• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Pembangunan Daerah

Dalam dokumen BAB II (Halaman 134-144)

Layak Huni Rawan Layak Huni

Z. Pariwisata

4. RASIO KETERGANTUNGAN (DEFENDENCY RATIO)

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah

Dari hasil evaluasi terhadap program prioritas permasalahan yang dihadapi antara lain :

a. Jumlah penduduk miskin yang cenderung meningkat b. Peningkatan kinerja pendidikan relatif rendah

c. Peningkatan kinerja kesehatan yang relatif rendah d. Kinerja sektor perdagangan mengalami penurunan

e. Sektor jasa/property melibatkan sedikit tenaga kerja meningkat dengan cepat

f. Kinerja Sektor pertanian fluktuatif

g. Kineja sektor industry mengalami penurunan

h. Belum terwujudya sistem jaringan jalan yang andal i. Ketimpangan aksesibilitas dan transportasi wilayah j. Belum optimalnya penanganan lingkungan hidup

k. Belum optimalnya penanganan perumahan dan permukiman l. Tingginya potensi bencana

m. Kinerja Tata Kelola Pemerintahan belum optimal n. Gangguan keamanan dan ketertiban masih terjadi

2.3.2 Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

Dari hasil evaluasi terhadap urusan pemerintahan, permasalahan yang dihadapi antara lain :

a. Bidang Pendidikan :

Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Kesenjangan rasio jumlah murid dengan ruang kelas jenjang SD;

2. Kesenjangan rasio jumlah murid dengan ruang kelas jenjang SMP;

3. Belum optimalnya kompetensi guru.

b. Bidang Kesehatan

Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Jampersal tidak bisa dilaksanakan secara maksimal karena keterlambatan Juknis dan persalinan telah dibiayai pemerintah;

126

2. Kekurangan Sumber Daya Kesehatan terutama di UPT Puskesmas;

3. Belum adanya trayek kendaraan umum yang melintasi RSUD Balaraja;

4. Kurangnya sarana dan prasarana (alkes, relokasi gedung IPJ, Pembangunan selasar, penataan ruang OK, cathlab, ICU, NICU);

5. Belum optimalnya sistem rujukan maternal dan neonatal dalam aspek komunikasi dan stabilisasi pra rujukan.

c. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya penanganan jaringan jalan provinsi dan jalan nasional di wilayah Kabupaten Tangerang;

2. Belum optimalnya pengalokasian sungai-sungai, jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Kemen PU-Pera, sehingga berdampak pada penanggulangan bajir di Wilayah Kabupaten Tangerang;

3. Masih banyaknya kendaraan overload muatan yang tidak sesuai dengan kapasitas dan muatan sumbu terberat (MST) jalan kabupaten dibawah 8 ton.

4. Belum ditetapkannya Status Jalan Desa dan Jalan lingkungan sesuai dengan UU No.38 Th. 2004 Tentang Jalan sebagai dasar Tolak ukur pelimpahan kewenangan Pembangunan infrastruktur di Kecamatan

5. Belum optimalnya web tata ruang berbasis SIG sebagai media informasi perencanaan tata ruang;

6. Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

d. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Permasalahan pada Bidang Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman adalah sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kesadaran pengembang untuk menyerahkan PSU;

2. Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana Perumahan Permukiman yang di bangun.

127

3. Belum Optimalnya pengadaan dan pengelolaan TPU oleh Pemerintah daerah.

4. Masih Tingginya hambatan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan.

5. Belum tuntasnya penanganan Permukiman kumuh di wilayah Kabupaten Tangerang.

6. Masih terdapatnya kekurangan pos-pos penanggulangan kebakaran.

e. Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat

Permasalahan pada Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya patroli pengawasan trantibum sesuai SPM;

2. Belum optimalnya peran linmas dalam turut serta pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum ;

3. Belum optimalnya sosialisasi perda dan perkada kepada masyarakat.

f. Bidang Sosial

Permasalahan pada Bidang Sosial adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

