BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru disarankan untuk menjadikan Model pembelajaran Koopertif tipe NHT sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran tanpa ada yang merasa terabaikan.
2. Guru diharapkan lebih menguasai penerapan model NHT agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasilnya pun lebih maksimal.
58
3. Diharapkan kepada peneliti lain dalam bidang kependidikan agar meneliti lebih lanjut tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT karena dapat meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM.
---. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska.
Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Irham, Muhammad dan Wiyani, N.A. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Isjoni. 2013. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi.
Bandung: RefikaAditama.
Kustawan, Dedy. 2013. Analisis Hasil Belajar: Program Perbaikan dan Pengayaan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Bandung: Luxima.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru:
Algesindo
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik.
Diterjemahkan oleh NuralitaYusron. Bandung: Nusa Media.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
---. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta:
Kencana.
---. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardiyanti, Ledi. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Murid Kelas IV dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) di SD InpresSapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Skripsi. Makassar: Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNM.
Ikram. 2013. Skripsi. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Pada Murid Kelas IV SD Inpres Bontorannu Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ma’ruf. 2006. Penimgkatan Kualitas Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Remedial Dengan Tutor Sebaya. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Paiman, Restiany. 2013. Peningkatkan Hasil Belajar Murid Melalui Penerapan ModelPembelajaranNumbered Head Together (NHT) Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD Negeri Mangkura III Kota Makassar. Skripsi. Makassar: Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNM.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah :SDN NO. 20 Tala-Tala
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester :V (Lima) /I (Satu)
Alokasi Waktu :2X 35 menit ( 1 X Pertemuan ) Pertemuan/Siklus : I/I
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal makna peninggalan peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
C. Indikator 1. Kognitif
Proses
Mendiskripsikan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
Produk
Menjelaskan kerajaan- kerajaan Hindu di Indonesia dan peninggalan sejarahnya
2. Afektif
Karakter
Murid bersikap religius, disiplin, teliti dan kerja sama dalam proses pembelajaran
Keterampilan social
Murid aktif menjawab pertanyaan guru serta aktif menyumbangkan idea atau pendapat dalam proses pembelajaran
3. Psikomotorik
Mampu mengungkapkan pendapat tentang peninggalan – peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia.
1. Kognitif
Proses
Setelah proses pembelajaran murid dapat mendiskripsikan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
Produk
Selama proses pembelajaran murid dapat menjelaskan kerajaan- kerajaan Hindu di Indonesia dan peninggalan sejarahnya
2. Afektif
Karakter
Selama proses pembelajaran murid dapat bersikap religius, disiplin, teliti, dan kerja sama dalam proses pembelajran
Keterampilan social
Murid dapat aktif menjawab pertanyaan guru serta aktif menyumbangkan idea atau pendapat dalam proses pembelajaran.
3. Psikomotorik
Selama proses pembelajaran murid mampu mengungkapkan pendapat tentang Peninggalan sejarah kerajaan Budha di Indonesia.
E. Materi Pembelajaran
Peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
F. Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 x pertemuan)
G. Model / Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran:
Numbered Heads Together 2. Metode pembelajaran:
a. Ceramah b. Penugasan c. Diskusi
H. Kegiatan Pembelajaran
NO. TAHAPAN KEGIATAN
Pengorganisasian
KETERLAKSANAAN Waktu Murid
A. KEGIATAN AWAL 20Menit 5 4 3 2 1
1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak murid untuk berdoa.
2. Mengecek kehadiran murid (absensi).
3. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan memberi motivasi kepada murid.
4. Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
6
6
4
4
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
B. KEGIATAN INTI 70Menit
1. Guru menjelaskan materi dan memperlihatkan media tentang Peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia.
2. Murid dibagi ke dalam kelompok, setiap murid dalam setiap kelompok mendapat nomor.
3. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/
mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu murid
20
8
`10
10
Individual
Klasikal
Klasikal
Klasikal
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari kelompok lain, kemudian guru menunjuk murid bernomor yang lain.
