• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX PENUTUP

2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Beradasarkan data di atas diketahui bahwa normalisasi yang telah dilakukan sebagaimana terdapat dalam tabel di atas. Normalisasi tersebut difokuskan dibeberapa titik yang memiliki dampak terhadap bencana banjir disekitarnya, sedangkan tahap selanjutnya akan diarahkan pada saluran lain yang memiliki dampak lebih kecil.

Hasil evaluasi rencana pembangunan terhadap RTRW di Kabupaten Sidoarjo tahun 2020 termasuk dalam klasifikasi tingkat kesesuaian tinggi dengan nilai sebesar 86,11%. Hasil tersebut merupakan pencapaian yang sangat baik sehingga untuk kegiatan selanjutnya perlu menjaga kesesuaian kualitas pemanfaatan ruang dengan memantapkan program-program pemanfataan ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Lebih lengkapnya tersaji dalam gambar 2.47 di bawah ini:

Gambar 2.47. Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan RTRW Tahun 2020

Sumber: Dinas Perkim CKTR Sidoarjo, 2020

Ruang. Secara garis besar indikator kinerja yang ada pada Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai realiasi yang selalu meningkat. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengupayakan masyarakatnya untuk mendapatkan sumber air untuk mandi dan cuci yang bersih. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.48.

Gambar 2.48. Persentase Sumber Air Utama untuk Mandi/Cuci/dll di Kabupaten Sidoarjo Menurut Sumber Air Tahun 2020

Sumber: Sidoarjo dalam Angka, 2021

Berdasarkan gambar 2.43. Rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo dalam memenuhi kebutuhan primer untuk mandi, mencuci, dan memasak banyak yang menggunakan sumur bor dengan persentase sebesar 53,7%, kedua adalah mata air terlindung sebesar 28,98% dan ketiga adalah air ledeng sebesar 16,38%. Selain itu masyarakat masih menggunakan Sumur terlindung, mata air tidak terlindung, dan sumur tidak terlindung.

Air Bersih

Seiring meningkatnya jumlah penduduk, perkembangan jumlah penduduk yang terlayani air bersih juga mengalami peningkatan. Akses sanitasi dan air bersih merupakan salah satu indikator kumuh. Berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo persentase prasarana sanitasi yang disediakan sesuai target mencapai 95,9 % pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan

0 16,38

53,7 28,98

0,86 0,08

Air Kemasan Air Ledeng Sumur Bor

Mata Air Terlindung Mata Air Tidak Terlindung Lainnya

sarana prasana atau akses sanitasi. Sementara itu, persentase prasarana air bersih yang disediakan mencapai 4.07 % pada tahun 2019 dan meningkat menjadi 5.49 % pada tahun 2020 seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut.

Tabel 2.22. Persentase Prasarana Sanitasi dan Air Bersih Tahun 2017-2020

Sumber: Data Dinamis TW II Sidoarjo, 2020, dioalah

Kepemilikan bangunan juga menjadi salah satu indikator perhatian pemerintah daerah. Kepemilikan bangunan yang dimiliki masyarakat Kabupaten Sidoarjo adalah sebesar 79,5% pada tahun 2018, 80,8% pada tahun 2019, dan sebesar 80,75% pada tahun 2020. Hal ini menandakan bahwa masyarakat telah mampu memenuhi kebutuhan dasar berupa papan.

Lihat gambar 2.49. berikut.

Gambar 2.49. Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Sidoarjo Menurut Penguasaan Bangunan Tahun 2018-2020

Sumber: BPS, diolah 2021

Selanjutnya, jumlah rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo berdasarkan yang telah memiliki akses sanitasi sehat pada tahun 2020

No Keterangan 2017 2018 2019 2020

1 Prasarana Sanitasi yang disediakan N/A 94,01% 93 95.9 2 Presarana Air Bersih yang disediakan 0.70% 1% 4.07 5.49

79,5 80,8 80,75

20,5 19,2 19,25

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

2018 2019 2020

Milik Sendiri Bukan Milik Sendiri

berjumlah 468.010 rumah tangga. Terdapat kenaikan jumlah rumah tangga yang memiliki sanitasi sehat sebesar 3.405 KK jika dibandingkan dengan Tahun 2019. Dengan jumlah penduduk Kabupaten Sidaorjo keseluruhan sebesar 2.033.764 Jiwa (SIAK Dispendukcapil, Desember 2020) atau 406.753 KK, maka 95,4% penduduk Kabupaten Sidoarjo bersanitasi sehat. Tren tersebut dapat dilihat pada gambar 2.50. berikut

Gambar 2.50. Rumah Tangga Memiliki Akses Sanitasi Sehat Tahun 2017-2020

Sumber: Dinas Perkim CKTR Kabupaten Sidoarjo, 2020

Luas kawasan kumuh di Kabupaten Sidoarjo seluas 301,08 Ha.

