BAB III METODE PENELITIAN
H. Tahap Pekerja Lapang
Pada tahap ini peneliti mulai terjun ke lapangan. Peneliti mempersiapkan diri dengan memahami latar belakang penelitian, memasuki lapangan, harus berperan serta sambil mengumpulkan data. Selain persiapan dan tahapan di atas peneliti perlu juga mempersiapkan mental maupun kesehatan fisik dalam penelitiannya.
I. Tahap Analisis Data
Tahap analisi merupakan tahap terakhir dalam penelitian, tahap ini dilakukan setelah semua data terkumpul untuk mendapat kesimpulan dan fokus penelitian. Tahapan ini dilakukan sesuai dengan model analisis data yang sudah ditentukan sebelumnya.
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 5 Jember
Sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 5 Jember diresmikan tanggal 14 Februari 1977 oleh Dr. Syarief Thayeb, Menteri Guru dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan SK pendirian no.0309/4/1975 tanggal 31 Desember 1975, NSS. 58.1.05.24.081 dengan nama Sekolah Menengah Teknologi (SMT) Pertanian Negeri Jember (1977-1997) dengan membuka 2 (dua) jurusan yaitu Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Hasil Pertanian (THP).
Dengan perkembangan kebijakan pemerintah tentang nomenklatur SMK, maka nama sekolah mengalami perubahan dari SMT Pertanian Negeri Jember menjadi SMK Negeri 1 Sukorambi Jember (1997-2012) dan dengan SK Bupati Jember (Ir. MZA Djalal) Nomor.
188.45/356/012/2012, tanggal 5 November 2012 tentang Nomenklatur Lembaga Satuan Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dilingkungan Dinas Guru Kabupaten Jember yang disiarkan melalui lembaran Daerah SMK Negeri 1 Sukorambi menjadi SMK Negeri 5 Jember.
SMK Negeri 5 Jember, terletak di desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, jarak dari pusat kota 8 km. Secara
ngarai yang subur pada bagian Tengah dan Selatan, dikelilingi pegunungan yang memanjang sepanjang batas.
Utara dan Timur serta samudra Indonesia sepanjang batas Selatan dengan Pulau Nusabarong yang merupakan satu-satunya pulau yang ada di wilayah Kabupaten Jember. Letaknya yang strategis karena berada di persimpangan antara Surabaya dan Bali, sehingga perkembanganya cukup pesat dan menjadi barometer pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Jawa Timur.
SMK Negeri 5 Jember menerapkan konsep pembelajaran full day school. Dengan demikian, waktu belajar yang siswa lalui lebih banyak daripada sekolah-sekolah biasa. Hal ini berefek positif terhadap pembelajaran pendidikan agama dan budi pekerti. Dalam halnya juga jurusan alat mesin pertanian 4 jam pelajaran dengan durasi 45 menit dalam satu jam pelajaran. Dengan sekian jam pelajaran per pekan sangat membantu pelajaran dengan strategi PBI.38
Sejarah program membaca al- menggunakan model evaluasi CIPP sendiri adalah dimulai sejak tahun 2017 sejak kepemimpinan Bapak Sofyan Hadi, S. Pt. Alm. Dan yang memulai semua guru Pendidikan Agama Islam, dan yang mempunyai ide itu Ibu Siti Mahmudah, S. Pd.
Alm. Dan sudah berjalan sekitar kurang lebih 4 tahun.39
38Dokumentasi SMK Negeri 5 Jember
39Wawancara dengan Bapak Abdul Khamid dan Ibu Farida
2. Visi dan Misi SMK Negeri 5 Jember a. Visi
Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki intelektual, kompetensi, jiwa wirausaha, daya saing pada tingkat regional, nasional dan internasional.
b. Misi
1) Menyiapkan tamatan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki etos kerja, berjiwa wirausaha ( entrepreneurship ) dan berwawasan lingkungan dalam era global.
2) Menjadi sekolah menengah kejuruan unggulan.
3) Meningkatkan daya serap lulusan di dunia kerja, menjadi wirausaha dan dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi.
4) Meningkatkan peran SMK Negeri 5 Jember sebagai pusat pengembangan agribisnis, teknologi dan rekayasa, teknologi dan komunikasi bagi sekolah, industri dan masyarakat.
5) Memberdayakan warga sekolah dalam mewujudkan sekolah yang bersih dan berwawasan lingkungan.
6) Mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yang terintegrasi pendidikan karakter dan lingkungan hidup.
7) Meningkatkan mutu sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan melalui peningkatan kualifikasi pendidikan,
sertifikasi kompetensi profesi, pendidikan dan pelatihan (diklat) dan magang di industri.
8) Mengembangkan unit produksi sebagai wahana pelatihan berbasis produksi dan kewirausahaan.40
B. Penyajian Data dan Analisis Data
Penyajian data dan analisis data memuat tentang uraian data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan prosedur yang telah diuraikan seperti pada bab III sebagai bukti dan hasil penelitian maka perlu disajikan beberapa data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penyajian data untuk menjawab fokus masalah dengan mengacu pada rumusan masalah dan kerangka teori serta data-data yang terdapat dalam objek penelitian. Hasil penelitian ini akan disajikan secara lengkap setelah melalui analisis data dan melalui metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan klasifikasi data antara lain pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Berikut data-data yang ada dan mengacu pada fokus penelitian, diantaranya:
1. Penerapan evaluasi konteks pada program membaca al- SMK Negeri 5 Jember.
Berdasarkan penelitian yang di laksanakan di SMK Negeri 5 Jember dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Maka dapat peneliti paparkan beberapa data dari para
40Dokumentasi Sejarah SMK Negeri 5 Jember
CIPP pada program membaca al-
beberapa petikan wawancara dengan beberapa informan mengenai implementasi penerapan evaluasi konteks pada program membaca al-
Evaluasi konteks, evaluasi ini menggambarkan secara jelas tentang tujuan program yang akan dicapai. Secara singkat dapat dikatakan evaluasi konteks merupakan evaluasi terhadap keadaan yang melingkupi proses pembelajaran. Keadaan yang termasuk konteks adalah yang berasal dari lingkungan yaitu kondisi aktual dengan kondisi yang diharapkan. Evaluasi konteks ini perlu dilakukan untuk melihat bagaimana pemahaman siswa dan sebagai bahan refleksi bagi guru.
Pada hari rabu saya berkunjung ke SMK Negeri 5 Jember dan melakukan wawancara bersama Bapak Abdul Khamid. Dan beliau menguraikan bahwa:
-
ini tujuan utamanya kami semata-mata hanya ingin mereka yang beragama islam itu bisa menjadikan al-
kalau membaca al- mereka tidak
bisa menjadikan al-
umat islam tapi kitab sucinya tidak bisa membaca. Tujuannya kita itu membangun itu dan setiap kali mahasiswa ada magang disini pasti yang pertama saya tekankan coba dijaring siswa yang bisa membaca dan tidak bisa membaca atau siswa yang sudah pernah belajar tapi masih belum lancar dan perlu ditingkatkan kemampuan membacanya. Supaya nanti mereka keluar dari SMK Negeri 5 Jember diharapkan sudah bisa membaca al- na kita berharap alumni SMK Negeri 5 mereka sudah siap di
masyarakat dengan skill nya dibidang pekerjaannya dan siap
41
Pemaparan dari Bapak Abdul khamid di perkuat dengan pernyataan Ibu Farida bahwa:
membaca al-
untuk membiasakan peserta didik untuk membaca al-
kemudian membantu peserta didik yang belum bisa atau belum lancar membaca al-
bacaan al- dah lancar tapi belum
42
Dari pernyataan diatas diperkuat oleh beberapa pernyataan dari peserta didik terkait dengan adakah keiginan saudara untuk belajar membaca al-
lah bu, karena belajar itukan tidak ada habisnya apalagi belajar tentang membaca al- . Kan wajib hukumnya bu
membaca al- -
mendapatkan pahala 43
Dari pernyataan Nanda, diperkuat oleh peserta didik yang lain:
bu? Caranya dengan kita belajar, apalagi belajar membaca al-
tetap bermanfaat untuk digunakan seterusnya dan bisa diterapkan di rumah untuk membimbing adek belajar membaca al-
Apalagi kan setiap membaca al- 44
Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari rabu, tanggal 29 September 2021 pukul 10:00 WIB bertempat di kelas X AHP 1 SMK Negeri 5 Jember. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan motivasi dan penjelasan tentang tujuan membaca al-
41 Abdul Khamid, Wawancara, Jember 29 September 2021.
42Farida, Wawancara, Jember 27 September 2021.
