Bab V Activity-Based Costing System
G. Perhitungan Metode Activity Based Costing Prosedur
70 Akuntansi Manajemen Proporsi Pengembangan /
Perbaikan Pabrik 3.500.000 1.500.000
Proporsi Perawatan Mesin 1.000.000 500.000
Total 236.076.000 79.276.000
Setelah semua komponen biaya dijumlahkan maka akan didapatkan total biaya produksi, langkah berikutnya adalah membagi total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan. Langkah terakhir hasil dari pembagian total biaya produksi ditambahkan dengan prosentase laba yang di inginkan oleh pemilik pabrik.
Perhitungan Metode Tradisional Klinik Wirausaha Madiun Keterangan Mesin Potong Kerupuk
Konfeyor (Rp)
Mesin Pencacah (Coper) (Rp) Total biaya yang dikeluarkan Rp. 236.076.000 Rp. 72.476.000
Produksi (1 Tahun) 12 24
Perhitungan harga jual Rp. 236.076.000: 12
= 19. 673.000
Rp. 72.476.000: 24
= 3.019.833
Pembulatan Rp. 19.680.000 Rp 3.020.000
Laba yang ingin dicapai 43 % 45%
Perhitungan laba Rp. 15.050.000 Rp. 2.475.000
Total harga jual Rp. 34.730.000 Rp. 5.495.000
Pembulatan Rp. 35.000.000 Rp. 5.500.000
Besarnya laba ditentukan oleh pemilik Klinik Wirausaha Madiun, dengan perhitungan seperti tabel diatas maka ditemukan harga jual pro
duk mesin potong kerupuk konfeyor sebesar Rp. 35.000.000,00 dan mesin pencacah (coper) Rp. 5.500.000,00.
G. Perhitungan Metode Activity Based Costing Prosedur
71 Teori dan Aplikasi 1) Mengidentifikasi dan menggolongkan aktivitas
Aktivitas dapat digolongkan menjadi empat level aktivitas.
Pengklasifikasian Biaya
No Level Aktivitas Komponen BOP Jumlah (Rp) 1 Aktivitas Level Unit Biaya Bahan Pembantu 18.096.000
Biaya Energi 24.000.000
Biaya Penyusutan Mesin 6.407.500 2 Aktivitas Level Batch Biaya Tenaga Kerja Tak
Langsung
88.800.000 Biaya Pemeliharaan
Mesin
1.536.000 3 Aktivitas Level Produk Biaya Pemasaran 8.400.000 4 Aktivitas Level
Aktivitas
Biaya Pemeliharaan Bangunan
36.000.000 Biaya Penyusutan
Bangunan
16.000.000
Total 199.239.500
1. Aktivitas Unit Level (Unit-Level Activities).
Aktivitas ini terjadi berulang untuk setiap unit produksi dan konsumsinya seiring dengan jumlah unit yang diproduksi. Jenis aktivitas ini meliputi pemakaian bahan pembantu, aktivitas pemakaian energi, dan aktivitas penyusutan mesin.
2. Aktivitas Batch Level (Batch-Level Activities)
Merupakan jenis aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan jumlah batch produk yang diproduksi dan aktivitas penyebab biaya ini terjadi berulang setiap satu batch (kelompok).
Aktivitas yang termasuk dalam level ini adalah biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya pemeliharaan mesin.
3. Aktivitas Produk Level (Product-Level Activities).
Merupakan jenis aktivitas yang dikonsumsi produk yang dihasilkan oleh aktivitas tersebut. Aktivitas ini dilakukan untuk mendukung produksi tiap produk yang berbeda. Aktivitas yang masuk dalam level ini aktivitas pemasaran.
4. Aktivitas Fasilitas Level (Facility-Level Activities).
Merupakan jenis aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan fasilitas yang dinikmati oleh produk. Aktivitas ini berkaitan dengan unit, batch maupun produk. Jenis aktivitas ini
72 Akuntansi Manajemen
meliputi pemeliharaan bangunan, dan penyusutan bangunan.
2) Menghubungkan berbagai biaya dengan berbagai aktivitas.
a) Aktivitas pemakaian bahan pembantu dalam proses produksi meng konsumsi biaya bahan pembantu.
b) Aktivitas pemakaian energi listrik dalam proses produksi mengkonsumsi biaya listrik.
c) Aktivitas penyusutan mesin mengkonsumsi biaya penyusutan mesin.
d) Aktivitas penyusutan bangunan mengkonsumsi biaya penyusut
an bangunan.
e) Aktivitas pemakaian tenaga kerja tak langsung mengkonsumsi biaya tenaga kerja tak langsung.
f) Aktivitas reparasi dan pemeliharaan mesin mengkonsumsi biaya pemeliharaan mesin.
g) Aktivitas reparasi dan pemeliharaan bangunan mengkonsumsi biaya pemeliharaan bangunan.
h) Aktivitas pemasaran dalam proses produksi mengkonsumsi biaya pemasaran.