6. Kesimpulan.
12
10
Klasikal
Klasikal
C. KEGIATAN AKHIR 15Menit
1. Memberikan penghargaan terhadap kelompok yang telah bekerja sama dengan hasil yang memuaskan.
2. Memberikan pesan-pesan moral dan mengucapkan salam penutup.
8
7
Klasikal
Klasikal
Ket. Keterlaksanaan : 5= Sangat Baik 4= Baik
3= Kurang Baik 2= Tidak Baik 1= Sangat tidak baik I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses belajar dilaksanakan pada saat murid mengerjakan LKS,dengan menggunakan lembar observasi.
b. Penilaian hasil belajar dengan menggunakan alat evaluasi/tertulis (Terlampir)
2. Tekhnik
Tes dan Unjuk Kerja 3. Bentuk
Tes Uraian dan Format Penilaian Unjuk Kerja.
4. Soal dan Instrumen
Terlampir
Penilaian Kognitif
1. Diskusikanlah dengan teman kelompokmu Peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia?
2. Sebutkan Peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia?
Penilaian Afektif
No Nama Murid
Aspek Penilaian Rasa Ingin
tahu
Kerjasama Membantu Teman yang Kesulitan 1 Risal
2 Sandra 3 Kiki
Nama Siswa Dst.
Nilai :
4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang
Penilaian Psikomotorik
No Nama Murid Aspek Penilaian
Sesuai Prosedur Teliti Rapi 1 Risal
2 Sandra 3 Kiki
Nama Siswa Dst.
Nilai :
4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang
Sumber : Siti Syamsiyah,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial, hal.
3-6
Media : Gambar kerajaan.
Program tindak lanjut
1. Siswa yang memperoleh nilai KD < KKM mengikuti remedial.
2. Siswa yang memperoleh nilai KD ≥ KKM lanjut ke KD berikutnya melalui kegiatan pembelajaran individual (individual learning)
Bantaeng, 08 September 2014
Disetujui,
Guru Kelas V Mahasiswa
Indrayani, S.Pd Israyani Nur Wahyuninsi
NIP. 19790105 2008 01 2016 NIM. 10540 4275 10
Mengetahui:
Kepala Sekolah
ST. Nurhayati, S.Pd NIP. 19551212 198411 2003
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.
C.Indikator
Menjelaskan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia.
Menuliskan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
Padamulanya, nenek moyang kita belum mengenal agama. Mereka menganutkepercayaan animisme dan dinamisme. Keduanya tidak diketahui mana yang lebih dulu ada. Animisme adalah kepercayaan pada roh-roh halus, sedangkan dinamismeadalah kepercayaan pada benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib.Sampai akhirnya lahir agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu- Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari India dan Cina.Agama Hindu mengenal adanya Tri Murti, yaitu Brahma sebagai pencipta alam,
Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam, dan Dewa Syiwa sebagai perusakalam.
Kitab agama Hindu adalah Weda.
Di dalam tata kehidupan, masyarakatHindu menganut tingkatan yang disebut kasta. Ada empat kasta, yaitu kasta brahmana (kaum ahli agama), kasta ksatria (golongan raja dan bangsawan), kasta waisya (pedagang), dan kasta sudra (rakyat biasa dan budak). Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dan peninggalan sejarahnya, antara lain sebagai berikut.
MATERI AJAR
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiripada tahun 400 Masehi. Raja pertamanya adalah Kudungga, kemudian digantikan Aswawarman. Raja terkenal dari Kutai adalah Mulawarman.
Mulawarman memuja Dewa Syiwa, maka ia beragama Hindu. Peninggalan Kerajaan Kutai adalah Prasasti Kutai yang terpahat pada tiang batu yang disebut yupa yang ditemukan di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasati tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Gambar Prasasti Yupa
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor, Jawa Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal bernama Purnawarman. Purnawarman memuja Dewa Wisnu, maka ia menganut agama Hindu.
Peninggalan sejarah berupa tujuh prasasti yang ditulis dalam bahasa Sanskertamenggunakan huruf Pallawa, di antaranya Prasasti Ciaruteun (terdapat jejak telapak kaki Purnawarman), Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Lebak.
Gambar Prasasti Ciaruteun 3. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta.
4. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di Daha. Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Aryyeswara, Gandra, Kameswara, dan Kertajaya. Raja Bameswara memerintah tahun 1115– 1130. Ia dikenal sebagai Raden Panji Asmarabangun danpermaisurinya Sri Kiranavatu atauDewi Candra Kirana. Ia
menetapkan lambang kerajaan berupa Candrakapala (tengkorak bertaring).
