• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.31

Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.32 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis yang berbentuk uraian. Tes tertulis berbentuk uraian dipilih agar setiap langkah penyelesaian yang dijawab mahasiswa dapat menggambarkan tentang kesulitan mahasiswa menyelesaikan statistika uji normalitas.

Data yang dikumpulkan melalui tes adalah hasil tes mahasiswa dalam menyelesaikan soal statistika pada materi uji normalitas chi kuadrat. Berdasarkan dengan hasil tes tersebut dapat diidentifikasi kesulitan mahasiswa berupa kesalahan-kesalahan dalam menjawab soal.

Soal uraian yang disajikan dalam tes tertulis berkaitan dengan mata

31Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung, CV Alfabeta, 2005), hal. 62.

32Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 193.

kuliah statistika pada materi uji normalitas chi kuadrat yang terdiri dari 2 butir soal. Soal yang digunakan peneliti adalah soal yang sudah divalidasi oleh dosen ahli.

b. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu data tertentu.33 Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan dataatau informasi tentang jenis kesulitan dalam pembelajaran statistika materi uji normalitas chi kuadrat. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara tak berstruktur. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur dan merekam hasil tanya jawab antar peneliti dengan subjek kemudian mencatat hal-hal yang penting.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data secara sistematis dapat dilakukan dengan tiga langkah yaitu:

a. Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.34

33Ibid, hal. 72

34Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2005), hal. 92.

1) Data tes tertulis

Setelah membaca, mempelajari, dan menelaah data yang diperoleh dari hasil tes, maka peneliti melakukan reduksi data.

Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memeriksa dan memilah data yang sesuai dengan tiga indikator kesulitan belajar. Dalam hal ini peneliti menyesuaikan dengan indikator yang ada, data yang sesuai dengan indikator pada tabel diambil sebagai data hasil penelitian, dan data yang tidak sesuai dengan indikator pada tabel diabaikan.

2) Data hasil wawancara

Reduksi data yang dilakukan peneliti yakni memutar hasil rekaman dari alat perekam beberapa kali agar dapat menuliskan dengan tepat apa yang diucapkan oleh subyek. Kemudian peneliti mentranskip hasil wawancara menjadi susunan bahasa yang rapi, dan mentransportasikan ke dalam catatan.

Dalam hal ini, peneliti menyusun dan menyederhanakan hasil wawancara subyek berdasarkan 3 indikator kesulitan belajar. Peneliti menyesuaikan dengan indikator yang ada, data hasil wawancara diambil sebagai data hasil penelitian. Selain itu peneliti juga memeriksa kembali hasil catatan atau hasil transkrip tersebut dengan mendengarkan kembali ucapan-ucapan subyek saat wawancara untuk mengurangi kesalahan pada hasil transkrip.

b. Penyajian data (Data Display) adalah data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan sehingga mudah untuk dipahami baik secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya.

1) Data tes tertulis

Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang merupakan hasil reduksi data. Data yang sudah direduksi tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan indikator kesulitan belajar. Maka dalam penelitian ini didapatkan data hasil tes mahasiswa. Kemudian peneliti menganalisis data yang sudah dikelompokkan tersebut.

Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan 3 aspek indikator kesulitan belajar untuk menganalisis data tersebut.

2) Data hasil wawancara

Data hasil wawancara yang disajiakan adalah data hasil reduksi yang sudah dilakukan peneliti. Data tersebut berupa hasil transkrip wawancara yang sudah disederhanakan dengan susunan bahasa yang baik dan rapi dan sesuai dengan 3 indikator kesulitan belajar.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Verification)

Setelah data disajikan, maka tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Dalam hal ini peneliti menganalisis kesulitan belajar mahasiswa indikator per-indikator pada tabel 1.2 Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini mengacu pada indikator kesulitan belajar mahasiswa.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah tringulasi. Tringulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Sehingga terdapat berbagai berbagai macam tringulasi seperti tringulasi sumber, tringulasi teknik dan tringulasi waktu.

