PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
Shalawat Nariyah adalah doa yang dikarang oleh Syeikh Ibrahim Attaziy Al-Maghribi, sehingga doa ini disebut juga shalawat taziyah. Majelis Shalawat Nariyah Tanggul Jember bahwa ia merupakan majelis Shalawat yang mengajak doa melalui penghayatan nilai-nilai tasawuf, yaitu jalan yang tujuannya untuk mencari keridhaan Allah dan jalan yang ditempuh. Oleh itu, pengkaji tertarik untuk meneliti penghayatan nilai-nilai tasawuf dalam majlis solat Nariyah di Masjid Al-Mabrur Tanggul Jember.
Fokus Penelitian
Yang dikaji dalam penelitian ini adalah internalisasi nilai-nilai tasawuf pada Majelis Shalawat Nariyah Masjid al-Mabrur Tanggul Jember. Interior nilai-nilai tasawuf di Dewan Shalawat Nariyah, Masjid Al-Mabrur Tanggul Jember, Masjid Al-Mabrur Tanggul Jember. Memperoleh nilai-nilai kesabaran dalam Majelis Nariyah Shalavat yaitu kesabaran itu ada pada hati luar dan dalam.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Penghayatan nilai-nilai tasawuf ialah proses memahami ajaran, doktrin nilai-nilai tasawuf, iaitu keyakinan dan kesedaran dalam sikap dan tingkah laku yang dari segi nilai melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. . Majelis Shalawat Nariyah masjid al-mabrur adalah kelompok masyarakat yang berkaitan dengan bidang pembinaan mental, akhlak, pendekatan dan pengenalan kepada Tuhan, atau dengan kajian kandungan ajaran Islam berdasarkan nilai-nilai tasawuf.
Sistematika Penelitian
Fungsi bab ini adalah sebagai landasan teori bagi bab selanjutnya untuk menganalisis data yang diperoleh dari penelitian. Bab 4 berisi tentang penyajian dan analisis data Bab ini berisi tentang pemaparan yang berkaitan dengan uraian objek penelitian, penyajian dan analisis data serta pembahasan hasil. Bab enam berisi tentang kesimpulan, bab ini merupakan bab terakhir yang menjelaskan tentang kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran dari penulis dan diakhiri dengan kesimpulan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
11 Rahayu Puji Astuti, “Internalisasi Nilai Keagamaan Berbasis Tasawuf di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Qodir Sleman Yogyakarta”, (Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, 2015), v. Internalisasi Nilai-Nilai Tasawuf di Pondok Pesantren Salafi Al Afiyah Desa Keroy Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung. 15 Isdiana, “Internalisasi Nilai-Nilai Tasawuf di Pondok Pesantren Salafi Al Afiyah Kampung Keroy Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung” (Disertasi, UIN Raden Intan Lampung, 2020), v.
Kajian Teori
- Pengertian Internalisasi
- Pengertian Tasawuf
- Nilai-Nilai Tasawuf
Internalisasi nilai-nilai taubat dalam Dewan Shalawat Nariyah seperti Mursyid Ustad Muhammad Majidul Wahid Dewan Shalawat Mas'ut Nariyah yaitu. Dewan Shalawat Nariyah Desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul dan Kabupaten Jember belum semuanya memahami internalisasi nilai-nilai konversi. Majelis Shalawat Nariyah Desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul dan Kabupaten Jember belum semuanya memahami internalisasi nilai-nilai yang hakiki.
Majidul Wahid Mas'ut adalah mursyid pertemuan nariyah shalawat, pedoman dalam melaksanakan internalisasi nilai-nilai tasawuf pada pertemuan nariyah shalawat.
Kerangka Konseptual
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Pendekatan
Lokasi Penelitian
Kehadiran Peneliti
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumenter, peneliti menemukan bahwa internalisasi nilai-nilai taubat dalam dunia Nariyah Shalawat terjadi melalui amalan puasa dan taubat. Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap anggota Majelis Shalawat Nariyah, anggota Majelis Shalawat Nariyah lah yang melakukan praktik internalisasi nilai-nilai tawakala.