Peninggalan sejarah Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti Pandeglang, PrasastiPenumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti Angin, dan Prasasti Semanding.
5. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak diTumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ken Arok tahun 1222 setelah mengalahkan Raja Kertajaya Kediri. Ken Arok dinobatkan Brahmana sebagai penjelmaan Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah kerajaan Hindu. Kisah Ken Arok tertulis di dalam Kitab Pararaton. Ken Arok memerintah sampai tahun 1227. Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain Sri Rajasa Sang Amurwahbumi (Ken Arok), Anusapati (1227 – 1248 M), Tohjaya (1248 M), Ranggawuni (1248 – 1268 M) dan Kertanegara (1268 – 1292 M).
Peninggalan sejarah Kerajaan Singasari antara lain Candi Singasari (makamKertanegara), Candi Kidal (makam Anusapati), Candi Jago, Candi Kangenan (makam Ken Arok), dan Candi Katang Lumbang (makam Tohjaya)
.6. Kerajaan Majapahit dan Peranan Gajah Mada
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya adalah keturunan dari Kertanegara yang dibunuh oleh Jayakatwang.
Puncak kejayaan KerajaanMajapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. HayamWuruk artinya ayam muda, karena naik tahta pada waktu usianya masih muda (umur 16 tahun) dan bergelar Rajasanegara.
Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah Nusantara diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa. Gajahmada seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M.
Peninggalan sejarah Majapahit berupa karya sastra dan candi. Karya sastra yang dihasilkannya, di antaranya Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca), Kitab Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Kitab Sutasoma (Mpu Tantular). Adapun Candi yang ditinggalkan antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi Sumberjati, Candi Sawentar, Candi Tikus di Trowulan, Candi Jabung, Candi Tigawangi, dan Candi Surawana (Kediri).
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal makna peninggalan peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
C. Indikator
Menjelaskan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia.
Menuliskan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia Petunjuk :
-Berkelompoklah menurut kelompok yang sudah di tentukan
-Carilah informasi tentang tugas yang diberikan diberbagai sumber belajar -Kerjakan tugas sesuai perintah dan kerjakan dengan sungguh-sungguh
agar hasil belajarmu memuaskandan di temple di papan unjuk kerja.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan singkat dan benar
1. Tuliskan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, kapan berdirinya, dimana letaknya, dan siapa pemimpinnya?
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
3. Sebutkan dan jelaskan kepercayaan yang dianut nenek moyang kita sebelum mengenal agama?
4. Jelaskan secara singkat proses masuknya agama Hindu di Indonesia?
5. Jelaskan secara singkat usaha- usaha Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara seperti yang tertuang dalam Sumpah Palapa! Tercapaikah cita- citanya? Apa buktinya dan jelaskan!
Nama Kelompok : ...
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
1. Kerajaan Hindu tertua di indonesia adalah Kerajaan Kutai, kerajaan ini berdiri pada tahun 400 masehi dan terletak di tepi Sungai mahakam, kalimantan Timur. Raja pertama Kerajaan Kutai adalah Kundungga, kemudian digantikan oleh Aswawarman. Raja Kutai yang terkenal adalah Mulawarman.
2. 2 Kerajaan Hidu dan peninggalannya, yaitu:
a. Kerajaan Tarumanegara, peninggalan berupa tujuh prasasti yang ditemukan di daerah Jawa Barat.
b. Kerajaan Kediri, peninggalannya adalah Prasasti Pandeglang, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, dll.
3. Kepercayaan yang dianut nenek moyang kita sebelum mengenal agama ada dua yaitu: animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan pada roh-roh halus, sedangkan Dinamisme adalah kepercayaan kepada benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib.
4. Agama Hindu masuk di Indonesia tidak melalui kekerasan atau penaklukan. Dari berbagai peninggalan yang ada diketahui bahwa Hindu
LEMBAR JAWABAN
pedagang India.
5. Usaha Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara dilakukan dengan cara membangun angkatan laut yang kuat. Armada angkatan laut Majapahit dipimpin oleh Mpu Nala, dengan kekuatan armada angkatan lautnya, akhirnya Majapahit berhasil memperluas wilayah kekuasaannya.