Adapun tringulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tringulasi metode. Dalam tringulasi ini peneliti mengambil dua data yang sama dengan metode yang berbeda, satunya dengan tes dan wawancara sehingga data yang dihasilkan merupakan data yang relevan. Langkah-langkah dalam pemeriksaan ini adalah membandingkan data hasil wawancara dengan tes.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pemaparan dalam skripsi ini dibagi ke dalam 4 bagian.

Masing-masing berisi pemaapaan yang berbeda tetapi merupakan kelanjutan dari pemaparan pada bagian-bagian sebelumnya.

Pemaparan dari maing-masing bagian diuraikan sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Bab ini berisikan uraian latar belakang, rumusan maslah, tujuan dan manfaat, uang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

2. Paparan Data dan Temuan

Bab ini peneliti akan mengungkapkan seluruh data dan temuan. Dalam hal ini peneliti sebisa mungkin menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak mencampuri fakta terlebih dulu.

3. Pembahasan

Bab ini peneliti melakukan proses analisis terhadap temuan penelitian berdasarkan pada perspektif penelitian atau kerangka teoretik sebagaimana diungkap di bagian Pendahuluan. Pada bab ini peneliti hanya akan melakukan analisis temuan data tanpa menulis ulang data.

4. Penutup

Bab ini berisikan temuan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Kemudian, saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian yang diarahkan pada dua hal yaitu saran dalam usaha memperluas hasil penelitian dan saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang terkait dengan masalah atau fokus penelitian.

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Paparan Data

Tes tulis dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2019 sedangkan wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai dengan 28 Juni 2019. Penelitian ini diperoleh melalui dua tahapan, yaitu dari data hasil analisis tes dan wawancara. Hasil tes mahasiswa Prodi Tadris Matematika digunakan untuk menganalisis kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal statistika materi uji normalitas chi-kuadrat.

Berdasarkan analisis hasil tes mahasiswa, dipilih 4 orang mahasiswa dari semester VIII tahun akademik 2018/2019 di program Studi Tadris Matematika sebagai subjek yang akan diwawancarai, dengan Kriteria pemilihan subjek yaitu mahasiswa telah mendapatkan mata kuliah statistika materi uji normalitas, dapat diajak bekerjasama dan dapat memberikan informasi kepada peneliti, dan mudah dalam berkomunikasi.

Berikut 4 mahasiswa dari semester VIII yang dijadikan sebagai subjek penelitian mahasiswa dalam mengalami kesulitan belajar.

Tabel 2.1 Daftar Nama Mahasiswa Semester VIII Progam Studi Tadris Matematika yang Menjadi Subjek Penelitian

No Inisial

1. MS

2. RS

3. NA

4. HB

B. Hasil Validasi Instrumen

Sebelum instrumen tes digunakan pada mahasiswa yang sudah terpilih sebagai subjek penelitian, peneliti melakukan validasi soal kepada ahli yaitu Mauliddin, M.Pd dan Susilahuddin P.W,M.Sc selaku dosen Program Studi Tadris Matematika UIN Mataram. Pada proses validasi peneliti melakukan revisi soal sesuai dengan saran validator. Soal yang digunakan berbentuk uraian. Soal yang peneliti validasi sebanyak 2 butir soal materi uji normalitas chi-kuadrat. Adapun hasil validasi sebelum dan sesudah validasi dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini:

C. Analisis Paparan Data Subjek Penelitian

Hasil penelitian kualitatif pada penelitian ini diperoleh melalui hasil tes dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini diambil 4 sampel dari 22 mahasiswa kelas VIII D di Program Studi Tadris Matematika yang sebelumnya telah mempelajari materi uji normalitas chi kuadrat. Kemudian subjek diwawancarai untuk menggali penjelasan dari jawaban-jawaban yang sudah ditulis pada lembar jawaban. Materi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah uji normalitas chi-kuadrat.