Subyek Penelitian
Sumber Data
Dalam penelitian ini data primer yang akan digunakan peneliti berupa data verbal hasil wawancara dengan informan mengenai internalisasi nilai-nilai tasawuf yang kemudian peneliti catat dalam bentuk catatan tertulis dan difoto. Sedangkan data hasil observasi langsung akan dicatat oleh peneliti dalam bentuk catatan di lapangan. Peneliti memperoleh data primer melalui informan dengan menggunakan teknik pemilihan informan secara purposive, artinya informan yang dipilih adalah orang-orang yang berkompeten (dianggap berpengetahuan) atau mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan fokus penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sanafiyah Fasal dalam Sugiyono, observasi juga dibedakan menjadi observasi partisipan, observasi terbuka dan terselubung, dan observasi tidak terstruktur. Lebih lanjut, dalam Susan Stain Back yang dikutip Sugiono, Spardley membagi observasi partisipan menjadi empat bagian, yaitu partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktif, dan partisipasi penuh.67. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan dengan partisipasi pasif, dimana peneliti mendatangi tempat kegiatan orang yang diamati, namun tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang diperoleh dari sumber data secara langsung melalui percakapan atau tanya jawab.68. Dalam penelitian ini kami menggunakan dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara sistematis, dan wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi.69. Metode ini digunakan untuk mencari data-data yang berkaitan dengan suatu hal atau variabel berupa catatan, buku laporan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan “Internalisasi Nilai-Nilai Sufi Dalam Dunia Masjid Shalawat Nariyah Tanggul Al-Mabrur Jember”.
Sedangkan dokumenter mencari data tentang suatu hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulensi, rapat, agenda dan lain sebagainya.
Analisis Data
Berdasarkan pemerhatian yang dibuat oleh pengkaji terhadap ahli Majlis Nariyah Shalawat, ahli Majlis Nariyah Shalawatlah yang menghayati nilai-nilai murni. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap internalisasi nilai-nilai di Majelis Shalawat Nariyah Desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul dengan menggunakan teknik pengamatan.
Keabsahan Data
- Tahapan-Tahapan Penelitian
PAPARAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
- Profil Majelis Shalawat Nariyah Masjid Al-Mabrur
Untuk mendeskripsikan tujuan penelitian ini, peneliti akan menguraikan beberapa hal tentang profil majelis dan desa Tanggul Wetan kecamatan Tanggul kabupaten Jember.
Paparan Data dan Analisis
- Nilai-Nilai Tasawuf Pada Majelis Shalawat Nariyah Masjid
- Internalisasi Nilai-Nilai Tasawuf Pada Majelis Shalawat
Seperti yang disampaikan oleh Ustad Muhammad Majidul Wahid Mas'ut selaku mursyid mesyuarat Nariyah Shalawat. Berdasarkan pemerhatian yang dilakukan oleh pengkaji terhadap ahli mesyuarat Nariyah Shalawat, sebahagian ahli mesyuarat Nariyah Shalawat menghayati nilai taubat total atau taubat nasuha dan ada juga yang masih dalam proses atau taubat biasa. Ia diakui demikian oleh Husen sebagai ahli Majlis Shalawat Nariyah Kampung Tanggul, Mukim Tanggul yang telah terjerumus ke alam kegelapan atau bekas banduan.
Setelah mengikuti petunjuk Dewan Shalawat Nariyah, hati saya tenteram dan saya menyadari bahwa semuanya qudrot dan iradat dari Allah. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumenter, peneliti menyimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai ikhlas dalam Majelis Shalawat Nariyah yaitu menerima segala ketentuan Allah, baik ketentuan buruk maupun baik, semuanya menjadi qudrot dan iradat Allah. Dewan Shalawat Nariyah Desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember yang sudah memahami tentang internalisasi kesabaran.
Hal itu diakui Aziz selaku anggota Dewan Nariyah Shalawat, Desa Tanggul, Kecamatan Tanggul. Sebelum saya bergabung di Dewan Shalawat Nariyah, hati saya menggerutu karena tidak bisa menerima ketentuan Allah ketika saya tidak bisa memenuhi tujuan pikiran saya. Berdasarkan hasil wawancara narasumber di atas, peneliti menemukan bahwa internalisasi nilai-nilai tawakala dalam dunia Nariyah Shalawat adalah menerima segala ketentuan Allah, baik buruk maupun baik.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan film dokumenter, peneliti menyimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai tawakal dalam Majelis Shalawat Nariyah artinya berserah diri yang sejati kepada Allah, menerima ketentuan Allah, baik baik buruk, materiil maupun non materi. -bahan. dengan sungguh-sungguh berserah diri kepada Allah.
