BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, B., dan Sanusi Ibrahim. 2018. Struktur, Bioaktivitas dan Antioksidan Flavonoid. Jurnal Zarah, 6(1), 21-29.
Aninditha Y. 2009. Efek Aloksan Terhadap Glukosa Darah Tikus Wistar. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Benard.O, , V. C., C.T. Bergamaschi, 0. U. Lopes, and R. R. Campos. 2007.
Sympathetic activation in rats with L-NAME-induced hypertension.
Braz J Med Biol Res, 40: 401-408.
Bhownik,Amrita,LA Kha,M Akhter and Brokeya.2009.studie on the antidiabetic effects of mangifera indica stemm-barks and leaves on nondiabetic,type and 2 diabetic model rats.Bangladesh journal of phamacology.4:110-114 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat (Edisi 1). Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia, Edisi 1. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Depkes RI
Dewi IP. 2016. Efek FGF (Fibroblast Growth Factor) dari Putih Telur Ayam Terfertilisasi pada Regenerasi Stem Sel untuk Perbaikan Sel β-Pankreas, Tesis. Universitas Andalas. Padang
Dharma S. 2016. Patofisiologi Farmakologi Farmakoterapi. Gre Publishing.
Yogyakarta.
Dirjen POM.1997.Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
.
Eka,k.,dkk.2019. Pengaruh pemberian ekstrak etanoldaun ramania(Bouea macrophylla griffith ) Terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit putih (mus muscullar) yang di induksi aloksan).
Ginta, 2019. Uji Aktivitas Antidiabetes Susu Kedelai Pada Mencit Jantan.
Sekolah tinggi farmasi indonesia.Padang
Husyanti RL. 2016. Efek Aktivitas Taurin Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi oleh Aloksan. Skripsi.
Universitas Lampung.
IDF.2019.IDF Diabetes atla,9 th edn brussels,belgium in atla de ia Diabetes de ia .FID
Ifmaily.2019. Pengaruh Efek Kulit mangga Harum manis (Mangifera indica L) terhadap tekanan darah pada tikus putih jantan hipertensi. Journal Of Pharmacey Science And Practice Vol.6.No.2.
Jutiviboonsuk,A. dan Sardsaengjun, C .2010.Mangiferin in leaves of three thai manggo (Mangifera indica L) Varietie ,IJP.Vol.6(3)122-29
Jyotshna, K. P., & Shanker, K. 2016. Mangiferin: A Review Of Sources And Interventions For Biological Activities. BioFactors. 42(5): 504-514.
Kaplan A. 1994. Clinical Chemistry Interpretation and Techniques. Lea and Febiger Press, Philadephia.
Kemenkes RI. 2012. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas. Diakses melalui p2ptm.kemkes.go.id pada 12 Juli 2018.
Kouamé, N. M., Koffi, C., N'Zoué, K. S., Yao, N., Doukouré, B., & Kamagaté, M. 2019. Comparative Antidiabetic Activity of Aqueous, Ethanol, and
Methanol Leaf Extracts of Persea americana and Their Effectiveness in Type2 Diabetic Rats. Evidence-based complementary and alternative
medicine : eCAM, 2019, 5984570.
https://doi.org/10.1155/2019/5984570
Lenzen,S.,2008, The Mechanims Of alloxsan and streptozocin-Indukced Diabetes(reviuw) Diabetologia 51:216-226.
Mariady, F. (2013). Perbandingan Hasil Pemeriksanaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Menggunakan Glumeter dan Spektrofotometer Pada Penderita Diabetes Melitus Di Klinik Nirlaba Bandung (Doctoral dissertation,
Universitas Kristen Maranatha).
Matkowski, A., Kus, P., Goralska, E., & Wozniak, D. 2013. Mangiferin - A Bioactive Xanthonoid, Not Only From Mango And Not Just Antioxidant.
Mini-Rev. Med. Chem. 13(3): 439-455.
Min, Q., Xinpei, C., Weiguang, S., Fei, G., Zhimei, L., Qian, Z., Luo-Sheng, W., Hua, L., & Jiachun, C. 2017. Identification Of Mangifeirn As A Potential Glucokinase Activator By Structure-Based Virtual Ligand Screening.