Tahun 1340 M, Dompo dapat ditaklukkan. Kemudian menyusul Bali pada tahun 1343 M. Raja Bali bernama Baduhulu tewas dalam pertempuran itu.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah :SDN NO. 20 Tala-Tala
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester :V (Lima) /I (Satu)
Alokasi Waktu :2X 35 menit ( 1 X Pertemuan ) Pertemuan/Siklus : II/I
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.2 Mengenal makna peninggalan peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
C. Indikator 1. Kognitif
Produk
Mendiskripsikan peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia
Proses
Menjelaskan kerajaan- kerajaan Budha di Indonesia dan peninggalan sejarahnya
2. Afektif
Karakter
Murid bersikap religius, disiplin, teliti dan kerja sama dalam proses pembelajaran
Keterampilan social
Murid aktif menjawab pertanyaan guru serta aktif menyumbangkan idea atau pendapat dalam proses pembelajaran
3. Psikomotorik
Mampu mengungkapkan pendapat tentang peninggalan – peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia.
1. Kognitif
Produk
Selama proses pembelajaran murid dapat mendiskripsikan peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia
Proses
Selama proses pembelajaran murid dapat menjelaskan kerajaan- kerajaan Budha di Indonesia dan peninggalan sejarahnya
2. Afektif
Karakter
Murid dapat bersikap religius, disiplin, teliti, dan kerja sama dalam proses pembelajran.
Keterampilan social
Murid dapat aktif menjawab pertanyaan guru serta aktif menyumbangkan idea atau pendapat dalam proses pembelajaran 3. Psikomotorik
Murid mampu mengungkapkan pendapat tentang Peninggalan sejarah kerajaan Budha di Indonesia.
E. Materi Pembelajaran
Peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
F. Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 x pertemuan)
G. Model / Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran:
Numbered Heads Together 2. Metode pembelajaran:
a. Ceramah b. Penugasan c. Diskusi
H. Kegiatan Pembelajaran
NO. TAHAPAN KEGIATAN
Pengorganisasian
KETERLAKSANAAN Waktu Murid
A. KEGIATAN AWAL 20Menit 5 4 3 2 1
1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak murid untuk berdoa.
2. Mengecek kehadiran murid (absensi).
3. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan memberi motivasi kepada murid.
4. Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
6
6
4
4
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
B. KEGIATAN INTI 70Menit
1. Guru menjelaskan materi dan memperlihatkan media tentang Peninggalan sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia.
2. Murid dibagi ke dalam kelompok, setiap murid dalam setiap kelompok mendapat nomor.
3. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/
mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu murid
20
8
`10
10
Individual
Klasikal
Klasikal
Klasikal
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari kelompok lain, kemudian guru menunjuk murid bernomor yang lain.
6. Kesimpulan.
12
10
Klasikal
Klasikal
C. KEGIATAN AKHIR 15Menit
1. Memberikan penghargaan terhadap kelompok yang telah bekerja sama dengan hasil yang memuaskan.
2. Memberikan pesan-pesan moral dan mengucapkan salam penutup.
8
7
Klasikal
Klasikal
Ket. Keterlaksanaan : 5= Sangat Baik 4= Baik
3= Kurang Baik 2= Tidak Baik 1= Sangat tidak baik I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses belajar dilaksanakan pada saat murid mengerjakan LKS,dengan menggunakan lembar observasi.
b. Penilaian hasil belajar dengan menggunakan alat evaluasi/tertulis (Terlampir)
2. Tekhnik
Tes dan Unjuk Kerja 3. Bentuk
Tes Uraian dan Format Penilaian Unjuk Kerja.
4. Soal dan Instrumen
Terlampir
Penilaian Kognitif
1. Diskusikanlah dengan teman kelompokmu Peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia?
2. Sebutkan Peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia?
Penilaian Afektif
No Nama Murid
Aspek Penilaian Rasa Ingin
tahu
Kerjasama Membantu Teman yang Kesulitan 1 Risal
2 Sandra 3 Kiki
Nama Siswa Dst.
Nilai :
4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang
Penilaian Psikomotorik
No Nama Murid Aspek Penilaian
Sesuai Prosedur Teliti Rapi 1 Risal
2 Sandra 3 Kiki
Nama Siswa Dst.