2. Belum optimalnya operasional panti rehabilitasi sosial;

g. Bidang Tenaga Kerja

Permasalahannya pada bdiang tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Program pelatihan kerja belum seluruhnya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;

2. Terbatasnya jumlah Tenaga Kerja yang memiliki sertfikasi profesi.

3. Adanya Informasi kesempatan kerja pada sektor formal tidak sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi pencari kerja yang tersedia. (tidak link and match);

4. Permasalahan didalam Hubungan Industrial pada umumnya adalah belum berfungsinya secara optimal sarana Hubungan Industrial ;

128

5. Masih banyaknya kasus perselisihan hubungan industrial (PHI) dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

h. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Permasalahan pada Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain :

1. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak;

2. Keterbatasan sarana prasarana ruang bermain anak;

3. Masih Terbatasnya Pemberdayaan perempuan korban kekerasan;

4. Kelembagaan PUB belum optimal.

i. Bidang Pangan

Permasalahannya pada bidang pangan adalah : 1. Belum optimalnya kualitas pola pangan harapan;

2. Optimalisasi pengelolaan cadangan pangan masyarakat;

3. Belum maksimal pencapaian target cadangan pangan pemerintah kabupaten;

4. Perlu pemantauan stok dan harga pangan.

j. Bidang Pertanahan

Permasalahan pada Bidang Pertanahan adalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya kesepakatan antara tim appraisal dan pemilik

tanah;

2. Bukti kepemilikan tanah tidak lengkap (Dokumen Asli Hilang).

k. Bidang Lingkungan Hidup

Permasalahannya pada bidang lingkungan hidup adalah : 1. Belum optimalnya penanganan kebersihan

2. Banyak perusahaan yang belum mentaati peraturan lingkungan hidup;

3. Abrasi dipesisir pantai utara.

4. Belum maksimalnya pengelolaan TPA Jatiwaringin.

l. Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

129

Permasalahan pada Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil adanya kekosongan terhadap blanko KTP Elektronik. Hal ini dikarenakan tidak adanya pengiriman/droping dari Kementerian Dalam Negeri terhadap blanko KTP Elektronik tersebut.

m. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Permasalahan pada Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa antara lain:

1. Masih rendahnya kapasitas aparatur pemerintahan desa;

2. Masih rendahnya kinerja kelembagaan pemerintah desa;

3. Belum tertibnya administrasi desa;

4. Belum optimalnya kinerja kelembagaan masyarakat ;

5. Belum teridentifikasinya status kemajuan desa melalui ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Belum tergalinya potensi desa;

7. Belum terkoordinasinya pengawasan terhadap desa melalui tenaga pendaping desa maupun lintas terkait;

8. Belum optimalnya pengembangan lembaga ekonomi masyarakat melalui BumDes;

9. Belum terciptanya produk unggulan desa;

10. Belum optimalnya system pengendalian dan pelaporan pengelolaan keuangan desa.

n. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Permasalahan pada Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah ;

1. Rendahnya partisipasi pria dalam program KB dari seluruh peserta KB Aktif ;

2. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani KB dan Kesehatan Reproduksi;

3. Masih tingginya tingkat DO peserta KB;

4. Masih tingginya pasangan usia subur dibawah 20 tahun;

5. Belum optimalnya pembinaan terhadap kelompok Tri Bina {Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia), UPPKS, dan PIK Remaja

6. Belum optimalnya program kampung KB.

130 o. Bidang Perhubungan

Permasalahan pada bidang perhubungan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya sarana dan prasarana Perhubungan;

2. Masih terdapat kemacetan di beberapa titik lokasi;

3. Masih sering terjadinya kecelakaan lalu lintas;

4. Belum optimalnya penataan jaringan transportasi melalui sarana dan prasarana transportasi yang terintegerasi.

p. Bidang Komunikasi dan Informatika

Permasalahan Bidang Komunikasi dan Informatika yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya apratur Sipil Negara IT Tenaga Ahli IT pada Diskominfo;