Nature Scientific Reports. 7(44681): 1-9.
Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper Edisi 27 Jakarta, Indonesia: EGC.
Murti B. 2007. Prinsip dan Metode Pusat Epidemiologi, Edisi ke 3, Yogyakarta.
Nayak, A., & Subrata, D. 2013. Antidiabetic Potential Medicinal Plants.
BioMedRX. 1(1): 32-46
Pasaribu, E.M. 2011. 2011, Uji Antimkroba dari Ekstrak Kulit Batang Mangga, Thesis. Universitas Airlangga, Surabaya.
PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia 2011. Semarang: PB PERKENI.
Price SA, Wilson L.M., 2005. Patofisiologi (Edisi 6). Jakarta, Indonesia: EGC.
Retyna N.F. Diabetes melitus tipe 2.2015,Medical faculty.Lampung university.
Ridwan, dkk.2012’pengaruh efek antidiabetik polifenol(polyphenol 60) berdasarkan kadra glukosa darah dan histologi pankreas mencit( Mu muskulus L).W. jantan yang dikondisikaan diabetes melitus. Jurnal matematika & sain.17(2):79-82.
Rumiyati. 2008. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Lima Wilayah DKI Jakarta Tahun 2006. Tesis. Depok:
FKMUI.
Smeltzer SC, Bare BC. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi ke-8. Jakarta: EGC.
Soewondo & Pramono, L.A. 2011. Prevalense, Chararcteristics, and Predictor of Prediabetes in Indonesia. Medical Journal Indonesia Vol 20 No 4 November 2011.
Stheigngrat ED. 1997. Patologi : Konsep Klinis dan Proses-Proses, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sudha,A.M.Rajalakshmi,M.2017.Evaluasi Of Antidiabetic Activity Of Aqueou Extract Of Mangifera indica Leavers In Aloxan Induced Diabetic rats.Biomedical and Pharmacology journal.10(2):1029-1035.
Takeda, T., Tsubaki, M., Kino, T., Yamagishi, M., Iida, M., Itoh, T., Imano, M., Tanabe, G., Muraoka, O., Satou, T., & Nishida, S. 2007. Mangiferin Induces Apoptosis In Multiple Myeloma Cell Lines By Suppressing The Activation Of Nuclear Factor Kappa B-Inducing Kinase. Chem. Biol.
Interact. 1:26-33.
Trisnawati, S.K., Setyorogo, S. 2013. Faktor risiko Kejadian Diabetes melitus tipe II di puskesmas kecamatan cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Diakses melalui fmipa.umri.ac.id/ pada 12 Juli 2018.
TyaZone.2013.http://gatidwisulistyaningrum.blogspot.com/2013/12/
mangifera-indica.html
Wardani GNP. 2016. Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Kering Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) pada Mencit yang Diinduksi Aloksan, Skripsi.
Universitas Airlangga. Surabaya.
Yani W. 2014. Pengaruh Ekstrak Daun Thespesia populnea (L.) Soland Ex Correa Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Terinduksi Aloksan dan Profil Klt Fraksi Aktif, Skripsi. Universitas Bengkulu.
Yoshikawa,M.Niahiida,N.shimodaH.takada,M.Kawahara,Y,7& Maduda,H.2021.
plypenol constituents from salacia spesies.Quantitative Analyis Of Mangiferin With Glucosidase and aldose reductase inhibitory Activites.j.pharmac.soc.jap.121:371-378
Zada, A. 2009. Pengaruh Diet Rumput Laut Eucheuma sp. terhadap Jumlah Eritrosit Tikus Wistar dengan Diabetes Aloksan. Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran.
Universitas Diponegoro. Semarang
Zieve, david. 2017. Hypertension – overview (video). Diakses melalui http://nlm.nih.gov/medlineplus/ pada 12 Juli 2018.
