• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kemampuan membaca pemahaman terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika, maka peneliti memberikan saran kepada pihak terkait.

1. Guru kelas V MIN 1 Mataram

Melihat pentingnya kemampuan membaca pemahaman, maka diharapkan guru berusaha lebih giat lagi untuk menanamkan kebiasaan memahami bacaan pada siswa. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca pemahaman sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa

Dengan telah dilakukannya penelitian ini, siswa diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi untuk membiasakan membaca setiap hari.

Membaca tidak hanya berguna pada pelajaran Bahasa Indonesia saja namun dengan membiasakan membaca akan memberikan banyak manfaat salah satunya siswa akan mendapat banyak informasi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018

Anggraeni Swastika Sari1 &Lena Lessyana Pandjaitan, “Meningkatkan kemampuan memahami bacaan melalui pelatihan aspek pemahaman bacaan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar”, Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, ISBN: 978-602-1145-49-4, 22-24 Agustus 2017 hlm 147

Anggun Eka Viventi, “Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Kelas V SD Negeri Pajang 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”, (skripsi PGSD UMS,2015) hal iv

Ani Mariani, “Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Kemampuan Meyelesaikan Soal Cerita Matematika SD Kelas IV Di SDN 1 Selebung Ketangga Tahun Pelajaran 2017/2018”, (Skripsi PGSD UNRAM, 2018)

BSNP “Peringkat & pencapaian PISA Indonesia mengalami peningkatan“, dalam https://www.kemdikbud.go.id, diakses pada tanggal 26/01/19 pukul 12:36 WITA

David Firna Setiawan, prosedur dalam pembelajaran,Yogyakarta: penerbit Deepublish, 2018

Endang Setyo Winarni & Sri Harmini, matematika untuk PGSD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016

Fatrima Santri Syafri, Pembelajaran Matematika Pendidikan Guru SD/MI Yogyakarta: Matematika, 2016

Herlinyanto, Membaca Pemahaman Dengan Strategi KWL Pemahaman dan Minat Membaca,Yogyakarta: Deepublish, 2019

Ibadullah Malawi & Endang Sri Maruti, Evaluasi Pendidikan, Jawa Timur: CV AE Media Grafika,2016

Imam Gunawan, pengantar statistika inferensial,Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016

Iwan Zahar, belajar marematikaku,Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009 I wayan pantiyasa, Metodologi Penelitian,Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013

J Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, pembelajaran matematika dasar bagi anak berkesulitan belajar, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014

Mike Ollerton, Panduan Guru Mengajar Matematika, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010

Muhafidin, “Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Cidempet Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu”, Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 3, Nomor. 1, Juli 2016, hlm 67

Nor Aulia Mukrimatin dkk “Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas V Sd Negeri Rau Kedung Jepara Pada Materi Perkalian Pecahan”, Anargya: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol.1 No.1 April 2018, hal 68

Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif,Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset, 2010 Pitadjeng, Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan,Yogyakarta:Graha Ilmu.

2015

Purnomosidi dkk, Buku Guru Senang Belajar Matematika/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 Rosselina Tria Andanik dan Meita Fitrianawati “Pengaruh Keterampilan Membaca

Pemahaman Terhadap Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”, Fundadikdas Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2018, hlm 42

Sandu Siyoto & Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian,Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015

Sehati Kaban &Tria Lutmila, “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Pendekatan Saintifik Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok Labu 12 Pagi Jakarta Selatan”, Jurnal Ilmiah PGSD, Vol.VIII, Nomor. 2 Oktober 2015, hlm 7

Setiyoko “ Pengaruh Keteramilan Membaca Pemahaman Terhadap Kemamuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematka Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Gugus IV Kecamatan Pengasih” , (Skrisi PGSD UNY, 2016) hlm vii

Sugiyono, metode pnelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D,Bandung: Alfabeta, 2016 Sugiyono, metode penelitian pendidikan,Bandung: Alfabeta, 2017

Turmudi, Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT Leuser Cita Pustaka. 2009

Wahyudin “Analisis kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika ditinjau dari kemampuan verbal” , Beta jurnal tadris matematika, vol.9, No.2, (november) 2016, hal 151

LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR KUESIONER

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA Identitas Responden

Nama : Ryta Dwiyanti Bidang studi/ guru kelas : Guru Matematika Nama lembaga : MIN 1 Kota Mataram

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah semua siswa mencapai ketuntasan dalam pelajaran matematika

Untuk ketuntasan

matematika di kelas masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan.

2 Berapa nilai rata-rata ketuntasan matematika siswa

Rata-rata ketuntasan matematika diperoleh sebesar 39%

3 Ketika proses pembelajaran di kelas, apa yang menjadi hambatan dalam menyampaikan materi pembelajaran

Ada beberapa hal yang menjadi hambatan di kelas yang paling mendasar yaitu ketika siswa masih kesulitan memahami maksud dari soal yang ada. kemudian guru secara berulang-ulang menjelaskan langkah- langkah penyelesaikan yang harus dilakukan siswa.