Adapun jenis-jenis kesulitan mahasiswa berdasarkan hasil tes sebagai berikut:

Instrumen Tes Sebelum Validasi Instrumen Tes Sesudah Validasi Soal tes uji normalitas chi-kuadrat

belum diterangkan tepi bawah dan tepi atas serta tidak dijelaskan cara mendapatkan luas z tabel

Soal tes uji normalitas chi-kuadrat masih sudah diterangkan tepi bawah dan tepi atas serta tidak dijelaskan cara mendapatkan luas z tabel

Tabel 2.2 Hasil Validasi Instrumen

1. Hasil tes dan wawancara subjek MS a. Soal nomor 1

1) Kesulitan Konsep

Dilihat dari jawaban subjek MS pada soal nomor 1 diatas bahwa, subjek MS tidak memahami konsep dari chi kuadrat akan tetapi subjek MS mampu merencanakan penyelesaian soal dengan menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku terlebih dahulu.

Meskipun hasil penyelesaian yang diperoleh masih salah dalam menentukan simpangan baku. Hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan konsep bahwa mahasiswa tidak memahami konsep chi kuadrat dan tidak mampu merencanakan penyelesaian soal chi kuadrat.

Petikan wawancara subjek MS pada soal nomor 1:

P1 : Apakah anda paham maksud dari soal nomor 1?

MS1 : Iya, saya paham

Gambar 2.1 Jawaban Subjek MS Pada Soal Nomor 1

P2 : Apa yang bisa anda pahami dari soal tersebut?

MS2 : dari soal tersebut, diperintahkan untuk menghitung apakah data yang di berikan pada nomor 1 berdistribusi normal.

P3 : Terus konsep apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan data tersebut bisa berdistribusi normal?

MS3 : Dengan menggunakan uji normalitas.

P4 : Berdasarkan hasil dari jawaban anda, kira-kira anda menggunakan uji normalitas yang mana?

MS4 : Saya menggunakan uji normalitas chi kuadrat.

P5 : Coba jelaskan kenapa anda menggunakan uji normalitas?

MS5 : Hmm. Saya tidak tahu alasannya.

P6 : Apakah data tersebut hanya bisa di selesaikan dengan menggunakan uji normalitas chi kuadrat saja? Atau apakah bisa menggunakan uji normalitas yang lain selain uji normalitas chi kuadrat?

MS6 : Saya tidak tahu.

Dilihat dari petikan wawancara subjek MS pada soal nomor 1 di atas, subjek MS mampu memahami soal dengan baik akan tetapi subjek MS tidak mampu memberikan alasan yang benar dan tepat dalam penyelesaian soal pada nomor 1 dengan menggunakan uji normalitas chi kuadrat. Sehingga subjek MS mengalami kesulitan konsep. Hal ini sesuai dengan indikator dalam kesulitan belajar konsep, bahwa mahasiswa tidak dapat memahami konsep chi kuadrat.

Berdasarkan informasi di atas, diperoleh kesesuaian antara hasil tes dan hasil wawancara subjek MS, yaitu subjek MS sudah mampu merencanakan penyelesaian soal dengan menentukan nilai rata-rata dan simpangan terlebih dahulu, akan tetapi tidak memhami konsep chi kuadrat. Sehingga hal ini sesuai dengan indikator dari

kesulitan konsep yaitu tidak memahami konsep chi kuadrat dan tidak mampu merencanakan penyelesaian soal chi kuadrat.

2)Kesulitan Keterampilan

Dilihat dari jawaban subjek MS pada soal nomor 1 diatas, subjek MS mengalami kesulitan keterampilan. Berdasarkan hasil jawaban pada soal nomor 1 yaitu subjek MS menghitung nilai dengan benar sehingga hasil perhitungan operasi pembagian dalam menghitung nilai rata-rata juga benar, akan tetapi subjek MS mengalami kekeliruan pada kelas ke lima dalam melakukan operasi hitung kuadrat yaitu nilai pangkat kuadrat dari nilai tengah seharusnya hasil yang diperoleh dalam menentukan kuadrat nilai tengah yaitu Kemudian subjek MS juga mengalami kesulitan dalam menghitung hasil perkalian dari dari kelas ke dua sampai kelas ke delapan.

Gambar 2.2 Jawaban subjek MS pada soal nomor 1

Sehingga hal ini sesuai dengan indikator kesulitan keterampilan, bahwa mahasiswa kurang teliti dalam melakukan operasi hitung dan kesulitan dalam melakukan operasi hitung.