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Sample
Gambar 6. Surat hasil identifikasi
Lampiran 2. Kaji Etik Penelitian
Gambar 7. Kaji Etik Penelitian
Lampiran 3. Foto Alat dan Bahan
(a)
(b) (c)
Gambar 8. (a). Pohon Mangga(Mangifera indica L), (b). Kulit Batang Mangga , dan (c). Batang Manga
Lampiran 3. (Lanjutan)
Gambar 9. Aloksan
Gambar 10. Rotary evaporator
Lampiran 3. (Lanjutan)
(a) (b) (c)
Gambar 11. Kadar Glukosa Darah Keterangan :
a. Kadar glukosa darah awal
b. Kadar glukosa darah setelah diinduksi aloksan c. Kadar glukosa darah setelah pemberian sediaan uji
Lampiran 3. (Lanjutan)
1 2 3 4
Gambar 12. Alat ukur kadar glukosa darah (Easy Touch®) Keterangan :
1. Monitor
2. Jarum untuk mengeluarkan darah 3. Strip code
4. Strip test
Lampiran 4. Skema kerja
Gambar 13. Skema kerja pembuatan Ekstrak Kulit Batang Mangga
Di cuci bersih dan di rajang
Marserasi dengan etanol 96% Biarkan ditempat gelap selama 5 hari sambil sesekali diaduk. Saring hasil maserasi dengan menggunakan kapas.
Ulangi maserasi hingga 3 kali, berwarna lagi
Ampas Filtrat
Di uapkan di dengan rotary evaporator Ekstrak kental kulit
batang mangga
Evaluasi
Kadar abu Susut
pengeringan
Pemerikaan fitokimia Sampel kulit batang
mangga 3 kg
Pemeriksaan organoleptis
Rendemen ekstrak
Lampiran 4. (lanjutan)
Ekor mencit dioleskan dengan etanol 70%
kemudian baru disayat, tetesan darah pertama dibuang, tetesan berikutnya diserapkan pada strip glukosa darah
Gambar 14. Skema kerja perlakuan terhadap hewan percobaan Hewan Percobaan
( 24 ekor mencit)
Aklimatisasi selama 1 minggu
Puasakan selama 16 jam Periksa glukosa darah awal
Kelompok 1 Kontrol Negative
( NaCMC 0,5 %) Kelompok 3 (Dosis I) 25 mg/kg bb
Kelompok 5 (Dosis III) 100 mg/kg bb Kelompok4
(Dosis II) 50 mg/kg bb
Pembanding
Glibenklamid 5mg dengan dosis 0,0065%
Kelompok 2 Kontrol Positif (Tidak diberi ekstrak)
Diinduksian dengan aloksan 150 mg/kg bb sebanyak 1 x secara intra peritoneal, setelah 3 hari lalu dilakukan pemeriksaan glukosa darah diabetes ( > 126 mg/dl)
Pemberian sedian uji dilakukan 1 x sehari setiap hari selama 7 hari secara peroral (kecuali kelompok negatif, positif dan pembanding). Kemudian puasakan selama 16 jam
Pengambilan darah melalui vena ekor
Pengukuran kadar glukosa darah
Analisis data
Lampiran 5. Hasil Pemeriksaan Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.) Arum Manis
Tabel 2. Penentuan Organoleptis
Sampel Pemeriksaan organoleptis Pengamatan Kulit batang
mangga
● Bentuk
● Warna
● Bau
Kental
Coklat Pekat kehitaman Khas
Tabel 3. Penentuan Rendemen Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.) Arum Manis
Parameter Nilai
Berat sampel basah 3 kg
Berat ekstrak kental 149,0499 gram
Rendemen ekstrak 4,96 %
Penentuan rendemen:
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑘𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑋 100 %
= 149,0499 𝑔𝑟𝑎𝑚
3000 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑋 100 % = 4,96 %
Lampiran 5. (Lanjutan)
Tabel 4. Hasil Identifikasi Fitokimia Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.) Arum Manis
No Kandungan kimia
Pereaksi Pengamatan Hasil
1. Alkaloid Mayer Kabut putih -Endapan
