BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3. Praktik Sopir dalam Menetapkan Tarif Angkot
pada tiap trayek berbeda-beda dan sudah disesuaikan dengan jarak tempuh yang ada.9
Adapun trayek dan tarif tiap jalur angkutan umum dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Tarif Angkutan Penumpang Umum Kota Metro10
No Trayek Tarif Lama
(Rp)
Tarif Baru (Rp)
1 Metro – Mulyojati 4.000,- 3.800,-
2 Metro – Karang Rejo 5.000,- 4.750,-
3 Metro – Kampus – Pertamina 21 4.000,- 3.800,- 4 Metro – Stadion Tejosari
(Via Jl. Alamsyah RPN) 4.500,- 4.250,-
5 Mulyojati – Rejomulyo
(Via Jl. Budi Utomo) 4.500,- 4.250,-
6 Mulyojati – SMA 2
(Via Jl. Suprapto 4.500,- 4.250,-
7 Mulyojati – Metro
(Via Jl. Sudirman) 4.500,- 4.250,-
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 7 trayek jalur angkutan kota di Kota Metro. Masing-masing trayek tersebut memiliki tarif yang berbeda-beda didasarkan pada jarak tempuh tiap trayek. Selain itu, pada tabel tersebut terlihat ada perbedaan antara tarif
9 Hasil Wawancara dengan Ibu Silvia, Bagian Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kota Metro, pada tanggal 09 November 2021
10 Peraturan Walikota Metro Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penumpang Umum Jenis Mikrolet dalam Wilayah Kota Metro, Lampiran
lama dengan tarif baru yakni ada penurunan sebesar Rp. 200,- hingga Rp.
250,- tiap trayeknya.
Walaupun demikian, menurut keterangan Ibu Silvia, masih saja ada beberapa sopir yang tidak mengindahkan peraturan yang sudah ditetapkan. Para sopir terkadang seenaknya saja menetapkan tarif tinggi kepada penumpangnya. Laporan tersebut sebenarnya sudah sampai kepada beliau, dan beliau sudah menghimbau kepada para sopir agar dalam menetapkan tarif angkutan kota mengacu pada peraturan yang ada.
Beliau juga mengatakan kepada para sopir bahwa apabila masih tetap menetapkan tarif secara sepihak maka sopir yang bersangkutan akan dikenakan sanksi. Namun demikian, menurut beliau, walaupun sudah diberikan himbauan, para sopir seolah tidak mengindahkannya dan tetap menetapkan tarif sesuka hatinya.11
Berdasarkan keterangan Ibu Silvia di atas dapat dijelaskan bahwa tarif angkutan kota sudah diatur dalam Peraturan Walikota Metro Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penumpang Umum Jenis Mikrolet. Mengenai perilaku sopir yang menetapkan tarif angkot secara sepihak, sebenarnya pihak Dinas Perhubungan Kota Metro sudah melakukan upaya dengan menghimbau para sopir angkot dan akan memberikan sanksi apabila perilaku sopir tersebut masih tetap dilanjutkan dan tidak menyesuaikan tarif yang sudah ditetapkan pemerintah.