43 Nanda Nevrilina Safitri, Wawancar, Jember 12 Oktober 2021
44 Naili Ziana Zakia, Wawancara, Jember 12 oktober 2021
kandungan al-
belajar membaca al- - -5.45
Berdasarkan data yang telah peneliti dapatkan dapat dijelaskan mengenai penerapan evaluasi konteks pada program membaca al- yang ada di SMK Negeri 5 Jember. Dari hasil yang peneliti temui dilapangan, bahwasanya tujuan utamanya adalah agar mereka yang beragama islam itu bisa menjadikan al-
terbiasa membaca al-
membaca al- .
2. Penerapan evaluasi masukan pada program membaca al- SMK Negeri 5 Jember.
Penerapan evaluasi masukan ( input ) ini merupakan evaluasi sarana/modal/bahan dan pengetahuan dan rencana strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penilaian masukan ini mempertimbangkan sumber dan strategi yang akan digunakan dalam upaya mencapai suatu program.
Pada hari rabu saya berkunjung ke SMK Negeri 5 Jember dan melakukan wawancara bersama Bapak Abdul Khamid. Dan beliau menguraikan bahwa:
-sumber yang ada kita para guru menggunakan sumber yang berbeda-beda yang jelas sumber utamanya adalah al-
menampilkan video. Alternatif pertama mereka harus diberi pelajaran meluangkan waktu untuk mengajari membaca al-
Dari sekian banyak siswa pasti ada yang punya keinginan untuk bisa
membaca al-
bisa membaca waktu kecil waktunya tidak dipakai untuk belajar membaca al-
dengan mereka yang sudah bisa membaca al-
sebaya mereka belajar pada temannya yang sudah bisa dengan target mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja kan harus ada pengarahan, kapan mereka harus belajar artinya dalam satu minggu mereka sudah harus mencapai apa itu harus ada target. Jadi, mereka belajar kepada temannya yang sudah bisa membaca kemudia ada aturannya satu minggu seperti itu. Terus cara-cara agar mereka belajar, mereka juga bisa belajar sebenarnya melalui online banyakkan cara membaca al-
mana yang penting mereka pas waktu gilirannya bisa membaca al- al-
metode khusus, lagunya juga menggunakan lagi-lagu yang biasanya.
46
Pemaparan dari Bapak Abdul khamid di perkuat dengan pernyataan Ibu Farida bahwa:
belajar untuk yang belum bisa dan saya sendiri yang memberi bimbingan terkadang juga saya memberikan video jika memang dibutuhkan tapi untuk anak-anak yang belum bisa langsung saya yang membimbing. Kalo faktor pendukung kalo dari sarana saya
kira sudah mencukupi iq -
juga ada dimasjid. Biasanya anak-anak ada yang minta belajar di masjid. Dan faktor yang mendukung paling utama adalah minat belajar anak sendiri dan dari peserta didik yang sudah lancar membaca al-
Kemudian Bu Farida memaparkan tentang strategi-strategi yang dipertimbangkan seperti berikut:
menggunakan sorogan ( bagi yang belum bisa membaca al-
Terus biasanya anak-anak yang sudah bisa atau sudah lancar itu membimbing temannya yang belum bisa atau disebut dengan tutor
46Abdul Khamid, Wawancara, Jember 29 September 2021.
sebaya. Terus yang terakhir buat yang sudah lancar membacanya itu
47
Dari pernyataan diatas diperkuat oleh beberapa pernyataan dari peserta didik terkait dengan adakah faktor pendukung saudara untuk belajar membaca al-
pasti ada bu, terutama diri sendiri. Karena, membaca al-
itu sebuah keharusan atau kewajiban bu. Kemauan siswa dalam belajar, guru, lingkungan sekolah dan sarana dan prasarana yang menunjang pada pembelajaran membaca Al-Qur an itu sendiri
48
Dalam hal ini Bapak Sutikno sebagai ketua tata usaha juga berpendapat, ia mengatakan bahwa
Jadi sekolah sudah menyediakan sarana berupa al-
sudah ada dimasjid dan para siswa bebas memakainya. Dan biasanya pada saat pelajaran PAI itu anak-anak belajarnya di masjid. Dan untuk yang belum bisa membaca biasanya dibimbing oleh guru PAI nya sendiri dan menggunakan buku iqro . 49
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada hari selasa, kegiatan evaluasi masukan ini sudah cukup memadai mengenai sarana atau sumber yang sudah ada. Bagi yang belum lancar membaca al-
gajaran yang langsung pada latihan membaca, dimulai pada tingkat yang paling sederhana yaitu mengenalkan huruf hijaiyah, sampai pada tingkat yang paling sempurna yaitu memperkenalkan huruf tajwid serta membacanya. Dan metode ini sangat fleksibel bisa dipelajari oleh setiap jenjang usia dari anak-anak sampai orangtua. Selain itu pula guru menentukan prosedur kerja misalnya
47Farida, Wawancara, Jember 29 September 2021.
48 Riris Margareta, Wawancara, Jember Selasa 12 Oktober 2021.
dengan membentuk kelompok kecil dan mempersiapkan segala kebutuhan saat pembelajaran akan dimulai.50
Berdasarkan data yang telah dilakukan, dapat dijelaskan mengenai penerapan evaluasi masukan pada program membaca al-
Negeri 5 Jember. Jadi penerapan evaluasi masukan ini bisa diambil dari sumber-sumber yang berbeda yang jelas sumber utama adalah al-
Bagi yang belu
khusus untuk evaluasi masukan ini hanya saja guru biasanya langsung face to face. Dan faktor pendukung yang utama adalah minat belajar anak itu sendiri.
3. Penerapan evaluasi proses pada program membaca al- Negeri 5 Jember.
Evaluasi proses, suatu program yang baik tentu sudah dirancang mengenai kegiatan dan kapan kegiatan tersebut terlaksana. Tujuannya adalah membantu agar lebih mudah mengetahui kelemahan program dari berbagai aspek untuk kemudian dapat dengan mudah melakukan perbaikan didalam proses pelaksanaan program. Meliputi evaluasi yang sudah dirancang dan diterapkan didalam proses penilaian sebagai seorang guru harus mempunyai catatan dan perkembangan setiap langkah dalam pelaksanaan program.
Pada hari senin saya menemui Ibu Farida dan mewawancarai beliau mengenai evaluasi proses.
50 Observasi, 11 Oktober 2021
Evaluasi proses ini biasanya dilakukan pada saat sebelum atau sesudah jam pelajaran PAI. Jadi pada tahap ini guru mengetes membaca kemudian di kelompokan yang sudah bisa dan belum bisa
membaca al- -
sudah bisa membaca al-
51
Di lanjutkan pemaparan oleh Bapak Abdul Khamid -
pembelajaran dimulai, dan yang belum bisa membaca al-
saya menyuruh mereka membawa buku cara belajar membaca al- pokoknya mereka membawa buku yang bisa untuk dijadikan sumber belajar al-
terlebih dahulu. Biasanya saya menyempatkan diri sebelum pelajaran siswa-siswa yang tidak bisa membaca al-
suruh kedepan mereka membawa buku cara belajar membaca al-
- 52
Dilanjutkan oleh siswa, terkait evaluasi proses
Pendidikan Agama Islam bu. Yang tidak bisa biasanya dibimbing langsung oleh gurunya bu.
Sedangkan yang sudah bisa ngaji sendiri-sendiri per kelompok. Dan biasanya yang belum bisa membaca al-
53
Diperkuat lagi oleh siswa
sebelum pembelajaran dimulai bu, dan kadang pada saat pelajaran PAI kita belajarnya di masjid terus membentuk kelompok-kelompok. Yang belum bisa dibimbing langsung sama guru bu sedangkan yang sudah
54
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti. Proses belajar membaca al- kukan sebelum jam pelajaran PAI. Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran membaca al-
51 Farida, Wawancara, Jember 11 Oktober 2021
52 Abdul Khamid, Wawancara, Jember 21 Oktober 2021
53 Naili Ziana Zakia, Wawancara, Jember 12 Oktber 2021
bagi siswa yang sudah lancar membaca membentuk kelompok kecil dan membaca bergantian bersama kelompok kecil tersebut. Bagi siswa yang belum bisa/belum lancar membaca al-
langsung oleh guru dan biasanya menggunakan metode sorogan. Pada saat proses pembelajaran dikelas, selama kegiatan membaca al-
berlangsung peneliti mendapati siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran tersebut. Siswa tersebut tidak fokus dengan apa yang dijelaskan oleh guru karena bermain dan berbicara sendiri. Akibatnya ketika guru bertanya tentang materi, mereka tidak bisa menjawab dan tidak bisa membaca al- 55
Berdasarkan data yang telah peneliti dapatkan bahwa usaha yang dilakukan guru baik dalam bentuk kegiatan maupun program disekolah berdampak baik terhadap perkembangan peserta didik seperti halnya Riris Margareta yang awalnya males membaca al-
membaca. Dan evaluasi proses ini berjalan lancar namun hambatannya ada pada minat belajar peserta didik sendiri, jika peserta didik sedang merasa malas guru langsung memberikan motivasi-motivasi.