Nilai :
4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang
Sumber pembelajaran
Siti Syamsiyah,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial, hal. 7- 9
Media pembelajaran Gambar kerajaan
Program tindak lanjut
1. Siswa yang memperoleh nilai KD < KKM mengikuti remedial.
2. Siswa yang memperoleh nilai KD ≥ KKM lanjut ke KD berikutnya melalui kegiatan pembelajaran individual (individual learning)
Bantaeng, 11 September 2014
Disetujui,
Guru Kelas V Mahasiswa
Indrayani, S.Pd Israyani Nur Wahyuninsi
NIP. 19790105 2008 01 2016 NIM. 10540 4275 10
Mengetahui:
Kepala Sekolah
ST. Nurhayati, S.Pd NIP. 19551212 198411 2003
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.
C.Indikator
Menjelaskan peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia.
Menuliskan peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Kerajaan Budha di Indonesia
a. Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga berdiri sekitar abad 6 Masehi di daerah Jawa Tengah. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu Sima.
Peninggalan peninggalan Kerajaan Kalingga, antara lain Prasasti Tuk Mas yang ditemukan di Desa Dakawu di Lereng Gunung Merbabu Jawa Tengah bagian utara. Prasasti yang bertuliskan tahun 650 M ditulis dalam huruf Pallawa dan memakai bahasa Sanskerta.
MATERI AJAR
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 Masehi. Letaknya di Muara Takus (sekarang daerah Riau), tepatnya pada pertemuan dua aliran sungai, yaitu Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Palembang merupakan pusat kerajaannya. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada saat diperintah oleh Balaputradewa merupakan putra dari Samaratungga yang berasal dari Jawa, sekitar abad ke -9.
Pada mulanya, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan sungai. Namun, setelah kuat mengadakan perluasan kekuasaan. Perluasan ini dimaksudkan untuk menguasai perdangangan. Hal ini bisa dilihat dari daerah-daerah yang ramai.
Daerah pusat perdagangan yang berhasil dikuasainya, antara lain daerah Tulang Bawang, Kedah, Pulau Bangka, Jambi, Genting Kra, dan Jawa Tengah (Kalingga dan Mataram).
Dalam upaya memperluas serta mempertahankan wilayah kekuasaannya, Sriwijaya membentuk armada laut yang kuat. Hampir seluruh Pulau Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Selat Sunda dapat dikuasai. Oleh karena itu, Sriwijaya di sebut sebagai Kerajaan Nusantara yang pertama.
Wilayah kekuasaan luas, didukung letak Sriwijaya yang menjadi pusat pertemuan antara pedagang dari India dan China, menjadikan kemajuan bagi rakyat. Oleh sebab itu, kegiatan perdagangan dan pelayaran menjadi mata pencarian utama yang menjadikan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim.
Sriwijaya dikenal pula sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Tidak terbatas penduduknya yang mempelajari bahasa Sanskerta dan agama Budha. Bahkan pendeta dari China yang bernama I-tsing tahun 685 M menetap di Sriwijaya. Mahaguru ilmu agama Budha yang berasal dari India, yaitu Sakhyakitri dan Dharmapala turut mengajarkan agama Budha.
Banyak pula pemuda dari Sriwijaya yang memperdalam ilmunya di Nalanda (India).
Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran, karena serangan Raja Colamandala dari India Selatan tahun 1025 M. Tahun 1275 M, Singasari
menyerbu Sriwijaya. Selanjutnya, tahun 1377, Sriwijaya diserbu Majapahit. Sejak masa itu, riwayat Kerajaan Sriwijaya berakhir. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya, antara lain:
1) Prasasti Kedukan Bukit (684 M), 2) Prasasti Talang Tuo (684 M), 3) Prasasti Kota Kapur (686 M), 4) Prasasti Karang Berahi (686 M).
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.1Mengenal makna peninggalan peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
C. Indikator
Menjelaskan peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia.
Menuliskan peninggalan sejarah Kerajaan Budha di Indonesia Petunjuk :
-Berkelompoklah menurut kelompok yang sudah di tentukan
-Carilah informasi tentang tugas yang diberikan diberbagai sumber belajar -Kerjakan tugas sesuai perintah dan kerjakan dengan sungguh-sungguh
agar hasil belajarmu memuaskandan di temple di papan unjuk kerja.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan singkat dan benar
1. Jelaskan secara singkat Berdirinya Kerajaan Kalingga?
2. Tuliskan dan jelaskan Peninggalan-peninggalan sejarah Kerajaan Kalingga!