BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
B. Kajian teori
2. Program membaca al-
tetapi juga mencakup konteks, masukan, proses maupun hasil.
Selain memiliki kelebihan, model CIPP juga memiliki keterbatasan, antara lain penerapan model ini dalam bidang pembelajaran di kelas perlu disesuaikan atau modifikasi agar dapat terlaksana dengan baik. Sebab untuk mengukur konteks, masukan maupun hasil dalam arti yang luas banyak melibatkan pihak, membutuhkan dana yang banyak dan waktu yang lama.20
2. Program membaca al-
al- -anak yang ingin belajar membaca al- -
dini yaitu masa anak-anak, sebab masa itu potensi untuk belajar dan
memahami dalam membaca al- -
anak pemikiran masih terbilang masih kuat terutama daya ingatnya dan dalam menerima dan memahami pembelajaran apapun, terutama dalam mempelajari membaca al- an sesuai dengan perkembanagnnya. Oleh karena itu tradisi dalam membaca al-
masih terbilang tradisional terutama di dalam perdesaan yang disebut dengan mengaji.21
Adapun di antaranya keutamaan-keutamaan belajar dan mengajar al-
sahabat Ali bin Abi Tholib datang ke masjid kota Kufah. Di situ, ia mendengar teriakan gaduh banyak orang. Ia bertanya, ada apaka mereka ? -orang yang lagi belajar al-
-orang yang belajar al-
dicintai Rasulullah SAW. Begitu pentingnya membaca al-
baik dan benar menjadi landasan dasar kewajiban untuk mempelajari metodologinya, sehingga membacanya menjadi Tartil dan tidak merubah makna isi dari al-
21Djalaludin, Metode Tujuk Silang Belajar Membaca Al- ( Jakarta : Kalam Mulia, 2004 ),
ulama qurro (ahli baca al- ) yang (diakui keilmuannya), yang telah bersepakat bahwa hukum membaca al-
tajwidnya ialah fardhu ( harus/wajib )22 Adapun pembelajaran al-
a. Makhorijul Huruf ( tempat-tempat keluarnya huruf )
Makhroj huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf, secara bahasa makhroj adalah tempat keluar, sedangkan menurut istilah adalah suatu nama tempat, yang pada tempat tersebut huruf dibentuk atau diucapkan. Dengan demikian makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut dibunyikan. Untuk mengetahui makhroj suatu huruf hendaklah huruf tersebut disukunkan atau ditasydidkan kemudian tambahkan suatu huruf hidup dibelakangnya lalu bacalah tatkala suara tertahan, maka tampaklah makhorijil huruf dari huruf yang bersangkutan.23
Adapun pembagian makhorijul huruf : Tabel 2.2
Pembagian makhorijul huruf
1. Al jauf Kelompok
rongga mulut
1 makhroj
2. Al halq Kelompok
tenggorokan
3 makhroj 3. Al lisan Kelompok lidah 10 makhroj
4. Asy
syafatain
Kelompok bibir 2 makhroj
5. Al Kelompok 1 Makhroj
22 Suherman Herman. Pengembangan Sistem Membaca Al- Development Life Cycle ( Banten : Jurnal Ilmiah, 2019 ), 2.
23 Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al- ( Jakarta : Pustaka Al- Kautsar, 2010 ), 43.
