• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas IV SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2018/2019, melalui penerapan model pembelajaran Artikulasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimulai dari tanggal 13 November 2018 sampai dengan tanggal 4 Desember 2018.

64 Papan Data Struktur Organisasi SDN 41 Ampenan, Dokumentasi, Jempong Timur, 13 November 2018.

Kamarudin,S.Pd.

Nip.1548746648200032

Tenaga administrasi sekolah Yulia khaerani

S.Pd

nnJABATAN

Wali Kls III Wali Kls IV Wali Kls V

Wali Kls II Wali Kls VI

Wali Kls I Siti hadijah

S. Pd

Hidayatul ummi S.Pd

Ni Made merta Ningsih

Nur’aini S.Pd

Husniatun, S. Pd.

Isnawati, S.Pd

SISWA

MASYARAKAT Kepala Sekolah

Pada penelitian ini, data tentang aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi sedangkan data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes evaluasi. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam penelitian ini, diperoleh data hasil observasi berupa data kualitatif tentang aktivitas guru dan siswa dan data kuantitatif berupa nilai tes evaluasi secara individu pada hasil belajar siswa di akhir siklus.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Adapun paparan setiap siklus adalah sebagai berikut.

1. Siklus I

Berikut di bawah ini akan dijelaskan tahap-tahap dari data siklus I adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan beberapa perencanaan sebelum dilakukannya siklus ini, yaitu: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan pembelajaran (2) menyiapkan lembar observasi aktivitas mengajara guru siklus I (3) menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa siklus I (4) Menyiapkan tes evaluasi dalam bentuk pilihan ganda yang berfungsi untuk melihat hasil belajar siswa.

Dalam menyusun RPP dan bahan ajar dilakukan oleh peneliti.

Diskusi mengenai RPP dan bahan ajar dilakukan sebelum pertemuan

kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam tahap perencanaan ini tidak ditemukan adanya kendala yang dihadapi baik dari guru maupun peneliti sendiri.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada siklus I ini proses belajar dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dimana pada pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi. Berikut akan dijelaskan tahap pelaksanaan dari masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Dilakukan pada hari selasa tanggal 13 November 2018 di ruang kelas IV SDN 41 Ampenan dengan materi pokok tentang

“Tatacara Bersuci”. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, mengecek kehadiran siswa, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pelajaran, setelah itu guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, dan tidak takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi pelajaran. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa Tanya jawab mengenai materi pelajaran. Pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa samapai menghantarkan kepada materi yang akan dituju.

Langkah selanjutnya guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai saat proses pembelajaran, guru menyajikan materi

secara umum tentang “Tatacara Bersuci”, kemudian guru membentuk kelompok kecil berpasangan dua (2) orang untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang di sampaikan oleh gurunya. Kemudian guru menugaskan satu persatu kelompok maju ke depat untuk menceritakan materi yang disampaikan oleh gurunya, guru menyuruh salah satu siswa dari pasangan kelompok yang menceritakan materi tersebut untuk membuat catatan-catatan kecil dari penjelasan teman kelompoknya, kemudian keduanya berganti peran. Setelah itu guru menugaskan siswa secara bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. Selanjutnya siswa dapat menyimpulkan hasil wawancara kelompoknya masing-masing. Kemudian guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas.

Sebelum pulang guru mengajak siswa berdoa dan keluar kelas dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua

Dilakukan pada hari selasa tanggal 20 November 2018 diruang kelas IV SDN 41 Ampenan dengan materi pokok tentang “Tatacara Berwudu”. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, mengecek kehadiran siswa, dan menunjuk

ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pelajaran, setelah itu guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, dan tidak takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi pelajaran. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa tanya jawab mengenai materi pelajaran. Pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa sampai menghantarkan kepada materi yang akan dituju.

Langkah selanjutnya guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai saat proses pembelajaran, guru menyajikan materi secara umum tentang “Tatacara Berwudhu”, kemudian guru membentuk kelompok kecil berpasangan dua (2) orang untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang di sampaikan oleh gurunya. Kemudian guru menugaskan satu persatu kelompok maju ke depan untuk menceritakan materi yang disampaikan oleh gurunya, guru menyuruh salah satu siswa dari pasangan kelompok yang menceritakan materi tersebut untuk membuat catatan-catatan kecil dari penjelasan teman kelompoknya, kemudian keduanya berganti peran. Setelah itu guru menugaskan siswa secara bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. Selanjutnya siswa dapat menyimpulkan hasil wawancara kelompoknya masing-masing. Kemudian guru

mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas.