Temuan Penelitian
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai taubat semakin mendekatkan diri kepada Allah setelah menjauh dari-Nya. Dan dari observasi, wawancara dan dokumentasi, salah satu nilai tasawuf Dewan Shalawat Nariyah Masjid Al-Mabrur adalah nilai taubat. Dan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, salah satu nilai tasawuf Majelis Tasawuf Masjid Nariyah Al-Mabrur adalah nilai kesabaran.
Dan dari observasi, wawancara dan dokumentasi terlihat bahwa salah satu nilai tasawuf di Majelis Tasawuf Masjid Nariyah al-Mabrur adalah nilai tawakal. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai taubat dalam Majelis Shalawat Nariyah mempunyai kesamaan dengan teori yang telah disebutkan di atas. Internalisasi nilai-nilai ikhlas dalam Majelis Shalawat Nariyah yaitu dengan menerima segala ketentuan Allah, baik ketentuan buruk maupun baik, semuanya menjadi qudrot dan iradat Allah.
Dari hasil analisis data wawancara, observasi dan dokumentasi, jika dikaitkan dengan teori, terdapat persamaan dalam penerapan nilai-nilai kesabaran dalam Majelis Shalawat Nariyah yaitu kesabaran dari hati. Memperoleh nilai-nilai tawaqal dalam Majelis Shalawat Nariyah, yaitu ketundukan yang sejati kepada Allah, penerimaan terhadap ketentuan Allah, baik buruk, materiil maupun immateri, dengan kepasrahan yang sejati kepada Allah. Dari analisa di atas dapat dikaitkan dengan teori yang mempunyai kesamaan mengenai internalisasi nilai-nilai tawakal.
Penghayatan nilai-nilai taubat iaitu taubat yang sebenar-benarnya ialah taubat yang ikhlas atau taubat nasuha.
PEMBAHASAN
Nilai-Nilai Tasawuf Pada Majelis Shalawat Nariyah Masjid Al-Mabrur
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai keikhlasan adalah kesucian hati dari rasa dengki dan riya serta hanya menginginkan keridhaan Allah saja. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai tawakal menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan atau menunggu akibat suatu keadaan. Internalisasi nilai-nilai taubat pada Majelis Shalawat Nariyah adalah dengan melakukan taubat nasuha dan meninggalkan hal-hal yang tidak diridhai Allah melalui dzikir, mandi taubat, shalat taubat, shalat tasbih, istighfar, shalawat dan melakukan segala sesuatunya dengan ikhlas sesuai dengan yang diharapkan. ketentuan Allah.
Pada tahap ini, seseorang mulai aktif menyikapi dan menyikapi nilai-nilai yang berkembang di luar. Hal ini mempunyai kemiripan dengan teori pengorganisasian nilai ke dalam suatu sistem nilai yang konsisten, antara lain: generalisasi nilai sebagai landasan acuan dalam melihat dan memandang permasalahan. Dari analisa data diatas jika dikaitkan dengan teori terdapat persamaan mengenai internalisasi nilai-nilai ikhlas dalam Majelis Shalawat Nariyah yaitu diketahui bersedia menerima ketentuan Allah baik buruk maupun baik. . , hanya karena ingin mendapat untung.
Hal ini sama dengan teori yaitu penilaian yaitu tahap memulai memberikan penilaian berdasarkan nilai-nilai yang dikandungnya yang meliputi: tingkat keyakinan terhadap nilai-nilai yang diterima, perasaan terkait dengan nilai-nilai tersebut. percaya. dalam dan memiliki hubungan internal (pertunangan). untuk memperjuangkan nilai-nilai yang diterima dan diyakini. 123. Nilai-nilai keikhlasan, yaitu selalu bertaqwa kepada Allah dan melupakan segala peluang syahwat bahkan pemberontakan terhadap syahwat. Nilai-nilai tawaqal adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan.
Memperoleh nilai-nilai keikhlasan yaitu bersedia menerima ketentuan Allah, baik buruk maupun baik, hanya karena ingin memperoleh keridhaan-Nya c.