BAB IV PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, selaku penulis memberikan beberapa saran yang berguna untuk perkembangan peserta didik diantaranya yaitu:
Pihak kepala Sekolah SDN 4 Mamben Lauk dapat mencegah perilaku kekerasan verbal siswa di lingkungan sekolah, Pihak lembaga sekolah memberikan pengertian terhadap lingkungan sekolah, masyarakat dan wali murid tentang kekerasan verbal siswa sehingga kekerasan verbal siswa tidak terjadi lagi baik dikalangan lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.Lembaga sekolah melakukan pencegahan perilaku kekerasan verbal siswa supaya tidak terjadi kekerasan verbal siswa baik itu di lingkungan sekolah maupun masyarakat, kekerasan verbal siswa dicegah
supaya siswa di lingkungan sekolah dapat menikmati suasana nyaman dan aman.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Wibowo. Pendidikan Karater :Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
Afrina & Fithira, Pengaruh Orang Tua Tentang Kekerasan Verbal Pada Anak Pra Sekolah Di Aceh.Banda Aceh: Fakultas Keperawatan, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipata, 2013.
Ahmad Baliyo Eko Prasetyo, Jurnal: Bullying di Sekolah dan dampaknya bagi Masa Depan Anak. No 1. Volume IV , 2011
Agustin, M, Mengenali dan memahami dunia anak.Bandung:Lotus 2008.
Evans, Patricia, The Verbally Abusive Relationship. United Sates: Adams Media, 2010.
Islamuddin Haryu, Psikologi Pendidikan, Cet.1; Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2012.
Iin & Khusnul & Rista, Pengalaman Verbal Abuse Oleh Keluarga Pada Anak Usia Sekolah Di Kota Semarang. Semarang: Program Studi Ners STIKES, 2017.
Lestari, Sri, Psikologi Keluarga, Penanaman Nilai dan Penaganan Konflik dalam Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010).
Karabulut, Ahu Tugba. “Bullying: Harmful and Hidden Behavior in Organization”.Procedia: Social and Behavior Sciences 229. Hal 4- 11, 2016.
Konferensi pers Komnas PA.Catatan Akhir Tahun Komnas Anak., 2014.
Munawati, Hubungan Verbal abuse dengan perkembagan Usia, 2011
Masdin, Fenomena Bullying dalam Pendidikan.Jurnal Al Ta’dib. Vol .6 No.2 (Juli – Desember ). Hal.73- 83, 2012.
Mas’udah. Metode Perkembangan Kognitif Dan Kreativitas, Unsea Unpublisihed, 2010. .
Mysa, A.Y. & Fithira, Pengaruh orangtua tentang kekerasan verbal pada anak pra sekolah di Aceh.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 1(1) .1-7, 2016.
Nazhifah, “ Pengaruh Verbal Abuse, Kualitas Komunikasi Orang Tua dan Konfirmasi Teman Sebaya Terhadap Perilaku Agresif Remaja, 2013.
Oemar Hamalik, Psikologi belajar dan mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2011.
Rompas, K. Hubungan Verbal abuse Orang Tua Dengan Perkembangan. E- Journal Keperawatan (e- Kp) ( November), 1-6.
Jamilah, Martinis. Panduan Pendidikan anak Usia Dini, Jakarta: GP Press, 2010.
Riri Yunika, Alizamar, Indah Sukmawati 3. Volume2. Nomor 3, Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mencegah Perilaku Bullying di SMA Negeri se Kota Padang. Jurnal Ilmilah Konseling, 2013.
Saripah I. Model konseling kognitif perilaku untuk menanggulangi bullying siswa, Disertasi. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Tidak Diterbitkan, 2010.
Syamsu, Y. Psikologi perilaku anak & remaja. Bandung, Rosdakarya, 2014.
Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2012.
Sugiyono.Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan P&D, Alfabeta, Bandung,2016.
Sumato, Psikologi Perkembangan: Fungsi dan Teori, Yogyakarta: PT. Buku Seru, 2014.
