BAB III METODE PENELITIAN
G. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara seksama dan sistematis mengenai gejela-gejala yang akan diteliti.
34
2. Angket. Yaitu pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berupa pilihan jawaban kepeda sampel penelitian.
3. Wawancara, Tanya jawab csecara langsung kepada guru dan siswa atau pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.
4. Dokumentasi, pengambilan data yang diperoleh melalui dokumentasi atau sumber-sumber yang berkaitan dengan objek penelitian.
H. Teknik Penelitian Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dikumpulkan dan akan dianalisis secara baik secara kualitatif maupun kuantintatif. Adapun data yang bersifat kualitatif penulis menggunakan metode induktif, deduktif dan kooperatif.
1. Metode induktif yaitu menganalisis data dengan data-data atau factor- faktor khusus kemudian menerik kesimpulan secara umum kata lain dari kondisi nyata kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum.
2. Metode deduktif yaitu menganalisis data yang bertitik tolak dari beberapa hal bersifat umum, kemudian menerik kesimpulan yang bersifat khusus.
3. Kooperatif, yaitu tehnik pengolahan data dilakukan dengan jalan
mengadakan suatu perbandingan dari dua data atau lebih kemudian memilih satu di antaranya yang di anggap mempunyai nilai yang lebih akurat dan kuat, kemudian di ambil sebagai kesimpulan.
Selanjutnya data yang di peroleh dari angket yang di berikan di analisis dengan menggunakan rumus persentase:
Keterangan :
F : Frekuensi yang sedang dicari presentase N : Jumlah frekuensi / banyanknya responden P : Angka presentase
F
P = − x 100%
N
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum SMP Muhammmadiyah 12 Makassar
Setelah Muhammadiyah berdiri diawal tahun 1980-an dalam rangka memenuhi tujuan pendidikan Muhammadiyah yakni terbentuknya manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap, terampil dan berguna bagi masyarakat dan untuk memenuhi masyarakat perumnas dan sekitarnya terhadap dunia pendidikan, maka pengurus Muhammadiyah Ranting Tidung merasa terpanggil untuk mendirikan sekolah sekaligus sebagai amal usaha Muhammadiyah dibidang pendidikan. Dibawah koordinasi Alm. Drs.H. M.
Hasyim Hamzah, S.H. selaku ketua ranting Muhammadiyah dan H. Abd.
Razak MT, BA selaku ketua dikdasmen kota Makassar membentuk panitia pembangunan sekolah Pada tahun 1981 yang terdiri dari :
Ketua : H.M. Nasrun
Sekretaris : Drs. Abd. Muin Hamid Bendahara : Drs. H.M. Muhtar kunnu Anggota : Jalaluddin Yusya, BA Ibrahim Syahruddin
Panitia berhasil memperoleh tanah wakaf dari Bupati Gowa Let.Kol.
Mas‟ud yang seluas ± 60 X 40 M² dijalan Bonto Dg. Ngirate kecamatan
Rappocini. Panitia mengupayakan kepada pemerintah daerah diberikan bantuan gedung kepada Muhammadiyah Daerah Kota Makassar secara serentak, berdirilah 3 komponen jenjang pendidikan di kompleks ini yaitu SD, SMP dan SMA. Maka pada tahun ajaran 1982/1983, tanggal 18 Juni 1983 SMP. Muhammadiyah 1 kelas jauh resmi dibuka, menerima siswa baru dengan pendaftar ± 60 Orang siswa sebagai angkatan pertama. Pada tahun 1992 berubah dengan status terdaftar dan melepaskan diri sebagai kelas jauh dari SMP Muhammadiyah 1 menjadi SMP Muhammadiyah 12 Makassar tetapi tetap menjadi bagian dari subra SMP Muhammadiyah 1 Makassar.
