• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Program Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pada Pusat Pelatihan

7. KJF memiliki Tugas, jenis, dan jenjang sesuai dengan perundang-undangan yang mengatur pada masing-masing JF

B. Program Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pada Pusat

3 dr. Andi Satrina Ekawati 03 Pemerintah Kabupaten Barru

4 Muh. Ilham Akbar, S.Pd. 04 Pemerintah Kabupaten Barru

5 M. Sunusi, S.Pd.I 05 Pemerintah Kabupaten

Barru

6 Muhammad Ihsan, S.pd 06 Pemerintah Kabupaten

Barru

7 Asriadi, S.Pd. 07 Pemerintah Kabupaten

Barru

8 Wahyudi, S.Pd. 08 Pemerintah Kabupaten

Barru

9 Aminullah, S.Pd. 09 Pemerintah Kabupaten

Barru

10 Azhar Ibrahim, S.Pd. 10 Pemerintah Kabupaten Barru

11 Muhammad Afdal, S,Pd. 11 Pemerintah Kabupaten Barru

12 Subhan, S.Pd. 12 Pemerintah Kabupaten

Barru

13 Fitrisandi, S.Kom 13 Pemerintah Kabupaten

Barru

14 Ashar Ashari Azis, S.Pd. 14 Pemerintah Kabupaten Barru

15 Riskiawati, S.Pd. 15 Pemerintah Kabupaten

Barru

16 Fahmiah Amir, S.Pd. 16 Pemerintah Kabupaten

Barru

17 Fitra Aziza. S.Pd. 17 Pemerintah Kabupaten

Barru

18 Nuraini, S.Pd. 18 Pemerintah Kabupaten

Barru

19 Atirah, S.Pd.I 19 Pemerintah Kabupaten

Barru

20 Azirah, S.Pd.I 20 Pemerintah Kabupaten

Barru

21 Mirka Saputri, S.Pd. 21 Pemerintah Kabupaten Barru

22 Ernawati, S.Pd.I 22 Pemerintah Kabupaten

Barru

23 Aisah, S.Pd.I 23 Pemerintah Kabupaten

Barru

24 Ana Fachrina Firdaus, S.Pd.,Gr 24 Pemerintah Kabupaten Barru

25 Sri Rahayu Mustafa, S.Pd. 25 Pemerintah Kabupaten Barru

26 Marwah Munir,S.Pd. 26 Pemerintah Kabupaten

Barru

27 Sulratna Sultan, S.Pd. 27 Pemerintah Kabupaten Barru

28 Ayu Anggriani Ismail, S.Pd. 28 Pemerintah Kabupaten Barru

29 Emi Yuliana Adnur, S.Pd. 29 Pemerintah Kabupaten Barru

30 Riri Ayu Rianti, S.Pd. 30 Pemerintah Kabupaten Barru

31 Jumriati, S.Pd. 31 Pemerintah Kabupaten

Barru

32 Ninadaniati, SKM. 32 Pemerintah Kabupaten

Barru

33 Husnul Khatimah, S.Kom. 33 Pemerintah Kabupaten Barru

34 Fhellindha Agusthiany Frans, S.T 34 Pemerintah Kabupaten Barru

35 Ega Efrina, S.Pd. 35 Pemerintah Kabupaten Barru

36 Dahrul, S.Pd. 36 Pemerintah Kabupaten

Barru

37 Nur Rahmi, S.Pd.I 37 Pemerintah Kabupaten

Barru

38 Fitriani, S.Pd.I 38 Pemerintah Kabupaten

Barru

39 Mutia Rahayu, S.Farm.,Apt. 39 Pemerintah Kabupaten Barru

40 Maryam Syafitrah,S.Pd. 40 Pemerintah Kabupaten Barru

(Sumber : Bidang pelatihan dan pengembangan puslatbang kmp lan ri makassar) Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang ditunjang melalui data sekunder sebagai data pendukung dengan ini untuk menghasilkan ASN yang memiliki kapasitas dapat dilakukan melalui pelatihan ASN. LAN sebagai instansi Pembina pelatihan Latsar CPNS ini dimana ASN akan diarahkan untuk memiliki, kompetensi, dalam melakukan pelatihan Latsar CPNS dalam meningkatkan Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku seorang PNS.

