BAB V SIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan simpulan yang telah penulis kemukakan, pada bagian ini penulis mengemukakan beberapa saran atau harapan sebagai berikut:
1) Peneliti mengharapkan kiranya ada peneliti lanjutan yang lebih spesifik meneliti tentang kesantunan berbahasa, dengan kajian yang lebih menarik, sampel yang lebih besar, dan teknik analisis yang lebih mendalam untuk mendapatkan hasil kajian yang lebih akurat.
2) Bahwa penelitian kesantunan berbahasa tergolong masih kurang, maka penelitian ini perlu mendapatkan perhatian dari para ahli bahasa dan seluruh instansi yang berkaitan dengan kebahasaan, terutama yang telah berkompeten dalam bidang ini.
3) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengadakan penelitian sejenis agar lebih berani mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan, tidak terpaku pada apa yang dilihat dan didengar saja.
Dokumentasi Lokasi Penelitian Pelataran Pelelangan Ikan PPI paotere Kota Makassar
Dokumentasi interaksi jual beli antara Pacato’ (mitra nelayan) dengan Pakulontong (Pembeli pengecer)
Dokumentasi interaksi jual beli antara penjual ikan bandeng dengan pembeli
Dokumentasi interaksi jual beli antara penjual udang dengan pembeli
1 Sudah berapa lama Anda bekerja di tempat ini?
Punggawa Sudah lama, sekitar
30 tahun.
Pacato’(mitra nelayan) Saya sudah 10 tahun.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Saya sudah 15 tahun bekerja di sini.
Anak buah (Buruh) Baru 3 tahun.
2 Apa yang
melatarbelakangi Anda memilih pekerjaan ini?
Punggawa Sudah turun temurun.
Pacato’(mitra nelayan) Dekat dengan rumah dan di luar sana pekerjaan sangat bersaing.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Pernah saya coba pekerjaan lain, namun kurang menjanjikan keuntungannya.
Anak buah (Buruh) Tidak pekerjaan lain dan hanya ini yang paling dekat dengan rumah.
3 Mulai pukul berapa
sampai pukul berapa Anda beraktifitas di tempat ini?
Punggawa Dari jam 05.00 pagi
sampai jam 10.00.
Pacato’(mitra nelayan) Dari pagi sampai sore.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Dari jam 06.00 pagi hingga jam 12.00 siang.
Anak buah (Buruh) Dari pagi sampai sore.
4 Berapa usia Anda? Punggawa 49 tahun.
Pacato’(mitra nelayan) 30 tahun.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Sudah 35 tahun.
Anak buah (Buruh) 20 tahun.
5 Maaf, pendidikan terakhir Anda?
Punggawa SD.
Pacato’(mitra nelayan) SMA.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
SMA.
Anak buah (Buruh) SMA.
6 Dalam bertutur, apakah anda Selalu bersikap santun?
Punggawa Itu yang menjadi modal yang ampuh dalam dunia perdagangan kalau tidak menjaga bicara kita
juga sebagai salah satu prinsip orang Makassar tuk selalu sipakainga dan sipakalebbi.
Pacato’(mitra nelayan) Tergantung, kepada siapa saya berbicara.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Maunya kita bersikap santun, tapi kalau memancing pertikaian terkadang mengeluarkan kata yang agak kurang santun.
Anak buah (Buruh) Harus, supaya jalinan makin baik dan banyak disukai oleh para pekerja di sini.
7 Maaf, tadi saya mendengar Anda
berbicara kasar. Apakah itu sudah menjadi kebiasaan?
Punggawa Khilaf. Tidak sengaja
mengeluarkan kata kasar.
Pacato’(mitra nelayan) Memang sudah menajdi kebiasaan, dan juga dijadikan sebagai bahan candaan.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Tadi hanya bercanda, tpi tidak tersinggung karena sudah menjadi kebiasaan.
Anak buah (Buruh) Biasanya mengeluarkan kata-kata kasar jika ada yang memancing. Tapi tidak ada sampai marah bagaimana dan tidak sampai pada perkelahian.
