• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. SARAN

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menjadi pengalaman serta peningkatan wawasan serta pengetahuan tentang stunting.

2. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi Diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan dan referensi tentang pengaruh penyuluhan terkait stunting pada balita serta dampak jengka pendek maupun jangka Panjang.

3. Bagi Posyandu Anggrek Kelurahan Muara Sabak Ulu Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi ibu yang memiliki balita dalam pencegahan kejadian stunting dan evaluasi program kerja dalam pencegahan stunting.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat sebagai referensi mengenai stunting dan melakukan riset selanjutnya dengan variabel-variabel yang berbeda.

55

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, F. A., Widajanti, L., Nugraheni, S. A. 2018. Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu, Tingkat Konsumsi Gizi, Status Ketahanan Pangan Keluarga dengan Balita Stunting (Studi pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Duren Kabupaten Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(5), pp. 361-369.

Aritonang, E. A., Margawati, A., Dieny, F. F. 2020. Analisis Pengeluaran Pangan, Ketahanan Pangan dan Asupan Zat Gizi Anak Bawah Dua Tahun (Baduta) Sebagai Faktor Risiko Stunting. Journal of Nutrition College.

9(1), pp. 71-80.

Arnita, S., Rahmadhani, D. Y., & Sari, M. T. (2020). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan upaya pencegahan stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas simpang kawat kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 7-14.

Bella, F. D., Fajar, N. A., dan Misnaniarti. 2020. Hubungan antara Pola Asuh Keluarga dengan Kejadian Balita Stunting pada Keluarga Miskin di Palembang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 5(1), pp. 15- 22.

Candra, A. 2020. Epidemiologi Stunting. Semarang: Universitas Diponegoro Candra, A., dan Nugraheni. 2015. Hubungan Asupan Mikronutrien Dengan

Nafsu Makan Dan Tinggi Badan Balita. Journal of Nutrition and Health.

3(2).

Danna, MO. 2019. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan dengan Kemandirian Keluarga Pada Anak Stunting di Puskesmas Bulak Banteng Surabaya

Desyanti, C., dan Triska, S. N. 2017. Hubungan Riwayat Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutr. pp. 243- 251.

Fatimah, N. (2021). Perilaku Pencegahan Stunting Pada Ibu Hamil. Jurnal ilmu kesehatan. 15 (2): 97-104.

Febriani, C. A., Perdana, A. A., dan Humairoh. 2018. Faktor Kejadian Stunting Balita Berusia 6-23 Bulan di Provinsi Lampung. Jurnal Dunia Kesmas.

7(3), pp. 127-134.

Fikawati, S., Syafiq, A., Karima, K. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers. Ilham, N., Siregar, H., Priyarsono, D. S. 2017. Efektivitas Kebijakan Harga Pangan terhadap Ketahanan Pangan. Jurnal Agro Ekonomi. 24(2), pp. 157-177.

Kementerian Kesehatan RI. 2016. InfoDATIN Situasi Balita Pendek. Jakarta:

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia.

Jakarta: Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

Kustiani dan Misa, AP. 2018. Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Anak Usia 6-24 Bulan Pada Intervensi Penyuluhan Gizi Di Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal Kesehatan perintis. Vol.5, No. 1.

Marmi (2013) Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan (Revisi 2). Jakarta: Rineka Cipta.

. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Edisi Revisi 2012.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nova, M. dan Afriyanti, O. 2018. Hubungan Berat Badan, ASI Eksklusif, MP- ASI dan Asupan Energi dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Perintis. 5(1), pp. 47-53.

Numala, I. (2020) Mewujudkan Remaja Sehat Fisik, Mental dan Sosial (Model Intervensi Helath Educator for Youth). Surabaya: Airlangga University Press.

Nurkomala, S. 2017. Praktik Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan.

[Skripsi]. Semarang: Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Olsa, E. D., Sulastri, D. and Anas, E. 2017.Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3): 523–

529

57

Permadi, M. R. 2016. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dan Air Susu Ibu Eksklusif Dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 bulan di Kabupaten Boyolali. [Thesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Putri, T. A. 2018. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Kota Gede I Kota Yogyakarta Tahun 2018.

[Skripsi]. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Rahayu, A., dan Khairiyati, L. 2014. Risiko Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-23 Bulan. Jurnal Penelitian Gizi Makanan. 37(2), pp. 129-136.

Rahayu, A., Fahrini, Y., Andini, OP., Lia, A. 2018. Study Guide – Stunting dan Upaya Pencegahannya. Yogyakarta: CV Mine.

Rahmawati, A., Nurmawati, T., & Sari, L. P. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Stunting pada Balita. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(3), 389-395.

Ramdaniati, S.N. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan , Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Gizi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan di Desa Pareang, Kecamatan Mekarjaya Kabupaten Pandeglang Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Dewan Riset Daerah Banten. 7 (2): 195–204.

Rini,Wilia NE. 2020. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan ibu Tentang Stunting Di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2019. Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ), Vol.4, No.1.

Rosita, Ida. 2020. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pola Asuh Ibu Pada Balita Stunting Usia 24-59 Bulan Tahun 2020. [Skripsi].

Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.

Simbolon, R. 2017. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Higiene Sanitasi Lingkungan dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Nifuboke Tahun 2016. Jurnal INOHIM. 5(2), pp. 96-102.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Suryagustin, Wenna, A., & Jumielsa. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Stunting Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu di Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 9(2), 582–

591. https://doi.org/ttps://doi.org/10.33859/dksm.v9i2.373

Tandang, V. S., Adianta, I. K., Nuryanto, I. K. 2019. Hubungan ASI-Eksklusif dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Puskesmas Wae Nakeng Tahun 2018. Jurnal Riset Kesehatan Nasional. 3(1), pp. 128-133.