Shariff, Kathy. Cyber Bullying: Issues and Soluttions for the Classroom and the Home, London and New York : Routledge, 2011.
Saripah, I. “ Model konseling kognitif perilaku untuk menanggulangi Bullying siswa. Disertasi. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. 2010.
Sugijokanto, S. Cegah Kekerasan Pada Anak. PT. Gramedia, 2014.
Yusuf LN, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012.
Sujatmiko,T. Kasus kekerasan anak Kota Yogyakarta, ( 26 Maret 2013).
Ridwan Syarifuddin, Profesionalitas Guru, Tangsel: Namiya, 2012.
Wifqi Nisyrokhah, “Pengetahuan Orang Tua Tentang Verbal Abuse ( Kekerasan Verbal) pada Anak.” Ponorogo: Program Studi D III Keperawatan, 2016.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
Pedoman Observasi
1. Melihat kondisi SDN 4 Mamben Lauk
2. Melihat sarana dan prasarana yang ada di SDN 4 Mamben Lauk 3. Melihat keadaan kelas III SDN 4 Mamben Lauk
Lampiran 2
Pedoman wawancara
1. Bentuk - Bentuk Kekerasan verbal siswa di kelas III Sekolah Dasar Negeri 4 Mamben Lauk.
1.1Bagi kepala sekolah SD Negeri 4 Mamben Lauk
1.1.1 Bagaimana menurut bapak bentuk kekerasan verbal siswa seperti menghina di SD Negeri 4 Mamben Lauk
1.1.2 Bagaimana menurut bapak bentuk kekerasan verbal seperti mengisolasi di kalangan siswa SDN 4 Mamben Lauk
1.1.3 Menurut bapak bentuk penolakan seperti apa yang sering terjadi di kalangan siswa SDN 4 Mamben Lauk tersebut
1.2.1 Bagaimana menurut bapak kekerasan verbal seperti menakuti di kalangan siswa SD Negeri 4 Mamben Lauk.
1.2.2 Bagaimana menurut ibu perilaku siswa -siswi di dalam kelas?
1.3 Bagi guru kelas III. B dan guru kelas 1
1.3.1 Apa saja bentuk kekerasan verbal siswa di kelas III maupun di lingkungan sekolah.
1.3.2. Apakah ada siswa yang sering mendapatkan kekerasan verbal.
2. Upaya guru dalam mengatasi kekerasan verbal antar siswa kelas III di Sekolah Dasar Negeri 4 Mamben Lauk.
2.1. Kepala sekolah
2.1.1 Bagaimana upaya yang dilakukan oleh bapak supaya tidak terjadi lagi kekerasan verbal antar siswa di lingkungan sekolah?
2.1.3 bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekerasan verbal antar siswa?
2.1.4 Bagaimana tindakan pihak sekolah dalam membantu guru- guru mengatasi kekerasan verbal di kelas III SDN 4 Mamben Lauk?
2.2. Bagi guru
2.1.2 Bagaimana cara ibu mengatasi kekerasan verbal yang terjadi di kalangan antar siswa di sekolah?
2.1.3 Apakah dengan cara ibu memberikan nasehat kepada siswa siswi bisa mengatasi perilaku kekerasan verbal antar siswa di sekolah maupun di dalam kelas?
Lampiran 4
Hasil Wawancara Wawancara : (W)
Nara Sumber : izzatul ihmala, S.Pd.I Hari/tgl : Senin, 14 September 2020
1. Bentuk - Bentuk Kekerasan verbal siswa di kelas III Sekolah Dasar Negeri 4 Mamben Lauk.
Menurut saya, dikelas III ini sering terjadi perkelahian antar siswa itu semua disebabkan karena kekerasan verbal yang bersifat non fisik, dimana bentuk kekerasan verbal yang sering terjadi yaitu siswa siswi sering saling ejek di dalam kelas seperti menyebut nama orang tua temannya, meneriaki. Begitu juga di sekitar lingkungan sekolah ada saja siswa yang menangis karena disebabkan dengan kasus yang sama.