8 Jika di luar lingkunga ini, apakah tuturan yang anda ujarkan sama jika berada di lingkungan ini?
Punggawa Karena saya termasuk
orang yang dihargai dan dihormati di kampong saya (tempat tinggal saya) maka saya harus bersikap santun dalam berbicara
jarang berbicara yang kasar.
Pakulontong (pedagang Pengecer)
Beda.
Anak buah (Buruh) Kadang-kadang kalau di rumah kan sudah berbeda situasinya.
No. No.
sampel
Penutur Tuturan kriteria pelanggaran Prinsip kesantunan
Leech
Konteks
1 2 3 4 5 6
1 01 Penjual “Tambahmiye' Rp. 10.000,-, asalkan ada sedikit om. Kha mahal jugaki kuambilkanki om.”
√ seorang pembeli (A) sedang menawar ikan
sarden kepada penjual (mitra nelayan) (B).
2 02 Penjual “e… ka'jalaki. Teamakow, tena kulle nuballi, maemakow boya maraeng.”
√ Pakulontong (pembeli pengecer) (A) mau membeli menawar ikan mairo kepada penjual (mitra nelayan) (B) tidak diberi kesempatan untuk menwawar dengan alasan harganya yang sangat mahal.
3 03 Penjual “Dikana munna salapang ringgit (Rp. 225.000,-)
ta’baluka. Boli’mi.”
√ Tawar-menawar penjual (B) dengan Pembeli (A).
4 05 Penjual “teamakow nyambe-nyambei.
Punna nyambe-nyambekow tena nummalli, ka nakke lagi tujuh ringgit (Rp.17.500,-) rata kualleangngi, lampa kau erokko pilei, tenamo numalli sari’ punna nupilei. Nu ballassika antu.”
√ Pakulontong (Pembeli pengecer) (A) memilih ikan cakalang yang ukurannya besar-besar (tidak sesuai perjanjian) pada penjual (mitra nelayan) (B) yang membelinya dengan rata ukurannya besar- kecil.
Punna tena kirapiki, kipilarimi katte. Ka lima rua stangnga (Rp. 525.000,-) antu modala’na.”
6 16 Penjual “tena nia katte, a’lappo- lappoka lagi battangna ta se’restangnga (Rp.150.000,-) lampaero’ki ga’gayya.”
√ Pakulontong (pembeli pengecer) (A) menanyakan harga ikan layang yang sebelumnya tidak tau berapa keputusan harga ikan tersebut.
7 17 Penjual “sareangmi rodong tawwa anne, nia’mi doe’na. ka kau sumpaepa nu’menteng- menteng tenapa nummalli, lampapi nganu hargana lampa ero’makow malli.”
√ Salah satu pakulontong (pembeli pengecer) (B) berebut ikan dengan pakulontong (pembeli) yang lain.
Keterangan:
1. Maksim Kebijaksanaaan
2. Maksim Kemurahan/Kedermawanan 3. Maksim Penghargaan
4. Maksim Kesederhanaan 5. Maksim Kecocokan 6. Maksim Simpati
sampel Prinsip kesantunan Leech
1 2 3 4 5 6
1 04 Penjual “kiparessami daeng, munna mara’-maraengi rawana alle bawangmi”
√ Pembeli (pakulontong) (B) sedang memeriksa kualitas ikan.
2 06 Penjual “kita liatmi ibu, kalau ikan segar masih mengkilapki, masih keraski juga dagingnya ibu. Liatmi juga bawana sama semuaki ye’.”
√ Seorang ibu (B) bertanya kesegaran ikan.
3 07 Penjual “tabe’ liatki di’ timbangannya pas 2 kg ye’. Tabe’ pak saya tambahkanki 3 ekor.”
√ Seorang bapak (B) membeli udang kepada
penjual udang (A).
4 08 Penjual “anggallemaki sari’munna sampulo ringgit(Rp.25.000,-) ka erojakika’dokangi.
ammilei maq antue lompo- lompoa.”