4 Langkah seperti apa yang anda lakukan agar dapat membantu kesulitan matematika pada siswa

Beberapa siswa yang masih belum mencapai ketuntasan, maka diberikan tambahan jam belajar berbentuk remedal. Sedangkan siswa yang telah mencapai ketuntasan diberikan tugas yang dikerjakan di rumah, agar siswa terbiasa dengan beberapa soal dan dapat menyelesaikannya.

Lampiran 2

LEMBAR KUESIONER

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Identitas Responden

Nama : Anik Sulistyowati Bidang studi/ guru kelas : Wali kelas VA Nama lembaga : MIN 1 Kota Mataram

No Soal Angket Jawaban

1 Apakah semua siswa mencapai ketuntasan dalam pelajaran Bahasa Indonesia

Untuk ketuntasan bahasa indonesia di kelas masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan 2 Berapa nilai rata-rata ketuntasan Bahasa

Indonesia siswa

Rata-rata ketuntasan bahasa indonesia diperoleh sebesar 72 % 3 Ketika proses pembelajaran di kelas, apa

yang menjadi hambatan dalam menyampaikan materi pembelajaran

Hambatan yang terjadi di kelas yaitu ketika siswa masih sulit untuk membaca bacaan yang terlalu panjang, ketika hal tersebut tidak terlaksana dengan baik maka siswa akan tidak memahami maksud dari bacaan yang telah dibaca.

4 Langkah seperti apa yang anda lakukan agar dapat membantu kesulitan pada siswa

Membiasakan siswa untuk membaca suatu teks, kemudian siswa diminta untuk dapat menyampaikan hasil bacaan, kegiatan ini dilakukan secara terus menurus, agar melihat sejauh mana capaian siswa