Sampai tahun 2008
Pada pelaksanaan ujian akhir Nasional SMP Muhammadiyah 12 Makassar selalu sami‟na wa‟atho‟na terhadap aturan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional yang selalu mengalami perubahan dan pergeseran dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1986 UAN pertama kalinya afiliasi di SMP Negeri 13 sebagai sekolah terdekat sampai tahun 1989. Pada tahun 1990 UAN dilaksanakan bagian dari subra SMP muhammadiyah 1 Makassar sampai dengan 1998. Tahun 2009 UAN dilaksanakan bagian dari subra SMP Negeri 10 Jl. Andi Ta‟de Makassar sampai tahun 2013. Tahun 2014 UAN dilaksanakan bagian dari subra SMP Negeri 13 Makassar. Tahun 2015 UN dilaksanakan dari subra SMP Negeri 21 minasa Upa Makassar.
Pada tahun 1999 berubah manjadi status diakui dan penyelenggara
38
ujian sendiri, dari tahun ketahun SMP Muhammadiyah 12 Makassar mengalami kemajuan dan perkembangan, meskipun lambat tapi pasti amat menggembirakan dengan semakin meningkatnya minat orang tua untuk mempercayakan kepada kami untuk membina dan mendidik putera-puteri mereka di SMP Muhammadiyah 12 Makassar. Hingga pada tahun 2014-2015 sekolah ini mengalami beberapa pergantian kepala sekolah :
2. Keadaan Guru dan siswa a. Keadaan Guru
Guru merupakanh sala satu komponen yang sangat penting di dalam proses pembelajaran, guru secara realitas akan melaksanakan tugasnya dalam mendidik dengan kecakapan yang dimiliki untuk membina siswa dan mendidik secara profesional dalam membangun bangsa. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor SMP Muhammadiyah 12 Makssar, menunjukan jumlah guru ada di SMP Muhammadiyah 12 Makssar tersebut berjumlah 24 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 3
Daftar Guru SMP Muhammadiyah 12 Makassar Tahun Ajaran 2015/2016
NO NAMA MAPEL JABATAN
1 Nurmiati Halim S.Ag PAI / Fiqh Kepsek/Ismuba 2 Athafah Noor, BA,
S.Pd.I
BahasaArab/Kemuh Wakasek/Guru
3 Jumiati, BA Seni Budaya / PKK BK/Wali Kelas/ Guru 4 Walha, S.Pd Bahasa Inggris Guru
5 Marhaeny, S.si IPA Terpadu Bendahara/Ka.
Laboratorium/ Guru 6 Ahmad Mustenir Noor
S.Pd.I
PAI Wakasek
Kesiswaan/Wali Kelas/ Guru
7 Nuraedah BTQ Ka. Tata Usaha/ Guru
8 Husnia S.Pd Bahasa Indonesia Wali Kelas/ Guru 9 A. Ismail Yunus, S.Pd Matematika Wali Kelas/ Humas/
Guru
10 Dra. Hj. Nurjannah PAI Pembina BTQ/Guru 11 A. Husnah Yunus SE IPS dan TIK Ka.Perpustakaan/Wali
Kelas/Guru 12 Kalsum, S.Pd.I Matematika dan
Bahasa Inggris
Operator/Staf TU/
Guru
13 Tamrin S.Pd Matematika Wakasek Kurikulum/
Guru
14 Yuli Sugiharti S.Pd.I TIK dan BTQ Sarana dan Prasarana/ Guru
15 Maspidah, S.Pd PKN Wali Kelasa/ Guru
16 Masdiana. S.Pd.I PKN dan BTQ Guru 17 Nastura S.Ag Bahasa Arab Guru 18 Hj. Haerah, S.Pd Bahasa Indonesia Guru 19 Nurul Ishlah M, S.Pd Bahasa Inggris Guru 20 Akbar Ramadhan
S.Pd
IPA Fisika Guru 21 M. Syafaat Nusran,
S.Pd
IPS Ekonimi Guru 22 A. Yanuari Ardi, S.Pd Penjaskes Guru 23 Sarwan Eko Riadi,
S.Pd
Seni Budaya Guru 24 Aidin Junuri Putra,
A.Md
Satpam/ Bujang Sumber Data : Kantor Tata Usaha SMP Muhammadiyah 12 Makassar
b. Keadaan Siswa
Peserta didik berperan sebagai organisme yang unit yang mempunyai kemampuan luar biasa untuk tumbuh. Peran peserta didik
40
dalam proses pembelajaran adalah belajar bukan mengatur pelajaran.
Peserta didik dibentuk aktif belajar dalam rangka mengkontruksi pengetahuannya, dan karena itu peserta didik sendirilah yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Keadaan siswa sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Table 4
Keadaan Siswa Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah 12 Makassar Tahun Ajaran 2015/2016
No Kelas Jenis kelamin
Jumlah
laki-laki Perempuan
1 VII A 11 9 20
2 VII B 9 11 20
3 VIII A 14 15 29
4 VIII B 15 14 29
5 IX A 13 10 23
6 IX B 12 11 23
7 IX C 9 12 21
Jumlah 83 82 165
Sumber Data : Kantor Tata Usaha SMP Muhammadiyah 12 Makassar Tahun 2016
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan fasilitas pendidikan yang digunakan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta memudahkan para siswa dalam mengikuti kegiatan lain yang bertujuan pada terwujudnya saranan tujuan industri. SMP Muhammadiyah 12 Makassar hanya memiliki sarana sebagai berikut:
Tabel.5
Keadaan Sarana dan prasarana SMP Muhammadiyah 12 Makassar Tahun Ajaran 2015/1016
No Ruang /Fasilitas yang ada
Keterangan Jumlah Baik / Rusak
1 Kelas 6 - 6
2 Ruang Laboratorium 1 - 1
3 Ruang Perpustakaan 1 - 1
4 Ruang Komputer 1 - 1
5 Ruang Guru 1 - 1
6 Ruang Tata Usaha 1 - 1
7 Ruang B.P 1 - 1
8 Ruang Kepala Sekolah 1 - 1
9 Ruang UKS 1 - 1
10 Ruang Toilet 4 - 1
11 Ruang Keterampilan - - 1
12 Ruang Alat/Gedung 1 - 1
13 Ruang bujang - - 1
14 Rumah Dinas Kep-Sek - - 1
15 Mushallah 1 - 1
16 Lapangan Olahraga 2 - 1
17 Kantin 1 - 1
18 Ruang Kesiswaan - - 1
19 Ruang Dapur 1 - 1
20 Listrik 1 - 1
21 Air PAM 1 - 1
22 Telpon sekolah 1 - 1
23 Wifi 1 - 1
Sumber Data : Kantor Tata Usaha SMP Muhammadiyah 12 Makassar
3. Identitas Visi dan Misi a. Identitas/ Provil Sekolah
1. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 12 Makassar
42
2. Nomor Statistik/Nis : 20419009167/Npsn: 40313124 3. Provinsi : Sulawesi Selatan
4. Otonomi Daerah : Makassar 5. Kecamatan : Rappocini 6. Desa /Kelurahan : Bonto Makkio
7. Jalan Dan Nomor : Bt.Dg. Ngirate Nomor :22 8. Kode Pos : 90222
9. Telepon: Kode Wilayah : 0411 Nomor:865496 10. Faxcimile /Fax : Kode Wilayah:
11. Daerah : Perkotaan 12. Status Sekolah : Swasta 13. Kelompok Sekolah : Inti
14. Akreditasi : Terakreditasi
15. Surat Keputusan / Sk : Nomor: 057/Kep/106/Tgl :28-12 D/87
16. Penerbit Ditanda Tangani Oleh : D/87 17. Tahun Berdiri : 1983 18. Tahun Perubahan
19. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
20. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri 21. Lokasi Sekolah : Rw003/ Rt.003 22. Jarak Kepusat Kecamatan : 1(Satu) Km
23. Jarak Kepusat Otoda : 4(Empat) Km 24. Terletak Pada Lintasan : Kota
25. Jumlah Keanggotaan Rayon : 13 Sekolah 26. Organisasi Penyelenggaraan : Yayasan
27. Perjalanan/Perubahan Sekolah : Terdf.Thn 1992 Diakui Thn.99 b. Visi dan misi merupakan suatu target lembaga yang ingin dicapai seperti juga hal-Nya SMP Muhammadiyah 12 Makassar yang merupakan lembaga yang melakukan kegiatan pembelajaran mencintai baca Alquran.
Visi SMP Muhammadiyah 12 Makassar adalah “menciptakan lulusan yang Unggul dalam Imtaq dan Iptek”
Misi SMP Muhammadiyah 12 Makassar adalah membentuk pribadi muslim yang berakhlak karimah dan memiliki kepedulian sosial.
Adapun Misi tersebut Adalah Sebagai berikut:
1. Melaksanakan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
2. Membentuk pribadi Muslim yang berakhlak karimah & memiliki kepedulian sosial
3. Melaksanakan pembelajaran yang efektif & efisien 4. Mengoptimalkan kegiatan Pembina ortom
5. Mendorong & membantu setiap siswa untuk mengenali pontesi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal
44
Mengembangkan potensi akademik secara optimal sesuai dengan bakat dan minat untuk mencapai prestasi akademik baik nasional maupun internasional.
B. Penerapan Metode Teks Cerita Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP MUhammadiyah 12 Makassar
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Penerapan metode teks cerita dalam proses pembelajaran menggunakan beberapa tahap agar proses pembelajaran bahasa Arab maksimal. Observasi yang dilakukan menggunakan pedoman observasi sebagai berikut.
Tabel 6
Hasil observasi aktifitas guru Tahap
pembelajaran
Aktivitas/ sintaks pembelajara
Waktu/menit Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan awal Membuka pembelajaran
dan menyampaikan tujuan
10 Mempersiapkan
apersepsi Kegiatan inti - Mengulang kembali
sedikit pelajaran pekan lalu.
- Guru membagikan teks cerita berbahasa Arab.
kepada siswa dalam bentuk kertas HVS.
- Siswa di suruh menyimak teks cerita yang di bacakan gurunya
60
sambil memperhatikan cerita yang di bagikan - Siswa diminta menyebutkan teks tersebut secara bergiliran dalam berbahasa Arab.
- Siswa diminta menunjuk teks tersebut yang ada disekitarnya dalam bahasa Arab.
- Guru menerjemahkan mufradat yang ada diceritakan dan menjelaskan tata bahasa yang terkait dengan teks cerita tersebut.
Kegiatan penutup
- Guru meminta siswa menghafal mufradat dan mempraktekkanny a di sekolah
- Siswa diminta membuat teks cerita berbahasa Arab
10
Meminta siswa melakukan di
rumah
Sumber data : Hasil observasi
Untuk mengetahui penggunaan metode teks cerita dalam kelas, peneliti membagiakan angket kepada 29 siswa dan mewawancarai 1 guru yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Menurut Athifah Noor BA SPd.I guru bahasa Arab kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti
46
bahwa:
“Metode teks digunakan dalam pembelajaran membaca teks dan diawali dengan menulis teks kemudian siswa disuruh membaca teks cerita dengan keterampilan membaca didukung oleh pemahaman siswa terhadap pengenalan huruf dan tanda baca maupun terjemahan mufradat sangat mendukung dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab setelah membaca teks cerita siswa tertarik untuk belajar berbicara bahasa Arab”. ( wawancara 29 Agustus 2016 di Kelas) Jadi keterampilan berbicara bahasa Arab dapat meningkatkan dengan pemberian motivasi guru terhadap peserta didik untuk terampil menggunakan bahasa yang telah dipelajari dan cara mempebelajari bahasa untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab salah satunya adalah dengan menerapkan metode teks cerita dan pengulangan yang di harapkan siswa dapat berbicara bahasa Arab secara otomatis dibawah sadar.
Untuk mengetahui tanggapan siswa, maka berikut disajikan data hasil analisis angket yang diberikan kepada 23 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 7
Pendapat responden tentang penerapan metode teks cerita bahasa Arab dikelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar.
No Jawaba Responden Frekuesi Presentase
1 Sangat Baik 20 68,95 %
2 Baik 3 13,04%
3 Cukup Baik - 0%
4 Kurang Baik - 0%
5 Tidak Baik - 0%
Jumlah 23 100%
Jawaban angket no 1
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 20 atau 68,95% siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini menjawab sudah diterapkan artinya menurut responden tersebut, kegiatan guru dalam proses belajar mengajar sudah menerapkan metode teks cerita untuk meningkatkan kemampuan berbicar bahasa Arab siswa, sedangkan 3 atau 13,04% menjawab baik, 0 atau 0% yang menjawab cukup baik, 0 atau 0% yang menjawab kurang baik sedangkan yang menjawab tidak baik 0 atau 0%. Jawaban tersebut menunjukkan bahwa sebagian responden menganggap bahwa penggunaan metode teks cerita sudah diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
Hasil wawancara penulis dengan Nurmiata Halim, S.Ag Kepala Sekolah kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar tentang penggunaan metode teks cerita dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
“Melalui metode teks cerita siswa bisa memahami bahasa Arab untuk menghafal mufradat dan melakukan percakapan bahasa Arab dapat membantu efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran dan kemampuan menyerap bahasa Arab pada siswa, siswa akan mudah memahami cara menglafadkan bahasa Arab”. (wawancara 31 Agustus 2016 di Ruangan Guru)
Dari wawancara di atas dapat di ketahui bahwa penerapan metode teks cerita dapat meningkat keterampilan berbicara bahasa Arab siswa dan metode teks cerita merupakan metode belajar yang lebih menekankan keterampilan berbicara melalui pembiasaan dan pengulanggan yang di harapkan siswa dapat berbicara bahasa arab.
48
Tabel 8
Pendapat responden tentang peningkatan keterampilan bahasa Arab dikelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar.
No Jawaba Responden Frekuesi Presentase
1 Sangat Baik 11 82,47%
2 Baik 7 30,43%
3 Cukup Baik 4 17,39%
4 Kurang Baik - 0%
5 Tidak Baik 1 4,34%
Jumlah 23 100%
Jawaban angket no 2
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 11 orang siswa atau 82.47%
menyatakan bahwa peningkatan dengan menggunakan metode teks cerita sangat berpengaruh dan 7 orang siswa atau 30.43 % siswa mengatakan bahwa peningkatan dengan menggunakan metode teks cerita berpengaruh dan 4 orang siswa atau 17.39 % siswa mengatakan peningkatan dengan menggunakan metode teks cerita cukup berpengaruh dan 0 siswa atau 0%
siswa yang mengatakan peningkatan dengan menggunakan metode teks cerita kurang berpengaruh dan 1 orang siswa atau 4.34 % siswa yang mengatakan peningkatan dengan menggunakan metode teks cerita tidak berpengaruh.
Penggunaan metode teks cerita pada peningkatan keterampilan bahasa Arab lebih menarik dan tidak membosankan karena siswa dapat melihat langsung proses pembelajaran bahkan siswa mempunyai peran yang dominan dan guru hanya berperan sebagai pengarah proses pembelajaran.
Adanya respon positif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa dengan menggunakan metode teks cerita karena penggunaan metode teks ceritas memungkinkan siswa untuk menerapkan pembelajaran yang telah diketahui secara langsung.
C. Peningkatan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar
Keterampilan berbicara bahasa Arab yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang menyatakan sejauh mana perubahan kebahasaan siswa setelah belajar dengan menggunakan metode teks cerita. Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam berbahasa Arab.
Keterampilan berbicara bahasa Arab merupakan mengembangan kemampuan pelajar dalam menggunakan bahasa itu baik lisan maupun tulisan. Faktor utama dalam menghidupkan keterampilan berbicar bahasa Arab ialah keberanian anak didik dan perasaan tidak takut salah, oleh karena itu guru hendak memberikan motivasi kepada anak didik, kendatipun degan resiko takut salah.Keterampilan berbahasa Arab dapat meningkat dengan pemberian motivasi guru terhadap peserta didik untuk terampil menggunakan bahasa yang telah dipelajari.
50
Tabel. 9
Pendapat responden penggunaan metode teks cerita bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar
No Kategori Jawaban Frekuensi Presentase %
1 Sangat meningkat 7 30.43%
2 Meningkat 14 60.86%
3 Cukup Meningkat 2 8.69%
4 Kurang meningkat - -
5 Tidak meningkat - -
Jumah 23 100%
Sumber data no.8
Dari data diatas menunjukkan bahwa dari 23 orang siswa yang dijadikan responden 7 siswa atau 30.43% mengatakan bahwa penggunaan media gambar terhadap keterampilan berbahasa Arab sangat meningkat, ini berarti penggunaan metode teks cerita sangat bagus diterapkan karena dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Arab siswa, dan 14 siswa atau 60.86% siswa mengatakan bahwa penggunaan metode teks cerita terhadap peningkatan ketarampilan berbahasa arab meningkat, 2 siswa atau 8.69%
siswa yang mengatakan penggunaan metode teks cerita terhadap keterampilan bebahasa arab cukup meningkat dan tidak ada siswa atau 0%
yang mengatakan kurang meningkat dan tidak ada siswa atau 0% yang mengatakan tidak meningkat.
Menurut Athifah Noor BA SPd.I guru bahasa Arab kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa:
“Metode teks digunakan dalam pembelajaran membaca teks dan diawali dengan menulis teks kemudian siswa disuruh membaca teks cerita dengan keterampilan membaca didukung oleh pemahaman siswa terhadap pengenalan huruf dan tanda baca maupun terjemahan mufradat sangat mendukung dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab setelah membaca teks cerita siswa tertarik untuk belajar berbicara bahasa Arab”. ( wawancara 29 Agustus 2016 di Kelas) Penilaian keterampilan berbicara bertujuan untuk melihat sejauh mana peningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab karena siswa di tuntut menggunakan bahasa yang telah di pelajari tersebut secara langsung sehingga lama kelamaan siswa akan terbiasa menggunakan metode teks cerita di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya.
D. Efektivitas Penerapan Metode Teks Cerita Bahasa Arab Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar.
Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab dapat diartikan sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah proses pembelajaran. Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab juga dapat diupayakan dengan meningkatkan kinerja guru terutama cara mengajarnya. Untuk melihat respon siswa terhadap efektivitas penerapan metode teks cerita dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab dapat dilihat hasil angket yang dibagikan kepada responden.
52
Tabel.10
Pendapat responden tentang efektivitas penerapan metode teks cerita dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 12 Makassar
No Jawaban responden Frekuensi Presentase%
1 Sangat efekti 10 43.47.%
2 Efektif 9 39.13.%
3 Cukup efekti 3 13.04.%
4 Kurang efektif - -
Tidak efektif 1 4.34%
Jumlah 23 100%
Sumber data: angket no 9
Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari 23 orang yang dijadikan responden 10 atau 43.47% siswa menjawab sangat efektif. Sedangkan 9 atau 39.13% siswa menjawab efektif, 3 atau 13.04% siswa yang menjawab cukup efektif, dan tidak ada siswa yang menjawab atau 0% siswa yang menjawab kurang efektif, 1 atau 4.34%. Jawaban tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode teks cerita dalam proses belajar mengajar sangat efektif terhadap keterampilan berbicara bahasa Arab siswa.
Menurut Athifah Noor BA SPd.I guru bahasa Arab kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa:
“Metode teks digunakan dalam pembelajaran membaca teks dan diawali dengan menulis teks kemudian siswa disuruh membaca teks cerita dengan keterampilan membaca didukung oleh pemahaman siswa terhadap pengenalan huruf dan tanda baca maupun terjemahan
mufradat sangat mendukung dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab setelah membaca teks cerita siswa tertarik untuk belajar berbicara bahasa Arab”. ( wawancara 29 Agustus 2016 di Kelas) Proses pembelajaran dengan metode ini, seorang guru lebih banyak mengajarkan bagaimana seorang siswa memiliki kemahiran mengucapkan dan mendengarkan bahasa Arab dengan benar dan secara otomatis seorang guru harus mempunyai kemampuan dalam bidang bahasa khususnya bahasa Arab, sehingga anak didik benar-benar mendengarkan dan menyerap kata-kata bahasa Arab dengan benar.
56 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan tentang efektivitas penerepan metode teks cerita bahasa Arab dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai beriku:
1. Metode teks cerita sudah terapkan dalam proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah 12 Makassar akan tetapi belum terlaksanakan secara efektif karena kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang misalnya tidak adanya laboraturium khusus yang digunakan untuk melatihan berbahasa Arab.
2. Keterampilan berbahasa Arab siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar meningkat setelah belajar dengan menggunakan metode teks cerita.
3. Penerapan metode teks cerita sangat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa karena menggunakan metode peniruan yang diucapkan secara berulang sehingga lama kelamaan siswa mampu mengucapkan sesuai dengan apa yang dipelajari.
B. SARAN
Berdasarkan uraian kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran- saran sebagai berikut:
1. Kepada para guru hendaknya dapat menggunakan metode teks cerita yang berfariasi dalam mengajarkan bahasa Arab sehingga siswa tidak merasa jenuh belajar dengan satu metode dan senantiasa memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih mencintai bahasa Arab.
2. Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan kajian untuk melihat berbagai masalah pendidikan sekaligus menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada pembelajaran bahasa Arab.
DAFTAR PUSTAKA
Al-quranul Karim dan terjemahan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Produser Penelitian Cetakan ke III. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Arsyad, Azhar. 1989. Bahasa Arab Dan Metode pengajaranya.
Pusataka pelajar: Yokyakarta.
Chatib, Ahmad. 1976. Pedoman Pebgajaran Bahasa Pada Perguruan Tinggi. IAIN: Jakarta.
Efendy, Ahmad, Faud. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Misykat: Malang
Fachrurrozi, Azaz Dan Mahyudin, Erta. 2011. Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab. Pustaka pelajar: Tangerang.
Gardner, R.C. and W.E. Lambert. 1972. Attitudes and motivations in Second language leaning, Rowley. Mass:Newbury house.
Hafi, Islnaini, Yulianita. 2000. Berbicara Suatu keterampilan Bebahasa Angkasa: Bandung.
Hamid, Abdul. 2010. Mengukur kemampuan Berbicara. UIN Pres: Malang Hariadi. 2007. Berbicara (suatu pengantar). IKIP: Yokyakarta.
Hermawan, Acep. 2014. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. PT Remja Resda Karya: Bandung.
Machmuda, Umi Dan Rusyidin, Abdul, Wahab. 2008. Active learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab UIN. Malang Press: Malang.
Nurgiyantoro. 2005. Penilaian Dalam pengajaran Bahasa Dan sastra
Indonesia BDFE: Yokyakarta.
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang standar Nasional Pendidikan,
DEpertemen Pendidikan Nasioal: Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitantif, kualitatif. Dan R&D). CV Alfabete: Bandung.
Sudjana, Nana. 1991. Media Pengajaran.sinar. Sinar Baru: Jakarta
Sumardi, Mulyanto. 1995. Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran dan sastra. Sinar Harapan: Jakarta.
Supryadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Depdikbud:
Jakarta.
Suyata, Pujiati. 1985. Kemampuan Berbahasa Indonesia. Pusat Pembinaan Dan pengembangan bahasa: Jakarta.
Suyatno. 2004. Tehnik Pembselajaran bahasa Dan sastra. ISC:
Surabaya.
Taringan, Henry, Guntur. 2006. Berbicara Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa.
Angkasa: Bandung.
Tayar Yusuf Dan Saiful Anwar. 1997. Metodologi Pengajaran agama Dan Bahasa. Jakarta: Persada.
Wassid, Iskandar Dan Sunendar Dadang. 2008. Strategi pembelajaran Bahasa. Angkasa: Bandung.
Wahyudin. 2002.Pengantar pendidikan. Universitas Terbuka: Jakarta.