√ Seorang pembeli (B) menawar ikan
bandeng kepada penjual (A) karena ingin jadikan lauk-pauk dirumahnya.
5 09 Penjual “kamma anne sari’, ki tayangmi anjo mae ka jaiji. Ka anne tawwa
nia’mi doe’nalampa sumpae pa na’tayang.”
√ Sesama pakulontong (pembeli pengecer)
(A dan B) berebut memebeli ikan yang sudah putus harga.
rata 8gabus jina bawa, kusim pangkanmaki ini yang paling baguska, semuanya tadi bagusji tapi ini mi tidak ada kalahki kualitasnya.”
kepada penjual (mitra nelayan).
7 12 Penjual “aii baru-baru habis pak, banyak tadi buru ki ikan seperti itu, terlambatki datang pak. Ow iye mari ku tunjukkan ki tempat yang masih ada ikan seperti itu pak, ikut maki pak saya tunjukkanki.”
√ Seorang penjual (A) menunjukkan pembeli (B) tempat penjual ikan yang dicari.
8 13 Penjual “aduhtunggu sebentar kugant ikanki uangta ka habiski uang kecilku.”
√ Seorang ibu (A) menunggu uang
kembalian kepada penjual udang (B).
9 14 Penjual “tallu mami stangnga (Rp.
35.000,-) maeki’ tallu stangnga palla’busuki. Juku ta’ appa antu (Rp. 40.000,-) ri balukang sikamma ka ero’ji ri palla’busu’.”
√ Seorang penjual (A) menarik minat
pembeli dengan menurunkan sedikit harga jual ikan dari sebelumnya.
10 15 Pembeli “pak,lebihki uang kembalian nya”
√ Seorang ibu (B) mengembalikan uang
kembalian yang kelebihan.
11 18 Penjual “saya tumpahkanki’, supaya √ Seorang penjual (A) menumpahkan di
12 19 Penjual “kakkaraki daeng. Doboloki ye’ kantongna ka jaiji kantong rinni”
√ Seorang penjual melihat kantongan seorang pembeli robek.
13 20 Penjual “tena’ kulle… teakow anjo appa stangnga (Rp. 45.000,-).
Allemi-allemi, ngallekow ta’
appa mami palla’busuki.”
√ Seorang penjual (mitra nelayan) (B) menurunkan harga ikan dari sebelumnya.
Keterangan:
1. Maksim Kebijaksanaaan
2. Maksim Kemurahan/Kedermawanan 3. Maksim Penghargaan
4. Maksim Kesederhanaan 5. Maksim Kecocokan 6. Maksim Simpati
Kepala UPTD PPI Potere Kota Makassar menerangkan bahwa:
Nama Mahasiswa : MUSLIMIN
NIM : 10533 5763 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Studi : Bahasa dan Sastra Indonesia
Telah melaksanakan penelitian di wilayah kota Makassar pada PPI Paotere Kota Makassar dalam rangka penyusunan skripsi berjudul “Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Jual Beli di PPI Paotere Kota Makassar” yang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mulai tanggal 1 Agustus sampai 31 Agustus 2014.
Semoga hasil penelitian yang diperoleh dapat memberi sumbangsi pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang kebahasaan, terlebih khusus dapat mendokumentasikan nilai-nilai kesantunan berbahasa di PPI Paotere kota Makassar.
Makassar, september 2014 Kepala UPTD PPI Paotere
Kota Makassar
Drs. A B B A S
NIP: 19670623 19903 1 008
No. Data : 02
Hari/Tanggal : Senin/4 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 08.10 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Pakulontong (pembeli) (A) mau membeli menawar ikan mairo kepada penjual (B) tidak diberi kesempatan untuk menwawar dengan alasan harganya yang sangat mahal.
DATA
A: “ta’siapa tappu’nah?”
B:“e… ka'jalaki. Teamakow, tena kulle nuballi, maemakow boya maraeng.”
A: “siapaka tappu’nah?”