11 Hasil Wawancara dengan Ibu Silvia, Bagian Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kota Metro, pada tanggal 09 November 2021
2. Sopir Angkot
Selanjutnya peneliti mencoba mewawancara Bapak Heri, salah satu sopir yang memiliki trayek Metro-Karangrejo. Menurut keterangan beliau, penumpang dulu dengan sekarang sangat jauh berbeda. Sebagaimana diketahui bahwa sekarang hampir tiap orang memiliki kendaraan roda dua. Karena sudah memiliki kendaraan sendiri, mereka lebih memilih berkendara sendiri daripada harus berdesak-desakan di dalam angkot. Karena minat masyarakat terhadap angkot menurun drastis, akhirnya berdampak pada pendapatan para sopir angkot.12
Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Andi selaku sopir trayek Metro – Kampus – Pertamina 21. Menurut beliau untuk sekarang ini sangat susah mencari penumpang. Hal tersebut dikarenakan masyarakat lebih memilih naik sepeda motornya sendiri daripada naik angkot. Oleh karena itu, untuk saat ini pendapatan para sopir tidak seperti dulu. Hal inilah yang akhirnya berdampak pada perekonomian para sopir, terlebih pada masa covid tahun lalu, perekonomiannya semakin terpuruk.13
Jawaban Bapak Heri dan Bapak Andi di atas juga sama dengan pernyataan Bapak Bagus selaku sopir angkot trayek Metro – Kampus – Pertamina 21. Menurut beliau, angkot saat ini sudah tidak ada pamor
12 Hasil Wawancara dengan Bapak Heri, Sopir Angkot Trayek Metro – Karangrejo, pada tanggal 10 November 2021
13 Hasil Wawancara dengan Bapak Andi, Sopir Angkot Trayek Metro – Kampus – Pertamina 21, pada tanggal 27 Juni 2022
lagi, kalah dengan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor. Karena masyarakat banyak yang lebih memilih bersepeda motor maka secara otomatis pendapatannya sebagai sopir angkot berkurang drastis.14
Berkenaan dengan tarif angkot Bapak Heri menjelaskan bahwa sebenarnya beliau tahu mengenai standar tarif yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan. Akan tetapi ada beberapa angkot tidak mengindahkannya karena beberapa alasan, termasuk dirinya sendiri.
Tarif yang ditetapkan oleh Dishub menurutnya sangat rendah dan kurang memperhatikan kesejahteraan para sopir. Bapak Heri sendiri menetapkan tarif angkot dari Metro-Karangrejo sebesar Rp. 10.000,-.
Tarif tersebut menurutnya wajar mengingat harga BBM yang semakin tinggi. Selain itu, penumpang sangat sepi semenjak mewabahnya virus corona. Karena faktor kebutuhan yang terus meningkat dan pendapatan yang terus mengalami penurunan, akhirnya para sopir termasuk beliau menetapkan tarif secara sepihak dan tidak mengindahkan himbauan dari Dinas Perhubungan.15
Pendapat Bapak Andi juga hampir sama dengan pendapat Bapak Heri. Menurut beliau tarif yang beliau tetapkan sebenarnya tidak sesuai dengan standar tarif yang ditetapkan pemerintah Kota Metro. Beliau mengatakan bahwa pemerintah dalam menetapkan tarif kurang memperhatikan kebutuhan para sopir. Tidak berbeda dengan
14 Hasil Wawancara dengan Bapak Bagus, Sopir Angkot Trayek Metro – Kampus – Pertamina 21, pada tanggal 27 Juni 2022
15 Hasil Wawancara dengan Bapak Heri, Sopir Angkot Trayek Metro – Karangrejo, pada tanggal 10 November 2021
para sopir lainnya, beliau juga menetapkan tarif sendiri demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk saat ini menurut beliau, tarif yang ditetapkan tersebut merupakan kewajaran apabila tidak mengikuti ketentuan tarif dari pemerintah yang begitu rendah.16
Bapak Bagus setuju dengan pernyataan Bapak Andi. Menurut pengakuan beliau para sopir sudah tidak perlu lagi mengikuti penetapan tarif yang dibuat oleh pemerintah Kota Metro karena menurut beliau terlalu rendah. Apabila sopir angkot tetap mengikuti peraturan pemerintah tersebut sudah dipastikan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti BBM, makan, kebutuhan rumah dan lain sebagainya. Tarif yang beliau bebankan kepada penumpang yakni Rp. 5.000,-. Tarif tersebut pun sebenarnya menurut beliau masih kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan yang ada.17
Sopir angkot selanjutnya yang peneliti wawancara yakni Bapak Gunawan selaku sopir angkot trayek Metro – Karang Rejo. Menurut keterangannya, ia mengaku bahwa pihak Dinas Perhubungan sudah menetapkan tarif bagi angkot. Akan tetapi menurutnya tarif yang ditetapkan tersebut tidak memandang kesejahteraan profesinya sebagai seorang sopir angkot. Hal tersebut karena tarif yang ditetapkan terlalu
16 Hasil Wawancara dengan Bapak Andi, Sopir Angkot Trayek Metro – Kampus – Pertamina 21, pada tanggal 27 Juni 2022.
17 Hasil Wawancara dengan Bapak Andi, Sopir Angkot Trayek Metro – Kampus – Pertamina 21, pada tanggal 27 Juni 2022
rendah terlebih pada masa pandemi sekarang ini dimana masyarakat yang menggunakan jasa angkot sangat sepi.18
Menurut pengakuannya, tarif yang ia bebankan kepada penumpang adalah sebesar Rp. 10.000,- mengikuti harga BBM saat ini. Penetapan tarif secara sepihak terpaksa dilakukan para sopir.