Menurut ZC selaku Sub Kordinator Pelatihan dan Pengembangan PUSLATBANG KMP LAN RI mengatakan bahwa:

“jadi latsar CPNS ini merupakan untuk mereka pahami terkait dengan nilai-nilai dasar seperti yang kita taukan tujuannya itu BerAkhlak dan ini ASN BerAkhlak ini baru kami gunakan dan kami belum bisa nilai dengan model yang baru BerAkhlak yang dulu kami gunakan itu model nilai-nilai Aneka. Dan kami juga belum bisa tentukan dampak beberapa bulan kedepan itu seperti apa dan kami baru bisa pastikan selama 2 bulan kedepan apakah nilai ASN BerAkhlak ini berdapak kepada peserta pelatihan dan kalaupun mau dilihat pasti baru pemahamannya bagaimana caranya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut dan bagaimana cara dia mengimplementasikannya. Kalau ANEKA sudah lebih banyak dan BerAkhlak baru kemarin kita gunakan dan kita baru Angkatan pertama nilai-nilai dasar BerAklahk itu. Diganti karna adanya Peraturan Presiden

atau Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values dan Emloyer Branding ASN. ( hasil wawancara pada tanggal 21 juli 2022)”.

Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat dilihat bahwa Pelatihan Dasar CPNS ini merupakan pelatihan fondasi baru bagi Aparatur Sipil Negara demi terwujudnya suatu kesamaan presepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh pembentukan karakter ASN yang merupakan bagian dari Core Values ASN BerAkhlak yaitu akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Program Pelatihan Dasar CPNS ini dipergunakan untuk menilai efektivitas dan efesiensi suatu program pelatihan dan bertujuan untuk karakter ASN sebagai professional, hal ini dapat dilihat dengan menggunakan teori kebijakan dari William Dunn ( 2011 ) dalam buku “ Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua”, yang menjadi ukuran dari pelatihan, yaitu sebagai berikut:

1. Efektifitas

a. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah perlengkapan dalam penyelenggaraan pelatihan merupakan faktor yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan keberadaanya sebagai salah satu pendukung keberlangsungan pelatihan.

Dukungan sarana prasarana sangat krusial utamanya dalam memberikan motivasi dan reaksi positif pada peserta pelatihan. Ketersediaan sarana dan prasarana pelatihan yang memadai dan kualitas yang baik merupakan bagian yang penting yang perlu dipersiapkan secara optimal dan berkesinambungan untuk menjamin kelancaran proses penyelenggaran pelatihan.

Hasil wawancara dengan IA selaku Pengelola Data Pengembangan Program Akademis/ Staff Pegawai Puslatbang KMP LAN RI Kota Makassar

“kalau untuk sarana prasarana yang kami sediakan dikantor ini disesuaikan dengan PERLAN No 10 Tahun 2021 yang tentunya sarana prasarana itu untuk menunjang serta mendukung proses belajar mengajar berlangsung agar bagaimana sehingga kompetensi yang ingin dibangun itu bisa kita capai secara efektif dan efisien kita menyediakan seperti, ruang kelas, ruang kebugaran olahraga, ruang seminar, aula, asrama, perpustakaan, ruang makan, unit kesehatan, tempat ibadah, jaringan internet, LCD, TV, Baju Olahraga, dll. Jadi intinya kita sesuaikan dengan aturan saja. (hasil wawancara pada tanggal 22 juli 2022)”

Berdasarkan wawancara diatas dijelaskan bahwa sarana dan prasarana harus disesuaikan dengan standar peraturan Kepala LAN RI No 10 Tahun 2021 untuk mendukung proses belajar sehingga pelatihan dasar CPNS ini terlaksana dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.