B: “teamakow, gappaka kusareko harga nanuta’bangka.Bangnyangi tappu’na rawa.”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut termasuk tidak santun (B) dan mengandung unsur Sarkasme.
2. Tuturan ini melanggar Maksim Penghargaan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
seorang pembeli (A) sedang menawar ikan sarden kepada penjual (B).
DATA
A:“berapa harganya dua basket?”
B: “Rp. 350.000,-kita ambilkanki om.”
A:“Rp. 300.000,- mo nah?”
B: “tidak bisa om, Rp. 175.000,- 1 basket rata na ambilkanki
orang om.”
A:“Rp.330.000,- pae nah?”
B:“tambahimi Rp. 10.000,- om.”
A:“itu mo ka ambilka 2 basket.”
B: “tambahimi ye Rp. 10.000,- asalkan ada sedikit om, ka mahalki juga ki kodongmodalnya.”
A: “kasi’ masukmi pae di kantong.”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut termasuk tidak santun (B).
2. Tuturan ini melanggar Maksim Kedermawanan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Tawar-menawar antara penjual (B) dengan Pembeli (A).
DATA A: “siapa?”
B: “sampulo ringgit (Rp. 250.000,-).”
A: “ruangbi (Rp. 200.000,-) mo?”
B:“munna salapang ringgit (Rp.
225.000,-)ta’baluka daeng.”
A:“salapang ringgit (Rp. 225.000,-) pae?
B:“Dikana manna salapang ringgit (Rp. 225.000,-)ta’baluka. Boli’mi.”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut termasuk tidak santun (B).
2. Tuturan ini melanggar Maksim Kecocokan/Kemufakatan.
No. Data : 04
Hari/Tanggal : Selasa/5 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 08.00 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Pembeli (pakulontong) (B) sedang memeriksa kualitas ikan.
DATA
A:“tallu stangnga (Rp. 350.000,-) layanga paressai rong daeng supaya puas tongki balli.”
B: “tenaja mara’-maraeng rawana?”
A: “kiparessami daeng, punna mara’- maraengi teamaki’ balli jukukku.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (B) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kesederhanaan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Pakulontong (Pembeli) (A) memilih ikan cakalang yang ukurannya besar-besar (tidak sesuai perjanjian) pada penjual (B) yang membelinya dengan rata ukurannya besar-kecil.
DATA
A: “ta’siapa tappu’na cakalanga bos?”
B:“ta’rua (Rp. 20.000,-) rata.”
A:“jarimi bos, limang pulo (50) ji kayu nakke.”
B: “bilangmi.”
A:“bos sambei rong limang kayu (5), ka caddi dudui?”
B:“teamakow nyambe-nyambei.
Punna nyambe-nyambekow tena nummalli, ka nakke lagi tujuh ringgit (Rp.17.500,-) rata
kualleangngi, lampa kau erokko pilei, tenamo numalli sari’ punna nupilei. Nu ballassika antu.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (B) termasuk tidak santun.
2. Tuturan ini melanggar Maksim Kecocokan/Kemufakatan.
No. Data : 06
Hari/Tanggal : Rabu/6 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 07.55 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang ibu (B) bertanya kesegaran ikan.
DATA
A: “mairo bu.”
B: “berapa itu mairota?”
A: “ Rp. 75.000,-1 keranjang ye’.”
B: “baru ji toh?”
A:“kita liatmi ibu, kalau ikan segar masih mengkilapki, masih keraski juga dagingnya ibu, liatmi juga bawana, sama semuaki ye’.”
B: “kasi’ma 1 keranjang?”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut termasuk santun (A).
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kesederhanaan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang bapak (B) membeli udang kepada penjual udang (A).
DATA
A: “Rp. 35.000,-1 kilo.”
B: “kalau yang ini berapa 1 kilo?”
A: “Rp.55.000,-1 kilo pak.”
B: “kasika 2 kilo.”
A:“pilihmaki yang besar-besarka baru saya timbangkanki.”
