• Tidak ada hasil yang ditemukan

Qira`at Riwayat Qalun

BAB I PENDAHULUAN

B. Diskursus Qira`at

2. Qira`at Riwayat Qalun

51 4) Ibnu „Amir asy-Syami. Bernama Abdullah bin „Amir asy-

Syami al-Yahshibi (w. 118 H). Perawinya:

a. Hisyam. Bernama Hisyam bin „Ammar bin Nashir al- Qadhi ad-Dimasyqi (w. 234 H).

b. Ibnu Dzakwan. Bernama „Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Dzakwan al-Qurasyi ad-Dimasyqi (w. 242 H).

5) „Ashim al-Kufi. Bernama „Ashim bin Bahdalah Abu an- Nujud al-Asadi (w. 127 H). Perawinya:

a. Syu„bah. Bernama Abu Bakar Syu„bah bin „Iyasy bin Salim al-Kufi (w. 193 H).

b. Hafsh. Bernama Abu „Umar Hafsh bin Sulaiman bin al-Mughirah al-Asadi al-Kufi (w. 180 H).

6) Hamzah al-Kufi. Bernama Hamzah bin Habib bin

„Ammarah az-Zayyat (w. 156 H). Perawinya:

a. Khalaf. Bernama Khalaf bin Hisyam al-Bazzar (w. 229 H).

b. Khallad. Bernama Khallad bin Khalid (w. 220 H).

7) Al-Kisai al-Kufi. Bernama „Ali bin Hamzah an-Nahwi (w.

189 H). Perawinya:

a. Abu al-Harits. Bernama al-Laits bin Khalid al- Baghdadi (w. 204 H).

b. Ad-Duri al-Kisa„i. Bernama Abu „Amr Hafsh bin

„Abd al-„Aziz ad-Duri an-Nahwi (w. 246 H).

Qalun bernama „Isa bin Mina bin Wardan bin „Isa bin

„Abd ash-Shamad bin Umar bin „Abdullah al-Zuraqiy atau dikenal dengan nama Abu Musa atau al-Murriy. Qalun adalah laqab yang diberikan oleh gurunya Imam Nafi‟, karena bacaannya yang sangat baik sehingga layak diangkat sebagai qari‟ Madinah. Qalun lahir pada awal abad kedua hijriyah, tepatnya pada tahun 120 H/738 M dan wafat pada tahun 220 H di Madinah.89

Qalun adalah salah satu tokoh penting yang merupakan lulusan terbaik dari Madrasah Qira`at di Hijaz pada masanya. Ia berguru kepada Imam Nafi‟ serta mengaji ilmu qira`at padanya sejak 150H/767 M. Ketekunannya dalam bertalaqqi Al-Qur`an kepada Imam Nafi‟ yang merupakan salah satu guru besar qira`at pada saat itu sangat mengundang kekaguman, karena sempat mengkhatamkan Al-Quran beberapa kali selama 20 tahun.90 Di samping berguru kepada Imam Nafi‟, Qalun juga berguru kepada „Isa bin Wardan dan Muhammad bin Ja„far bin Abi Katsir.

Setelah Imam Nafi‟ wafat, Qalun melanjutkan pengajaran Al-Qur`an dan qira`atnya di Madinah menggantikan Imam Nafi‟. Murid-muridnya yang paling terkenal ialah Abu Nasyith dan Ahmad al-Hulwani.91

89 Ahmad Fathoni, Tuntunan Praktis Kalimat al-Farsyiyah Plus Surah Al- Baqarah s/d Surah Ali Imran Qiraat Nafi„ Riwayat Qalun, h. 30-33

90 “Qira‟at Nafi Riwayat Qalun Perlu Dikembangkan di Indonesia”

https://iiq.ac.id/artikel/details/570/Qiraat-Nafi-Riwayat-Qalun-Perlu-Dikembangkan-di- Indonesia diakses tanggal 17 mei 2020, pukul 12.46 wib.

91 “Imam Qalun dan Jalur Ilmu Qira`atnya”

https://islam.nu.or.id/post/read/101242/imam-qalun-dan-jalur-ilmu-qiraatnya, diakses tanggal 28 Agustus 2020, pukul 06.33 wib.

53 Diriwayatkan bahwa Qalun memiliki pendengaran yang tidak baik, hingga tidak bisa mendengar bunyi petir. Namun ia dapat mengetahui kesalahan orang yang membaca Al- Qur`an di hadapannya hanya dengan melihat gerak bibir pembaca.92

b. Kaidah Ushûliyyah dan Farsy al-Hurûf Riwayat Qalun Kaidah-kaidah bacaan dalam qira`at dibagi menjadi kaidah ushûliyyah dan farsy al-hurûf. Kaidah ushûliyyah ialah sebuah kaidah atau rumusan dasar dalam bacaan imam qira`at tujuh atau perawinya yang bersifat umum di mana permasalahan-permasalahan yang ada di dalam bacaan Al- Qur`an bisa disatukan oleh rumusan-rumusan dasar tersebut.93 Kaidah ushûliyyah dapat juga diartikan sebagai kaidah-kaidah dasar yang berlaku bukan hanya pada satu tempat tertentu sehingga satu kaidah dasar tersebut mencakup semua kata atau kalimat yang sejalan dengannya dan termasuk ke dalamnya.94 Adapun kaidah yang umum bagi Qalun di antaranya isti„adzah, basmallâh, al-mad wa al- qashr, mim jama‟, al-izhâr wa al-idghâm, hukum hamzah, ha` kinayah, ya` idhâfah, ya` zaidah, dan lafazh

ةىروتلا

.