Pasalnya, kenaikan harga BBM bersubsidi membuat biaya operasional angkot semakin membengkak. Namun tarif tersebut berbeda apabila penumpang membawa barang yang banyak dan memakan tempat dudul lain. Apabila demikian maka penumpang harus mau menambah tarif tambahan yakni Rp. 5.000,- sehingga menjadi Rp. 15.000,-. Tarif yang ia tetapkan tersebut menurutnya wajar karena tempat duduk yang harusnya ditempati penumpang lain harus ditempati barang belanjaan.
Alasan lain menurut Bapak Gunawan yakni ekonomi keluarga yang sedang di masa kesulitan karena pandemi sedangkan kebutuhan sehari-hari terus meningkat ditambah lagi tarif yang ditetapkan oleh pemerintah sangat rendah.19
Berdasarkan keterangan para sopir angkot di atas dapat dijelaskan bahwa para sopir angkot sebenarnya sudah tahu mengenai ketentuan tarif yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Akan tetapi, situasi ekonomi yang menghimpit keluarga serta harga BBM yang terus naik yang akhirnya menjadi keputusan para sopir untuk
18 Hasil Wawancara dengan Bapak Gunawan, Sopir Angkot Trayek Metro – Karangrejo, pada tanggal 13 November 2021
19 Hasil Wawancara dengan Bapak Gunawan, Sopir Angkot Trayek Metro – Karangrejo, pada tanggal 13 November 2021
menetapkan tarif secara sepihak. Mengenai tarif-tarif yang ditetapkan para sopir di atas dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut:
Tabel 4.2.
Tarif yang Ditetapkan Oleh Sopir Angkot
No Nama
Sopir Trayek Tarif
Sopir
Tarif Pemk
ot 1 Heri Metro – Karangrejo 10.000,- 4.750,- 2 Gunawan Metro – Karangrejo
10.000,- /15.0 00,-
4.750,- 3 Andi Metro – Kampus – Pertamina
21 5.000,- 3.800,-
4 Bagus Metro – Kampus – Pertamina
21 5.000,- 3.800,-
3. Warga Pengguna Jasa Angkot
Demi mengklarifikasi keterangan Ibu Silvia, Bapak Heri dan Bapak Gunawan, peneliti mewawancarai salah satu penumpang yakni Ibu Ernawati. Menurut keterangannya, beliau sudah lama menggunakan jasa angkot untuk belanja di pasar Metro untuk kebutuhan warungnya. Beliau memilih menggunakan angkot karena beliau tidak sanggup apabila mengangkut barang belanjaan yang banyak menggunakan sepeda motor. Selain itu, motor miliknya harus bergantian dengan suaminya.20
Mengenai tarif yang ditetapkan oleh sopir angkot, Ibu Ernawati mengaku sebenarnya ia agak keberatan dengan tarif yang dibebankan kepadanya. Tarif yang harus ia bayar setiap kali naik angkot yakni
20 Hasil Wawancara dengan Ibu Ernawati, Penumpang Angkot Trayek Metro Karangrejo, pada tanggal 12 November 2021
sebesar Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,-. Tarif tersebut berbeda karena belanjaan miliknya juga dihitung. Apabila belanjaannya tidak terlalu banyak maka ia dikenakan tarif Rp. 10.000,-. Akan tetapi apabila belanjaannya banyak maka ia harus membayar lebih yakni Rp.
15.000,-. Sopir angkot memberikan tarif tersebut dengan alasan karena belanjaannya Ibu Ernawati memakan tempat duduk penumpang lain.