B: “ini, timbangmi.”
A:“tabe’ liatki di’ timbangannya pas 2 kgye’. Tabe’pak saya tambahkanki 3 ekor.”
A: “terima kasih pak.”
B:“sama-sama.”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut termasuk santun (A).
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kemurahan/Kedermawanan.
No. Data : 08
Hari/Tanggal :Jum’at/8 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 07.47 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang pembeli (B) menawar ikan bandeng kepada penjual (A) karena ingin jadikan lauk-pauk dirumahnya.
DATA
A: “apa riboya?”
B:“ero’ka malli boluta. Siapa kammaya anne?”
A:“ta’sampulo lima sikayu (Rp.15.000,-)sari.”
B:“tena kulle sampulo ringgit (Rp.25.000,-) rua (2) sari, ero’ja ka’dokangi?”
A:“anggallemaki sari’ munna sampulo ringgit (Rp.25.000,-) ka erojaki ka’dokangi. ammilei maq antue lompo-lompoa.
B:“anne sari’ ruang kayu (2), tabe’
doe’ta. Makasih nah?”
A:“ow iye sari’ sama-sama.”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut termasuk santun (A).
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kemurahan/Kedermawanan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Sesama pakulontong (pembeli) (A dan B) berebut memebeli ikan yang sudah putus harga.
DATA
A: “nakke rong antu daeng sibaske’ka leba’mi ku bayara.”
B: “tai kamma anne, ka puniwangngi battu rawa ri pabongkaranga, na kana ratemakowri pa’balukanga.”
C:“kamma anne sari’, ki tayangmi anjo mae ka jaiji. Ka anne tawwa nia’mi doe’nalampa sumpaepa na’tayang.”
B:“tabe’ pae doe’na saretonga si baske’?”
C: “iye’, kitayangmi anjo mae.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (C) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kebijaksanaan.
No. Data : 10
Hari/Tanggal : Rabu/13 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 08.27 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Kerumunan pakulontong (pembeli) (A,C) tawar-menawar dengan penjual ikan banjar (B).
DATA
A: “siapa tappu’na sibaske’?”
B:“limastangnga (Rp. 550.000,-) daeng.”
A: “appa’stangnga mo (Rp. 450.000,-) mo?”
B: “tena’ kulle sari’.”
C:“kurang stali lima (Rp. 475.000,-) pae?”
B:“tenamo kulle daeng lima mang tompi stangnga (Rp. 550.000,-) tenamo kurang. Punna tena kirapiki, kipilarimi katte. Ka lima rua stangnga (Rp. 525.000,-) antu modala’na.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (B) termasuk tidak santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Penghargaan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Juragang ikan dari daerah (Kanvas) (A) memeriksa kualitas ikan yang ingin dikirim.
DATA
A:“manami ikanta’ yang 20 gabus disimpangkanka’?”
B: “ini ye’, periksami dulu.”
A: “sama semuaji toh ini 20 gabus?”
B: “sama jie ye’, Periksa semua mi dulu.
Ada 7 kapal tadi kuambil rata 8gabus jina bawa, kusimpangkan maki ini yang paling baguska, semuanya tadi bagusji tapi ini mi tidak ada kalahki kualitasnya.”
A: “magello’I bale ta’ kasi’…”
ANALISIS
1. Tuturan tersebut (B) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kesederhanaan.
No. Data : 12
Hari/Tanggal : Kamis/ 14 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 14:17 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang penjual (A) menunjukkan pembeli (B) tempat penjual ikan yang dicari.
DATA
A: “cari ikan apaki’ pak?”
B:“saya cari ikan barakuda, ada tidak?”
A: “ai…, baru-baru habis pak, banyak tadi buruki kayak itu pak.
Janganmaki susah cari kalau mauki ku tunjukkanki tempat yang masih ada ikan yang kita cari. Ikut maki’ pak.
ANALISIS
1. Tuturan tersebut (A) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Simpati.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang ibu (A) menunggu uang kembalian kepada penjual udang (B).