Hal ini senada dengan pernyataan peserta latsar CPNS ibu F dari Instansi Pemerintahan Kabupaten Barru berpendapat bahwa:

“kalau fasilitas selama pelatihan ini berlangsung sangat memadai dimana di sana kita di fasilitasi kamar yang lengkap dengan kamar mandi, meja rias,lemari pakaian beserta tempat tidur 2 buah dan juga di lengkapi dengan AC. Ada lapangan olahraga di lantai bawah maupun di lantai atas. Ada tempat fitnes yg bisa kita gunakan. Musholla, perpustakaan yg memiliki banyak buku-buku referensi. Serta Ruang kelas yg nyaman (hasil wawancara pada tanggal 22 juli 2022)”

Dari pernyataan peserta diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sarana prasarana dalam pelatihan dasar CPNS di Puslatbang KMP LAN RI Kota Makassar sudah sangat efektif dan mampu memfasilitasi para peserta selama berlangsungnya pelatihan dasar CPNS secara optimal deseuaikan dengan PERLAN No 10 Tahun 2021 dimana harus menyediakan sarana dan prasarana untuk pembelajaran yang memadai.

Tabel 4.2 Evaluasi Penyelenggaraan (Responden) Sarana dan Prasarana Kelengkapan Informasi Sarana dan Prasarana Selama Penyelenggaraan

Pelatihan

86

Tersedia dan memberikan informasi jelas

85 98 89 99 99 95 Memuaskan

90 95 95 98 95 95 95 99 100 96 Memuaskan

Sangat lengkap

97 95 90 94,55

b. Materi

Dalam upaya menjalankan program pelatihan dasar CPNS untuk meningkatkan Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku seorang PNS, maka materi yang diberikan harus sesuai dengan Peraturan Kepala LAN RI No 10 Tahun 2021 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil untuk pembentukan karakter ASN BerAkhlak.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan JTM selaku Widyaiswara Ahli Madya di Puslatbang KMP LAN RI Kota Makassar.

“kita melihat backgroundnya dulu latsar ini sejak tahun 2014/2015 itu sepaket semua jenis paket pelatihan majerial, pelatihan kepemimpinan. Sampai latsar itu terjadi transformasi pada tahun itu jadi modelnya itu berbeda. Disini kita Menyusun tema bahwa peserta latsar itu atau dulu Namanya prajabatan dan berubah saat tahun 2018 menjadi latsar. Kenapa kurikulumnya berubah karna sesuai dengan tuntutan kebutuhan ASN. Yang dimana ASN tidak hanya cerdas tapi juga mampu menerjemahkan kecerdasannya itu kedalam tindakan nyata.

Dulu kurikulum yang saya ikuti semasa prajabatan tahun 2010 Cuma model ujian dan sikap perilaku. Sekarang modelnya tetap ada ujian, sikap perilaku tapi yang besar proporsi nilainya 40% dari total penilaian peserta kemampuan aktualisasi.

Dulu kan belum ada blended learning sekarang mungkin karna adanya respond lan tehadap pandemi pada saat itu sejak 2020 kita sudah memperkenalkan model blended learning untuk latsar sekarang ini sedang menggunakan perlan no 10 tahun 2021. Model blended learning sudah mengadop nilai-nilai asn yang terbaru yaitu BerAkhlak yang sekarang kita lakukan sampai saat ini (hasil wawancara tanggal 22 juli 2022)”

Total jumlah JP pelatihan dasar CPNS adalah 511 (lima ratus sebelas) JP dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.3 Materi Klasikal

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

1. Pembukaan

1. Dinamika Kelompok

(6 JP)

2. C: Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Nilai-Nilai ASN

(2 JP)

2. Wawasan Kebangsaan

(6 JP)

Analisis Isu Kontemporer (9

JP) 3. Overview Kebijakan

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS

(4 JP)

Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6

Kesiapsiagaan Bela Negara (12 JP)

Kesiapsiagaan Bela Negara

(12 JP)

Kesiapsiagaan Bela Negara

(6 JP)

Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9

1. C: Muatan Teknis Substansi Lembaga/MTSL

(3 JP)

1. Berorientasi Pelayanan

(4 JP)

1. Akuntabel (2 JP)

2. Konsepsi Aktualisasi

(3 JP) 2. Akuntabel (8 JP)

2. Kompeten (9 JP) 3. Beroreintasi

Pelayanan (6 JP)

Hari ke-10 Hari ke-11 Hari ke-12 1. Harmonis

(9 JP)

1. Loyal

(6 JP) 1. Adaptif (3 JP) 2. Loyal

(3 JP)

2. Adaptif (6 JP)

2. Kolaboratif (5 JP) Hari ke-13 Hari ke-14 Hari ke-15 1. Kolaboratif

(5 JP)

1. Smart ASN (6 JP)

1. Evaluasi Akademik

(5 JP) 2. Manajemen ASN

(6 JP)

2.