putih
+
2. Flavonoid Mg/HCl Jingga- merah +
3. Terpenoid /Steroid
Anhidrat asetat/H2SO4
Merah
+
4. Fenolik FeCl3 Hijau tua +
5. Saponin Air Berbusa (tahan 15 menit) +
Keterangan :
+ : Bereaksi - : Tidak bereaksi
Lampiran 5. (Lanjutan)
Tabel 5. Hasil Penentuan Susut Pengeringan Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.) Arum Manis
A (gram) B (gram) C (gram) Susut pengeringan (%)
34,9163 35,8916 35,8203 7,31%
Keterangan: A : Berat krus kosong (g)
B : Berat krus + sampel sebelum pengeringan (g) C : Berat krus + sampel setelah pengeringan (g) Perhitungan persentase susut pengeringan:
% Susut pengeringan:
= (B-A)-(C-A) x 100%
(B-A)
= (35,8916 –34,9163 ) - (35,8203 – 34,9163) x 100%
(35,8916 – 34,9163 ) = 7,31%
Lampiran 5. (Lanjutan)
Tabel 6. Penentuan Kadar Abu Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.) Arum Manis
A (gram) B (gram) C (gram) Kadar abu (%)
32,7613 34,8289 32,7725 0,54 %
Keterangan: A : Berat krus kosong (g)
B : Berat krus + sampel sebelum pengeringan (g) C : Berat krus + sampel setelah pengeringan (g) Perhitungan persentase kadar abu :
% Kadar abu : (C-A) x 100%
A)
= 32,7725 - 32,7613 x 100%
34,8289 - 32,7613 = 0,54 %
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Tabel 7. Hasil Uji Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Mencit Putih Jantan Setelah Pemberian Ekstrak Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L.) Arum Manis
Kelompok Hewan
Percobaan
Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Hewan Percobaan Setelah Diberikan Sediaan Uji
Sebelum diinduksi aloksan
awal
Setelah diinduksi
aloksan
Setelah pemberian sediaan uji selama 7 hari
Kelompok I (Kontrol Negatif)
Tidak diinduksi aloksan
1 75 77* 86*
2 88 86* 95*
3 80 70* 88*
4 69 80* 93*
78 78,25 * 90,5 *
SD 8.04156 6.65207* 11.21011*
Kelompok II (Kontrol Positif) Tanpa sediaan uji
1 77 216 221**
2 88 199 216**
3 78 233 237**
4 72 183 220**
78,75 207,75 223,5 **
SD 6.70199 21.56193 9.25563**
Kelompok III (dosis I)
1 82 221 106
2 86 220 112
3 83 196 123
4 78 233 107
82,25 217,5 110,75
SD 3.30404 15.50269 7.78888
Kelompok IV (dosis II)
1 83 237 118
2 85 226 104
3 84 216 101
4 91 206 96
85,5 221,25 104,75
SD 3.59398 13.30100 9.42956
Kelompok V (dosis III)
1 79 213 99
2 83 191 96
3 81 199 70
4 82 215 114
81,25 204,5 94,75
SD 1.70783 11.47461 18.28251
Kelompok VI (pembanding)
1 72 216 108***
2 92 233 95***
3 86 226 110***
4 93 202 81***
85,75 219,25 98,5***
SD 9.67385 13.45053 13.42882***
Keterangan :
* : Tanpa induksi dengan aloksan dan pemberiaan sediaan uji
** : Tanpa pemberiaan sediaan uji
*** : Pemberiann glibenklamid
Lampiran 6. (Lanjutan)
Tabel 8. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Rata-Rata Mencit Diabetes Pada Kelompok Dosis I, Dosis II , Dosis III dan pembanding
Kelompok
Rata-rata Setelah pemberiaan
sediaan uji
Dosis 1 50,44 %
Dosis 2 53,13 %
Dosis 3 57,60 %
Pembanding 55,92 %
Persentase penurunan kadar glukosa darah dihitung dengan rumus :
% Penurunan = A – B x 100 % A
Contoh : 223,5 – 110,75 x 100 % = 50,44 % 223,5
Keterangan :
A = Rata-rata kadar glukosa darah hari pengukuran pada kelompok kontrol positif B = Rata-rata kadar glukosa darah hari pengukuran pada kelompok dosis