Wahyurin, IS., Aqmarina, AN, dkk. 2019. Pengaruh Edukasi Stunting Menggunakan Metode Brainstorming dan Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Dengan Anak Stunting. Ilmu Gizi Indonesia. Vol. 2, No. 2.

Wardani, D. W., Wulandari, M., Suharmanto. 2020. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Ketahanan Pangan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita.

Jurnal Kesehatan. 10(2), pp. 287-293.

Widyaningsih, N. N., Kusnandar, dan Anantanyu, S. 2018. Keragaman Pangan, Pola Asuh Makan dan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan.

Jurnal Gizi Indonesia. 7(1), pp. 22-29.

Yuliani, E., Immawanti, I., & Sastriani. (2018). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kabupaten Majene 2018. Journal of Health, Education and Literacy, 1(1), 53–61. https://doi.org/10.31605/j- healt.v1i1.15

59

Lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :………...

Umur : ………...

Alamat : ………...

Sudah mendapatkan penjelasan dan memahami penelitian dengan judul:

“Pengaruh Penyuluhan Tentang Stunting Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Memiliki Balita Di Posyandu Anggrek Kelurahan Muara Sabak Ulu Kecamatan Muara Sabak Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur”

Dengan sukarela bersedia ikut dalam penelitian tersebut dan bila suatu waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, maka saya akan mengundurkan diri. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Jambi, ...2023

Peneliti, Saya Yang Menyatakan

(Dela Septiani Wianda) (...)

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :

2. Umur : 3. Alamat :

B. PENGETAHUAN IBU TERHADAP STUNTING

Berilah tanda silang (x) pada opsi jawaban yang dianggap paling tepat.

1. Apakah yang dimaksud dengan stunting?

a. Keadaan panjang badan atau tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur

b. Keadaan malnutrisi pada anak c. Keadaan yang sangat kronis d. Tidak tahu

2. Keadaan seperti apakah penyebab langsung stunting ?

a. Kondisi ibu yang kurang percaya diri, gelisah dan tertekan b. Asupan gizi kurang dan adanya penyakit infeksi

c. Pengetahuan ibu kurang d. Tidak tahu

3. Stunting anak disebabkan oleh

a. Kekurangan asupan karbohidrat: nasi, ubi-ubian, mie b. Kekurangan asupan lemak: daging, kacang-kacangan, selai

kacang

c. Kekurangan gizi dan penyakit infeksi d. Kekurangan serat sayuran

4. Stunting pada anak merupakan a. Penyakit bawaan sejak lahir b. Penyakit menular

c. Penyakit tidak menular d. Gangguan tumbuh kembang

61

5. Berikut salah satu ciri-ciri anak stunting a. Pertumbuhan melambat

b. Pertumbuhan gigi cepat

c. Anak memiliki tingkat intelektual yang baik d. Anak sudah tumbuh tinggi

6. Salah satu dampak jangka pendek dari stunting adalah a. Gangguan mental

b. Gangguan psikologis

c. Gangguan kecerdasan dan pertumbuhan fisik d. Gangguan memori untuk mengingat

7. Dampak jangka panjang stunting salah satunya yaitu...

a. Penurunan kekebalan tubuh dan prestasi belajar b. Penurunan berat badan

c. Penurunan tinggi badan d. Penurunan kekuatan fisik

8. Menurut keluarga penanganan gizi spesifik stunting dapat dilakukan dengan

a. Memberikan makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil dan memberikan ASI eksklusif serta MP-ASI pada anak

b. Memberikan ASI dan susu formula

c. Memberikan makanan yang berprotein tinggi (daging, ayam, ikan, telur)

d. Memberikan suplemen makan pada anak

9. Menurut keluarga penanganan gizi sensitif stunting dapat dilakukan salah satunya dengan…

a. Lingkungan dan sumber air harus bersih

b. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan jalan raya c. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan pasar d. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan puskesmas

10. Berikut ini adalah salah satu kegiatan yang dapat berkontribusi untuk menurunkan kejadian stunting

a. Menyediakan dan memastikan pemberian susu formula untuk anak

b. Menyediakan dan memastikan terhadap air bersih dan sanitasi c. Memberikan dan memastikan anak mendapatkan imunisasi d. Memberikan dan memastikan anak mendapatkan makanan

berprotein

63

C. SIKAP IBU TERHADAP STUNTING

Berikan tanda √ pada kolom yang dianggap paling mewakili dari jawaban dengan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju, dan STS (Sangat Tidak Setuju)

No. Aspek Penilaian SS S N TS STS

1. Saya memberikan susu kepada anak saya sebagai pengganti kalsium

2. Saya memberikan makanan kepada anak saya dengan gizi seimbang (nasi, sayur, lauk pauk, dan buah-buahan)

3. Saya rutin membawa balita saya ke posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak

4. Saya menyusui/ memberikan ASI kepada bayi saya selama 6 bulan

5. Saya tidak menitipkan anak saya untuk diasuh orang lain

6. Saya sering mendapatkan edukasi/ informasi tentang stunting dari tenaga kesehatan

7. Saya membiarkan anak untuk bermain dipinggiran sungai

8. Saya membiarkan anak makan makanan yang siap saji

9. Saya tidak pernah membawa anak dating ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan

10. Setelah bayi lahir saya memberikan susu formula kepada anak saya

Dokumen terkait