4. Penerapan evaluasi hasil pada program membaca al- Negeri 5 Jember.
Evaluasi hasil, evaluasi hasil ini merupakan tahap terakhir yaitu evaluasi terhadap berhasil tidaknya peserta didik mencapai tujuan yang
55 Observasi, 11 Oktober 2021
telah ditetapkan. Evaluasi hasil memerlukan perbandingan antara tujuan yang ditetapkan dalam rancangan dengan hasil program dicapai. Hasil yang dinilai dapat berupa skor tes yang masing-masing dapat didapat dari evaluasi sebelumnya.
Pada hari kamis saya menemui Bapak Abdul Khamid dan melakukan wawancara kepada beliau.
u sudah bisa mengenal huruf al-
langkah selanjutnya mereka itu membacanya tinggal mengasah saja.
Saya memberikan nilai bacaan al-
mereka tentang tingkat keberhasilan belajarnya juga saya nilai, Jadi kita tidak muluk-muluk mereka harus bisa membaca al-
lancar itu kita terlalu muluk karena daya dukung kita tidak bisa mencapai tujuan seperti itu, jadi tujuan kita pokoknya mereka
mengenal huruf al- erbata-bata
yang penting mereka bisa dari pada mereka tidak mengenal sama sekali. Dan strateginya itu nanti kita akan melakukan tes evaluasi
56
Dari pernyataan di atas diperkuat lagi oleh Bu Farida
Jadi untuk mengukur keberhasilan saya biasanya menggunakan tes dan anak-anak maju satu persatu untuk maju ke depan, dan tergantung waktunya misalnya waktu tidak mencukupi ketika waktu belajar anak-anak tidak merasa dinilai dan saya menyuruh atau menunjuk siswa untuk membaca ayat yang ada pada buku paket dan
57
Diperkuat lagi oleh Bapak Sutino terkait evaluasi hasil
seterusnya jadi lama-lama menjadi budaya dan karakter, dan pastinya ada perubahan meskipun sedikit demi sedikit dari yang awalnya belum lancar menjadi lancar membca al- 58
56Abdul Khamid, Wawancara, Jember 21 Oktober 2021
57 Farida, Wawancara, Jember 25 Oktober 2021
Diperkuat oleh siswa mengenai evaluasi hasil dan adakah perubahan:
sudah lancar membaca Al-
ditugaskan untuk membimbing yang belum bisa. Jadi ada teman saya yang awalnya masih berbata-bata membacanya menjadi agak lancar 59
Diperkuat oleh siswa lain:
awalnya jarang membaca al-
biasanya dikelas itu memang ada waktu tersendiri sebelum pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mengetes teman-teman jadi harus
60
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan. Guru melakukan penilaian untuk mengukur suatu keberhasilan yakni dengan mengadakan tes baik mid maupun semester. Evaluasi akhir ini merupakan tahap terakhir yaitu evaluasi terhadap berhasil tidaknya peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil belajar Membaca al-
program tersebut dinilai cukup berhasil sebagaimana nilai melalui evaluasi product melalui ualangan mid semester. 61 Yaitu sebagai berikut:
59Riris Margareta, Wawancara, Jember 12 Oktober 2021
60Naili Ziana Zakia, Wawancara 12 Oktober 2021
61Observasi, 11 Oktober 2021
Tabel 4.1 Nilai Akhir Tes Membaca Al-
No. NAMA
NILAI AKHIR Membaca
Al- Bacaan Tajwid
1 2 3 4
1 Abelia Febiyanti 81,00 83,00
2 Abu Nawaz Iksan Zakaria 76,00 80,00
3 Alifiah Afkarina 88,00 85,00
4 Anifatur Rohmah 87,00 85,00
5 Anita Sholeha 78,00 80,00
6 Atia Romadoni 80,00 80,00
7 Bayu Ardiansyah 74,00 75,00
8 Cindy Tri Utami 76,00 75,00
9 Devi Ruliyanti 85,00 80,00
10 Dian Asih Dewi Kumilang 85,00 80,00
11 Dwi Meri Nur Hasanti 80,00 80,00
12 Elisa Damayanti 77,00 78,00
13 Erika Aulia Marcelina 80,00 84,00
14 Fitri Adellia 80,00 86,00
15 Hanum Jihan Safitri 81,00 85,00
