• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejak tahun 2012 d Indonesa, Program Educating and Equipping Tomorrow’s Justice Sector Reformers (E2J) dan The Asa Foundaton-USAID berkontrbus dalam memperkenalkan dan mengembangkan CLE d Indonesa sebaga penddkan hukum modern, yatu sebaga suatu Mata Kulah d Fakultas Hukum dengan pengembangan kurkulum berbass penddkan klns, dalam proses pembelajaran member kesempatan dan pengalaman kepada mahasswa dalam menangan kasus-kasus perdata, pdana, antkorups, lngkungan, kaus-kasus rl d bdang perempuan dan anak. Klnk hukum kemudan menjad sebuah pembelajaran dengan maksud menyedakan mahasswa hukum dengan pengetahuan prakts, keahlan skll, nla-nla – kode etk dalam rangka mewujudkan pelayanan hukum dan keadlan sosal.

CLE sebaga suatu Program Penddkan d Perguruan Tngg (Fakultas Hukum) member manfaat terutama bag mahasswa untuk lebh mengenal duna praktk hukum , yatu dapat menjembatan fakultas dan mahasswanya untuk dapat lebh mengenal, lebh peka dan memperaktkkan social justice lawyering.4 Komponen-komponen pentng yang menjadkan CLE sebaga penddkan hukum modern menjad bermanfaat dalam proses pembelajaran d fakultas hukum karena ddalamnya terkandung komponen-komponen sebagai berikut: Legal Analysis, Skill Development, dan Professionalism.5

4 Vadya Gullapall, 2012, Transforming Clinical legal Education: An Opening for Dia- logue, Journal Socal Change, Vol 34, Issues 8-9, ISSN 0309-0590, Sage Publcaton, Washngton DC, p. 484.

5 Tom Suryo Utomo, 2015, Clinical Legal Education, Mater Workshop P engembangan dan Rekrutmen Dosen Klnk Hukum FH UNUD, Kerjasama FH UNUD dengan E2J, 13-15 Aprl 2015, FH UNUD Denpasar Bal, h. 4

Clinical Legal Education (CLE) atau yang dkenal dengan sebutan Klnk Hukum yang dmakna sebaga sebuah program penddkan modern ddasarkan pada metode pengajaran yang khas yatu metode Interaktif - Reflektif. Cakupan substansi dari CLE meliputi: Pengetahuan (Knowledge), Nla (Value), dan Keahlan Prakts (Practical Skills) yang memampukan mahasswa untuk memberkan pelayanan hukum dan mencptakan keadlan sosal.6

Tujuan dari CLE ialah meliputi : Pelayanan masyarakat (Public Service), Keadlan Sosal (Social Justice) yang mengedepankan Prnsp Persamaan dan Keadlan, Akses yang sama terhadap berbaga kesempatan, serta Sstem dan Prosedur Hukum yang Adl.

3.2 Karakteristik Clinical Legal Education (CLe) - Klinik Hukum

CLE sebaga sebuah Mata Kulah memlk karakterstk yang khas yatu kekhasannya karakterstknya dapat dlhat dar Clinical Legal Education (CLE) sebaga sebuah Program Penddkan dan sebaga sebuah Metode Pembelajaran.

Clinical Legal Education (CLE) - sebaga Program Penddkan memiliki karakteristik : a. Terstruktur yaitu masuk dalam kurkulum, memlk KRS, memlk manajemen (bagan dar unt), SDM terlath dan berpengalaman serta berkomtmen; b.

melbatkan mahasswa; c. Mendapat dukungan pmpnan; d.

mempunya anggaran kegatan .7 Sementara tu Clinical Legal Education (CLE) sebaga Metode Pembelajaran memlk kekhasan metode Interaktif dan Reflektif.

