• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.9 Prosedur Penelitian

c. Melakukan wawancara dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan jawaban tes tertulis yang telah dikerjakan oleh subjek. Hasil jawaban tertulis verbal kemudian dikaji ketetapannya atau kekonsistennya

d. Melakukan analisis terhadap seluruh data yang berhasil dikumpulkan e. Menguji kredibilitas data dengan triangulasi sumber

3. Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis sesuai dengan teknik analisis data sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Media Press.

Aini, K., Laili, N., & Utami, E. (2020). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Memecahkan Soal Open Ended Berdasarkan Tahap Berpikir Van Hiele. Inspiramatika, 6(stage 1).

Arini, Z., & Rosyidi, A. H. (2016). Profil Kemampuan Penalaran Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian Extrovert dan Introvert. MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan

Matematika, 2(5), 127–136.

Chasanah, U. (2018). Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas X SMA PGRI 5 Sidoarjo Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert. Jurnal Edukasi, 5(1), 1–7.

Facione, P. A., Facione, N. C., & Beach, H. (2011). The Holistic Critical Thinking Scoring Rubric. Insight Assessment, (650), 1–2.

Fahruddin, F. (2012). Thinking Skill (Pengantar Menuju Berpikir Kritis).

Yogyakarta: SUKA Press.

Hidayah, N. (2017). Psikologi Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Hidayat, P. W., & Widjajanti, D. B. (2018). Analisis kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa dalam mengerjakan soal open ended dengan

pendekatan CTL. Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, 13(1), 63–75.

https://doi.org/10.21831/pg.v13i1.21167

Hidayatullah, I., Agustiani, R., & Efriani, A. (2022). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal TIMSS Konten Geometri Dilihat dari Tipe Keperibadian Extrovert di Kelas VIII SMP. Jurnal Riset Pendidikan Dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM), 5(1), 44–55.

https://doi.org/10.26740/jrpipm.v5n1.p44-55

Jannah, R. N. R. (2020). Berpikir Kritis Dalam Pemecahan Masalah Open-Ended Ditinjau Dari Kecemasan Matematika. 4(1), 237–249.

Jazuli, A., & Lathifah, M. (2018). Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada Soal Cerita Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert- Introvert Siswa SMP Negeri 6 Rembang. AlphaMath : Journal of Mathematics Education, 4(1), 23.

https://doi.org/10.30595/alphamath.v4i1.7352

Kurniawan, E. (2023). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pokok Bilangan Pecahan Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa. 5(4).

Lenaini, I. (2021). Teknik Pengambilan Sampel Purposive Dan Snowball

Sampling. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah,

6(1), 33–39.

Linda, Z., & Lestari, I. (2019). Berpikir Kritis Dalam Konteks Pembelajaran. In Erzatama Karya Abadi.

Misno, A., Aria, M., Tajibu, M. J., Saputra, N., Aziza, N., & Anita, T. L. (2021).

Fundamentals of Social Research: Methods, Processes and Applications.

Sleman. Yogyakarta: GCAINDO.

Muawwana, N. amalia. (2015). SPLDV (Sistem Persamaan Linier Dua Variabel).

1–16.

Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Press.

Murti, B. (2019). Berpikir Kritis (Critical Thinking). Jurnal Kedokteran UNS, 20(12), 75.

Natassya, H. D., Utami, R. E., & Kusumaningsih, W. (2023). Analisis

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Tipe Open Ended Ditinjau dari Motivasi Belajar pada Materi SPLTV. Jurnal Kualita Pendidikan, 4(1), 47–53. https://doi.org/10.51651/jkp.v4i1.344

Ningsih, R. M., & Awalludin, S. A. (2021). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Tipe Kepribadian Extrovert dan Introvert. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 2756–2767.

https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i3.763

Pardimin, P., Widodo, S. A., & Purwaningsih, I. E. (2017). Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika. WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan, 1(1), 69–76. https://doi.org/10.30738/wa.v1i1.1084 Pertiwi, W. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

Smk Pada Materi Matriks. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(4), 793–801.

Prihartini, E., Lestari, P., & Saputri, S. A. (2015). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Pendekatan Open Ended. Prosiding Seminar Nasional Matematika IX 2015, 58–64.

Purbonugroho, H., Wibowo, T., & Kurniawan, H. (2020). Analisis Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Open Ended Matematika. MAJU:

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 7(2), 53–62.