MTSL (3 JP)

2. Penjelasan Aktualisasi

(6 JP) Hari ke-16 Hari ke-17 Hari ke-18 1. Pembimbingan

Rancangan Aktualisasi

(9 JP)

Evaluasi

Rancangan Pembekalan Habituasi (3

2. Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (Mandiri)

Aktualisasi (10 JP)

JP)

AKTUALISASI Hari ke-19 Hari ke-20

Aktualisasi Di Tempat Kerja

(30 Hari Kerja)

Pembimbingan Pra Evaluasi

Aktualisasi (2 JP)

Evaluasi Aktualisasi

(10 JP) Hari ke-21

1. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (2 JP) 2. Penutupan

(Sumber : Pedoman dan penyelenggaraan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil kepala lembaga administrasi negara)

Pelaksanaan Blended Learning 647 (enam ratus empat puluh tujuh) JP Tabel 4.4 Materi Blended Learning

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4

Kebijakan Blended Learning

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 1

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 1

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 1

(3 JP)

Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8

Pembelajaran Agenda 2

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 2

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 2

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 2

(3 JP) Hari ke-9 Hari ke-10 Hari ke-11 Hari ke-12 Pembelajaran

Agenda 2 (3 JP)

Pembelajaran Agenda 2

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 2

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 3

(3 JP) Hari ke-13 Hari ke-14 Hari ke-15 Hari ke-16 Pembelajaran

Agenda 3 (3 JP)

Pembelajaran Agenda 4

(3 JP)

Pembelajaran Agenda 4

(3 JP)

Evaluasi Akademik

(3 JP) (Sumber : Pedoman dan penyelenggaraan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil kepala lembaga administrasi negara)

Dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa dalam proses penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS yang diberikan bervariasi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan dari para peserta pelatihan yang dimana struktur kurikulum pelatihan

terdiri dari 4 agenda yaitu: 1) sikap bela negara 2) nilai-nilai dasar ASN 3) peram dan kedudukan ASN BerAkhlak dalam mewujudkan smart governance 4) habituasi.

Pada agenda sikap bela negara pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara, sehingga Peserta memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan shat jasmani dan mental menghadapi is kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat, selanjutnya agenda nilai-nilai dasar ASN pembelajaran in diberikan untuk membekali Peserta dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara professional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan untuk: memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat, bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan, terus belajar dan mengembangkan kapabilitas, saling peduli dan menghargai perbedaan, berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan, dan membangun kerja sama yang sinergi, selanjunya agenda peran dan kedudukan asn dalam mewujudkan smart governance Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Agenda pembelajaran in diberikan untuk membekali Peserta dengan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan untuk menjalankan fungi AS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu memberikan dukungan mengelola tantangan dan masalah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dengan menggunakan perspektif smart ASN, dan selanjunya agenda habituasi pembelajaran ini diberikan untuk memfasilitasi Peserta melakukan proses aktualisasi substansi Mata Pelatihan agenda 2 dan agenda 3 di tempat kerja melalui pembiasaan dir terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai Mata Pelatihan yang telah dipelajari.

Berdasarkan beberapa hasil dari informan terkait sarana dan prasarana, materi, dan jadwal kegiatan pada pusat pelatihan dan pengembangan dan kajian manajemen pemerintahan lembaga administrasi negara kota makassar merupakan sarana dan prasarana yang dipakai secara langsung misalnya ruang belajar, kamar tidur, ruang olahraga dan masih banyak lagi, dipakainya ruang belajar dalam pelaksanaan latsar ini untuk penyampaian materi yang diberikan oleh instruktur/fasilitator agar bisa melaksanakan tugas bagaimana karakter ASN BerAkhlak itu bangga melayani bangsa. Adapun jadwal yang telah dibuat oleh panitia untuk peserta latsar dalam melakukan agenda-agenda untuk menjadikan seorang karakter yang profesional dalam menjalankan tugas atau instansi masing- masing. Maka hasil akhir dari indikator ini ialah semua sub indikator telah efektif dilaksanakan dan telah memadai

