ditanamkan dan dampaknya terhadap kesadaran

lingkungan hidup peserta didik Madrasah Aliyah

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup.

-Judul Penelitian -Fokus Penelitian -Jenis Penelitian -Penelitian ini menekankan pada nilai-nilai Islami terhdap pembinaan kesadaran

(34)

Negeri DIY, tergolong baik.

Selain itu

disertasi ini dapat menunjukkan dan

membuktikan bahwa

sebenarnya penanaman terhadap kesadaran

lingkungan hidup bagi peserta didik dapat dilakukan di lembaga pendidikan yang menerapkan nilai Islam secara umum.

lingkungan Hidup secara luas.

5. Ali Murtadlo (2008) dengan judul “Pengelolaan Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN Ungaran 1 Yogyakarta”

Upaya peserta didik memiliki aspek kesadaran, pengetahuan, sikap,

keterampilan dan partisipasi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan tentang Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN ini berjalan dengan baik.

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup.

-Judul Penelitian -Fokus Penelitian -Objek Penelitian tingkat sekolah dasar

-Menekankan pada manajemen

pengelolaan pendidikan

lingkungan hidup.

6. Mulia Rahayu (2015) dengan judul “Integration Between Religion and Science In Early Chilhood Education Learning”.

Dalam jurnal Ta’dib Sunan Kalijaga State Islamic University of Yogyakarta, Indonesia. Vol. 20(2),

Mencoba

mengintegrasikan antara Agama dan Sains dalam belajar karena integrasi ilmu pengetahuan dengan alam merupakan suatu

Mengkaji tentang integrasi agama dengan sains (lingkungan hidup)

-Judul Penelitian -Jenis Karya Tulis (Jurnal Ilmiah)

(35)

2015, 201-220. keharusan dan merupakan hal yang penting dalam

pengembangan ilmu teologi yang mencakup

pengetahuan umum 7. Maryono dengan judul

“Implementation of The Environmental Education at “Adiwiyata Schools in Pacitan Regency (An Analysis of the

Implementation of Grindle Model Policy) yang ditulis di Journal of Education and Practice, Vol. 6 No 17, 2015

Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan kebijakan untuk pendidikan Lingkungan di sekolah

adiwiyata di Pacitan dengan mengamati beberapa fenomena atau fakta sosial yang terjadi.

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup pada sekolah adiwiyata

-Judul Penelitian -Jenis karya tulis (Jurnal)

8. Tanyaporn Chankrajang, Raya Muttarak (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Green Returns of Education Does Schooling Contribute to Pro-

Environmental

Behaviours? Evidence From Thailand” Ecological Economics, 131 (2017) 434-448

Pendidikan formal akan berdampak signifikan pada sikap dan

perilaku manusia.

Juga menegaskan bahwa dapat membantu mengurangi eksternalitas negatif yang berhubungan dengan lingkungan.

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup

-Judul penelitian -jenis karya tulis (Jurnal)

9. UIN Sunan Kalijaga atas nama Ali Muis, (2008), yang berjudul “Pendidikan Islam berwawasan

Lingkungan”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam memiliki

kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup.

Judul Penelitian -Objek Penelitian

(36)

10. Siti Zainab (2018) dengan judul “Peran Guru

Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Budaya Sekolah Peduli Lingkungan”

Peran guru memiliki dampak signifikan baik dari proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup

-Judul Penelitian -Objek Penelitian

11. Melia Rimadhani Trahati (2015) dengan judul

”Implementasi Pendidikan Karakter Peduli

Lingkungan di SDN Tritih Wetan 05 Jeruklegi

Cilacap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar Negeri Tritih Wetan 05 dilaksanakan dengan cara Pengembangan kurikulum sekolah meliputi program

pengembangan diri,

pengintegrasian dalam mata pelajaran, dan budaya sekolah.

Program pengembangan diri meliputi kegiatan rutin piket dan Sabtu Berseri, kegiatan spontan,

keteladan, dan pengkondisian sekolah.

Pengintegrasian diupayakan dalam semua mata pelajaran.

Mengkaji tentang pendidikan lingkungan hidup

-Judul Penelitian -Objek Penelitian tingkat sekolah dasar

(37)

B. Kajian Teori

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Sedangkan menurut Corey sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. 14

Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.15

Definisi di atas dapat ditarik satu pemahaman bahwa, pembelajaran adalah proses yang disengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri individu. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan sesuatu hal yang bersifat eksternal

14 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung : Alfabeta, 2003), 61.

15 E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 90.

(38)

dan sengaja dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri individu.

Sedangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan sebutan yang diberikan kepada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dan menjelaskannya pada tingkat tertentu.16 Menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam (PAI) berarti bidang studi Agama Islam.17

Pendidikan Agama Islam (PAI) ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Selain itu PAI bukanlah sekedar proses usaha mentransfer ilmu pengetahuan atau norma agama melainkan juga berusaha mewujudkan perwujudan jasmani dan rohani dalam peserta didik agar kelak menjadi generasi yang memiliki watak, budi pekerti, dan kepribadian yang luhur serta kepribadian muslim yang utuh.

Jadi pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam.

Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan. 18

16 3 H. M. Chabib Thoha, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999 ), 4

17 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995),8

18 Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), cet. III, 14

(39)

Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI perlu diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta didik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI yaitu:19

a) Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

b) Peserta didik disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti dibimbing, diajari atau dilatih dalam meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.

c) Pendidik melakukan kegiatan bimbingan dan latihan secara sadar terhadap peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

d) Kegiatan (pembelajaran) PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam peserta didik.

19 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2002), cet. II, 76

(40)

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAI

Menurut Bruce Will (1980) sebagaimana yang dikutip oleh Wina Sanjaya, ada tiga prinsip yang dijalankan dalam proses pembelajaran, yaitu:20

Pertama, proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa. Tujuan pengaturan lingkungan ini dimaksudkan untuk menyediakan pengelaman belajar yang memberi latihan-latihan penggunaan fakta-fakta.

Kedua, berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Ada tiga tipe pengetahuan masing-masing memerlukan situasi yang berbeda dalam mempelajarinya. Pengetahuan tersebuat adalah pengetahuan fisis, pengetahuan sosial dan pengetahuan logika.

Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian, seperti bentuk besar, berat, serta bagaiman objek itu berinteraksi satu dengan yang lainya. Pengetahuan fisis diperoleh melalui pengalamn indra secara langsung. Misalkan anak memegang kain sutera yang terasa halus, atau memegang logam yang bersifat keras, dan lain sebagianya. Dari tindakan-tindakan langsung itulah anak membentuk strukrur kognitif tentang sutra dan logam.

Pengetahuan sosial berhubungan dengan perilaku individu dalam suatu sistem sosial atau hubungan antara manusia dalam

20 Wina sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009) cet.2, 218

(41)

interaksi sosial. Contoh pengetahuan tentang pengetahuan aturan, hukum, moral, nilai, bahasa dan lain sebagainya. Pengetahuan tentang hal diatas, muncul dalam budaya tertentu sehingga dapat berbeda antara kelompok yang satu dengan yang lain. Pengetahuan sosial tidak dapat dibentuk dari suatu tindakan seorang terhadap suatu obyek, tetapi dibentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain. Ketika anak melakukan interaksi dengan temannya, maka kesempatan untuk membangun pengetahuan sosial dapat berkembang.

Pengetahuan logika berhubungan dengan berfikir matematis, yaitu pengetahuan yang dibentuk berdasarkan pengalaman dengan suatu obyek dan kejadian tertentu. Pengetahuan ini didapatkan dari abstraksi berdsarkan koordinasi relasi atau penggunaan objek.

Pengetahuan logis hanya akan berkembang manakala anak berhubungan dan bertindak dengan suatu objek, walaupun objek yang dipelajari tidak memberikan informasi atau tidak menciptakan pengetahuan matematis. Pengetahuan ini diciptakan dan dibentuk oleh pikiran individu itu sendiri, sedangkan objek yang dipelajarinya hanya bertindak sebagai media saja. Misalkan pengetahuan tentang bilangan, anak dapat bermain dengan himpunan kelereng atau apa saja yang dapat dikondisikan. Dalam konteks ini anak tidak mempelajari kelereng sebagai sumber akan tetapi kelereng merupakan alat untuk memahami bilangan matematis. Jenis-jenis pengetahuan itu memiliki

(42)

karateristik tersendiri, oleh karena itu pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa mestinya berbeda.

Ketiga, pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial. Anak akan lebih mempelajari pengetahuan logika dan sosial dari temannya sendiri. Melalui pergaulan dan hubungan sosial, aanak akan belajar lebih efektif dibandingkan dengan belajar yang menjauhkan diri dari hubungan sosial. Oleh karena itu, melalui hubungan sosial itulah anak berinteraksi dan berkomunikasi, berbagai pengalaman dan lain sebagainya, yang memungkinkan mereka berkembang secara wajar.

c. Langkah-Langkah Pembelajaran PAI

Menurut M. Shohibul Kahfi Langkah pembelajaran disusun dalam dua tahap, yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detil kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan. Detil kegiatan menggambarkan secara rinci aktifitas pembelajaran yang tercantum dalam rencana kegiatan.

Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan yang dikembangkan oleh Skinner sebagaimana yang dikutip oleh Dimyati antara lain sebagai berikut:21

a) Mempelajari keadaan siswa. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif, yang mana perilaku siswa

21 Dimyati, Belajar Dan Pembelajaran, (Rineka Cipta : Jakarta.1999).9-10

(43)

yang positif akan diperkuat sedangkan perilaku negatif diperlemah atau dikurangi.

b) Membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah yang dapat diajadikan penguat.

c) Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya.

d) Membuat program pembelajaran. Program pembelajaran ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran guru mencatan perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil.

Ketidak berhasilan tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.

Secara garis besar dalam penerapan langkah-langkah pembelajaran menurut teori Skinner ini ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu : pemilihan stimulus yang diskriminatif, dan penggunaan penguatan. Menurut Piaget yang dikutip oleh Dimyati langkah-langkah dalam pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut :22

Langkah pertama yakni menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri. Penentuan topik tersebut dalam bimbingan guru.

22 Ibid.,15

(44)

Langkah kedua yakni memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut.

Langkah ketiga mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.

Langkah keempat yakni menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi.

Dalam langkah ini dapat disimpulkan bahwa Piaget menyarankan agar dalam pembelajaran seorang guru mampu memilih masalah yang berciri kegiatan prediksi, eksperimentasi dan eksplanasi. d. Tujuan dan Ruang Lingkup PAI

Tujuan adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Didalamnya terkandung tujuan yang menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalamanpengalaman belajar.23

Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut:24

a) Tujuan menyediakan situasi, kondisi untuk belajar

b) Tujuan mendefinisikan tingkah laku peserta didik yang dapat diukur dan diamati

c) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.

23 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. IV, 77.

24 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 78.

(45)

Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses PAI yang dilalui dan dialami oleh peserta didik di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman terhadap nilai-nilai ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan sikap, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran nilai-nilai ajaran Islam ke dalam diri peserta didik, melalui tahapan afeksi ini diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam diri peserta didik dan bergerak untuk mengamalkan ajaran Islam (tahapan psikomotorik).

Macam-macam tujuan pendidikan itu sendiri adalah :25

a) Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh pemerintah pusat yang merupakan tujuan tertinggi pendidikan di Indonesia. Tujuan ini tercantum dalam Undang Undang RI nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3.

b) Tujuan Institusional atau Standar Kompetensi Lulusan yaitu tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan. Selaku lembaga pendidikan, setiap sekolah mempunyai sejumlah tujuan lembaga pendidikan atau tujuan institusional. Tujuan-tujuan tersebut biasanya digambarkan dalam bentuk kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki siswa disuatu sekolah, dan mereka harus menyelesaikan seluruh program penidikan dari sekolah tersebut.

25 Muhammad Zaini, Pengembangan kurikulum, Konsep Implementasi, Evaluasi dan Inovasi, (Yogyakarta:Teras.2009) cet.I. 83

(46)

c) Tujuan kurikuler atau Standar Kompetensi Mata Pelajaran yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap didang studi. Tujuan tersebut digambarkan dalam bentuk kompetensi kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mengikuti dan mempelajari bidang studi tersebut.

d) Tujuan Instruksional atau Komptensi Dasar adalah tujuan atau kompetensi yang akan dicapai oleh setiap tema atau pokok bahasan tertentudlam suatu mata pelajaran, yang biasanyadisebut dengan Satuan Pelajaran (SP) atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tujuan ini adalah tujuan yang paling rinci dan harus memenuhui sasaran yaitu peserta didik yang berlaku untuk beberapa kali tatap muka.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, serta manusia dengan lingkungan.

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran PAI di sekolah berfokus pada aspek al-Qur’an, aqidah, syari’ah, akhlak dan tarikh.

e. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PAI

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasi dalam kurikulum sebagai kebutuhannya. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama

(47)

yang saling berpengaruh dalam proses pembelajaran. Komponen tersebut adalah :

a) Kondisi pembelajaran b) Metode pembelajaran c) Hasil pembelajaran

Klasifikasi dan hubungan antar komponen yang mempengaruhi pembelajaran tersebut dapat diuraikan lebih rinci sebagai berikut :

a) Kondisi Pembelajaran

Kondisi pembelajaran adalah semua faktor yang mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran. Faktor-faktor yang termasuk kondisi pembelajaran:

1) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada hakikatnya mengacu pada hasil pembelajaran yang diharapkan. Sebagai hasil yang diharapkan,tujuan pembelajaran harus ditetapkan lebih dahulu sehingga upaya pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan.

