BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Diharapkan pemerintah desa lebih mampu lagi meningkatkan untuk mendorong masyarakat agar bisa menghadiri acara rapat
musyawarah desa (Musrembang) sehingga pemerintah desa mampu dan siap menerima masukan dari masyarakat.
2. Diharapkan membuat keputusan secara tertulis yang diambil oleh apatur pemerintah desa dalam alokasi dana desa sehingga masyarakat yang tidak sempat ikut dalam forum musyawarah desa (Musrembang) untuk mengetahui semua dana apa saja yang digunakan.
57
DAFTAR PUSTAKA
(Lestari et al., 2014)Lestari, A. K. D., Atmadja, A. T., & Adiputra, M. P. (2014).
Membedah Akuntabilitas Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Pakraman Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali (Sebuah Studi Interpretif Pada Organisasi Publik Non Pemerintahan). E-Journal, 2(1), 1–12.
(Desa et al., 2019)Desa, D., Pembangunan, D., & Desa, D. I. (2019).
Akuntabilitas dan transparasi pengelolaan alokasi dana desa dalam pembangunan di desa.
Farida, V., Jati, A. W., & Harventy, R. (2018). Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add) Di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Jurnal Akademi Akuntansi, 1(1), 64–73.
https://doi.org/10.22219/jaa.v1i1.6939
Hamid, A. (2016). Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pencapaian Good Governance. Jurnal Akuntansi Islam Alauddin Makasar, 1–164. http://repositori.uin- alauddin.ac.id/585/
(Nafidah & Anisa, 2017). Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Jombang. Akuntabilitas, 10(2), 273–288.
https://doi.org/10.15408/akt.v10i2.5936
(Wayan Rustiarini, 2016) Good Governance dalam Pengelolaan Dana Desa Simposium Nasional Akuntansi XIX. October, 1–18.
Rayyani, W. O., & Abbas, A. (2020). Akuntabilitas Kinerja dalam Bingkai Tauhid Sosial: Suatu Refleksi Teologi Al Ma’Un. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 3(2), 174–190. https://doi.org/10.37329/kamaya.v3i2.439
Kristina Korniti Kila. (2014). Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur. Ejounral Administrasi Negara, 3(4), 505–519.
(Kumalasari & Riharjo, 2016) Transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(November), 1–15.
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transparansi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Pembangunan Dana Desa Tahun 2020.
(Peraturan-Bupati-Gowa-No.-8-Tahun-2018-Tentang-Penerimaan-Dan- Penggunaan-Dana-Desa (1).Pdf, n.d.)
Alfian Hamid (2016). Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pencapaian Good Governance (Studi Empiris di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa).
Lestary (2017). Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
(Studi Kasus di Wilayah Bonyudo
59
LAMPIRAN SURAT PENELITIAN
LAMPIRAN DAFTAR HASIL WAWANCARA
Daftar pertanyaan wawancara penelitian skripsi “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Good Government Governance di Desa Garing”.
1. Nama Informan : Muhammad Siddiq Jabatan : Kepala Desa 2. Nama Informan : Supriadi, S.Pd.i
Jabatan : Bendahara Desa 3. Nama Informan : Tompo
Jabatan : Masyarakat
Wawancara Kepala Desa Bapak Muhammad Siddiq
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Bagaimana pemerintah desa mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?
Awalnya yang kita lakukan tentunya yaitu musyawarah dusun setelah itu musyawarah desa selanjutnya kita tuangkan ke dalam RKP dan yang terakhir kita bikin spanduk transparansi untuk di pajang di dean kantor desa.
2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?
Kita adakan musyawarah dusun yang terdiri beberapa elemen yaitu masyarakat, pemuda-pemudi, kita rembukkan apa-apa yang akan dilakukan di tiap dusun setelah itu baru kita lakukan musrembang desa apa-apa saja kebutuhan ditiap dusun itu yang akan kita laksanakan di desa.
3. Bagaimana pemerintah desa mengakomodasi seagala masukan dari peserta musyawarah desa dalam proses perencanaan pengelolaan dana desa?
Kami langsung memproses semua usulan masyarakat tentunya tidak semua di akomodasi, yang intinya yang akan dilakukan itu adalah yang diprioritaskan di tiap dusun yang harus dikerjakan itu yang paling penting maka itu di
61
dahulukan.
Wawancara Bendahara Desa Bapak Supriadi, S.Pd.i
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Bagaimana pemerintah desa mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?
Transparansinya setiap APBdesa awal semua dianggarkan di publikasikan melalui baliho yang ada di depan kantor desa, triwulan ke 3 realisasinya, perubahan APBDesa di publikasikan juga dalam bentuk baliho.
2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?
Tingkat partisipasi masyarakat yaitu dalam bentuk swadaya pembukaan jalan tani.
3. Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan alokasi dana desa yang dilakukan oleh pemerintah?
Perencanaan alokasi dana desa mulai dari RPJM desa tiap 5 tahun sekali, untuk pertahunnya dalam RPJM itu dipilih lag yang mana jadi prioritas dalam musrembang desa yang nantinya akan dijadikan RKP desa, setelah disahkan jadi RKP di sitlah jadi pedoman untuk membuat APBDesa.
Wawancara Masyarakat Bapak Tompo
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Bagaimana pemerintah desa mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?
Pelaksanaan ADD di desa kami sangat terbuka, setiap ada kegiatan masyarakat melalui para tokoh-tokoh termasuk saya selalu dipanggil oleh pak kades untuk mengetahui hal-hal dari pelaksanaan kegiatan termasuk pengelolaan dana desa yang diterima dari pemerintah.
2. Bagaimana peran pemerintah desa dalam menduukung keterbukaan dan peyampaian infoemasi secara jelas kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang didanai dari alokasi dana desa?
63
LAMPIRAN DOKUMENTASI
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Akuntabilitas dan Trasnparasi Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Mewujudkan Good Government Governance” adalah Henrika Utami.
Panggilan Rika lahir di Bontobiraeang pada Tanggal 01 September 1999 dari pasangan suami istri Bapak Muh Said dan Ibu Hasnia. Peneliti adalah anak kedua dari dua bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jl. Sultan Alauddin 2. Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu Mis Bontobiraeng lulus tahun 2011, Mts Yapit Malakaji lulus Tahun 2014, MAN Malakaji lulus tahun 2017 mengikuti program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan Skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
63
63
63