Purwati, R., Hobri, & Fatahillah, A. (2016). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Pada

Pembelajaran Model Creative Problem Solving. Kadikma, 7(1), 84–93.

Rabbani, A. R., Nasrun, M., Si, S., & Setianingsih, C. (2020). Perancangan Dan Implementasi Tes Psikologi Myersbriggs Type Indicator Komputer Untuk Mengetahui Minat Dan Bakat Anak-Anak Usia Remaja Menggunakan

Metode Naïve Bayes Design and Implementation of the Computer Briggstype Myers-Indicator Type Psychology To Kn. 7(1), 1711.

Rachilda, A. F. Z., Sa’ida, N., & Budiman, A. (2023). Analisis tipe kepribadian

introvert dan extrovert pada pembelajaran interaktif anak usia dini. Kiddo:

Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 4(1), 26–40.

https://doi.org/10.19105/kiddo.v4i1.8390

Rosy, N. N. (2023). Analisis Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Berdasarkan Kecerdasan Matematis-Logis dan Linguistik.

3(2), 119–126.

Rudianti, R., Aripin, A., & Muhtadi, D. (2021). Proses Berpikir Kritis Matematis Siswa Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Mosharafa:

Jurnal Pendidikan Matematika, 10(3), 437–448.

https://doi.org/10.31980/mosharafa.v10i3.1038

Safrida, L. N., Ambarwati, R., Adawiyah, R., & Albirri, E. R. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 10–16.

https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5095

Sagita, H., Kamid, & Syaiful. (2017). Analisis Tngkat Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Ekstrovert Dan Introvert Dalam Menyelesaikan Soal Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMPN 1 Kota Jambi.

(September).

Santi, N., Soendjoto, A., & Winarti, A. (2018). Critical Thinking Ability of Biology Education Students through Solving Environmental Problems.

BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi, 11(1), 35–39.

Saputra, H. (2020). Kemampuan Berfikir Kritis Matematis. Perpustakaan IAI Agus Salim Metro Lampung, 2(April), 1–7.

Setiana, D. S., & Purwoko, R. Y. (2020). Analisis kemampuan berpikir kritis ditinjau dari gaya belajar matematika siswa. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 7(2), 163–177. https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i2.34290 Sidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang

Pendidikan. Ponorogo: Nata Karya.

Silalong, E., Azzahra, F., & Jainuddin. (2022). Pengaruh Tipe Kepribadian Ekstrovert-Introvert Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMA Negeri 18 Makassar. Jurnal Pendidikan Dasar, 7(2), 88–100.

Siswanti, N. M. A. (2018). Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa Kelas V SD. 5, 1–14.

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Kediri: Literasi Media Publishing.

Sroyer, A. (2016). Pendekatan Open-Ended (Masalah, Pertanyaan Dan Evaluasi) Dalam Pembelajaran Matematika. Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 2(2), 29–37. https://doi.org/10.33387/dpi.v2i2.113 Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Triwulandari, S., & Supardi. (2022). Analisis Inteligensi Dan Berpikir Kritis.

Utile: Jurnal Kependidikan, 8(1), 50–61.

https://doi.org/10.37150/jut.v8i1.1618

Upu, H., Nasrullah, N., & Amir, A. A. (2020). Pengaruh Tipe Kepribadian, Berpikir Divergen, Iklim Keluarga, dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA. Issues in Mathematics Education (IMED), 4(2), 169. https://doi.org/10.35580/imed15328

Widya Astuti, D., Saifuddin Zuhri, M., & Wulandari, D. (2022). Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Materi SPLTV Ditinjau dari Adversity Quotient. Imajiner: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika , 4(5), 393–400.

Slamet, Yulius. (2019). Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sadirtha, Anak Agung Ngurah Gede . (2020). Best Practice Penelitian Kualitatif dan Publikasi Ilmiah. Banyumas: Cakrawala Satria Mandiri.

Agustinova, Danu Eko. (2015). Memahami Metode Penelitian Kualitatif; Teori &

Praktik. Yogyakarta: Calpulis.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, P.D.S. (2016). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sudjana, D. N. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Soesana, A., Subakti, H., Salamun, S., Tasrim, I. W., Karwanto, K., Falani, I., &

Pasaribu, A. N. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Kita Menulis.

Zaman, S & Abdillah, S.I. 2009. MBTI (Myyers-Brrggs Type Indicator). Jakarta:

Visimedia.

LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Observasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

SOAL MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL 1. Seorang atlet selalu menjaga kondisi badannya dengan olahraga rutin akan

membakar kalori. Lama (rentang waktu) olahraga pun menjadi salah satu faktor berapa banyak kalori yang terbakar saat olahraga. Dengan lama olahraga maksimal 35 menit dan jumlah kalori yang terbakar maksimal ialah 550 kalori. Tentukan persamaan yang menunjukkan hubungan antara lama berolahraga dengan banyaknya kalori yang terbakar!

2. Dilla membeli dua gelas susu dan dua donat dengan total harga Rp.66.000,00.

Sedangkan Zeni membeli empat gelas susu dan tiga donat dengan total harga Rp.117.000,00. Tentukan harga segelas susu!

Rp. 66.000

Rp. 117.000

3. Hadi membeli dua T-shirt dan sebuah sweater di pasar dengan total harga Rp300.000,00. Ketika sampai di rumah, dia menyesal karena salah satu T-shirt yang dia beli jahitannya rusak. Dia memutuskan untuk menukar T-shirt untuk sebuah sweater. Akhirnya Hadi menukarkan T-shirtnya, namun dia harus membayar Rp60.000,00 lagi karena sweater lebih mahal daripada T-shirt.

Berapakah harga masing-masing barang yang dibeli Hadi? Jelaskan alasanmu!

4. Wahyu dan Puteri membeli buku tulis dan bolpoin dengan merek dan di toko yang sama. Wahyu membeli 4 buku tulis dan 2 bolpoin harus membayar Rp.34.000,00.

Sedangkan Puteri membeli 3 buku tulis dan 1 bolpoin seharga Rp.23.000,00.

Apabila Dwi membeli 5 buku tulis dan 7 bolpoin yang sama. Berapakah uang yang harus dibayar oleh Dwi?

Rp. 34.000

Rp. 23.000

?

Rp.300.000

Ditukar

Rp.60.000

5. Dalam suatu pertunjukkan ketoprak humor, teerjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I Rp.5.000 dan karcis kelas II Rp.3.000.

Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp.1.900.000, tentukan banyak karcis masing-masing kelas yang terjual!

Aspek yang diamati

Indikator Berpikir Kritis

Deskripsi Indikator

Kompetensi

Dasar Materi Indikator Soal No. Soal Bentuk Soal

Berpikir Kritis

1. Menginterpretasi masalah

1. Memahami masalah yang ditujukan dengan menulis diketahui maupun

ditanyakan soal yang tepat

3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan

penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

4.5

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel

3.5.1 Memahami konsep persamaan linear dua variabel

4.5.1

Menyelesaikan sistem

persamaan linear dua variabel

3.5.1.1 Peserta didik menentukan

persamaan linear dua variabel dari

permasalahan sehari- hari

4.5.1.1 Peserta didik menyelesaikan permasalahan sehari- hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafik, eleminasi, substitusi 4.5.1.2 Peserta didik menyelesaikan permasalahan sehari- hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel khusus

1

2,3

4,5

Uraian

Uraian

Uraian 2. Menganalisis

masalah

3. Mengevaluasi masalah

4. Menginferensi

2. Mengidentifikasi

hubungan-hubungan antara pernyataan-pernyataan, pertanyaan-pertanyaan, dan konsep-konsep yang

diberikan dalam soal yang ditujukan dengan membuat model matematika dengan tepat dan memberi

penjelasan dengan tepat 3. Menggunakan strategi yang

tepat dalam menyelesaikan soal, lengkap dan benar dalam melakukan perhitungan

4. Membuat kesimpulan yang benar

No Soal Pembahasan 1 6. Seorang atlet selalu menjaga kondisi badannya dengan

olahraga rutin akan membakar kalori. Lama (rentang waktu) olahraga pun menjadi salah satu faktor berapa banyak kalori yang terbakar saat olahraga. Dengan lama olahraga maksimal 35 menit dan jumlah kalori yang terbakar maksimum ialah 550 kalori. Tentukan persamaan yang menunjukkan hubungan antara lama berolahraga dengan banyaknya kalori yang terbakar!