DATA
A: “berapami itu udangta 1kilo?”
B: “Rp. 35.000,-1 kilo.”
A: “kasi’ka 1 kilo?”
B: “tabe’ ibu udangta 1 kilo di’.”
A:“ini daeng uangta (Rp. 50.000,-) kembalimi?”
B:“aduhtunggu sebentar kugantikanki uangta ka habiski uang kecilku.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (B) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim kebijaksanaan.
No. Data : 14
Hari/Tanggal : Senin/18 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 08:40 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang penjual (A) menarik minat pembeli dengan menurunkan sedikit harga jual ikan dari sebelumnya.
DATA
A: “tallu mami stangnga(Rp.35.000,-) palla’busuki… ngallemaki ta’ appa sumpae ku balukangi (Rp. 40.000,-) antu.”
B: “kantongta’?”
A: “tabe’ palla’busuki… limang (5) karanjeng mami.”
ANALISIS
3. Tuturan yang diujarkan (A) termasuk santun.
Tuturan ini mematuhi Maksim Kedermawanan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang ibu (B) mengembalikan uang kembalian yang kelebihan.
DATA
A: “ini ibu ikanta’, tabe’.”
B: “iye’, tabe’ uangnya daeng.”
A: “tunggu kembaliannya ibu, ini ye’
kembalianta.’
B: “pak, lebihki uang kembaliannya.”
A: “o iye’, makasih banyak ibu.”
B: “sama-sama.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (B) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim kebijaksanaan.
No. Data : 16
Hari/Tanggal : Rabu/ 20 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 07:38 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Pakulontong (pembeli) (A) menenyakan harga ikan layang yang sebelumnya tidak tau berapa keputusan harga ikan tersebut.
DATA
A: “siapa tappu’na layanga se’re stangnga (Rp.150.000,-)?”
B: “tena nia’ se’re stangnga (Rp.150.000,-) katte, juku ta’ruangbi tarallena (Rp.200.000,-) antu.”
A: “o… kukana ta’ se’re stangnga (Rp.150.000,-).”
B: “tena nia katte, a’lappo-lappoka lagi battangna tase’restangnga
(Rp.150.000,-) lampaero’ki ga’gayya.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (B) termasuk tidak santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kecocokan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Salah satu pakulontong (pembeli) (B) berebut ikan dengan pakulontong (pembeli) yang lain.
DATA
A:“sareangmi rodong tawwa anne, nia’mi doe’na. ka kau sumpaepa nu’menteng-menteng tenapa
nummalli, lampapi nganu hargana lampa ero’makow malli”
B: “sare tonga se’re pinggawa.”
A: “tayangmi anjo mae punna nia’ inja allemi.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (A) termasuk tidak santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Penghargaan.
No. Data : 18
Hari/Tanggal :Jum’at/ 22 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 08:37 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang penjual (A) menumpahkan di hadapan salah satu pembeli (B) untuk melihat kualitas (segar) ikan.
DATA
A: “saya tumpahkanki’,supaya diliatki sampai ke bawa’ segarnya ye’.”
B: “barunya di’.”
A:“pembelinya cantik, ikannya juga bagus, puaski itu beli ye’.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan (A) termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kesederhanaan.
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang penjual melihat kantongan seorang pembeli robek.
DATA
“kakkaraki daeng. Doboloki ye’
kantongna ka jaiji kantong rinni”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Simpati.
No. Data : 20
Hari/Tanggal : Minggu/ 24 Agustus 2014 Alokasi Waktu : 07:40 Wita
Lokasi : Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar KONTEKS
Seorang penjual (mitra nelayan) (B) menurunkan harga ikan dari sebelumnya.
DATA
A: “ta’ appa’mo (Rp. 40.000,-)?”
B:“tena’ kulle… teakow anjo appa stangnga (Rp. 45.000,-). Allemi- allemi, ngallekow ta’ appa mami palla’busuki.”