Menurut saya, prilaku maupun sopan santun setiap siswa berbeda sekarang siswa tidak merasa takut untuk untuk ribut, maupun saling ejek didalam kelas ketika pembelajaran berlangsung meskipun itu sudah diingatkan akan tetapi siswa masih saja ribut didalam kelas, bahkan terkadang mengganggu temannya sudah menjadi kebiasaan mereka baik didalam kelas maupun dilingkungan sekolah.
Hasil Wawancara
Wawancara : (W)
Nara Sumber :Bapak Suhaimi, S. Pd.I (KS) Hari/tgl : Senin, 14 September 2020
“Menurut saya, untuk mengatsi kekerasan verbal siswa terlebih dahulu kita panggil siswa yang bersangkutan, kemudian kita tanya siswa tersebut secara baik – baik apa yang menyebabkan ia melakukan kekerasan verbal kepada teman nya, selain itu jika siswa tersebut terus menerus melakukan kekerasan verbal secara berulang kepada temannya kita sebagai pendidik disini perlu mengatahui latar belakang keluarga siswa yang bersangkutan,
dengan cara melakukan pendekatan dengan siswa, mengatahui apakah ada pengaruh dari lingkungan tempat tinggal siswa sehingga berefek pada siswa tersebut dan melakukannya terhadap temannya di sekolah dan mengatahui apakah ada permasalahan siswa dengan keluarga
Hasil Wawancara
Wawancara : (W)
Nara Sumber : Faizaturrohmi, S.Pd dan Khadijah, S.Pd Hari/tgl : Senin, 14 September 2020
“Menurut saya, di sekolah Dasar Negeri 4 Mamben Lauk ini sering terjadi kekerasan verbal antar siswa di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah dimana bentuk kekerasan verbal yang sering kita lihat disini seperti menyebut nama orang tua temannya dengan panggilan yang tidak sesuai, mencela warna kulit temannya, sering mengolok- olok nama kakek nenek temannya sehingga dari masalah ini menimbulkan perkelahian antar sesama siswa.
iya memang ada salah satu siswa yang sering mendapatkan kekerasan verbal dari temannya, dimana siswa tersebut sering menangis di dalam kelas.
2. Upaya guru dalam mengatasi kekerasan verbal siswa kelas III di Sekolah Dasar Negeri 4 Mamben Lauk.
Wawancara : (W)
Nara Sumber : izzatul ihmala, S.Pd.I Hari/tgl : Selasa, 15 September 2020
Menurut saya selaku wali kelas III, untuk mengatasi siswa yang melakukan kekerasan verbal antara siswa di lingkungan sekolah yaitu biasanya kita panggil siswa yang bersangkutan kemudian kita catat nama siswa tersebut, kita mencari permasalahan antar siswa yang bersangkutan kemudian kita pertemukan siswa yang melakukan kekerasan verbal dengan siswa yang menjadi korban selanjutnya kedua siswa kita nasehati dan kita suruh untuk berdamai agar siswa yang melakukan kekerasan verbal kepada temannya supaya bisa menumbuhkan hubungan yang harmonis.
Wawancara : (W)
Nara Sumber : Suhaimi, S.Pd.I
Hari/tgl : Selasa, 15 September 2020 wakil kepala sekolah
jadi menurut saya dengan cara kita mengatahui latar belakang keluarga siswa yang bersangkutan, melakukan pendekatan dengan siswa, mengatahui pengaruh lingkungan terhadap siswa dan mengatahui permasalahan siswa tersebut .
Menurut saya, untuk membantu para guru – guru yang lainnya dalam mengatasi kekerasan verbal yaitu dengan cara menasehati paling utama, kemudian bila dengan cara menasehati tidak dingarkan maka kita sebagai pihak sekolah memberikan sanksi yang sewajarnya dan jika diulangi kembali makla kita panggil orang tua siswa tersebut.