Misal :

Lama olahraga : x Kalori yang terbakar : y

Lama olahraga (menit), m

Kalori yang terbakar (kalori), k

10 300

15 350

20 400

25 450

30 500

35 550

Ambil 2 baris diatas a. x = 10 dan y = 300 b. x = 15 dan y = 350 Rumus fungsi → 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏

(10, 300)→ 10𝑎 + 𝑏 = 300 ………(1) (15, 350)→ 15𝑎 + 𝑏 = 350 ………(2)

• Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk menentukan nilai a 10𝑎 + 𝑏 = 300

15𝑎 + 𝑏 = 350 _

−5𝑎 = −50 𝑎 =−50

𝑎 = 10 −5

• Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk menentukan nilai a 10𝑎 + 𝑏 = 300 (×3)

15𝑎 + 𝑏 = 350 (×2)

30𝑎 + 3𝑏 = 900 30𝑎 + 2𝑏 = 700 _

𝑏 = 200

Masukkan nilai a dan nilai b ke persamaan 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 → 𝑦 = 10𝑥 + 200

Cara Substitusi

10𝑎 + 𝑏 = 300 → 𝑏 = 300 − 10𝑎 15𝑎 + 𝑏 = 350 → 𝑏 = 350 − 15𝑎

• Subtitusi persamaan 1 ke persamaan 2 𝑏 = 350 − 15𝑎 300 − 10𝑎 = 350 − 15𝑎

300 − 350 − 10𝑎 + 10𝑎 = 350 − 350 − 15𝑎 + 10𝑎 −50 = −5𝑎

𝑎 =−50

−5 𝑎 = 10

• Subtitusi nilai a ke persamaan 2 𝑏 = 350 − 15𝑎

𝑏 = 350 − 15(10) 𝑏 = 350 − 150 𝑏 = 200

𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 → 𝑦 = 10𝑥 + 200

Jadi persamaannya ialah 𝑦 = 10𝑥 + 200 2 Dilla membeli dua gelas susu dan dua donat dengan total

harga Rp.66.000,00. Sedangkan Zeni membeli empat gelas susu dan tiga donat dengan total harga Rp.117.000,00.

Tentukan harga segelas susu!

7.

Misal Susu = x Donat = y

Maka persamaannya ialah

2𝑥 + 2𝑦 = 66.000 → 𝑥 + 𝑦 = 33.000 4𝑥 + 3𝑦 = 117.000

Cara Substitusi

• Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2 𝑥 + 𝑦 = 33.000 → 𝑦 = 33.000 − 𝑥 4𝑥 + 3(33.000 − 𝑥 ) = 117.000 4𝑥 + 99.000 − 3𝑥 = 117.000 𝑥 + 99.000 = 117.000

𝑥 = 117.000 − 99.000 𝑥 = 18.000

Cara Eliminasi

• Eleminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 𝑥 + 𝑦 = 33.000 (× 3)

4𝑥 + 3𝑦 = 117.000 (× 1) 3𝑥 + 3𝑦 = 99.000

4𝑥 + 3𝑦 = 117.000 _

−𝑥 = −18.000 𝑥 = 18.000

Jadi harga segelas susu ialah Rp. 18.000, Cara Grafik

Tentukan titik potong dari kedua persamaan tersebut

• 𝑥 + 𝑦 = 33.000

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0 𝑥 + 𝑦 = 33.000

0 + 𝑦 = 33.000

𝑥 + 𝑦 = 33.000 𝑥 + 0 = 33.000

(𝑥, 𝑦) → (0, 33.000) (𝑥, 𝑦) → (33.000, 0)

• 4𝑥 + 3𝑦 = 117.000

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0

4𝑥 + 3𝑦 = 117.000 4(0) + 3𝑦 = 117.000

3𝑦 = 117.000 𝑦 =117.000

𝑦 = 39.000 3 (𝑥, 𝑦) → (0, 39.000)

4𝑥 + 3𝑦 = 117.000 4𝑥 + 3(0) = 117.000

4𝑥 = 117.000 𝑥 =117.000

𝑥 = 39.000 4 (𝑥, 𝑦) → (39.000, 0) Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut

Dari grafik teresebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya ialah (18.000, 15.000) Sehingga harga satu susu ialah Rp. 18.000,

3 8. Hadi membeli dua T-shirt dan sebuah sweater di pasar dengan total harga Rp.300.000,00. Ketika sampai di rumah, dia menyesal karena salah satu T-shirt yang dia beli jahitannya rusak. Dia memutuskan untuk menukar T-shirt untuk sebuah sweater. Akhirnya Hadi menukarkan T- shirtnya, namun dia harus membayar Rp.60.000,00 lagi karena sweater lebih mahal daripada T-shirt. Berapakah