2. Pengetahuan dan Keterampilan Aparatur Sipil Negara dalam bidang Teknologi Informatika dilingkup Pemerintah Kabupaten Tangerang belum merata;

3. Terbatasnya sarana dan prasarana Teknologi Informasi;

4. Belum optimalnya pengelola informasi Publik dan penyelenggaraan Komunikasi Publik.

q. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Permasalahan Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Masih rendahnya jumlah Koperasi aktif;

2. Terbatasnya akses permodalan koperasi dan usaha mikro;

3. Belum optimalnya pemasaran produk usaha mikro;

4. Belum optimalnya aspel legal usaha mikro

r. Bidang Penanaman Modal

Permasalahan pada bidang Penanaman Modal adalah belum Optimalnya kebijakan umum dan kebijakan strategis daerah dalam bidang penanaman modal dan sedang dalam proses persiapan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penanaman modal di Kabupaten Tangerang.

s. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga

131

Permasalahan Kepemudaan dan Olahraga yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya Promosi Olahraga Prestasi di setiap sekolah;

2. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung olahraga yang optimal;

3. Belum maksimalnya pembinaan atlet di tingkat daerah;

4. Belum meratanya Pembinaan pelatih dan wasit olahraga yang masih belum berkembang dan merata di wilayah kecamatan.

t. Bidang Kebudayaan

Permasalahan bidang kebudayaan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Minimnya pelaku seni tradisional untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya;

2. Minimnya sarana dan prasarana kesenian tradisional yang dimiliki oleh sanggar seni;

3. Rendahnya animo masyarakat terhadap pengembangan dan pelestarian kesenian tradisional.

u. Bidang Perpustakaan

Permasalahan bidang perpustakaan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya tenaga Fungsional Pustakawan dan Pengelola Perpustakaan;

2. Koleksi Bahan Pustaka dan Karya Rekam belum memenuhi standar PERPUSNAS;

3. Belum optimalnya Pengamanan Bahan Pustaka;

4. Belum meratanya layanan perpustakaan di kecamatan, kelurahan dan desa;

5. Belum tersedianya bahan pustaka Elektronik (E-Book);

v. Bidang Kearsipan

Permasalahan pada Bidang Kearsipan sebagai berikut :

1. Belum Optimalnya Pengelola Kearsipan dan Fungsional Arsiparis di tiap OPD;

2. Sarana dan prasarana kearsipan belum merata di semua kecamatan (record center);

132

3. Belum maksimalnya penggunaan Teknologi Informasi Kearsipan;

4. Belum tersedianya Informasi Arsip Statis (Diorama);

w. Bidang Kelautan dan Perikanan

Permasalahan pada Bidang kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut:

a. Rendahnya kualitas air untuk perikanan budidaya ikan, serta hama penyakit ikan masih perlu penanganan serius;

b. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan, pembudidaya, maupun pengolah dan pemasar hasil perikanan;

c. Masih adanya penggunaan dan peredaran obat – obatan ikan yang dilarang;

d. Tidak adanya penyuluh perikanan PNS yang sangat diperlukan dalam pembinaan kepada nelayan, pembudidaya, dan pengolah hasil perikanan.

x. Bidang Pariwisata

Permasalahan bidang pariwisata yang dihadapi adalah Belum optimalnya sosialisasi dan promosi tentang pariwisata di Kabupaten Tangerang.

y. Bidang Pertanian

Permasalahan Bidang Pertanian adalah sebegai berikut : 1. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pertanian Pangan;

2. Kurangnya keanekaragaman dan kualitas sumber hasil pangan di Kabupaten Tangerang;

3. Sulitnya menemukan ras murni ayam wareng dan rambutan parakan.

z. Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral

Permasalahan pada Bidang Energi Dan Sumberdaya Mineral adalah belum optimalnya pemasangan dan pemeliharaan penerangan jalan umum.