khaisyum rongga hidung Sumber: Panduan tahsin tilawah al- b. Shifatul Huruf
Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf al-
kebenarannya sampai sesuai dengan sifat aslinya. Ketika seseorang mensukunkan huruf pada suatu lafadz boleh jadi lidahnya sudah tepat pada posisinya, namun belum dikatakan benar hingga ia mengucapkannya sesuai dengan sifatnya. Pembagian shifatul huruf yaitu :
1) Shifat lazimah ( sifat yang memiliki lawan ) Tabel 2.3 Shifati lazimah Nama Sifat
Huruf
Huruf Lawan Huruf
Sifat hams ( keluar nafas )
Sifat jahr ( tidak keluar nafas )
Selain huruf hams Sifat syiddah
( suara tertekan )
Sifat rakhawah ( suara terlepas )
Selain huruf syiddah Sifat
( lidah naik ke langit-langit )
Sifat istifal ( lidah turun )
Selain
Sifat ithbaq ( lidah lengket dengan langit- langit )
Sifat infitah ( lidah terpisah dari langit- langit )
Selain huruf ithbaaq Sifat idzlaq
( mengeluarkan huruf dengan cepat dan mudah )
Sifat ishmat ( mengeluarkan huruf dengan tertahan/ susah )
Selain huruf idzlaaq
2)
Tabel 2.4 Sifat
No Nama Sifat Huruf Keadaan Huruf
1. Sifat shofir Keluar mirip suara burung
2. Sifat qolqolah Suara memantul/bergetar 3. Sifat liin Mengeluarkan suara
dengan lembut 4. Sifat inhiraf Miringnya lidah
5. Sifat takriir Bergetarnya ujung lidah 6. sifat tafassyi Menyebarnya angin di
mulut
7. Sifat isthithaalah Memanjangkan suara Sumber: Panduan tahsin tilawah al-
c. Ilmu Tajwid
Tajwid menurut bahasa adalah membaguskan, sedangkan menurut istilah adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf, baik haq-haqnya, sifat-sifatnya panjang pendeknya dan lain sebagainya. Seperti tarqiq, tafkhim, dan lain-lain. Hukum-hukum bacaan di tajwid seperti
tafhim, tarqiq, mad, waqof, dan lain sebagainya.24 d. Kaidah Ghorib
ghorib secara bahasa menurut Ibrahim Musthafa ia merupakan isim sifat dari kata gharaba-yaghribu yang artinya ghamudla
24 Maftuh Bastul Birri, Tajwid Jazariyyah 43.
( sulit ) dan khafiya ( samar ). Sedangkan menurut istilah ulama qurra artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus dikarenakan samarnya pembahasan atau karena peliknya permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam al-Qur an.
Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib ( tersembunyi/samar ) dalam qira ah Imam Ashim riwayat Hafs diantaranya adalah : Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, Nahl, Badal.
a. Imalah
Imalah termasuk salah satu cara membaca al-Qur an yang condong atau belok, sedangkan menurut terminologi Imalah berarti menuturkan fathah ke arah kasrah atau menuturkan alif ke arah ya . menurut riwayat Imam Hafs hanya ada satu lafadz yang harus dibaca imalah yaitu pada lafadz
b. Isymam
Isymam artinya mencampurkan dhammah pada sukun dengan memoncongkan bibir atau mengangkat dua bibir.dalam qiraah riwayat hafs, isymam terdapat pada lafadz yaitu pada waktu membaca lafadz tersebut, gerakan lidah seperti halnya mengucapkan lafadz sehingga hampir tidak ada perubahan bunyi antara mengucapkan lafadz dengan mengucapkan
untuk mempertemukan kedua lafadz tersebut dipilihlah jalan tengah yaitu bunyi bacaan mengikuti rasm, sedangkan gerakan bibir mengikuti lafadz asal.
c. Tashil
Tashil menurut bahasa adalah memberi kemudahan, keringanan atau menyederhanakanbunyi hamzah qatha yang kedua adapun menurut istilah adalah membaca antara hamzah dan alif.
d. Naql
Naql menurut bahasa adalah memindah, sedangkan menurut istilah adalah memindahkan harokat ke huruf sebelumnya. Alasan bacaan naql pada kata yaitu terdapatnya dua hamzah washal ( hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat ), yakni al ta rif dan ismu ( salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam sehingga menjadi tidak terbaca di kala sambung dengan kata sebelumnya.
e. Badal
Badal menurut bahasa artinya mengganti, mengubah, sedangkan maksud badal disini adalah mengganti huruf hijaiyah satu dengan huruf hijaiyah lainnya. 25
25 Iswah Adriana. Perubahan Bunyi Pada Bacaan-bacaan Ghorib Dalam Al- Menurut Tinjauan Fonologi Arab (Pamekasan: Jurnal Bahasa dan Sastra. STAIN Pamekasan, 2017), 62.