Penilaian peserta pelatihan memberikan nilai kepada fasilitator yang melakukan materi pembelajaran sehingga dapat diukur efektif atau tidaknya materi ini kepada peserta pelatihan

Gambar 4.2 Penilaian Pengampuh Materi 2. Ketepatan

a. Metode

Metode dalam Pendidikan dan pelatihan ialah cara yang terstruktur dan teratur yang secara luas serta dapat mengkondisikan penyelenggaraan untuk mengembangkan hal efektif, kognitif dan psikomotorif tenaga kerja terhadap tugas dan pekerjaannya.

Hasil wawancara dengan JTM selaku widyaiswara ahli madya pada pusat pelatihan dan pengembangan dan kajian manajemen pemerintahan lembaga administrasi negara kota makassar.

“jadi metode pelatihan dasar CPNS sekarang spiritnya sama bahwa ASN itu harus cerdas tapi mampu menerjemahkan kecerdasannya dalam aksi nyata, model yang digunakan sekarang itu adalah model yang terbaru yaitu model yang tidak hanya mendekatkan peserta ketempat tugasnya dimana mereka akan melakukan aktualisasi tapi juga itu sudah difasilitasi model-model pembelajaran jarak jauh dan ini antisapasi dari pada saat covid melanda Indonesia diakhir 2019 LAN merespon semenjak tahun 2020 itu sudah ada model blended learning jadi ada klasikalnya yang tatap muka dan ada juga e- learning nya, e-learning ini ada yang synchronous tatap muka melalui via zoom ada juga asynchronous yang tidak tatap muka. (hasil wawancara jumat 22 juli 2022)”

Dari apa yang dijelaskan diatas metode pelatihan dasar CPNS dengan metode blended learning ini sedikit berbeda dengan metode klasikal. Pembelajaran dengan motode ini menggunakan panduan teknologi dan klasikal dalam penyelenggaraan dimana pada motode pembelajaran mandiri yaitu menggunakan platform yang disediakan LAN RI dengan kegiatan yaitu membaca modul, menyimak video, yang ada pada system serta pemberian tugas terkait materi sistem. Kegiatan pembelajaran mandiri ini pada dasarnya lebih diserahkan kepada masing-masing peserta karena waktu pelaksanaan LMS dapat diatur secara fleksibel secara flksibel oleh peserta. Pihak penyelenggara hanya memberikan informasi kapan dimulai kegiatan LMS dan kapat batas terakhir pelaksanaanya.

Selanjutnya pada pembelajaran jarak jauh menggunakan zoom meeting dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan cara penjelasan materi yang telah dipelajari oleh peserta ketika pembelajaran mandiri dari widyaswara selain itu pada pembelajaran zoom juga diadakan sesi diskusi. Yang terakhir pada metode

pembelajaran klasikal dilaksanakan dengan pertemuan tatap muka yang dilaksanakan selama 6 hari di tempat penyelenggaan pelatihan dengan materi pembelajaran yaitu overview, penguatan mata pelatihan, transformasi sikap pikir.

Hal ini senada dengan pernyataan LTEZ selaku analisis ahli kebijakan pertama pada pusat pelatihan dan pengembangan dan kajian manajemen pemerintahan lembaga administrasi negara kota makassar yang berpendapat bahwa

“jadi pempelajaran mandiri ini dilakukan mereka masuk sendiri ke sistemnya seperti dimasukka nip dan membuka materi dan melakukan pembelajaran mandiri nanti setelah pembelajaran mandiri nanti masuk melalui zoom dengan maktu kurang lebih 1 stengah jam beda dengan klasikal yang lebih intens dan terkait dengan anggaran jauh lebih tinggi klasis dari pada blended learning. Dan pada saat akhir pembelajaran mandiri ini masuk klasikal selama 6 hari, dan mereka diaktualisasikan dulu ditempat kerja masing-masing setelah selesai bisa melakukan klasikal untuk mendapatkan pendalaman dari materi yang sudah dipelajari pada saat MOOC pada saat synchronous (hasil wawancara tgl 21 juli 2022)

