PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian ini dilakukan di salah satu desa di Kecamatan Tomobulu Kabupaten Gowa yaitu Desa Garing, prinsip akuntabilitas dan transparansi peninjauan alokasi dana desa sudah sesuai dengan Permendagri No. Total anggaran alokasi dana desa (ADD) di desa Garing tahun 2017 mendapat tambahan anggaran sebesar Rp.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kami berharap penelitian ini bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan tentang pengelolaan alokasi dana desa serta nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi serta penerapannya. Survei ini juga mengharapkan pembaca mengetahui cara mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) semata-mata karena akuntabilitas dan transparansi.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntabilitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahap perencanaan, pelaksanaan, akuntabilitas dan pelaporan Alokasi Dana Desa di Desa Garing dikatakan terdapat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ADD. Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Good Government Governance.”
Transparansi
Pemerintah provinsi berkewajiban mendorong dan mengawasi penyediaan dan penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan Pembagian pajak dan retribusi daerah dari Kabupaten/Kota kepada desa. Melalui transparansi penyelenggaraan pemerintahan, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengetahui kebijakan apa saja yang akan dan telah diambil pemerintah. Melalui transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan, masyarakat juga dapat memberikan masukan atau rekomendasi terhadap kebijakan yang diambil pemerintah.
Transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang akan dan telah ditempuh oleh pemerintah (Tahir, 2016). Masyarakat berhak mengetahui berbagai hal yang dilakukan pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Pengelolaan Alokasi Dana Desa adalah suatu proses atau cara pengelolaan anggaran ADD yang dilaksanakan oleh pemerintah desa untuk membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Alokasi dana desa merupakan dana yang dialokasikan pemerintah kabupaten/kota kepada desa dan berasal dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kabupaten/kota (Kila', 2017).
Pemerintah Desa
Namun dalam pelaksanaannya, kompetensi tersebut sebagian telah diberdayakan oleh perangkat desa, sehingga pelaksanaan keuangannya dilakukan bersama-sama oleh kepala desa dan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTKPD). Kepala desa mempunyai kewenangan mengelola keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan aset bersama desa. Walikota desa memegang jabatan selama 6 tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat menjabat paling lama 3 periode berturut-turut atau tidak berturut-turut.
Sebagai koordinator PTPKD, sekretaris desa membantu kepala desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dengan tugas sebagai berikut: 1. Sekretaris desa dilimpahkan kewenangannya oleh kepala desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dan bertanggung jawab kepada kepala desa. Bendahara Desa mengelola keuangan desa, termasuk penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pembiayaan dalam rangka pelaksanaan APBD Desa.
Memungut dan menyetor PPN serta pajak-pajak lainnya, Mencatat setiap tagihan dan pengeluaran serta menutup pembukuan setiap akhir bulan dengan tertib.
Alokasi Dana Desa
Untuk mewujudkan pengelolaan alokasi dana desa yang baik, pemerintah desa harus berpegang pada prinsip yang tertuang dalam Permendagri No. Porsi alokasi dana desa yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan desa sebesar 30% (tiga puluh persen) dan 70% (tujuh puluh persen) digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa menyusun Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota.
Bendahara dapat menyetorkan uang ke kas desa dalam jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional pemerintahan desa. Bendahara desa wajib mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran serta menutup pembukuan setiap akhir bulan dengan tertib. Buku kas Asisten Pajak digunakan untuk membantu buku kas umum dalam rangka penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan perpajakan.
Buku Bank digunakan untuk menunjang buku kas umum dalam rangka penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan uang bank.
Good Government Governance
Ciri-ciri tata kelola yang baik adalah partisipasi, supremasi hukum, transparansi, respon cepat, konsensus, kesetaraan, efektif dan efisien, bertanggung jawab, dan memiliki visi strategis (LAN & BPKP, 2000) (Setiawan, 2018). Pengelolaan dana desa sendiri merupakan sebuah realitas sosial dimana terjadi interaksi sosial antara berbagai pihak yang berkepentingan, seperti pemerintah pusat dan kabupaten, perangkat desa dan juga masyarakat. Dalam konteks pemerintahan desa di Indonesia, konsep tersebut digunakan sebagai kerangka kelembagaan untuk memperkuat otonomi pemerintahan desa yang baik.
Selain itu, praktik good governance dalam pengelolaan dana justru lebih mengarah pada pemerintah pusat, bukan masyarakat. Tata kelola yang baik merupakan salah satu bagian dari isu kebijakan strategis di Indonesia yang digunakan untuk meningkatkan kinerja lembaga pemerintah (Santoso dan Pambelum, 2008), termasuk pemerintah desa. Di bidang perekonomian, peningkatan kinerja lembaga pemerintah akan mendorong perbaikan iklim investasi, sedangkan di bidang politik, peningkatan kinerja lembaga pemerintah akan mampu meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Oleh karena itu, konsep good governance harus selalu diterapkan dalam seluruh kegiatan di instansi pemerintah, khususnya dalam pengelolaan dana desa, hal ini menjadi sorotan dalam penelitian ini (Rustriarni, 2016).
Penelitian Terdahulu
Kualitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perencanaan ADD di 3 desa (desa) telah menerapkan prinsip partisipasi dan transparansi. Pada tahap pelaksanaan, prinsip transparansi dipenuhi dengan adanya informasi (papan informasi) yang jelas mengenai rencana pelaksanaan fisik yang dibiayai ADD. 9 Teguh Riyanto Tanggung jawab keuangan dalam pengelolaan dana alokasi desa (ADD) perangkat selatan kecamatan Marangkayu kabupaten Kutai Kartanegara.
Kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keuangan dalam pengelolaan ADD dapat terjamin mulai dari implementasi hingga pencapaian hasil. 10 Zulfan Nahruddi Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Pao-Pao Kecamatan.
Kerangka konseptual
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Tempat dan Waktu
- Teknik Pengumulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Akuntabilitas ini menyangkut urusan keuangan dengan pengalokasian dana desa sebagai salah satu komponennya. Akuntabilitas ini menyangkut urusan keuangan dengan pengalokasian dana desa sebagai salah satu komponennya. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur.
Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Empiris di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa). Daftar Pertanyaan Wawancara Penelitian Tesis “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Good Government Governance di Desa Garing”. Bagaimana pemerintah kota menampung seluruh masukan peserta rapat kota dalam proses perencanaan pengelolaan dana kota?
Penulis disertasi berjudul “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Good Government Governance” adalah Henrika Utami.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Pemerintah Desa Garing
Desa Garing terletak di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yang merupakan salah satu dari 6 desa dan dua kelurahan. Wilayah desa Garing secara administratif dibatasi oleh wilayah Kabupaten dan Kelurahan serta desa/kelurahan tetangganya.Desa Garing mempunyai batas-batas sebagai berikut : Statistik sosial budaya keadaan desa 1. Desa Garing yang berpenduduk 1.000 jiwa. 3.605 berdasarkan sensus penduduk Statistik 2020.
Kepala desa adalah pejabat pemerintah desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas pemerintahan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten di Sulawesi Selatan. Tugasnya membantu Panitera Desa dalam melaksanakan administrasi umum, ketatausahaan dan pencatatan, pengelolaan penanam modal desa serta menyiapkan bahan rapat dan laporan. Tugasnya membantu sekretaris dalam pembuatan kartu tanda penduduk, pembuatan kartu keluarga, pembuatan surat keterangan cacat bagi warga desa yang kurang mampu secara ekonomi agar mendapat kelonggaran, dan lain-lain.
Tugasnya membantu kepala desa dalam pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembangunan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pelayanan masyarakat, dan penyiapan bahan. untuk usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas bantuan.
Hasil Penelitian
Alokasi dana desa merupakan salah satu sumber utama pendapatan desa yang juga harus dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten sebagai lembaga penerbit izin. Hasil wawancara menunjukkan bahwa pertanggungjawaban terkait pengalokasian dana desa dilakukan setiap satu bulan sekali kepada instansi terkait, sehingga instansi tersebut mampu mengetahui perkembangan kejadian terkait pelaksanaan ADD di Desa Garing. . Prinsip tanggung jawab dalam pelaksanaan dana desa diwujudkan melalui sistem pelaporan kegiatan dan pembangunan.
Keterbukaan pemerintah desa melalui pelaksanaan triwulanan setiap tahunnya dibingkai dalam baliho dan ditempel di depan kantor desa (Hasil wawancara dengan Kepala Desa Garing, 21 September 2021). mengetahui alur dan sistem terkait pengadaan infrastruktur yang akan dibangun pemerintah desa. Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana desa dilaksanakan seluruhnya oleh Tim Pelaksana Desa (TPD).
Berdasarkan realisasi pelaksanaan alokasi dana desa tahun 2021 untuk desa Garing di atas, terlihat bahwa penggunaan ADD yang digunakan untuk kegiatan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat sudah sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang dikeluarkan.
Pembahasan
APBD) yang dialokasikan dalam rangka pemerataan kemampuan keuangan desa untuk membiayai kebutuhan desa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat. 6 Tahun 2014, Alokasi Dana Desa adalah dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan desa untuk membiayai kebutuhan desa dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan. jasa. Keputusan tertulis yang diambil oleh aparat pemerintah desa mengenai pengalokasian dana desa diharapkan agar masyarakat yang tidak sempat mengikuti musyawarah desa (Musrembang) mengetahui seluruh dana yang digunakan.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transparansi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Pengembangan Dana Desa Tahun 2020. Perencanaan alokasi Dana Desa dimulai dari RPJM Desa setiap 5 tahun sekali, untuk setiap tahun dalam RPJM dipilih satu lapisan yang menjadi prioritas di desa musrembang. Nantinya akan dijadikan RKP Desa, setelah disahkan menjadi RKP akan dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD Desa. Pelaksanaan ADD di desa kami sangat terbuka, setiap kali ada kegiatan masyarakat, masyarakat termasuk saya selalu dipanggil oleh kepala desa untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan termasuk pengelolaan dana desa yang diterima dari pemerintah.
Bagaimana peran pemerintah desa dalam mendukung keterbukaan dan pemberian informasi yang jelas kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan program yang dibiayai dari alokasi dana desa?
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tanggung jawab dalam pemerintahan meliputi kewenangan desa yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan dan kewenangan desa. Transparansi adalah pemberian informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh mengenai tanggung jawab pemerintah dalam mengelola dana yang dipercayakan kepadanya.
Saran
Membedah Tanggung Jawab Praktik Pengelolaan Keuangan di Desa Pakraman Kubuaddan Kecamatan Kubuaddan Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali (Studi Interpretif Terhadap Organisasi Publik Non Pemerintah). Kami mengadakan dewan dusun yang terdiri dari berbagai elemen yaitu masyarakat, generasi muda. Kita diskusi apa yang terjadi di masing-masing dusun, lalu kita adakan dewan desa, apa pun kebutuhan masing-masing dusun, kita laksanakan di desa.