Karena hal tersebut sebenarnya Ibu Ernawati juga menyadari dan akhirnya mengalah.21
Demi menguatkan keterangan dari Ibu Ernawati, peneliti melakukan wawancara dengan penumpang lain yakni Ibu Sriyati, warga Kelurahan Karangrejo. Menurut keterangannya, setiap 3 hari sekali ia pergi ke pasar Metro untuk belanja kebutuhan warungnya.
Setiap kali pergi berbelanja, ia pasti menggunakan jasa angkot yang menurutnya aman dari cuaca dan tarifnya ekonomis. Angkot langganannya juga sudah paham kapan ia belanja sehingga ia tidak repot-repot lagi mencari angkot karena sopir angkot langganannya selalu sudah siap menjemputnya.22
Mengenai tarif angkot Ibu Sriyati menjelaskan tidak mempermasalahkan tarif yang dibebankan kepadanya. Ia justru sangat berterima kasih karena dengan adanya angkot usaha warung kelontongan miliknya berjalan lancar hingga saat ini. Ibu Sriyati
21 Hasil Wawancara dengan Ibu Ernawati, Penumpang Angkot Trayek Metro Karangrejo, pada tanggal 12 November 2021
22 Hasil Wawancara dengan Ibu Sriyati, Penumpang Angkot Trayek Metro Karangrejo, pada tanggal 14 November 2021
mengaku tidak keberatan dengan tarif yang diminta sopir yakni sebesar Rp. 10.000,- dan terkadang Rp. 15.000,- tergantung barang belanjaannya. Ibu Sriyati mengatakan apabila tarif tersebut melebihi standar tarif dari pemerintah ia sudah mengikhlaskannya untuk shodaqoh karena menurutnya sopir angkot juga memiliki kebutuhan keluarganya dan hal tersebut merupakan hal yang wajar.23
Selanjutnya, peneliti mewawancarai Ibu Murni yang juga merupakan pengguna jasa angkot. Menurut keterangannya, beliau sesekali pergi ke Metro sekedar untuk shoping. Untuk pergi ke Metro biasanya beliau memanfaatkan jasa angkot yang sering lewat di daerahnya yakni Karang Rejo komplek lapangan. Beliau menggunakan jasa angkot karena menurutnya lebih aman dari cuaca hujan dan panas.24
Berbicara mengenai tarif, Ibu Murni mengaku tidak masalah dengan tarif yang diminta oleh sopir angkot. Beliau mengatakan bahwa itu merupakan kewajiban dan bentuk terima kasih seorang penumpang karena telah diantar menggunakan angkot. Tarif yang dibebankan kepadanya pun menurut Ibu Murni tidak terlalu tinggi yakni berkisar Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,-. Tarif tersebut menurutnya wajar karena jarak dari Karang Rejo menuju Metro terbilang cukup jauh. Selain itu, setiap kali belanja, barang belanjaan
23 Hasil Wawancara dengan Ibu Sriyati, Penumpang Angkot Trayek Metro Karangrejo, pada tanggal 14 November 2021
24 Hasil Wawancara dengan Ibu Murni, Penumpang Angkot Trayek Metro Karangrejo, pada tanggal 15 November 2021
miliknya banyak sehingga penumpang lainnya harus susah payah untuk mendapatkan tempat duduk.25
Berdasarkan informasi yang didapat dari para penumpang di atas dapat dijelaskan bahwa para penumpang ada yang merasa keberatan dengan tarif yang dibebankan kepada mereka dan ada juga penumpang yang menganggap tarif tersebut masih wajar. Masyarakat yang terbebani merasa keberatan karena tarif yang diminta sopir sangat tinggi, berbeda dari tarif sebelumnya. Adapun masyarakat yang menganggap wajar berdalih bahwa sopir menetapkan tarif tersebut karena tuntutan ekonomi dan kebutuhan keluarga. Oleh karena itu wajar apabila sopir menaikkan tarif kepada masyarakat pengguna jasa angkot.
B. Perilaku Sopir dalam Menetapkan Tarif Angkot Perspektif Peraturan