Wawancara : (W)
Nara Sumber : Faizaturrohmi, S.Pd. &Khadijah, S.Pd Hari/tgl : Selasa, 15 September 2020
Hasil wawancara faizaturrohmi, S.Pd dan khadijah. S.Pd
Jadi menurut saya, untuk mengatasi kekerasan verbal tersebut dengan cara memberikan siswa – siswi nasehat, supaya tidak lagi mengolok – olok temannya, maupun nama orang tua temannya supaya tidak terjadi perkelahian.
menurut saya, dengan cara memberikan nasehat kepada siswa siswi mampu mengatasi maupun merubah perilaku masing – masing siswa dimana yang dulunya sering mengolok – olok temannya sekarng bisa berkurang.
DOKUMENTASI
Siswa ketika mengolok temannya
Siswa ketika mengolok temannya
Guru mengatasi siswa yang melakukan kekerasan verbal
Siswa yang melakukan kekerasan verbal
Siswa saling meminta maaf
Mengamati pembelajaran di kelas
Mengamati siswa- siswi ketika belajar
Guru meminta siswa untuk saling memaafkan
INSTRUMEN PENELITIAN
NO. Aspek Indikator Bentuk pertanyaan
Bentuk kekerasan verbal
- Mengetahui kekerasan verbal
- Apa aja bentuk perilaku
kekeraan verbal yang dilakukan oleh siswa?
- Siapa saja yang menjadi
kekerasan verbal.
1. Upaya guru
mengatasi
kekerasan verbal
- Mengetahui apa tindakan guru mengatasi kekerasan verbal
- Mengetahui strategi guru untuk mengatasi kekerasan verbal.
- Bagaimana tindakan guru untuk mengatsi kekerasan verbal - Apa strategi yang
digunakan oleh guru untuk menagani
kekerasan verbal.
PEDOMAN OBSERVASI
No Aspek Indikator Deskripsi
1. Bentuk perilaku - Mengetahui perilaku kekerasan verbal
- Mengetahui bentuk kekerasan verbal
2. Upaya guru
mengatasi perilaku kekerasan verbal
- Mengetahui tindakan guru untuk mengatasi kekerasan verbal
- Mengetahui strategi guru untuk mengatasi kekerasan vebal
- Mengetahui bentuk kerjasama guru dengan pihak lain
CATATAN LAPANGAN INSTRUMEN WAWANCARA Informan : Izzatil Ihmala, S.Pd. I Hari / Tanggal : 18 Agustus 2020
Waktu : 10.30 WIB
Tempat : Kelas III SDN 4 Mamben Lauk
No Aspek Indikator Pertanyaan Jawaban 1. Terbentuk
ya
kekerasan verbal
- Menge
tahui faktor terjadinya
kekerasan verbal
- Menge
tahui terbentuknya kekerasan verbal
- Apa faktor yang
menyebabkan terjadinya kekerasan verbal - Bagaimana
perilaku kekerasan verbal bisa terjadi
1. Faktor terjadinya perilaku kekerasan
verbal di
pengaruhi oleh latar belakang keluarga.
2. Perilaku kekerasan verbal dapat terjadi karena siswa tersebut di tinggal oleh orang tuanya.
INSTRUMEN WAWANCARA Informan : Izzatil Ihmala, S.Pd. I Hari / Tanggal : 1 Spetember 2020
Waktu : 11.30 WIB
Tempat : Kelas III SDN 4 Mamben Lauk
No Aspek Indikator Pertanyaan Jawaban 3 Upaya
guru dalam mengatasi kekerasan verbal antar siswa
- Mengetahui tidakan guru untuk
mengatasi perilaku kekerasan vebal - Mengetahui
strategi guru dalam
mengatasi perilaku kekerasan verbal antar siswa
Untuk mengetahui kerjasama guru dengan pihak- pihak alin
- Bagaimana tindakan guru dalam
mengatasi kekerasan verbal?
- Mengapa guru menggunakan strategi tersebut?