Guru membagikan soal evaluasi pada pertemuan kedua supaya guru tahu sudah sampai mana pemahaman siswa terhadap materi yang sudah di sampaikan oleh gurunya yang dikerjakan siswa secara ndividu yang berjumlah 10 butir soal, bentuk soal adalah pilihan ganda, siswa harus mengumpulkan tugasnya tepat waktu. Sebelum pulang guru mengajak siswa berdoa dan keluar kelas dengan mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dilakukan dengan mengamati perilaku guru dan siswa pada saat proses pembelajaran dan pada saat menyelesaikan tugas. Semua aktivitas guru dan siswa yang nampak kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan oleh observer.

1) Hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa

Kegiatan aktivitas guru dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru siklus I:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Pertemuan

I

Pertemuan II

Rata- rata

1 Tahap apersepsi 2 3 2,5

2 Tahap eksplorasi dan penanaman konsep

3 3 3

3 Tahap pengembangan 3 3 3

pemahaman konsep 4 Tahap penerapan dan

pembinaan keterampilan

3 3 3

5 Tahap akhir/penutup 2 2 2

Jumlah 13 14 13,5

Persentase 65% 70% 67,5%

Kategori Cukup Cukup Cukup

Nilai lengkap tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 7 & 8

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa observasi aktivitas guru selama dua kali pertemuan. Pada siklus I pertemuan pertama jumlah skor 13 dengan persentase nilai rata-rata 65%, dan pada pertemuan kedua jumlah skor 14 dengan persentase nilai rata-rata 70%, dengan skor maksimal 20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari pertemuan pertama dan kedua persentase rata-rata aktivitas guru siklus I yaitu 67,5% dengan kategori cukup. Namun demikian diharapkan proses pembelajaran seharusnya berkategori sangat baik.

Maka diperlukan adanya siklus II guna memperbaiki semua kekurangan yang terdapat pada siklus I.

Kategori Siswa dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas Siswa siklus I:

Tabel 4.4

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I No Indikator Pertemuan

I

Pertemuan II

Rata- rata

1 Kesiapan siswa

menerima materi pelajaran

3 3 3

2 Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

2 3 2,5

3 Kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan

1 2 1,5

pembelajaran

4 Interaksi siswa dengan guru

1 2 1,5

5 Penugasan 3 3 3

Jumlah 10 13 11,5

Persentase 50% 65% 57,5%

Kategori Kurang Cukup Kurang Nilai lengkap tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 9 & 10

Dari tabel di atas menunjukkan aktivitas siswa selama dua kali pertemuan pada siklus I. Pada pertemuan pertama jumlah skor yang diperoleh 10 dengan persentase rata-rata 50% dan pada pertemuan kedua jumlah skor 13 dengan persentase rata-rata 65%, dengan skor maksimal 20. Sehingga presentase rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 57,5% dengan mengacu pada tabel di atas maka aktivitas siswa dapat dikategorikan kurang, namun demikian aktivitas siswa diharapkan seharusnya berkategori sangat baik. Maka dibutuhkan adanya siklus II guna meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2) Hasil Tes Evaluasi

Tes evaluasi pada siklus I dilakukan pada pertemuan kedua yaitu hari selasa tanggal 20 November 2018. Tes yang dikerjakan tersebut dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal yang nilainya satu butir soal diberikan skor satu (1). Evaluasi ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran Artikulasi. Melalui analisis evaluasi belajar, nilai rata-

rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Data Hasil Tes Evaluasi Siklus I Jumlah siswa Kriteria Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

31 siswa 21 siswa 10 siswa

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 30

Nilai rata-rata 70,64

Ketuntasan Klasikal 67,74%

Nilai lengkap tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 18

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa dari 31 siswa terdapat 21 yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 10 siswa belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90, dan nilai terendah 30, dengan nilai rata-rata sebesar 70,64. Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas IV belum mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu > 85%.

Ketuntasan klasikal yang dicapai pada siklus I sebesar 67,74%.

Sehingga diperlukan siklus II untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat mencapai ketuntasan secara klasikal.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru PAI kelas IV setelah siklus I. Peneliti mengamati dari proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I masih banyak kekurangan-kekurangan yang terlihat pada aktivitas guru yang masih kurang sesuai dengan RPP dan aktivitas siswa yang masih sibuk sendiri pada saat proses pembelajaran. Dari

hasil yang dicapai kemudian diberikan suatu refleksi pada siklus II dengan lebih memperhatikan lagi proses belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi. Secara keseluruhan kegagalan yang terjadi pada siklus I disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

1) Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Guru tidak mengamati jalannya diskusi yang dilakukan siswa.