Kutipan wawancara subjek MS pada soal nomor 1:

P7 : Apa langkah pertama anda dalam menyelesaikan soal nomor 1?

MS7 : Pertama-tama saya menentukan rata-rata dan simpangan bakunya.

P8 : Bagaimana langkah untuk menentukan nilai dari rata-rata dan simpangan baku?

MS8 : Caranya dengan menggunakan rumus dari rata-rata dan simpangan baku

P9 : Coba jelaskan bagaimana caranya dengan menggunakan rumus rata-rata dan simpangan baku nya

MS9 : Untuk nilai rata-rata yaitu saya hitung dengan menentukan jumlah semua data fixi dibagi dengan banyaknya data sehingga diperoleh nilai rata-rata adalah 111,5.

P10 : Terus bagaimana rumus untuk menentukan simpangan bakunya? Coba jelaskan!

MS10 : Kemudian untuk menentukan nilai dari simpangn baku yaitu dengan menggunakan rumus(∑ )( ) (∑

) dibagi (∑ ) ((∑ ) , tetapi hasil akhir yang saya peroleh masih keliru. Karena saya kurang teliti dalam menghitung nilai dari fixi2sehingga menghasilkan nilai yang keliru ke langkah selanjutnya.

Dilihat dari petikan wawancara subjek MS pada soal nomor 1 diatas, subjek MS sudah benar dalam menghitung nilai rata-rata, akan tetapi ketika menentukan nilai dari simpangan baku subjek MS mengalami kesalahan dalam menghitung nilai . Sehingga hal ini sesuai dengan indikator kesulitan keterampilan, bahwa pada kesulitan keterampilan mahasiswa kesulitan dalam operasi hitung dan kurang teliti dalam melakukan operasi hitung.

Berdasarkan informasi di atas, diperoleh kesesuaian antara hasil tes dan wawancara yaitu subjek MS mengalami kesulitan keterampilan dengan kurang teliti dalam melakukan operasi hitung dan kesulitan dalam melakukan operasi hitung. Hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan keterampilan, bahwa mahasiswa kurang teliti dalam melakukan operasi hitung dan kesulitan dalam operasi hitung.

3)Kesulitan Prinsip

Dilihat dari jawaban subjek MS pada soal nomor 1 hanya menyelesaikan batas kelas. Sedangkan z batas kelas, luas z tabel, frekuensi harapan (Ei), dan perhitungan

 

Ei Ei Oi2

belum diselesaikan. Berdasarkan hasil jawaban subjek MS tidak dapat melanjutkan penyelesaian dari soal tersebut sesuai harapan, hal ini dikarenakan subjek MS mengalami kesulitan prinsip yang ditandai dengan kesulitan dalam menentukan rumus

Gambar 2.3 Jawaban Subjek MS pada Soal Nomor 1

dari Z batas kelas dan tidak memahami prinsip dari chi kuadrat yang ditandai dengan kesulitan dalam menghubungkan antara nilai rata-rata dan simpangan baku dalam prosedur penyelesaian dalam menentukan Z batas kelas. Sehingga subjek MS tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan sempurna.

Cuplikan wawancara subjek MS pada soal nomor 1:

P11 : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 1?

MS11 : Iya, saya mengalami kesulitan.

P12 : Dimana letak kesulitan yang anda alami?

MS12 : Saya merasa kesulitan untuk mengingat rumus dan langkah penyelesaian dalam menghitung nilai Z batas kelas.

Berdasarkan hasil wawancara subjek MS pada soal nomor 1 di atas, subjek MS dalam kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Hal ini dikarenakan subjek MS merasa kebingungan untuk menentukan langkah penyelesaian dari soal tersebut dan tidak mengingat prinsip dalam menentukan rumus yang digunakan dalam menentukan nilai dari Z batas kelas sampai menentukan penyelesaian akhir dari nilai chi kuadrat.