Misal T-Shirt = x Sweater = y

Sehingga SPLDV ialah

2𝑥 + 𝑦 = 300.000 → 𝑦 = 300.000 − 2𝑥 𝑦 − 𝑥 = 60.000 → −𝑥 + 𝑦 = 60.000 Cara Substitusi

• Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2 𝑦 − 𝑥 = 60.000

alasanmu! 300.000 − 3𝑥 = 60.000

−3𝑥 = 60.000 − 300.000

−3𝑥 = −240.000 𝑥 =−240.000 𝑥 = 80.000 −3

• Substitusikan nilai x ke persamaan 2 𝑦 − 𝑥 = 60.000

𝑦 − 80.000 = 60.000 𝑦 = 60.000 + 80.000 𝑦 = 140.000

Cara Eleminasi

• Eleminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 untuk menentukan nilai x 2𝑥 + 𝑦 = 300.000

−𝑥 + 𝑦 = 60.000 _ 3𝑥 = 240.000

𝑥 =240.000 𝑥 = 80.000 3

• Eleminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 untuk menentukan nilai y 2𝑥 + 𝑦 = 300.000 (×1)

−𝑥 + 𝑦 = 60.000 (×2) Sehingga

2𝑥 + 𝑦 = 300.000

−2𝑥 + 2𝑦 = 120.000 + 3𝑦 = 420.000

𝑦 =420.000 𝑦 = 140.000 3

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0 2𝑥 + 𝑦 = 300.000

2(0) + 𝑦 = 300.000 𝑦 = 300.000 (𝑥, 𝑦) → (0, 300.000)

2𝑥 + 𝑦 = 300.000 2𝑥 + 0 = 300.000 2𝑥 = 300.000

𝑥 =300.000 𝑥 = 150.000 2 (𝑥, 𝑦) → (150.000, 0) Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0

−𝑥 + 𝑦 = 60.000 (0) + 𝑦 = 60.000 𝑦 = 60.000 (𝑥, 𝑦) → (0, 60.000)

−𝑥 + 𝑦 = 60.000 −𝑥 + 0 = 60.000

−𝑥 = 60.000 𝑥 = −60.000 (𝑥, 𝑦) → (−60.000, 0) Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut

Dari grafik teresebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya ialah (80.000, 140.000)

Jadi, harga sweater Rp.140.000 dan harga T-shirt Rp.60.000 4 9. Wahyu dan Puteri membeli buku tulis dan bolpoin dengan

merek dan di toko yang sama. Wahyu membeli 4 buku tulis dan 2 bolpoin harus membayar Rp.34.000,00. Sedangkan Puteri membeli 3 buku tulis dan 1 bolpoin seharga Rp.23.000,00. Apabila Dwi membeli 5 buku tulis dan 7 bolpoin yang sama. Berapakah uang yang harus dibayar oleh Dwi?

10.

Misal

Buku tulis : x Bolpoin : y

Sehingga SPLDV-nya ialah:

4𝑥 + 2𝑦 = 34.000 → 2𝑥 + 𝑦 = 17.000 3𝑥 + 𝑦 = 23.000

Cara Substitusi

• Substitusikan persamaan 2 ke persamaan 1 3𝑥 + 𝑦 = 23.000 → 𝑦 = 23.000 − 3𝑥 2𝑥 + 𝑦 = 17.000

2𝑥 + (23.000 − 3𝑥) = 17.000

−𝑥 + 23.000 = 17.000

−𝑥 = 17.000 − 23.000

−𝑥 = −6.000 𝑥 = 6.000

• Substitusikan nilai x ke persamaan 1 2𝑥 + 𝑦 = 17.000

2(6.000) + 𝑦 = 17.000 12.000 + 𝑦 = 17.000 12.000 + 𝑦 = 17.000 𝑦 = 17.000 − 12.000 𝑦 = 5.000

• Substitusikan nilai x dan nilai y ke persamaan 5x + 7y 5𝑥 + 7𝑦 = 5(6.000) + 7(5.000)

= 30.000 + 35.000 = 65.000

• Eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 2𝑥 + 𝑦 = 17.000

3𝑥 + 𝑦 = 23.000 _

−𝑥 = −6.000 𝑥 = 6.000

2𝑥 + 𝑦 = 17.000 (×3) 3𝑥 + 𝑦 = 23.000 (×2)