Lampiran 6. (Lanjutan)
Gambar 15. Diagram rata- rata kadar glukosa darah setelah pemberian sediaan uji
Keterangan :
Dosis 1 : Aloksan 150 mg/kg bb + ekstrak kulit batang mangga 25 mg/kg bb Dosis 2 : Aloksan 150 mg/kg bb + ekstrak kulit batang mangga 50 mg/kg bb Dosis 3 : Aloksan 150 mg/kg bb + ekstrak kulit batang mangga 100 mg/kg bb Pembanding: Aloksan 150 mg/kg bb + Glibenklamid 5mg dengan dosis 0,0065%
0 50 100 150 200 250
Rata-rata Kadar Glukosa Darah Mencit
Sebelum Diinduksi Aloksan Setelah Diindusi Aloksan Setelah Pemberian Sdiaan Uji
Lampiran 6. (Lanjutan)
Gambar 16. Diagram Persentase penurunan kadar glukosa darah pada mencit setelah pemberian sediaan uji
Lampiran 7. Hasil Pemeriksaan Statistik dengan SPSS-16
Hasil Uji Statistik Kadar Glukosa Darah Mencit Putih Jantan pada dengan Anova Satu Arah
Tabel 9. Hasil Tes Normality
Tests of Normality
kelompok perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kadar glukosa darah kontrol negatif .219 4 . .959 4 .771
kontrol positif .356 4 . .829 4 .166
dosis 1 .250 4 . .861 4 .262
dosis 2 .282 4 . .915 4 .507
dosis 3 .277 4 . .942 4 .668
pembanding .260 4 . .902 4 .442
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 10. Hasil Tes Homogeneity
Test of Homogeneity of Variances kadar glukosa darah
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.651 5 18 .664
Tabel 11. Hasil Tes ANOVA
ANOVA kadar glukosa darah
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 54346.833 5 10869.367 74.490 .000
Within Groups 2626.500 18 145.917
Total 56973.333 23
Lampiran 7.(lanjutan)
Tabel 12. Hasil Tes Descriptives
Descriptives
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound
kontrol_negatif 4 78.0000 8.04156 4.02078 65.2041 90.7959
4 78.2500 6.65207 3.32603 67.6651 88.8349
4 81.5000 11.21011 5.60506 63.6622 99.3378
12 79.2500 8.17007 2.35850 74.0590 84.4410
kontrol positif 4 78.7500 6.70199 3.35099 68.0856 89.4144
4 2.0775E2 21.56193 10.78096 173.4402 242.0598
4 2.2350E2 9.25563 4.62781 208.7722 238.2278
12 1.7000E2 68.91497 19.89404 126.2135 213.7865
dosis 1 4 82.2500 3.30404 1.65202 76.9925 87.5075
4 2.1750E2 15.50269 7.75134 192.8318 242.1682
4 1.1200E2 7.78888 3.89444 99.6062 124.3938
12 1.3725E2 61.30865 17.69828 98.2963 176.2037
dosis 2 4 85.7500 3.59398 1.79699 80.0312 91.4688
4 2.2125E2 13.30100 6.65050 200.0851 242.4149
4 1.0475E2 9.42956 4.71478 89.7455 119.7545
12 1.3725E2 63.16951 18.23547 97.1140 177.3860
dosis 3 4 81.2500 1.70783 .85391 78.5325 83.9675
4 2.0450E2 11.47461 5.73730 186.2413 222.7587
4 94.7500 18.28251 9.14125 65.6585 123.8415
12 1.2683E2 58.74728 16.95888 89.5071 164.1596
pembanding 4 85.7500 9.67385 4.83692 70.3567 101.1433
4 2.1925E2 13.45053 6.72526 197.8472 240.6528
4 98.5000 13.42882 6.71441 77.1317 119.8683
12 1.3450E2 63.80724 18.41956 93.9588 175.0412
Lampiran 7.(lanjutan) Tabel 13. Tes Duncan
kadar glukosa darah Duncan
kelompok perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
kontrol negatif 4 90.50
dosis 3 4 94.75
pembanding 4 98.50
dosis 2 4 104.75
dosis 1 4 112.00
kontrol positif 4 223.50
Sig. .074 .079 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.