Berdasarkan informasi di atas, diperoleh kesesuaian antara hasil tes dan hasil wawancara yaitu subjek MS mengalami kesulitan prinsip. Hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan prinsip, bahwa mahasiswa tidak dapat memahami dan tidak mengingat prinsip dari chi kuadrat.

b. Soal nomor 2 1) Kesulitan Konsep

Dilihat dari jawaban subjek MS pada soal nomor 2 diatas, subjek MS mengalami kesulitan konsep dengan tidak memahami konsep chi kuadrat akan tetapi subjek MS mampu merencanakan penyelesaian awal dengan menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku terlebih dahulu, akan tetapi penyelesaian yang dihasilkan oleh subjek MS masih salah. Hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan konsep yaitu mahasiswa tidak memahami konsep dan tidak dapat merencanakan penyelesaian dari chi kuadrat.

Kutipan wawancara subjek MS pada soal nomor 2:

P1 : Apakah anda paham maksud dari soal nomor 2?

MS1 : Iya, saya paham juga.

P2 : Apa yang bisa anda pahami dari soal tersebut?

MS2 : sama seperti soal nomor 1 mbak, yaitu menentukan apakah data yang diberikan berdistribusi normal?

P3 : Bagaimana caranya anda menentukan data tersebut Gambar 2.4 Jawaban Subjek MS pada Soal Nomor 2

berdistribusi normal ?

MS3 : Dengan menggunakan uji normalitas.

P4 : Berdasarkan hasil dari jawaban anda, kira-kira anda menggunakan uji normalitas yang mana?

MS4 : Saya menggunakan uji normalitas chi kuadrat.

P5 : Coba jelaskan kenapa anda menggunakan uji normalitas?

MS5 : Hmm. Saya tidak tahu alasannya.

Dilihat dari petikan wawancara subjek MS pada soal nomor 2 di atas, subjek MS mengalami kesulitan konsep dengan tidak dapat memberikan alasan yang tepat dalam menggunakan uji normalitas chi kuadrat dalam menyelesaikan soal nomor 2. Sehingga hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan konsep yaitu mahasiswa kesulitan memahami konsep dari chi kuadrat.

Berdasarkan informasi di atas, diperoleh kesesuaian antara hasil tes dan hasil wawancara yaitu hasil subjek MS mengalami kesulitan konsep dengan tidak dapat merencanakan penyelesaian soal chi kuadrat dan tidak memahami konsep chi kuadrat.

2) Kesulitan Keterampilan

Gambar 2.5 Jawaban Subjek MS Pada Soal Nomor 2

Dilihat dari jawaban subjek MS pada soal nomor 2 diatas, subjek MS mengalami kesulitan keterampilan dalam melakukan operasi perhitungan nilai tengah. Hasil yang diperoleh oleh subjek MS dalam melakukan hasil operasi penjumlahan dan pembagian yaitu 235, 244, 253, 262, 271, 280, 289 dan 298. Seharusnya hasil yang diperoleh dalam menentukan nilai tengahyaitu 157,5, 163,3, 169,5, 175,5, 181,5, 187,5, 193,5 dan 193,5 Kemudian subjek MS juga mengalami kesalahan dalam menghitung perkalian dari dari kelas pertama sampai ke kelas delapan, kemudian menghitung pangkat kuadrat dari nilai tengah dan hasil perkalian antara akan tetapi dari hasil jawaban subjek MS menulis ( ) sehingga hal ini subjek MS mengalami kesulitan dalam operasi hitung.

Cuplikan wawancara subjek MS pada soal nomor 2:

P4 : Apa langkah pertama anda dalam menyelesaikan soal nomor 2?

MS4 : Langkah pertama yaitu saya menentukan rata-rata dan simpangan baku

P5 : Coba jelaskan bagaimana perhitungan anda menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku tersebut!

MS5 : Untuk menentukan nilai rata-rata dengan cara jumlah semua data di bagi dengan banyaknya data, kemudian untuk simpangan baku yaitu (∑ )( ) (∑ ) dibagi (∑ ) ((∑ ) .

P6 : Darimana anda memperoleh perhitungan 235, 244, 253, 262, 271, 280, 289, dan 298 ini?