6𝑥 + 3𝑦 = 51.000 6𝑥 + 2𝑦 = 46.000 _

𝑦 = 5.000 Cara Grafik

• 2𝑥 + 𝑦 = 17.000

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0 2𝑥 + 𝑦 = 17.000

2(0) + 𝑦 = 17.000 𝑦 = 17.000 (𝑥, 𝑦) → (0, 17.000)

2𝑥 + 𝑦 = 17.000 2𝑥 + 0 = 17.000 2𝑥 = 17.000

𝑥 =17.000 2 𝑥 = 8.500 (𝑥, 𝑦) → (8.500, 0)

• 3𝑥 + 𝑦 = 23.000

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0 3𝑥 + 𝑦 = 23.000

3(0) + 𝑦 = 23.000 𝑦 = 23.000 (𝑥, 𝑦) → (0, 23.000)

3𝑥 + 𝑦 = 23.000 3𝑥 + 0 = 23.000 3𝑥 = 23.000

𝑥 =23.000 𝑥 = 7.677,7 3 (𝑥, 𝑦) → (7.677,7, 0) Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut

Dari grafik tersebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya ialah (6.000, 5.000)

• Substitusikan ke persamaan 5𝑥 + 7𝑦 5𝑥 + 7𝑦 = 5(6.000) + 7(5.000)

= 30.000 + 35.000 = 65.000

Jadi, Uang yang harus dibayar oleh Dwi untuk membeli 5 buku tulis dan 7 bolpoin ialah Rp.65.000,

5 11. Dalam suatu pertunjukkan ketoprak humor, terjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I Rp.5.000 dan karcis kelas II Rp.3.000. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp.1.900.000, tentukan banyak karcis masing-masing kelas yang terjual!

12.

Misal

Karcis Kelas I : x Karcis Kelas II : y

Sehingga SPLDV-nya ialah:

𝑥 + 𝑦 = 500

5000𝑥 + 3000𝑦 = 1.900.000 → 5𝑥 + 3𝑦 = 1.900 Cara Substitusi

• Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2

5𝑥 + 3(500 − 𝑥) = 1900 5𝑥 + 1500 − 3𝑥 = 1900 2𝑥 = 400

𝑥 = 200

• Substitusi nilai x ke persamaan 2 𝑥 + 𝑦 = 500

200 + 𝑦 = 500

𝑦 = 500 − 200 𝑦 = 300

Cara Eleminasi

• Eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 untuk dapatkan nilai x 𝑥 + 𝑦 = 500 (×3)

5𝑥 + 3𝑦 = 1.900 (×1) 3𝑥 + 3𝑦 = 1.500

5𝑥 + 3𝑦 = 1.900 _

−2𝑥 = −400 𝑥 =−400

−2 𝑥 = 200

• Eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 untuk dapatkan nilai y 𝑥 + 𝑦 = 500 (×5)

5𝑥 + 3𝑦 = 1.900 (×1) 5𝑥 + 5𝑦 = 2.500

5𝑥 + 3𝑦 = 1.900 _ 2𝑦 = 600

𝑦 =600 2 𝑦 = 300 Cara Grafik

• 𝑥 + 𝑦 = 500

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0 𝑥 + 𝑦 = 500

0 + 𝑦 = 500

𝑥 + 𝑦 = 500 𝑥 + 0 = 500

(𝑥, 𝑦) → (0, 500) (𝑥, 𝑦) → (500, 0)

• 5𝑥 + 3𝑦 = 1900

Jika 𝑥 = 0 Jika 𝑦 = 0 5𝑥 + 3𝑦 = 1900

5(0) + 3𝑦 = 1900 0 + 3𝑦 = 1900

3𝑦 = 1900 𝑦 =1900 𝑦 = 633,3 3 (𝑥, 𝑦) → (0, 633,3)

5𝑥 + 3𝑦 = 1900 5𝑥 + 3(0) = 1900 5𝑥 + 0 = 1900

5𝑥 = 1900 𝑥 =1900

𝑥 = 380 5 (𝑥, 𝑦) → (380,0)

Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut

Dari grafik teresebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya ialah (200, 300)

Jadi, karcis I yang terjual 200 tiket dan karcis II yang terjual 300 tiket

Lampiran 2: Surat Izin Observasi

Dokumen terkait