3) Guru tidak menugaskan siswa secara bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman kelompoknya sesuai dengan langkah pada model pembelajaran Artikulasi. Dan siswa masih sibuk sendiri dengan kegiatannya sendiri pada saat proses pembelajaran.

4) Guru tidak membimbing siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal evaluasi.

5) Guru tidak mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran.

2. Siklus II

Pada siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki siklus I. proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan sama seperti pada siklus I. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 27 November 2018, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 4 Desember 2018. Adapun kegiatan pada siklus I terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Adapun paparan setiap pertemuan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan beberapa perencanaan sebelum dilakkannya siklus ini, yaitu: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan pembelajaran (2) menyiapkan lembar observasi aktivitas mengajara guru siklus II (3) menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa siklus II (4) Menyiapkan tes evaluasi dalam bentuk pilihan gandayang berfungsi untuk melihat hasil belajar siswa.

Dalam menyusun RPP dan bahan ajar dilakukan oleh peneliti.

Diskusi mengenai RPP dan bahan ajar dilakukan sebelum pertemuan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam tahap perencanaan ini tidak ditemukan adanya kendala yang dihadapi baik dari guru maupun peneliti sendiri.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada siklus II ini proses belajar dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dimana pada pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi. Berikut akan dijelaskan tahap pelaksanaan dari masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Dilakukan pada hari selasa tanggal 27 November 2018 di ruang kelas IV SDN 41 Ampenan dengan materi pokok tentang

“Tatacara Tayammum”. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, mengecek kehadiran siswa, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pelajaran, setelah itu guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, dan tidak takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi pelajaran. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa tanya jawab mengenai materi pelajaran. Pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa sampai menghantarkan kepada materi yang akan dituju.

Langkah selanjutnya guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai saat proses pembelajaran, guru menyajikan materi secara umum tentang “Tatacara Tayammum”, kemudian guru membentuk kelompok kecil berpasangan dua (2) orang untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang di sampaikan oleh gurunya. Kemudian guru menugaskan satu persatu kelompok maju ke depan untuk menceritakan materi yang disampaikan oleh gurunya, guru menyuruh salah satu siswa dari pasangan kelompok yang menceritakan materi tersebut untuk membuat catatan-catatan kecil dari penjelasan teman kelompoknya, kemudian keduanya berganti peran. Setelah itu guru menugaskan siswa secara

bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. Selanjutnya siswa dapat menyimpulkan hasil wawancara kelompoknya masing-masing. Kemudian guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas.

Sebelum pulang guru mengajak siswa berdoa dan keluar kelas dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua

Dilakukan pada hari selasa tanggal 4 Desember 2018 diruang kelas IV SDN 41 Ampenan dengan materi pokok tentang “Tatacara Tayammum”. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, mengecek kehadiran siswa, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pelajaran, setelah itu guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, dan tidak takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi pelajaran. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa tanya jawab mengenai materi pelajaran. Pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa samapai menghantarkan kepada materi yang akan dituju.

Langkah selanjutnya guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai saat proses pembelajaran, guru menyajikan materi

secara umum tentang “Tatacara Tayammum”, kemudian guru membentuk kelompok kecil berpasangan dua (2) orang untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang di sampaikan oleh gurunya. Kemudian guru menugaskan satu persatu kelompok maju ke depat untuk menceritakan materi yang disampaikan oleh gurunya, guru menyuruh salah satu siswa dari pasangan kelompok yang menceritakan materi tersebut untuk membuat catatan-catatan kecil dari penjelasan teman kelompoknya, kemudian keduanya berganti peran. Setelah itu guru menugaskan siswa secara bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. Selanjutnya siswa dapat menyimpulkan hasil wawancara kelompoknya masing-masing. Kemudian guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.

Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas.

Guru membagikan soal evaluasi pada pertemuan kedua supaya guru tahu sudah sampai mana pemahaman siswa terhadap materi yang sudah di sampaikan oleh gurunya yang dikerjakan siswa secara individu yang berjumlah 10 butir soal, bentuk soal adalah pilihan ganda, siswa harus mengumpulkan tugasnya tepat waktu. Sebelum pulang guru mengajak siswa berdoa dan keluar kelas dengan mengucapkan salam.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Seperti halnya pada siklus I, siklus II juga dilakukan observasi pada saat guru melakukan tindakan kelas. Berdasarkan hasil observasi siklus II terlihat adanya peningkatan baik dari kegiatan siswa, kegiatan guru maupun kegiatan pembelajaran. Kekurangan-kekurangan pada yang terjadi pada siklus I dapat teratasi.

1) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa

Kegiatan aktivitas guru dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas guru siklus II:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Indikator Pertemuan

I

Pertemuan II

Rata- rata

1 Tahap apersepsi 4 4 4

2 Tahap eksplorasi dan penanaman konsep

4 4 4

3 Tahap pengembangan pemahaman konsep

3 4 3,5

4 Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan

3 3 3

5 Tahap akhir/penutup 3 4 3,5

Jumlah 17 19 18

Persentase 85% 95% 90%

Kategori Baik Sangat

baik

Sangat baik Nilai lengkap tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 11 & 12

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa observasi aktivitas guru selama dua kali pertemuan pada siklus II. Pertemuan pertama jumlah skor 17 dengan persentase nilai rata-rata 85%, dan pada pertemuan kedua jumlah skor 19 dengan persentase nilai rata-rata 95%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari pertemuan pertama dan

kedua persentase rata-rata aktivitas guru pada siklus II yaitu 90%

dengan kategori sangat baik. Sehingga tidak diperlukan adanya siklus III.

Kategori Siswa dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas Siswa siklus II:

Tabel 4.7

Hasil observasi aktivitas siswa siklus II No Indikator Pertemuan

I

Pertemuan II

Rata- rata 1 Kesiapan siswa menerima

materi pelajaran

4 4 4

2 Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

3 4 3,5

3 Kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

3 3 3

4 Interaksi siswa dengan guru

3 3 3

5 Penugasan 4 4 4

Jumlah 17 18 17,5

Persentase 85% 90% 87,5%

Kategori Baik Sangat

baik

Sangat baik Nilai lengkap tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 13 & 14

Dari tabel di atas menunjukkan aktivitas siswa selama dua kali pertemuan pada siklus II. Pada pertemuan pertama jumlah skor yang diperoleh 17 dengan persentase rata-rata 85% dan pada pertemuan kedua jumlah skor 18 dengan persentase rata-rata 90%. Sehingga presentase rata-rata aktivitas siswa siklus II adalah 87,5%. Dari penjelasan skor tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi aktivitas siswa selama dua kali pertemuan pada siklus II mengalami

peningkatan dan dapat dikategorikan aktivitas siswa sangat baik sehingga tidak diperlukan adanya siklus III.

2) Hasil Tes Evaluasi

Tes evaluasi pada siklus II dilakukan pada pertemuan kedua yaitu hari selasa tanggal 4 Desember. Tes yang dikerjakan tersebut dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal yang nilainya satu butir soal diberikan skor satu (1). Evaluasi ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran Artikulasi.

Melalui analisis evaluasi belajar, nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Data Hasil Tes Evaluasi Siklus II Jumlah siswa Kriteria Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

31 siswa 29 siswa 2 siswa

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 60

Nilai rata-rata 81,93

Ketuntasan Klasikal 93,54%

Nilai lengkap tebel di atas dapat dilihat pada lampiran 18

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa dari 31 siswa terdapat 29 yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 2 siswa belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata sebesar 81,93 dan ketuntasan klasikal telah mencapai 93,54%. Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas IV sudah

mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu > 85%. Dengan demikian tidak perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

d. Tahap Refleksi

Dari kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, peneliti melakukan usaha perbaikan yang dilakukan untuk siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu supaya siswa tahu apa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran tersebut.

2) Guru harus mengamati jalannya diskusi supaya siswa lebih disiplin dalam melakukan diskusi dengan adanya pengawasan dari guru.

3) Sesuai dengan langkah model pembelajaran artikulasi yang digunakan dalam pembelajaran, guru harus menugaskan siswa secara bergiliran/diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman kelompoknya. Dan guru harus menegur dan mengingatkan siswa yang sibuk sendiri supaya tidak mengulanginya lagi.

4) Guru harus membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi.

5) Guru harus mengajak siswa menyimpulkan materi pembelajaran supaya siswa semakin mengerti tentang materi yang disampaikan gurunya dari awal pembelajaran.

Solusi yang di berikan peneliti untuk 2 orang siswa yang belum tuntas dalam pembelajarannya, peneliti memberikan bimbingan khusus

untuk 2 orang siswa tersebut dengan memberikan jam tambahan untuk menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa tersebut supaya bisa mencapai ketuntasan seperti teman-temannya yang lain.

Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru PAI kelas IV setelah selesai siklus II. Siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari hasil tes evaluasi siswa, begitu juga dengan observasi aktivitas guru dan siswa yang mengalami peningkatan, dari semua hasil tes serta observasi tersebut dapat disimpulkan tidak perlu adanya siklus III.

Dokumen terkait