16 Ika Nasihatul Masruroh 82,00 85,00
17 Indhana Nurul Hidayah 83,00 85,00
18 Intan Maulina Apriliska 84,00 85,00
19 Lailatul Fitriah 83,00 85,00
20 Luluk Azizah 80,00 80,00
21 Manal Yuliana Anggraeni 81,00 85,00
22 Muhammad Hamdani 84,00 85,00
23 Muniva Sitawati 85,00 85,00
24 Naswa Salsabila 81,00 83,00
25 Nova Retno Sari 86,00 83,00
26 Novia Sulistiyani 80,00 83,00
27 Nur Iliana Lusianti 77,00 75,00
28 Pamela Velisa 86,00 85,00
29 Raudhatul M 85,00 85,00
30 Rohati 82,00 83,00
31 Salsa Bella Febriyanti 80,00 82,00
32 Siti Nur Alif 0,00 0,00
33 Wamroatus Soleha 80,00 80,00
34 Widad Abdul Azis 72,00 75,00
35 Yanu Dwi Syahrial 83,00 85,00
36 Yunita Candra Winarni 83,00 85,00
Nilai tertinggi 81 86
Rata-rata 68,8 82
Nilai terendah 50 75
Berdasarkan hasil data yang telah dilakukan, sudah terlihat bahwasanya nilai siswa sudah banyak diatas KKM dapat dijelaskan mengenai kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru pada tiap satuan kegiatan secara praktis dapat menjadi patokan baik bagi guru maupun lembaga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada aktifitas belajar membaca al-
program membaca al- r mempunyai nilai
positif berupa peningkatan dan perbaikan terhadap proses belajar megajar yang berlangsung.
C. Pembahasan Temuan
Berdasarkan data yang telah di dapat peneliti menemukan beberapa temuan-temuan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Temuan Penelitian
No Fokus Penelitian Temuan Penelitian
1. Bagaimana penerapan evaluasi konteks pada program membaca al-
Guru membantu merencanakan keputusan dan menunjukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program tersebut. sebelum mengajar persiapan
Jember yang dilakukan oleh guru adalah membawa buku modul/buku jilid yang berisikan materi-materi. Evaluasi konteks ini perlu dilakukan untuk melihat bagaimana pemahaman siswa dan sebagai bahan refleksi bagi guru.
Dan lingkungan di SMKN 5 Jember sudah cukup memadai, siswa selain belajar dikelas juga bisa belajar di masjid karena disana sudah disediakan banyak al-
2. Bagaimana penerapan evaluasi masukan pada program membaca al- Jember
Guru membantu mengatur keputusan misalnya menentukan sumber-sumber yang ada dengan menyuruh siswa untuk mengadakan materi ajar dan jadwal yang akan di laksanakannya program membaca al-
menentukan prosedur kerja, di SMKN 5 Jember menggunakan sistem membentuk kelompok-kelompok kecil atau sorogan dan mempersiapkan segala kebutuhan saat pembelajaran akan dimulai. Sarana di SMKN 5 Jember sudah cukup mendukung, sekolah sudah menyiapkan banyak al-
dan biasanya guru melakukan pembelajaran membaca al-
dengan menampilkan video pembelajaran al-
para peserta didik menirukan bacaan.
3. Bagaimana penerapan evaluasi proses pada program membaca al- Jember
Guru memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi. Selama tahap implementasi menyediakan informasi untuk keputusan program seperti pelaksanaan program sesuai dengan jadwal, dalam proses ini dilakukan pada saat jam pelajaran pendidikan agama islam 30 menit sebelum/sesudah jam pelajaran. Bagi siswa yang belum bisa membaca al- Qur;an di bimbing langsung oleh guru, sedangkan yang sudah bisa belajar bersama teman atau nderes bergantian.
4. Bagaimana penerapan evaluasi hasil pada program membaca al-
Guru melakukan penilaian untuk mengukur suatu keberhasilan yakni dengan mengadakan tes membaca al-