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa metode blended learning merupakan metode terbaru yang digunakan dalam pelatihan dasar CPNS mengingat masa pandemic jadi pembelajaran dikombinasikan dengan kelas online dan pembelajaran mandiri serta klasikal. Salah satu indikator keberhasilan dari tercapainya tujuan Pendidikan dan pelatihan ialah bagaimana metode dalam menjalankan tugasnya dan memberikan bimbingan teknis terhadap peserta pelatihan, seperti kesesuaian metode dikaitkan jenis pelatihan dan metode sesuai dengan materi yang diberikan. Oleh karena itu fasilitator harus mampu menguasai beberapa metode dalam menjalankan tugasnya.

Berdasarkan dari beberapa hasil informan terkait tujuan latsar cpns dan metode pada pusat pelatihan dan pengembangan dan kajian manajemen pemerintahan lembaga administrasi negara kota makassar yang bertujuan dari

latsar CPNS ini merupakan untuk mengimplementasikan core value ASN BerAkhlak yang dimana meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang dilakukan secara terintegrasi agar bisa mengubah pola perilaku dan mindset peserta, dengan harapan mereka akan mampu menjadi peran seorang ASN dengan cara menggunakan 2 metode pembelajaran yaitu klasikal dan non klasikal yang biasa disebut blended learning yang membedakan dari kedua metode tersebut hanya klasikal yang datang langsung untuk menyelenggarakan dan non klasikal melakukan pembelajaran secara mandiri didaerah masing-masing.

c. Responsivitas

Konsep yang dimiliki seorang fasilitator adalah yang diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang, untuk menjalankan kegiatan Pendidikan dan pelatihan serta memiliki kualifikasi yang memadai, mampu memotivasi peserta dan adanya umpan balik. Seorang fasilitator harus pandai mengelola forum dan peserta untuk memadu jalannya pelatihan dalam hal ini program pelatihan dasar CPNS di PUSLATBANG KMP LAN RI Kota Makkasar.

Dalam pelaksanan program pelatihan dasar CPNS maka widyaiswara ditunjuk sebagai instruktur atau fasilitator dalam pelatihan dasar CPNS.

Tabel 4.5 Nama Fasilitator

No Pembelajaran Instruktur/Fasilitator

1 Synchronous

1. Suyono, S.Kom., M.M

2. Muh. Yunus, S.IP., S.Psi., M.Si 3. Dr. Johann T Mada, M.Si

2 Klasikal

1. Zul Chaidir, S.Sos., M.AP 2. Muh. Yunus, S.IP., S.Psi., M.Si 3. Maylita Achmad, S.Psi., MBA 4. Ahmad Sukarno Syahrir, S.IP,

M.Adm. SDA 5. Milawaty, SS, MM

6. Andi Wahyudin, S.E., M.Si.

7. Widianto, S.T., M.M.

8. Johann T Mada, M.Si

9. Andi Wahyudin, S.E., M.Si.

10. Widianto, S.T., M.M.

3 Off Class 1. Maylita Achmad, S.Psi., MBA

2. Andi Wahyudin, S.E., M.Si.

3. Widianto, S.T., M.M.

(Sumber : Pedoman dan penyelenggaraan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil kepala lembaga administrasi negara)

Gambar 4.3 (Evaluasi Fasilitator Terhadap Peserta) (Sumber : Puslatbang KMP Lan Kota Makassar)

Berdasarkan data tersebut maka hasil wawancara terkait indikator responsivitas dalam hal ini fasilitator yakni sebagai berikut:

Dalam wawancara yang dilakukan JTM selaku widyaiswara ahli madya di pusat pelatihan dan pengembangan kajian manajemen pemerintahan lembaga administrasi negara kota makassar mengatakan bahwa:

“jadi strategi fasilitator untuk menerapkan kebijakan kepada peserta yakni kita mengikuti kurikulum yang ada sehingga fasilitator memiliki tugas untuk memastikan semuanya jalan, seperti nilai-nilai nya yang beragam. Dulu waktu model ini diperkenalkan itu namanya ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi). Sejak presiden meluncurkan nilai-nilai baru untuk ASN yaitu BerAkhlak ( berorientasi pelayanan, akuntabel, kompoten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Sejak itu fasilitator tugasnya adalah memastikan peserta mengenal betul nilai-nilai ini dan bagaimana menerjemahkan nilai-nilai itu dalam kesehariannya hingga sampai panduan prilakunya. Tugas besar fasilitator untuk mendampingi peserta sampai bisa mengaktualisasikan sesuai dengan kode prilaku dari BerAKhlak (hasil wawancara tanggal 22 juli 2022)

Berdasarkan penyataan diatas bisa dilihat bahwa dalam menentukan seorang fasilitator perlu memperhatikan kualifikasinya. Hal itu bisa dilihat dari segi pengalaman jam terbang dalam berpartisipasi dalam diklat utamanya petohan dasar CPNS, karena fasilitator sangat berperan penting dalam keberlangsungan kegiatan pelatihan dasar CPNS tersebut. Maka dari itu dalam penentuannya tidak bisa sembarangan agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Para peserta pun akan lebih termotivasi dan lebih giat dalam mengikuti proses pelatihan dikarenakan orang yang ditunjuk sebagai fasilitator tidak diragukan kapasitasnya.

Kemudian salah satu peserta pelatihan dasar CPNS MA dari Instansi Pemerintahan Kabupaten Barru berpendapat bahwa:

“cara saya menerapkan nilai dasar pns ke masyarakat Dengan kesadaran bahwa fungsi ASN itu memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan begitu kita tidak terlalu besar kepala dengan jabatan yg kita peroleh. Contohnya sebagai

guru kita dalam memberikan nilai kepada siswa harus sesuai dengan fakta atau akuntabel bukan karna latar belakang siswanya misalnya anak pejabat atau keluarga (hasil wawancara tgl 23 juli 2022)”

Pernyataan peserta pelatihan dasar CPNS bahwa nilai-nilai yang dia dapatkan sangat berpengaruh dan sesuai dengan kebutuhan para peserta yang dibangun ketika pelatihan.

Kemudian salah satu peserta pelatihan dasar CPNS F dari Instansi Pemerintahan Kabupaten Barru berpendapat bahwa:

“Implementasi nilai-nilai habituasi terbentuknya jiwa religius. Bibit-bibit pondasi keimanan dan ketaqwaan mulai bermunculan. Seperti halnya berdoa, mengucap salam, sholat berjamaah, dan lain sebagainya. Dan terbentuknya Jiwa Disiplin. Aktifitas sehari-hari diwarnai dengan ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap aturan yang telah ditentukan. Berimbas juga kepada guru dan karyawan sekolah. Menyelesaikan tugas tepat waktu menjadi prioritas. Dan terbentuknya jiwa Peduli Sosial. Naluri untuk saling membantu mulai tumbuh. Misalnya, melalui kegiatan santunan, siswa dan guru mengumpulkan dana untuk membantu masyarakat yang terkena musibah baik berupa kematian maupun bencana alam ( hasil wawancara tgl 22 juli 2022)”

Berdasarkan hasil wawancara peserta, nilai-nilai yang tehabituasi yang dilakukan sampai selesai pelatihan dan mengimplementasikan kepada masyarakat agar mencapai tujuan yang efektif ternyata berpengaruh dikarenakan peserta dengan mudah menerapkan atau menangkap hasil latsar tersebut.

Kemudian salah satu peserta pelatihan dasar CPNS MA Instansi Pemerintahan Kabupaten Barru berpendapat bahwa:

“Lan sangat memperhatikan pengembangan kompetensi disetiap peserta pelatihannya, LAN menguji kreatifitas setiap murid pelatihannya.

Pengembangan Kompetensi sangat banyak didapatkan (hasil wawancara tgl 23 juli 2022)”

Hasil wawancara peserta pelatihan dasar CPNS dalam mengelola suatu pembelajaran yang optimal seorang fasilitator harus mampu memptivasi peserta

Dokumen terkait