Metode Pembelajaran “Interaktif” dlaksanakan melalu metode: Bermain peran (Role Play), Smulas (Simulation), Dskus Kelompok (Group Discussion), Curah Pendapat/Gagasan (Brainstroming), Peradlan Semu (Moot Court), serta Analss Kasus

6 Ibd, h. 7.

(Case Analysis). Sementara tu Metode Pembelajaran “Reflektif”

bermakna secara berkelanjutan dlakukan Evaluas mater dan sstem pengajaran, Evaluas efekttas mater dan sstem pengajaran terhadap penngkatan dan derajat pemahaman mahasswa, serta dlakukan Evaluas sejauh mana mahasswa telah belajar dar mater dan sstem pembelajaran tersebut (Student Feedback). 8

3.3 Model-Model Pelaksanaan Clinical Legal Education (CLe) -Klinik Hukum

CLE – Klnk Hukum sebaga suatu Mata Kulah d Fakultas Hukum dapat dkembangkan dengan berbaga model yaitu :

In-House Clinics

Klnk yang dbentuk d Fakultas Hukum dan semua kegatan pengajaran dan pengawasan dlakukan d Fakultas Hukum.

External or Out-House Clinics

(Externships, Community Clinics, Mobile Clinics)

Kombinasi antara In-House and Out- House Clinics Semua kegatan pengajaran dan pengawasan dlakukan d Fakultas Hukum (In-House Clinics), mahasswa kemudan dkrm ke pengadlan, kejaksaan dan organsas masyarakat spl untuk melakukan externship (Out-House Clinics)

Street Law (Penyuluhan Hukum)

Dalam pelaksanaan model Klnk Hukum khususnya Kombnas In-House dan External Clinics atau Out-House Clinics proses pembelajarannya selan dlakukan d kampus dbawah asuhan pengajar dosen Klnk Hukum dar Kampus, juga proses pembelajarannya dlakukan d luar kampus yatu dbawah bmbngan proses belajar kulah praktk dar Dosen-Dosen Prakts yang dlakukan d nsttus Mtra yang telah dtetapkan sepert Kantor Hukum / Kantor Pengacara, Pengadlan Neger,

8 Ibd. , h. 6.

dan kejaksaan dbawah bmbngan dosen Mtra yatu bak Lawyer, Jaksa, maupun Hakm.

Dalam pelaksanaan Klnk Hukum dengan Model “Street Law Clinic” , mahasiswa mendapat kesempatan kuliah praktik yatu mempraktkkan bagamana menjad penyuluh atau mensosalsaskan mater hukum yang dapat dlakukan melalu bermtra dengan lembaga penddkan sepert sekolah-sekolah maupun terjun langsung penyuluhan ke masyarakat dbawah bmbngan, pengarahan dan pengawasan dosen Klnk Hukum.

3.4 Komponen-Komponen Dalam Pembelajaran CLe - Klinik Hukum

Komponen metode pembelajaran dalam CLE- Klnk Hukum meliputi :Planning Component (Teor hukum, permasalahan hukum, pelayanan hukum), Experiental Component (Keahlan beracara, kegatan prakts, penyuluhan hukum), dan Reflection Component (Refleksi, evaluasi).9

Mariana Berbec-Rostas, 2007:22, dalam Tomi Suryo Utomo, 2015: 12.

Dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran Klnk Hukum Perdata d Fakultas Hukum Unverstas Udayana, dalam uraan Bab selanjutnya (Bab IV) akan durakan mater pembelajaran berkatan dengan kegatan pembelajaran Planning Component yatu mater tentang proses beracara perdata d Pengadlan Neger. Karena luasnya cakupan hukum perdata, maka dalam kegatan Planning Component dalam proses pembelajaran Mata Kulah Klnk Hukum Perdata dapat mengedepankan atau mensmulaskan bagan-bagan tertentu saja dar proses beracara d pengadlan yang nantnya akan menunjang kegatan Experiential Component setelah mahasswa kulah praktk d lapangan, begtu juga tentang substansnya dapat dplh secara tematk apakah akan dlaksanakan Role Play berkatan dengan kasus perceraan, wanprestas ataupun perdata lainnya.

BAB IV

PROSES BERACARA PERDATA DI

Dokumen terkait