3) Menentukan cost driver yang tepat untuk masingmasing aktivitas.
Setelah aktivitasaktivitas diidentifikasi sesuai dengan levelnya, lang
kah selanjutnya adalah mengidentifikasi cost driver dari setiap biaya.
Pengidentifikasian ini dimaksudkan dalam penentuan tarif per unit cost driver.
Daftar Cost Driver Cost Driver
Mesin Potong Kerupuk Konfeyor
Mesin Pencacah
(Coper)
Jumlah
Jumlah Unit 12 24 36 unit
Jumlah KWH 3.280 524 3.804 KWH
Jam Inspeksi 2.496 1.500 3.996 jam
Luas Area 900 m2 600 m2 1.500 m2
73 Teori dan Aplikasi 4) Penentuan kelompokkelompok biaya yang homogen (Homogeneous
Cost Pool).
Pembentukan cost pool yang homogen dimaksudkan untuk meram
pingkan pembentukan cost pool yang terlalu banyak, karena aktivitas yang memiliki cost driver yang berhubungan dapat dimasukkan ke dalam sebuah cost pool dengan menggunakan salah satu cost driver yang dipilih. aktivitas yang dikelompokkan dalam level unit diken
dalikan oleh dua cost driver yaitu jumlah unit produksi dan jumlah KWH.
Cost Pool Homogen Klinik Wirausaha Madiun tahun 2014
Cost Pool Aktivitas BOP Cost Driver Unit
Pool I Aktivitas Bahan Pembantu Jumlah unit Level Aktivitas Penyusutan Mesin Jumlah unit Level
Pool II Biaya Pemakain Listrik KWH Level
Pool III Aktivitas TKTL Jam inspeksi Batch
Aktivitas Pemeliharaan Mesin Jam inspeksi Batch Pool IV Aktivitas Pemasaran Unit produk Produk Pool V Aktivitas Pemeliharaan Bangunan Luas area Fasilitas
Aktivitas Penyusutan Bangunan Luas area Fasilitas 5) Penentuan tarif kelompok (Pool Rate)
Setelah menentukan cost pool yang homogen, kemudian menentukan tarif per unit cost driver. Tarif kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead pabrik per unit cost driver yang dihitung untuk suatu kelom pok aktivitas. Penentuan tarif kelompok (pool rate) tarif ke
lom pok adalah tarif biaya operasional per unit cost driver yang di
hitung untuk suatau kelompok aktivitas. Menurut Supriyono (2002) Penghitungan tarif BOP perkelompok aktivitas menggunakan rumus sebagai berikut:
74 Akuntansi Manajemen Pool rate aktivitas level unit
Cost Pool Elemen BOP Jumlah (Rp)
Cost Pool I Biaya Bahan Pembantu 18.096.000
Biaya Penyusutan Mesin 16.000.000
Total 34.096.000
Jumlah unit produk 36 unit
Pool rate I 947.111
Pool rate aktivitas level unit
Cost Poll Elemen BOP Jumlah (Rp)
Cost Pool II Energi listrik 24.000.000
Total 24.000.000
Jumlah KWH 3.804 KWH
Pool rate II 6.309,14
Pool rate aktivitas level Batch
Cost Pool Elemen BOP Jumlah (Rp)
CostPool III Aktivitas Tenaga Kerja Tidak
Langsung 88.800.000
Aktivitas Pemeliaraan Mesin 1.536.000
Total 90.336.000
Jam Inspeksi 3.996 jam
Pool Rate III 22.606
Pool rate aktivitas level Produk
Cost Pool Elemen BOP Jumlah
Cost Pool IV Aktivitas pemasaran 8.400.000
Total 8.400.000
Jumlah unit 36 unit
Pool Rate IV 233.333
Pool rate aktivitas level Fasilitas
Cost Pool Elemen BOP Jumlah
Cost Pool V Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 36.000.000 Aktivitas penyusutan bangunan 16.000.000
Total 52.000.000
Jumlah luas 1.500 m2
Pool Rate V 34.666,66
75 Teori dan Aplikasi