- Apakah guru bekerjasama dengan pihak lain untuk mengatasi kekerasan verbal?
- Siapa saja yang
bekerjasama dengan guru untuk mengatasi perilaku kekerasan verbal?
- Bagaimana bentuk kerjasama guru dengan pihak-pihak lain?
-Kalau ada siswa yang bermasalah saya panggil siswa yang bersangkutan, kemudian saya masukkan kedalam buku catatan guru -Siswa yang bermasalah saya panggil satu- persatu -Untuk mencari tahu permasalahan siswa yang terjadi, siswa yang bermasalah dipanggil dan di pertemukan, setelah itu siswa yang bermasalah di Tanya satu- persatu
PEDOMAN OBSERVASI
Informan : Peneliti
Hari / Tanggal : 19 Agustus 2020 Waktu : 0 8.00 WIB
Tempat : Kelas III SDN 4 Mamben Lauk
NO Aspek Indikator Hasil Pengamatan 1 Bentuk
perilaku kekerasan vebal
- Mengetahui perilaku kekerasan verbal - Mengetahui
bentuk perilaku kekerasan verbal
- Siswa melakukan kekerasan verbal terhadap teman sebayanya berupa mengolok – olok nama orang tua temannya, mengejek warna kulit temannya, merebut alat tulis dan meneriaki temannya di dalam kelas sehingga siswa yang mendapat kekeraasan verbal dari teman sebayanya merasa ketakutan untuk kesekolah
- Bentuk perilaku
kekerasan verbal berupa ancaman “menampar”sehingga siswa tersebut merasa ketakutan
PEDOMAN OBSERVASI
Informan : Peneliti
Hari / Tanggal : 2 September 2020 Waktu : 0.8.00 WIB
Tempat : Kelas III SDN 4 Mamben Lauk
NO Aspek Indikator Hasil Pengamatan 2. Upaya guru
dalam mengatasi kekerasan verbal
- Mengetahui tindakan guru dalam
mengatasi kekerasan verbal - Mengetahui
strategi guru dalam
mengatasi kekerasan verbal - Mengetahui
bentuk
kerjasama guru dengan pihak lain
- Wali kelas memanggil siswa yang bersangkutan unutk menghadap keruang guru dia di panggil karena sering mengolok- olok temannya.
- Wali kelas mencatat permasalah tersebut dalam buku guru.kemudian wali kelas memanggil korban supaya guru dapat mengklasifikasi permasalahan yang terjadi - jika permasalahan siswa belum
bisa di selesaikan maka wali kelas memanggil wali murid atau mengalihkan tangan ke kepala sekolah.
Nama siswa yang sering mengejek temannya 1. Senin, 20 Juli 2020. Asrul Zulmi
2. Kamis, 30 Juli 2020. Mauizaddin Al Haris 3. Rabu, 12 Agustus 2020. Rizwan Hidayat 4. Jumat, 27 Agustus 2020. Muh. Ahsan Aprian 5. Jumat, 27 Agustus 2020. Muhammad Hafifuddin 6. Kamis, 15 Oktober 2020. Muhammad Arzaki 7. Rabu, 14 Oktober 2020. Isman Hadi
Nama siswa yang mendapat ejekan dari temannya 1. Selasa, 4 Agustus 2020. Nabil Saputri
2. Selasa, 4 Agustus 2020. Zahira Ummuhasna 3. Jumat, 31 Juli 2020. Liana Lestari Azani 4. Kamis, 17 Agustus 2020. Jamila
5. Kamis, 15 Oktober 2020. Liana Lestari Azani
BIODATA MAHASISWA
Nama :Novi Hardianti
NIM :160 106 173
Tempat, Tanggal Lahir :Ladon, 7 Nopember 1996
Fak/ Jur/ Prog.Studi :Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah / Universitas Islam Negeri Mataram
Tahun Masuk : 2016
Alamat Rumah : Ladon, Mamben Lauk Kec. Wanasaba Kab. Lombok Timur
Nomor Hp : 085238635162