92 Ibn al-Jazariy, Ghâyah al-Nihâyah fî Thabaqât al-Qurrâ`, (Beirut: Dâr al- Kitâb al-„ilmiyyah, 1971), juz 1, h. 271

93 Ahmad Fathoni, Tuntunan Praktis Kalimat al-Farsyiyah Plus Surah Al- Baqarah s/d Surah Ali Imran Qiraat Nafi„ Riwayat Qalun, h. 13

94 Muhsin Salim, Ilmu Qiraat Tujuh, (Jakarta: Yayasan Tadris AL-QUR`ANI YATAQI Jakarta, 2008), hal. 43

Selain kaidah ushûliyyah, ada pula suatu kaidah pada lafazh atau hukum tertentu untuk imam tujuh yang terdapat pada ayat atau surah tertentu pula yang disebut farsy al- hurûf.95 Adapun salah satu farsy al-hurûf dalam riwayat Qalun ialah kata

كِل م

tanpa alif pada surah Al-Fatihah ayat 4, namun yang seperti ini tidak berlaku pada lafazh

كلام

pada

ayat lain. Dalam artikel yang berjudul “Studi Komparasi Bacaan Riwayat Qalun dan Riwayat Hafsh” yang ditulis oleh Ahmad Fathoni, membahas mengenai perbedaan kaidah ushûliyyah serta farsy al-hurûf antara qira`at riwayat Hafsh dan Qalun pada surah Al-Fatihah, surah Al-Baqarah dan Ali Imran. Dalam penelitian tersebut, ditemukan sekitar 113 lafazh yang termasuk dalam farsy al-hurûf dengan rincian:

satu tempat di Surah Al-Fatihah, 64 tempat di Surah Al- Baqarah, dan 48 tempat di Surah Ali „Imran.

c. Mushaf-Mushaf Riwayat Qalun Dalam Dunia Islam

Qira`at Nafi‟ riwayat Qalun adalah salah satu riwayat mutawatir yang tidak perlu diragukan lagi keshahihannya.

Qira`at riwayat Qalun ini masyhur di negara Libya, Tunisia dan Qatar.96 Berikut ini merupakan mushaf riwayat Qalun yang dicetak di berbagai negara di dunia yang penulis temukan, diantaraya sebagai berikut:

95 Ahmad Fathoni, “Studi Komparasi Bacaan Riwayat Qalun dan Riwayat Hafsh QS. Al-Fatihah, Al-Baqarah dan Ali Imran”, Shuhuf, vol. 5, no.1, 2002, h. 22

96 Ahmad Fathoni, Tuntunan Praktis Kalimat al-Farsyiyah Plus Surah Al- Baqarah s/d Surah Ali Imran Qiraat Nafi„ Riwayat Qalun, h. 7

55 1) Mushaf Madînah Nabawiyah Wafqa riwâyah Qâlûn „an al-Imâm Nâfi„, diterbitkan oleh Mujamma‟ al-Malik Fahd Li Thabâ‟ah al-Mushaf al-Syarîf Madinah al- Munawwarah.

2) Al-Qur`an al-Karîm bi Riwâyah Qâlûn „an imâm Nâfi‟

al-Madaniy ma‟a Ibrâzi Ahammi Qawâ‟idi at-Tartîli, Tunisia.

3) Mushaf al-Jamâhiriyyah bi Riwâyah al-Imâm Qâlûn, diterbitkan oleh Jami‟ah ad-Da‟wah al-Islamiyah al-

„Aliyah Tripoli, Libya, tahun 1989 untuk cetakan kedua.

4) Mushaf at-Taisîr bi Riwâyah Qâlûn „An Nâfi min Thariq asy-Syathibiyyah.

5) Al-Qur`an al-Karîm bi Riwâyah Hafsh „an „Âshim wa bil Hâmish Riwâyah Qâlûn, diterbitkan oleh Dâr el-Fikr di Oman, Yordania, tahun 2009 untuk cetakan pertama.

6) Al-Qur`an al-Karîm bi ar-Rasm Utsmani Riwâyah Qâlûn

„an Nâfi, diterbitkan oleh Dâr al-Ma‟rifah.

7) Mushaf kuno Ternate. Ternate merupakan salah satu wilayah yang menerapkan qira`at imam Nafi‟ riwayat Qalun pada masa lalu. Mushaf Al-Qur`an dengan riwayat Qalun ini ditemukan pada mushaf koleksi kesultanan Ternate dan beberapa masjid di sekitar wilayah Ternate.97

97 “Qira‟at Imam Nafi‟ Riwayat Qalun Pada Mushaf Kuno ternate”, https://lajnah.kemenag.go.id/artikel/559-qiraat-imam-nafi-riwayat-qalun-pada-mushaf- kuno-ternate diaskes pada tanggal 13 Juli 2020, pukul 23.20 wib

8) Beberapa mushaf dalam bentuk pdf yang dijumpai di internet, seperti Mushaf riwâyah Qalun islamweb.net, dan Mushaf Qalun min Syathibiyah.

9) Beberapa mushaf dalam bentuk aplikasi digital, seperti Al-Qur`an al-Karîm bi riwâyah Qâlûn oleh Simppro, Mushaf Qalun oleh Mahmoud al-Gayed, Quran-Qaloon oleh Quran.com, dan masih banyak lagi Al-Qur`an dengan riwayat Qalun yang ditawarkan dalam bentuk aplikasi digital.

57

Dokumen terkait