Luasan wilayah kumuh tersebut terbagi dalam 52 desa dan 14 kecamatan.

Secara global terjadi penurunan Kawasan kumuh di Kabupaten Sidoarjo dari tahun 2015 sebesar 301,08 Ha menjadi seluas 20,99 Ha pada tahun 2020.

Gambar 2.51. Luas Kawasan Kumuh (Ha) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015-2020

415057 417665 421070

468010

380000 390000 400000 410000 420000 430000 440000 450000 460000 470000 480000

2017 2018 2019 2020

301,08 300,03 298,08

249,85

231,22

20,99 0

50 100 150 200 250 300 350

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Penurunan yang sangat drastis pada tahun 2020 membuktikan bahwa pemerintah daerah sangat konser dalam menata kehidupan yang layak dan tata kota wilayah yang asri, nyaman, dan indah. Adapun sebaran Kawasan kumuh tersebut seperti yang tertera dalam tabel 2.23 berikut:

Tabel 2.23. Lokasi Lingkungan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020

KECAMATAN KELURAHAN/DESA LUAS KUMUH

(HA)

1 Balongbendo 1 Kemangsen 3,90

2 Sumokembangsri 12,92

2 Candi

3 Balongdowo 4,35

4 Bligo 11,71

5 Tenggulunan 2,76

3 Gedangan

6 Bangah 10,87

7 Punggul 5,86

8 Sawotratap 4,50

9 Sruni 3,50

4 Krembung 10 Cangkring 7,45

5 Krian

11 Krian 4,52

12 Sidomojo 3,29

13 Tambakkemerakan 6,04

14 Terungkulon 2,50

6 Porong

15 Kebonagung 3,74

16 Porong 1,81

17 Wunut 8,70

7 Sedati

18 Banjerkemuning 5,20

19 Cemandi 0,42

20 Kalanganyar 1,38

21 Pabean 4,00

22 Segorotambak 1,82

23 Tambakcemandi 4,74

8 Sidoarjo

24 Banjarbendo 2,02

25 Bluru Kidul 0,07

26 Gebang 3,71

27 Lemahputro 2,03

28 Pekauman 12,00

29 Pucang 5,28

30 Pucanganom 3,68

31 Rangkahkidul 4,21

32 Sidokare 11,31

33 Sidoklumpuk 6,75

KECAMATAN KELURAHAN/DESA LUAS KUMUH (HA)

34 Sidokumpul 3,25

9 Sukodono

35 Cangkringsari 4,70

36 Kloposepuluh 12,94

37 Pademonegoro 9,99

38 Pekarungan 4,82

39 Sukodono 13,91

10 Taman 40 Bringinbendo 1,30

41 Pertapanmaduretno 5,41

11 Tanggulangin 42 Gempolsari 3,62

43 Kalitengah 0,62

12 Waru

44 Berbek 3,16

45 Tambakrejo 2,71

46 Tambaksumur 7,04

47 Wadungsari 3,44

48 Waru 3,73

49 Wedoro 8,11

50 Ngingas 9,78

13 Jabon 51 Kedungpandan 8,18

14 Tarik 52 Gempolklutuk 2,88

Total Luas Kumuh (Ha) 276,62

Sumber: Dinas Perkim CKTR Kabupaten Sidoarjo, 2020

Sampai Tahun 2017 kegiatan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni selain memperoleh bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) juga memperoleh bantuan dari APBD Provinsi yang dilaksanakan oleh KODIM dan dana Corporation Social Responbility (CSR). Dengan Jumlah rumah sebanyak 443.360 unit, telah dilakukan rehabilitasi sebanyak 442.857 unit rumah tinggal, atau sekitar 99,89% dari jumlah keseluruhan rumah tinggal di Kabupaten Sidoarjo. Pada awal Tahun 2019, adanya pengalihan peningkatan RTLH dari BPMPKB ke DP2CKTR terdapat 503 unit RTLH yang direalisasikan mulai tahun 2019. Pada Tahun 2020 telah dilakukan realisasi peningkatan rumah layak huni di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 104 Unit dengan APBD 30 unit rumah dan dana APBN program BSPS sebanyak 74 unit rumah. Keberhasilan peningkatan rumah layak huni ini telah banyak dilakukan

oleh kerjasama antara Pemerintah dan masyarakat. Untuk lebih detailnya bisa dilihat dalam gambar 2.52 dibawah ini:

Gambar 2.52. Persentase Peningkatan Rumah Layak Huni Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015-2020

Sumber: Dinas Perumahan Permukiman dan CKTR Kabupaten Sidoarjo, 2020

2.3.1.5 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan