• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi adalah hal yang sangat penting dalam subjek penelitian.3 Populasi merupakan kumpulan dari sejumlah elemen berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, kelas, organisasi, dan lain-lain.4

Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian tentunya diperlukan populasi (objek penelitian). Sugiyono dalam bukunya mengatakan,

Dalam penelitian Kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Peserta didik kelas VIII di SMPN 17 Kota Makassar yang terdiri dari 11 kelas. Adapun rinciannya terlihat seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Jumlah peserta didik Kelas VIII di SMPN 17 Kota Makassar

NO Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VIII A 16 17 33

2 VIII B 15 18 33

3 VIII C 14 21 35

4 VIII D 16 18 34

5 VIII E 15 18 33

2Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. XXII Bandung: Alfabeta 2010), h. 112.

3Muhammad Arif Tiro, Dasar-Dasar Statistika (Cet. III Makassar: Andira Publisher, 2000), h. 3.

4Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h. 84.

33

6 VIII F 16 17 33

7 VIII G 17 16 33

8 VIII H 17 17 34

9 VIII I 19 14 33

10 VIII J 17 16 33

11 VIII K 17 17 34

Total 368

Sumber Data: Ruang Tata Usaha SMPN 17 Kota Makassar

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih/diambil dari suatu populasi.

Sampel yaitu bagian dari populasi yang memiliki karakteristik untuk diteliti.

Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII di SMPN 17 Kota Makassar.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Teknik Random sampling, yaitu Teknik penentuan atau pemilihan sampel untuk tujuan tertentu.

Dimana peneliti mengambil sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak yaitu pengambilan sampel mulai dari kelas VIII A sampai VIII K. Untuk diteliti yaitu 10% dengan sampel 37 orang peserta didik.

a. Proporsional Random Sampling

Tabel 3.2

Jumlah Proporsional Random Sampling Peserta Didik Kelas VIII A Sampai Kelas VIII K SMPN 17 Kota Makassar

N O

Sampel P L Populasi Proposi

1 VIII A 16 17 33 3

2 VIII B 15 18 33 3

3 VIII C 21 14 35 4

4 VIII D 18 16 34 4

5 VIII E 18 15 33 3

6 VIII F 17 16 33 3

7 VIII G 16 17 33 3

8 VIII H 17 17 34 4

9 VIII I 14 19 33 3

10 VIII J 16 17 33 3

11 VIII K 17 17 34 4

Total 368 37

b. Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sampai VIII K yaitu 368 orang, oleh karena itu peneliti melakukan penarikan sampel dengan tujuan untuk membantu peneliti dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dapat peneliti jumpai ketika di lapangan seperti halnya apabila populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas dan waktu peneliti yang terbatas sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk melakukan pengambilan data pada seluruh populasi.

Menurut (Arikunto 2008) jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. Untuk diteliti adalah 10%

dari dari jumlah populasi setiap kelas yaitu kelas VIII A sampai kelas VIII K sehingga didapatkan 37 proporsi untuk teliti.

35

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian. Tujuan dari metode pengumpulan data ini yaitu agar penelitian dapat tercapai. Ciri-ciri data yang baik dalam penelitian adalah data yang reliable (dapat dipercaya kebenarannya), dapat memberikan gambaran yang jelas untuk menarik kesimpulan, mencakup ruang yang luas, dan tepat waktu.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket adalah pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada peserta didik yang telah ditetapkan menjadi responden. Sebagai sampel penelitian dengan memberikan pertanyaan sebanyak jumlah yang telah ditentukan. Adapun responden dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan benda- benda tertulis seperti buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan catatan harian.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dilapangan dengan menggunakan sebuah instrumen yang tujuannya yaitu untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang nantinya akan diolah menggunakan SPSS. Dari hasil SPSS ini kita akan mengetahui

apakah terdapat hubungan pemahaman pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti terhadap sikap sosial peserta didik yang berada di SMPN 17 Kota Makassar.

2. Dokumentasi

Setelah dilakukan wawancara peneliti melakukan pendokumentasian dengan cara melakukan sesi foto sebagai bukti yang akurat dan pencatatan yang diperlukan dari responden.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.

1. Teknik Pengolahan Data a. Editing

Memeriksa data yang telah dikumpulkan yaitu kuesioner penelitian yang telah diisi oleh responden dengan tujuan untuk memastikan data-data sudah lengkap dan tepat.

b. Pemberian Code (Coding)

Setelah kuesioner di edit, dilakukan pengkodean atau coding, yakni untuk mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Entry Data

Entry data yaitu memasukkan data dalam variabel sheet dengan menggunakan komputer.

d. Cleaning Data

Cleaning data yaitu untuk mengecek kembali data-data yang telah dimasukkan untuk memastikan tidak ada data-data yang tercecer atau semua data sudah lengkap.

2. Pengolahan Data Hasil Penilaian Kesesuain Indikator

37

a. Menentukan skor

Pemberian skor dilakukan sesuai dengan skala Likert yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Tabel 3.3

Sistem penskoran instrumen penelitian Pernyataan positif

(Favorable)

Pernyataan Negatif (Unfavourable)

Jabawan Nilai Jawaban Nilai

Sangat sesuai (SS) 4 Sangat Sesuai (SS) 1

Sesuai (S) 3 Sesuai (S) 2

Kurang Sesuai (KS) 2 Kurang Sesuai (KS) 3

Tidak Sesuai (TS) 1 Tidak Sesuai Ts) 4

Keterangan:

a. Sangat sesuai, jika pernyataan tersebut sepenuhnya sesuai dengan kenyataan yang dialami atau selalu dialami.

b. Sesuai, jika pernyataan-pernyataan tersebut sebagian besar terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang dialami.

c. Kurang sesuai, jika pernyataan tersebut sewaktu-waktu terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang dialami.

d. Tidak sesuai, jika pernyataan tersebut tidak pernah terjadi sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang dialami.

3. Analisis Data

a. Teknik Analisis Data Deskriptif

Analisis Data Deskriptif merupakan metode analisis yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal apa adanya. Biasanya parameter

analisis adalah Mean, median, modus (model), frekuensi, presentase, persentil dan sebagainya.

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi

Jika jumlah yang terdapat disajikan cukup banyak maka perlu pembuatan tabel distribusi frekuensi, hal ini bertujuan agar data yang telah peneliti kumpulkan dalam jumlah yang sangat banyak dapat disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik.

2) Menghitung Rentang Nilai

Rentang kelas (range) diketahui dengan rumus sebagai berikut:

R = Xt – Xr

Keterangan:

K = Rentang

Xt = Data terbesar dalam kelompok Xr = Data terkecil dalam kelompok5

3) Menghitung Rentang Kelas Interval K = 1+3,3 log n

Keterangan:

K = Banyak kelas

n = Banyaknya nilai observasi 4) Menghitung Panjang Kelas 𝑃 = 𝑅

𝐾

Keterangan:

5Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D), (Bandung Alfabeta, 2015) h. 55

39

P = Panjang kelas interval R = Rentang Nilai

K = Kelas interval 5) Menghitung Rata-Rata

Skor rata-rata mean dapat diartikan sebagai kelompok dan dibagi dengan nilai jumlah responden. Rumus rata-rata adalah:

Me = Β© fi xi Β© fi

Keterangan:

Me = Mean untuk data golongan

Β©f = Jumlah data / sampel

Fi xi = Produk perkalian antara ft pada tiap interval data dengan (xi) xi = rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data.

6) Menghitung Standar Deviasi SP = √ 𝑓𝑑 ( π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯- n – 1

Keterangan:

SP = Standar Deviasi

Ft = Frekuensi untuk interval x- = Rata-rata

n = jumlah populasi 7) Presentasi Nilai Rata-Rata

P = f x 100 % n

Keterangan:

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi / banyaknya individu) P = Angka persentase

8) Kategori Belajar

Untuk mengetahui kategori hasil belajar peserta didik, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Kategori

X < (Β΅ - 1,0Οƒ) Rendah

(Β΅ - 1,0Οƒ) ≀ x < (Β΅ + 1,0Οƒ) Sedang

Β΅ + 1,0Οƒ ) ≀ x Tinggi

Keterangan:

Β΅ = rata-rata Οƒ = standar deviasi b. Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini disebut probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Pada dasarnya statistic inferensial ini merupakan statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan untuk mendapatkan jawaban Hubungan antara Pemahaman Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan Sikap Sosial Peserta Didik Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar.

Adapun rumusan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut

41

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan agar peneliti mendapatkan informasi apakah data-data yang digunakan tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:

X2hitung = Β© (0 – f h) 2 Fh Keterangan:

X2 = nilai chi-kuadrat hitung F0 = frekuensi hasil pengamatan Fh = frekuensi harapan

Adapun kriteria pengujian dinyatakan normal apabila X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel didapatkan dari daftar X2 dengan dk = (k-1) pada tarif signifikan Ι‘ = 0,05.

2) Menentukan koefisien korelasi

Koefisien korelasi (r) adalah sebuah nilai yang dipergunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel, atau koefisien yang mengukur kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y.

Kolerasi person adalah kolerasi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval atau rasio (parametrik) yang dalam SPSS disebut scale.

Asumsi dalam korelasi Pearson, data harus berdistribusi normal. Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-). Jika angka korelasi positif berarti hubungan bersifat searah. Searah artinya jika variabel bebas besar, variabel tergantung semakin besar. Jika menghasilkan angka negatif berarti hubungan

bersifat tidak searah. Tidak searah artinya jika nilai variabel bebas besar, variabel tergantung semakin kecil. angka korelasi berkisar antara 0-1.

Koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi parson:

π‘Ÿ = 𝑛 π‘₯𝑦 βˆ’

π‘₯. 𝑦

βˆšπ‘›

π‘₯2 βˆ’

(

π‘₯

)

2 .

βˆšπ‘›

𝑦2 βˆ’

(

𝑦

)

2

Keterangan:

r = koefisien korelasi pearson

n = banyaknya pasangan data X dan Y

Β©x = total jumlah dari variabel X

Β©y = total jumlah dari variabel Y

Β©x2 = kuadrat dari total jumlah variabel X

Β©y2 = kuadrat dari total jumlah variabel Y

Β©xy = jumlah hasil kali skor X dan Y

Pedoman untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat digunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pedoman penafsiran koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

43

0,80-1,000 Sangat kuat

3) Pengujian Hipotesis dan Uji T

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis kolerasi dalah sebagai berikut:

(a) Menentukan formulasi hipotesis

H0: Ξ² = 0 (tidak ada pengaruh X terhadap Y) H1 : Ξ² # 0 ada pengaruh X terhadap Y) (b) Menentukan taraf nyata (𝛼) dan nilai ttabel

𝛼 = 5% = 0,05 →𝛼 / 3 = 0,025

b = n-2, dan t = 0,025 (c) Menentukan nilai thitung

𝑑 =

π‘Ÿβˆšπ‘›βˆ’2

√1+π‘Ÿ2 Keterangan:

t: thitung /hasil regresi r: korelasi koefisien n: Jumlah responden

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 17 Kota Makassar yang terletak di Tamangapa Raya V No 5, Kecamatan Manggala, Kota makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pertimbangan dari pemilihan lokasi penelitian ini adalah SMPN 17 Kota Makassar berada di tamangapa selain itu lokasinya tidak jauh dari rumah saya.

Pemilihan lokasi penelitian di SMPN 17 Kota Makassar juga dikarenakan belum ada penelitian dengan judul serupa di lokasi tersebut, peneliti juga merupakan alumni dari sekolah tersebut dan jarak lokasi penelitian dengan tempat tinggal peneliti tergolong dekat. Selain itu pemilihan penelitian ini dapat bekerjasama dengan pihak sekolah terutama pada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sebagai bagian kesiswaan dan humas, serta guru dan wali kelas VIII di SMPN 17 Kota Makassar sehingga dalam penelitian ini peneliti dapat dengan mudah untuk mengumpulkan data dengan arahan yang diberikan oleh pihak sekolah.

Pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian berdasarkan data yang di dapat di lapangan dari instrumen penelitian berkaitan dengan hubungan antara pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti (X) dengan sikap sosial (Y) peserta didik kelas VIII di SMPN 17 Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pengukuran melalui angket yang berbentuk skala likert. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial untuk gambaran dari masing-masing variabel dengan bantuan program Statistical Packages ForSocial Science (SPSS) versi 22, untuk mencari korelasi motivasi belajar dengan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar.

45

45

Pendidikan budi pekerti merupakan program pengajaran di sekolah yang tujuannya mengembangkan watak atau tabiat peserta didik dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidup dengan jujur, dapat dipercaya, disiplin, dan kerjasama yang menekankan ke arah efektif tanpa meninggalkan ranah kognitif dan ranah psikomotorik. Karena, budi pekerti merupakan nilai hidup manusia yang dilaksanakan bukan hanya sekedar kebiasaan, tetapi didasarkan pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi lebih baik. Budi pekerti ini didapat dari proses internalisasi dari apa yang telah diketahui, dibutuhkan waktu sehingga terbentuk budi pekerti yang baik dalam kehidupan manusia.8

Pendidikan agama Islam dan budi pekerti adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk saling mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia, mengajarkan ajaran agama Islam dari sumber utama kitab suci Al-Qur’an dan al-Hadits yaitu melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan dan pengalaman.9

Pendidikan agama Islam dan budi pekerti dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual yang mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai- nilai keagamaan, kemudian pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individu maupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi ini bertujuan untuk mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

8Nurul Zuriah, Pendidikan dan Budi Pekerta Dalam Perspektif Perubahan (Jakarta: PT Aksara, 2008), h. 17-20.

9Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia).

1. Hubungan antara Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Tabel 4.1

Rekapitulasi Nilai Rapor Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (X)

NO NAMA KELAS SKOR (X)

1 Responden 1 VIII A 89

2 Responden 2 VIII A 87

3 Responden 3 VIII A 80

4 Responden 4 VIII B 87

5 Responden 5 VIII B 90

6 Responden 6 VIII B 90

7 Responden 7 VIII C 91

8 Responden 8 VIII C 89

9 Responden 9 VIII C 95

10 Responden 10 VIII C 88

11 Responden 11 VIII D 90

12 Responden 12 VIII D 94

13 Responden 13 VIII D 85

14 Responden 14 VIII D 85

15 Responden 15 VIII E 85

16 Responden 16 VIII E 88

17 Responden 17 VIII E 92

18 Responden 18 VIII F 89

47

19 Responden 19 VIII F 80

20 Responden 20 VIII F 88

21 Responden 21 VIII G 83

22 Responden 22 VIII G 89

23 Responden 23 VIII G 87

24 Responden 24 VIII H 89

25 Responden 25 VIII H 88

26 Responden 26 VIII H 90

27 Responden 27 VIII H 91

28 Responden 28 VIII I 87

29 Responden 29 VIII I 80

30 Responden 30 VIII I 82

31 Responden 31 VIII J 94

32 Responden 32 VIII J 80

33 Responden 33 VIII J 89

34 Responden 34 VIII K 93

35 Responden 35 VIII K 83

36 Responden 36 VIII K 82

37 Responden 37 VIII K 85

Pada analisis deskriptif data yang diolah yaitu data pemahaman pembelajaran agama islam dan sikap sosial peserta didik berupa skor maksimum, skor minimum, persentase data, rata-rata skor, standar deviasi, variasi, dan sajian yang tujuannya yaitu untuk mengetahui gambaran umum pemahaman pembelajaran

agama islam dan budi pekerti dengan sikap sosial peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar.

a. Menghitung rentang

Rentang = Data Terbesar – Data Terkecil = 95 – 80

= 15 b. Banyaknya Kelas Interval

Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 37

= 1 + 3,3 (1, 568)

= 1 + 5,174

= 6,174 atau 6 c. Menghitung Panjang kelas interval

Panjang kelas = Rentang Banyak kelas

= 15/6

= 2,5 atau 3 d. Menghitung Persentase

P = F x 100 N

P = 3 x 100 = 8,10 dibulatkan 9 37

Tabel 4.2

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Responden (X)

Interval Frekuensi Persentase (%)

80 – 82 6 16%

49

83 - 85 6 16%

86 - 88 8 22%

89 – 91 12 32%

92 – 94 4 11%

95 – 97 1 3%

Total 37 100

Daftar distribusi frekuensi skor responden pemahaman pendidikan agama islam dan budi pekerti (X) menunjukkan lebih banyak interval pada 89 – 91 dengan frekuensi sebanyak 12, presentasinya 32 %.

e. Menghitung rata-rata (Mean)

Tabel 4.3

Menghitung Nilai Mean

Interval Frekuensi xi fixi Persentase (%)

80 – 82 6 81 486 16%

83 - 85 6 84 486 16%

86 - 88 8 85,5 686,4 22%

89 – 91 12 90 1080 32%

92 – 94 4 93 372 11%

95 – 97 1 96 96 3%

Jumlah 37 3206,4 100%

Menghitung rata-rata

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

XΜ… =βˆ‘ 𝑓𝑖 π‘₯π‘–βˆ‘ 𝑓𝑖 = 3206,4/37 = 86,65

f. Menghitung Variansi dan Standar Deviasi Tabel 4.4

Menghitung Variasi Dan Standar Deviasi Interval frekuensi xi fixi

xi - 𝑋

Μ…

(x

i - 𝑋

Μ…

)2 Fi (xi – X) 2

80 – 82 6 81 486 -5,65 31,9225 191,535

83 - 85 6 84 486 -2,65 7,0225 42,135

86 - 88 8 85,5 686,4 -1,15 1,3225 10,58

89 – 91 12 90 1080 3,35 11,2225 134,67

92 – 94 4 93 372 6,35 40,3225 161,29

95 – 97 1 96 96 9,35 87,4225 87,4225

Jumlah 37 3206,4

627,6325

Menghitung variansi S2 = 1

𝑛 βˆ‘π‘›π‘Ÿ fi (Xi - XΜ…)2 S2 = 627,6325/37 = 16,96304

Menghitung standar Deviasi

S

D

=

βˆšβˆ‘π‘“π‘– (π‘‹π‘–βˆ’π‘‹)

2

𝑛

=

√627,632537 S

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

51

=

√16,96304

= 4,118

Tabel 4.5

Analisis Data Deskriptif Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar

Statistik Deskriptif Nilai

Jumlah Sampel 37

Skor Maksimum 95

Skor Minimum 80

Rentang (range) 15

Rata-rata (mean) 86,65

Standar Deviasi 4,118

Variansi

16,96304

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa skor maksimum pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti adalah 95 dan skor minimum adalah 80 dengan nilai rata-rata 86,65 dan standar deviasi 4,119 dengan jumlah sampel 37 orang. Pada tabel 4.5 juga diperoleh nilai variansi sebesar 16,96304 dan range sebesar 15. Analisis pemahaman Pendidikan agama islam dengan sikap sosial peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Kategori Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

No Kategori Interval Frekuensi Persentase %

1 Rendah X < 81 4 11%

2 Sedang 81 ≀ X <89 21 57%

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

3 Tinggi X β‰₯ 89 12 32%

Jumlah 37 100%

Data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat 4 responden pada kategori rendah dengan persentase 11%, 21 responden berada pada kategori sedang dengan persentase 57%. Dan 12 responden berada pada kategori tinggi dengan persentase 32 %. Berdasarkan nilai rata-rata pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar sebesar 57% berada pada kategori sedang.

2. Sikap Sosial Peserta didik

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Sosial Peserta didik (Y)

NO NAMA KELAS SKOR (Y)

1 Responden 1 VIII A 45

2 Responden 2 VIII A 49

3 Responden 3 VIII A 49

4 Responden 4 VIII B 47

5 Responden 5 VIII B 60

6 Responden 6 VIII B 39

7 Responden 7 VIII C 49

8 Responden 8 VIII C 56

9 Responden 9 VIII C 57

10 Responden 10 VIII C 55

11 Responden 11 VIII D 50

Sumber Data: Analisis Angket Pemahaman Pendidikan Agami Slam Dan Budi Pekerti Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar

53

12 Responden 12 VIII D 53

13 Responden 13 VIII D 47

14 Responden 14 VIII D 50

15 Responden 15 VIII E 43

16 Responden 16 VIII E 46

17 Responden 17 VIII E 40

18 Responden 18 VIII F 51

19 Responden 19 VIII F 54

20 Responden 20 VIII F 50

21 Responden 21 VIII G 53

22 Responden 22 VIII G 40

23 Responden 23 VIII G 40

24 Responden 24 VIII H 47

25 Responden 25 VIII H 50

26 Responden 26 VIII H 56

27 Responden 27 VIII H 52

28 Responden 28 VIII I 54

29 Responden 29 VIII I 45

30 Responden 30 VIII I 48

31 Responden 31 VIII J 53

32 Responden 32 VIII J 54

33 Responden 33 VIII J 60

34 Responden 34 VIII K 53

35 Responden 35 VIII K 50

36 Responden 36 VIII K 49

37 Responden 37 VIII K 51

Setelah dilakukan pengumpulan data dari 37 responden, dari angket tersebut menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 60 dan nilai terendah 39. Adapun cara menentukan kualifikasi interval nilai variabel Y dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menghitung rentang Y

Rentang = Data Terbesar – Data Terkecil

= 60 – 39

= 21

b. Banyaknya Kelas Interval Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 37

= 1 + 3,3 (1, 568)

= 1 + 5,174

= 6,174 atau 6 c. Menghitung Panjang kelas interval

Panjang kelas = Rentang Banyak kelas

= 21/6

= 3,5 atau 4 d. Menghitung Persentase

P = F x 100 N

P = 4 x 100 = 10,81 dibulatkan 11 37

Tabel 4.8

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Responden (Y)

55

Interval Frekuensi Persentase (%)

39 – 42 4 11

43 – 46 4 11

47 -50 13 35

51 – 54 10 27

55 – 58 4 11

59 – 62 2 5

Total 37 100

Daftar distribusi frekuensi skor responden mengenai sikap sosial peserta didik (Y) menunjukkan lebih banyak interval pada 51-54 dengan frekuensi sebanyak 10, persentase 27 %.

e. Menghitung rata-rata (Mean)

Tabel 4.9

Menghitung Nilai Mean

interval Frekuensi yi Fiyi Persentase

(%)

39 - 42 4 40,5 162 11

43 - 46 4 44,5 178 11

47 -50 13 48,5 578,5 35

51 – 54 10 52,5 485 27

55 - 58 4 56,5 226 11

59 - 62 2 60,5 121 5

Jumlah 37 1750,5 100%

Sumber Data: Hasil Olahan Data Sikap Sosial Peserta Didik Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

Mea-rata XΜ… = βˆ‘ 𝑓 𝑖 𝑋 π‘–βˆ‘ 𝑓 𝑖 = 1750,5/37 = 47,3

f. Menghitung Variansi dan Standar Deviasi Tabel 4.10

Menghitung Variasi Dan Standar Deviasi

interval frekuensi yi Fiyi yi - -Y (yi - -Y)2 Fi (yi – Y) 2

39 - 42 4 40,5 162 -6,8 46,24 184,96

43 - 46 4 44,5 178 -2,8 7,84 31,36

47 -50 13 48,5 578,5 1,2 1,44 18,72

51 – 54 10 52,5 485 5,2 27,04 270,4

55 - 58 4 56,5 226 9,2 84,64 338,56

59 - 62 2 60,5 121 13,2 174,24 348,48

Jumlah 37 1750,5 1.192

Menghitung variansi S2 = 1

𝑛 βˆ‘π‘›π‘Ÿ Fi (Xi - XΜ…)2 S2 = 1.192/37 = 47,3

Menghitung standar Deviasi SD

=

βˆšβˆ‘π‘“π‘– (π‘‹π‘–βˆ’π‘‹)

2 𝑛

=

√1.19237

=

√32,22

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

57

=

5,676

Tabel 4.11

Analisis Data Deskriptif Sikap Sosial Pekerti Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar

Statistik Deskriptif Nilai

Jumlah Sampel 37

Skor Maksimum 60

Skor Minimum 39

Rentang (range) 21

Rata-rata (mean) 47,3

Standar Deviasi 5,676

Variansi 47,3

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa skor maksimum pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti adalah 60 dan skor minimum adalah 39 dengan nilai rata-rata 47,3 dan standar deviasi 5,676 dengan jumlah sampel 37 orang. Pada tabel 4.6 juga diperoleh nilai variansi sebesar 47,3 dan range sebesar 21. Analisis pemahaman Pendidikan agama islam dengan sikap sosial peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.12

Kategori Pemahaman Sikap Sosial Peserta Didik

No Kategori Interval Frekuensi Persentase %

1 Rendah Y < 42 4 11%

2 Sedang 42 ≀ Y <53 20 54%

3 Tinggi Y β‰₯ 53 13 35%

Sumber Data: Hasil Olahan Data Pemahaman Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMPN 17 Kota Makassar

Jumlah 37 100%

Data pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa terdapat 4 responden pada kategori rendah dengan persentase 11%, 20 responden berada pada kategori sedang dengan persentase 54%. Dan 13 responden berada pada kategori tinggi dengan persentase 35 %. Berdasarkan nilai rata-rata pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar sebesar 54% berada pada kategori sedang

3. Hubungan antara Pemahaman Pembelajaran Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti dengan Sikap Sosial Peserta Didik Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengkaji apkah model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variabel pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti (X) dan sikap sosial peserta didik (Y) berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan oleh peneliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data distribusi normal apabila sig > Ξ± = 0,05. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 22 for windows. Berdasarkan analisis uji prasyarat yang diperoleh, maka kesimpulan uji normalitas dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Dengan Teknik Kolmogorov Smirnov (X-Y)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

Sumber Data: Analisis Angket Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar

59

N 37

Normal Parameters A,b

Mean .0000000

Std. Deviation 5.24951154

Most Extreme Differences

Absolute .102

Positive .077

Negative -.102

Test Statistic .102

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji normalitas hubungan antara pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti dengan sikap sosial peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar, diketahui nilai Kolmogorov Smirnov signifikansi sebesar 0,200 dengan taraf signifikansi 0,05. Nilai signifikansi yang diperoleh tersebut lebih besar dari Ξ± (0,200 >0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hubungan antara Pendidikan agama islam dan budi pekerti dengan sikap sosial peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar berdistribusi normal.

b. Uji korelasi

Setelah melalui tahap analisis deskriptif dimana pada tahap itu digambarkan tentang bagaimana pemahaman pembelajaran agama islam dan budi pekerti dengan sikap sosial peserta didik kelas VIII SMPN 17 Kota Makassar maka dapat dipandu pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.14 Uji Kolerasi

Correlations

Pemahaman Pendidikan Agama Islam Dan

Budi Pekerti Sikap Sosial Pemahaman Pendidikan Agama

Islam Dan Budi Pekerti

Pearson Correlation 1 .119

Sig. (2-tailed) .483

N 37 37

Sikap Sosial Pearson Correlation .119 1

Sig. (2-tailed) .483

N 37 37

Hasil hitung dengan uji korelasi menggunakan SPSS bahwa hubungan pemahaman Pendidikan agama islam dan budi pekerti dengan sikap sosial peserta

Dokumen terkait