Tujuan umum pembelajaran mengacu pada hasil keseluruhan isi bidang studi yang diharapkan. Sedangkan tujuan khususnya mengacu pada konstruk tertentu (misalnya fakta,konsep, prosedur) dari suatu bidang studi PAI berupa

(48)

konsep, dalil, kaidah dan keimanan yang menjadi landasan dalam mendeskripsikan strategi pembelajaran.

2) Karakteristik bidang studi atau bahan

Bahan pengajaran merupakan bagian yang penting dalam proses belajar mengajar dan menempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian pengajaran.

Dalam suatu pembelajaran bahan bukan sebagai tujuan, melainkan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Karena itu, penentuan bahan pembelajaran harus didasarkan pada pencapaian tujuan baik dari segi isi, tingkat kesulitan maupun organisasinya sehingga mampu mengantarkan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3) Karakteristik peserta didik

Aktivitas, proses dan hasil perkembangan pendidikan peserta didik dipengaruhi oleh karakteristik sebagai individu.

Karakteristik peserta didik merupakan aspek kualitas perseorangan peserta didik, dapat juga dikatakan keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Karakteristik kemampuan awal peserta didik dapat dijadikan dasar dalam pemilihan strategi pembelajaran.

(49)

Kemampuan awal sangat penting dalam meningkatkan kebermaknaan pembelajaran, sehingga akan memudahkan proses internal yang berlangsung dalam diri peserta didik.

4) Kendala pembelajaran

Kendala pembelajaran merupakan keterbatasan sumber belajar yang ada, keterbatasan alokasi waktu, dan keterbatasan dana yang tersedia. Kendala ini akan mempengaruhi pemilihan strategi penyampaian dan penghambat dari tujuan yang telah ditetapkan.

b) Metode pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam penyampaian materi pada saat pembelajaran. Dalam Kitab Ruuhu At-Tarbiyah Wat Ta’lim dinyatakan bahwa metode adalah:26 “Perantara yang mengikutinya untuk memahamkan seorang murid terhadap pelajaran yang dipelajari dalam segala materi”

c) Hasil pembelajaran

Hasil pembelajaran PAI adalah semua akibat yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari penggunaan metode di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Dengan metode yang digunakan dalam setiap pembelajaran diharapkan dapat membawa keberhasilan. Hasil pembelajaran akan dievaluasi untuk

26 Muhammad ‘Athiyah al-Ibrasi, Ruuhu at-Tarbiyah wat Ta’lim, (Arabiyah: Daar al-Ihya al- Kutub, 1950), hlm. 267

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Prakarya Siswa Kelas VII .................................................
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No.  Nama, Judul, dan Tahun
Gambar 4.2  Kegiatan Jum’at Bersih 73
Gambar 4.5  Taman Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian penelitian ini akan membahas tentang proses yang dilalui dalam pengambilan keputusan beserta berbagai hal yang mendasari pengambilan keputusan serta

Alasan penulis memilih SMK Telkom Purwokerto sebagai lokasi penelitian yang pertama adalah karena sekolah tersebut merupakan sekolah telematika/telekomunikasi terbaik di

Sampai dengan rencana penelitian ini dilakukan, Kiai Abdullah Sam terlihat cukup berhasil dalam membangun komitmen organisasi dari yang sebelumnya sebagai komunitas yang phobia

Sekretaris umum pengurus PP Sidogiri Pasuruan sebagai berikut: “Mengembangkan sistem informasi melalui inovasi membutuhkan perencanaan yang rapi dan harus matang sebelum dilaksanakan,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, setelah memeriksa dan melakukan penilaian terhadap naskah disertasi berjudul: MANAJEMEN PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM BALUNG JEMBER

x POLA PENDIDIKAN KECAKAPAN VOKASIONAL VOCATIONAL SKILL DI PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN DAN THOHIR YASIN Oleh: AHMAD ZOHDI NIM: 160701007 ABSTRAK Wacana global yang

Sedang guru pendidikan agama Islam pada khususnya untuk membawa kemajuan pendidikan dan pembentukan karakter seluruh warga sekolahW/S1/dan S2/4-11-2019 Mengingat cita cita lembaga ini

Teori-teori psikologi: yakni berkaitan dengan praktek pembelajaran bahasa dan penggunaannya.27 2.2.1.2.3 Metode Pembelajaran Bahasa Arab Metode pembelajaran adalah ilmu yang