ANALISIS
1. Tuturan yang diujarkan termasuk santun.
2. Tuturan ini mematuhi Maksim Kecocokan.
vii Motto
“SEKALI LAYAR TERKEMBANG
PANTANG BIDUK SURUT KE PANTAI”.
(Filosopi Makassar)
“Sekali terjatuh
maka tunggu seribu anak tangga akan menopangmu untuk meraih kesuksesan”.
Persembahan Ku persembahkan karya sederhana ini
dengan ungkapan yang lebih indah dan nada yang lebih syahdu sebagai perwujudan cinta dan baktiku . Kepada ayahanda Dg. Tabbo dan ibunda Jumhariah serta saudara(i) kakak H.
Hasbullah, Hasbiah, Muh. Akbar, Muh. Ilham, adik Hasriah yang telah mengurai benang Kasih lewat do’a dan tetesan keringat demi kesuksesan penulis.
Untuk orang pernah singgah sejenak di relung batinku inilah pembuktian selama ini dianggap biasa yang kalau dipandang begitu tak menyenangkan namun berkesan.
viii
Paotere Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I A. Rahman Rahim dan Pembimbing II Munirah.
Penelitian Realisasi Kesantunan Berbahasa di Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar dilakukan dengan tujuan (1) Mendeskripsikan kesantunan berbahasa oleh penjual, pembeli, dan pengunjung yang berada di pelataran pelelangan ikan PPI Paotere Kota Makassar, (2) Mengetahui ragam bahasa yang digunakan oleh penjual, pembeli, dan pengunjung yang berada di pelataran pelelangan ikan PPI Paotere Kota Makassar, (3) Mendeskripsikan pelanggaran dan pematuhan prinsip kesantunan yang diujarkan oleh penjual, pembeli, dan pengunjung yang berada di pelataran pelelangan ikan PPI Paotere Kota Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesantunan berbahasa berdasarkan prinsip kesantunan Leech berupa maksim kebijaksanaan, maksim kecocokan, maksim kemurahan, maksim penghargaan, maksim pujian, dan maksim simpati. Sumber data dalam penelitian ini adalah penjual, pembeli, dan pengunjung. Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang diujarkan oleh penjual, pembeli, dan pengunjung. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi yang meliputi teknik rekam dan teknik catat serta metode wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan tuturan yang ada di lingkungan Pelataran Pelelangan Ikan PPI Paotere Kota Makassar yang diujarkan oleh penjual, pakulontong (pembeli pengecer), dan pengunjung lebih didominasi oleh tuturan yang santun dibandingkan dengan tuturan yang tidak santun. Wujud ragam bahasa tidak santun yang diujarkan di pelataran pelelangan ikan PPI Paotere Kota Makassar adalah wujud ragam bahasa yang tidak enak terdengar dan menyakiti perasaan, seperti kata“tea’makow”salah bentuk pengasaran dialek Makassar yang melarang seseorang dengan cara kasar. Wujud ragam bahasa santun yang diujarkan di pelataran pelelangan ikan PPI Paotere Kota Makassar adalah wujud ragam bahasa yang memegang adat istiadat dalam beretika, seperti kata “iye’ dan daeng”
salah satu istilah dialek kedaerahan bugis Makassar yang selalu menghargai seseorang dalam bertutur kata.
Pelanggaran kesantunan berbahasa berdasarkan prinsip kesantunan Leech berupa tuturan yang melanggar Maksim Kemurahan, Maksim penghargaan, dan Maksim Kecocokan. Pelanggaran terbesar ada pada maksim Kemurahan dan Maksim kecocokan. Pematuhan kesantunan berbahasa berdasarkan prinsip kesantunan Leech masih menyimpan nilai-nilai kesantunan berbahasa dengan baik, mengingat masih terpeliharahanya budaya “siri’ na pacce” merupakan salah satu filosofi yang masih dipegang erat oleh para anggota PPI Paotere Kota Makassar
.
Kata Kunci : Prinsip Kesantunan Leech, Realisasi Kesantunan Berbahasa.