MS6 : Saya tambahkan 155+160 kemudian hasilnya di bagikan dengan 2, sehingga menghasilkan 235, begitu seterusnya mbak.

Berdasarkan petikan dari wawancara subjek MS pada soal nomor 2 diatas, subjek MS mengalami kesulitan dalam keterampilan. Terlihat dari kutipan wawancara subjek MS ketika mengalami kesulitan operasi hitung

dalam menentukan nilai tengah dari rata-rata sehingga kekeliruan penyelesaian ini berpengaruh pada penyelesaian dalam menghitung hasil pangkat kuadrat dari nilai simpangan baku. Sehingga, hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan keterampilan yaitu mahasiswa kesulitan dalam operasi dan kurang teliti dalam melakukan operasi hitung.

Berdasarkan informasi diatas, diperoleh kesesuaian antara hasil tes dan hasil wawancara yaitu subjek MS mengalami kesulitan keterampilan yang hal ini sesuai dengan indikator dalam kesulitan keterampilan yaitu kurang ketelitian dalam menghitung.

3) Kesulitan Prinsip

Berdasarkan hasil jawaban subjek MS pada soal nomor 2, subjek MS mengalami kesulitan dalam memahami prinsip. Berdasarkan hasil jawaban dari subjek MS sudah mampu untuk menentukan rumus dari rata-rata dan simpangan baku. Akan tetapi subjek MS belum memahami

Gambar 2.6 Jawaban Subjek MS pada Soal Nomor 2

prinsip dari simpangan baku, yang ditandai dengan kekeliruan dalam menginput nilai ∑ dan (∑ ) sehingga prosedur penyelesaian yang dilakukan oleh subjek MS masih keliru.

Cuplikan wawancara subjek MS pada soal nomor 2:

P7 : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 2?

MS7 : Iya, saya mengalami kesulitan.

P8 : Dimana letak kesulitan yang anda alami?

MS8 : Saya bingung mbak.

P9 : Bingung kenapa mbak?

MS9 : Saya bingung untuk langkah penyelesaiannya mbak.

P10 : Dimana lagi letak kesulitan yang anda alami?

MS10 : Saya kesulitan dalam menentukan rumus dalam tiap langkah penyelesaian.

Berdasarkan dari petikan wawancara subjek MS pada soal nomor 2 di atas, subjek MS mengalami kesulitan prinsip. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara subjek MS yang kebingungan dalam langkah penyelesaian soal tersebut. Sehingga, hal ini sesuai dengan indikator dari kesulitan pinsip yaitu mahasiswa tidak memahami prinsip dan tidak mengingat prinsip uji normalitas chi kuadrat.

Hasil analisis kesulitan belajar statistika subjek MS dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Kesulitan Kesulitan yang Muncul

Kesulitan Konsep  Subjek MS mengalami kesulitan konsep dengan tidak mampu untuk memahami konsep dan tidak mampu merencanakan penyelesaian pada soal nomor 1 dan 2

Kesulitan Keterampilan  Subjek MS mengalami kesulitan keterampilan dalam menyelesaikan nomor 1 dan 2

Tabel 2.3

Hasil analisis kesulitan belajar subjek MS yaitu sebagai berikut:

Kesulitan Prinsip  Subjek MS mengalami kesulitan dalam prinsip dengan tidak dapat memahami prinsip dalam rata dan simpangan baku untuk menyelesaikan uji normalitas chi kuadrat pada soal nomor 1 dan 2.

2. Hasil tes dan wawancara subjek RS a. Soal nomor 1

1) Kesulitan Konsep

Dilihat dari jawaban subjek RS pada soal nomor 1 diatas, subjek RS mengalami kesulitan konsep dengan tidak memahami konsep chi kuadrat dan tidak mampu untuk merencanakan penyelesaian awal dengan menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku dalam data kelompok terlebih dahulu. Terlihat bahwa subjek MS memperoleh nilai rata-rata adalah 110 dan nilai simpangan baku 8,9. Kemudian

Gambar 2.7 Jawaban subjek RS pada soal nomor 1

Dokumen terkait