aa. Bidang Perdagangan

Permasalahan pada bidang perdagangan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

133

1. Belum optimalnya promosi dan informasi potensi produk IKM;

2. Belum optimalnya perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar;

3. Belum optimalnya data base perindustrian dan perdagangan sebagai pedoman untuk pemantauan dan pengawasan;

4. Tenaga pengawas lapangan (PPNS) belum ada dan tenaga penera yang bersertifikat masih sangat terbatas.

bb. Bidang Perindustrian

Permasalahan yang dihadapi :

1. Masih banyaknya IKM yang belum mempunyai kompetensi Good Manufacturing Practice;

2. Belum optimalnya pengawasan terhadap SNI;

cc. Bidang Administrasi Pemerintahan

Permasalahan pada Bidang Penunjang Administrasi Pemerintahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya penerapan SOP PATEN di masing-masing Kecamatan;

2. Kelembagaan unit layanan pengadaan (ULP) belum mandiri;

3. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan pelayanan bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan belum Optimal;

4. Belum efektifnya Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat.

dd. Bidang Penunjang Pengawasan

Permasalahan pada Bidang Penunjang Pengawasan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan dan pengawasan belum disusun dengan basis prioritas dan resiko

2. Kapabilitas APIP masih pada level 2;

3. Level SPIP Kabupaten Masih pada Level 2.

ee. Bidang Perencanaan

Permasalahan pada Bidang Penunjang Perencanaan adalah sebagai berikut :

134

1. Belum optimalnya konsistensinya perencanaan dan penganggaran;

2. Belum optimalnya pemanfaatan perencanaan;

3. Belum optimalnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan.

ff. Bidang Keuangan

Permasalahan pada Bidang Penunjang Keuangan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya Database Subjek dan Objek Pajak Daerah;

2. Perhitungan Target Pendapatan Asli Daerah belum sepenuhnya mencerminkan Potensi/Berbasis Potensi;

3. Masih terdapat Masyarakat yang belum taat dalam Kewajiban Membayar Pajak;

4. Belum optimalnya Pengawasan dan Pengendalian terhadap Kepatuhan Kewajiban Wajib Pajak;

5. Masih perlu ditingkatkannya kompetensi SDM dalam Pengelolaan PAD;

6. Masih terdapat OPD yang belum memenuhi jadwal penyelesaian RKA/DPA dan rekonsiliasi laporan keuangan dan aset daerah secara tepat waktu;

7. Pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya sesuai dengan jadwal yang direncanakan;

8. Belum optimalnya proses sertifikasi tanah milik Pemda.

gg. Bidang Penunjang Kepegawaian

Permasalahan pada Bidang Penunjang Kepegawaian yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Ketersediaan SDM belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan;

2. Kurangnya SDM ASN disetiap perangkat daerah;

3. Belum optimalnya dan teritegrasinya data informasi kepegawaian disetiap perangkat daerah.

4. Pelayanan terpadu kepegawaian satu pintu belum optimal.

134

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Dalam kerangka pencapaian tujuan pembangunan daerah, aspek perencanaan memiliki peranan yang sangat penting. Perencanaan pembangunan akan memberikan arahan bagi pemerintah dalam melakukan aktivitasnya. Tercapainya tujuan-tujuan pembangunan daerah bergantung pada pelaksanaan tahapan dan proses perencanaan pembangunan yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan.

Rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah merupakan salah satu instrumen penting yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, yang menggambarkan secara umum kondisi dan analisis statistik serta karakteritik perekonomian dan keuangan Kabupaten Tangerang tahun 2018 dan perkiraan tahun 2019, serta prospek perekonomian tahun 2019-2020.

Bab ini juga membahas mengenai tantangan perekonomian Kabupaten Tangerang serta gambaran dinamika faktor eksternal dan internal yang diperkirakan mempengaruhi kinerja perekonomian daerah, serta kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

Dalam dokumen BAB II (Halaman 134-144)