Lampiran 3

Populasi Siswa MIN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020

No Nama Siswa Kelas

1 Populasi 1 VA

2 Populasi 2 VA

3 Populasi 3 VA

4 Populasi 4 VA

5 Populasi 5 VA

6 Populasi 6 VA

7 Populasi 7 VA

8 Populasi 8 VA

9 Populasi 9 VA

10 Populasi 10 VA

11 Populasi 11 VA

12 Populasi 12 VA

13 Populasi 13 VA

14 Populasi 14 VA

15 Populasi 15 VA

16 Populasi 16 VA

17 Populasi 17 VA

18 Populasi 18 VA

19 Populasi 19 VA

20 Populasi 20 VA

21 Populasi 21 VA

22 Populasi 22 VA

23 Populasi 23 VA

24 Populasi 24 VA

25 Populasi 25 VA

26 Populasi 26 VA

27 Populasi 27 VA

28 Populasi 28 VA

29 Populasi 29 VA

30 Populasi 30 VA

31 Populasi 31 VA

32 Populasi 32 VA

33 Populasi 33 VB

34 Populasi 34 VB

35 Populasi 35 VB

36 Populasi 36 VB

37 Populasi 37 VB

38 Populasi 38 VB

39 Populasi 39 VB

40 Populasi 40 VB

41 Populasi 41 VB

42 Populasi 42 VB

43 Populasi 43 VB

44 Populasi 44 VB

45 Populasi 45 VB

46 Populasi 46 VB

47 Populasi 47 VB

48 Populasi 48 VB

49 Populasi 49 VB

50 Populasi 50 VB

51 Populasi 51 VB

52 Populasi 52 VB

53 Populasi 53 VB

54 Populasi 54 VB

55 Populasi 55 VB

56 Populasi 56 VB

57 Populasi 57 VB

58 Populasi 58 VB

59 Populasi 59 VB

60 Populasi 60 VB

61 Populasi 61 VB

62 Populasi 62 VB

63 Populasi 63 VB

64 Populasi 64 VB

65 Populasi 65 VB

66 Populasi 66 VB

67 Populasi 67 VB

Jumlah 67 Siswa

Lampiran 4

Anggota Sampel

No Nama Siswa Kelas

1 Sampel 1 VA

2 Sampel 2 VA

3 Sampel 3 VA

4 Sampel 4 VA

5 Sampel 5 VA

6 Sampel 6 VA

7 Sampel 7 VA

8 Sampel 8 VA

9 Sampel 9 VA

10 Sampel 10 VA

11 Sampel 11 VA

12 Sampel 12 VA

13 Sampel 13 VA

14 Sampel 14 VA

15 Sampel 15 VA

16 Sampel 16 VA

17 Sampel 17 VA

18 Sampel 18 VA

19 Sampel 19 VA

20 Sampel 20 VA

21 Sampel 21 VA

22 Sampel 22 VA

23 Sampel 23 VA

24 Sampel 24 VA

25 Sampel 25 VA

26 Sampel 26 VA

27 Sampel 27 VA

28 Sampel 28 VA

29 Sampel 29 VA

30 Sampel 30 VB

31 Sampel 31 VB

32 Sampel 32 VB

33 Sampel 33 VB

34 Sampel 34 VB

35 Sampel 35 VB

36 Sampel 36 VB

37 Sampel 37 VB

38 Sampel 38 VB

39 Sampel 39 VB

40 Sampel 40 VB

41 Sampel 41 VB

42 Sampel 42 VB

43 Sampel 43 VB

44 Sampel 44 VB

45 Sampel 45 VB

46 Sampel 46 VB

47 Sampel 47 VB

48 Sampel 48 VB

49 Sampel 49 VB

50 Sampel 50 VB

51 Sampel 51 VB

52 Sampel 52 VB

53 Sampel 53 VB

54 Sampel 54 VB

55 Sampel 55 VB

Jumlah 55 siswa

Lampiran 5

Validitas Item Pilihan Ganda Kemampuan Membaca Pemahaman No

item

R hitung R tabel Keterangan

1 0,396 0,361 Valid

2 0,467 0,361 Valid

3 0,493 0,361 Valid

4 0,585 0,361 Valid

5 0,372 0,361 Valid

6 0,443 0,361 Valid

7 0,369 0,361 Valid

8 0,328 0,361 Tidak Valid

9 0,390 0,361 Valid

10 0,255 0,361 Tidak Valid

11 0,475 0,361 Valid

12 0,489 0,361 Valid

13 0,457 0,361 Valid

14 0,540 0,361 Valid

15 0,493 0,361 Valid

16 0,410 0,361 Valid

17 0,429 0,361 Valid

18 0,041 0,361 Tidak Valid

19 0,186 0,361 Tidak Valid

20 0,0361 0,361 Valid

Reliabilitas Item Pilihan Ganda Kemampuan Membaca Pemahaman

R hitung Keterangan Interpretasi

0,72 Reliabel Reliabilitas Tinggi

Validitas Item Uraian Kemampuan Membaca Pemahaman No

item

R hitung R tabel Keterangan

1 0,301 0,361 Tidak Valid

2 0,776 0,361 Valid

3 0,402 0,361 Valid

4 0,380 0,361 Valid

5 0,425 0,361 Valid

Reliabilitas Item Uraian Kemampuan Membaca Pemahaman

R hitung Keterangan Interpretasi

0,23 Reliabel Reliabilitas Rendah

Lampiran 6

Validitas Item pilihan ganda

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika No

item

R hitung R tabel Keterangan

1 0,698 0,361 Valid

2 0,646 0,361 Valid

3 0,786 0,361 Valid

4 0,540 0,361 Valid

5 0,488 0,361 Valid

Reliabilitas Item Pilihan Ganda

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

R hitung Keterangan Interpretasi

0,79 Reliabel Reliabilitas Tinggi

Validitas Item Uraian

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika No

item

R hitung R tabel Keterangan

1 0,423 0,361 Valid

2 0,348 0,361 Valid

3 0,141 0,361 Tidak Valid

4 0,697 0,361 Valid

5 0,617 0,361 Valid

Reliabilitas Item Uraian

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

R hitung Keterangan Interpretasi

0,50 Reliabel Reliabilitas Rendah

Lampiran 7

Instrumen Penelitian Kemampuan Membaca Pemahaman

Petunjuk:

1. Bacalah doa sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah nama dan nomor absen anda pada kolom identitas yang telah disediakan.

3. Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan teliti.

4. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Tulislah jawaban untuk soal essay pada lembar yang telah disediakan.

Selamat Mengerjakan

(Bacaan untuk soal no. 1-4)

Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan dua putrinya yang cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih yang juga suami dari ibu Bawang Merah telah meninggal lama, jadi Bawang Putih adalah saudara tiri dari Bawang Merah. Sang janda selalu memenuhi semua permintaan dan tuntutan Bawang Merah. Selain itu semua pekerjaan di rumah selalu dilimpahkan kepada Bawang Putih. Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu siap sedia melayani sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati.

Di suatu hari, Bawang Putih sedang mencuci pakaian milik ibu dan saudari tirinya namun selendang milik ibu tirinya hanyut terbawa arus sungai.

Bawang Putih bertemu dengan seorang nenek dan sang nenek meminta bantuan. Bawang Putih membantu nenek tersebut sepenuh hati. Pada sore harinya sang nenek memberikan sebuah labu sebagai tanda terimakasih kepada Bawang Putih, namun Bawang Putih memilih labu yang berukuran kecil untuk dibawanya pulang ke rumah. Pada saat kembali ke rumah, ibu dan saudari tirinya sangat marah karena Bawang Putih pulang terlambat.

Namun Bawang Putih menceritakan kejadian sebenarnya yang dialaminya namun tetap saja marah karena hanya membawa satu buah labu yang kecil. Setelah itu labu tersebut dibanting oleh ibu tiri tersebut, setelah pecah, di dalam labu tersebut terdapat perhiasan, permata, emas dan juga intan. Alangkah terkejutnya mereka, karena Bawang Putih membawa labu yang kecil maka dimarahilah Bawang Putih dan meminta bawang Merah untuk menemui nenek tersebut dan meminta labu yang lebih besar.

1. Judul yang tepat untuk cerita di atas adalah….

a. Bawang Putih dan Bawang Merah b. Bawang Putih dan Ibu Peri

c. Bawang Merah dan Ibu tiri d. Bawang Merah dan Ayahnya

2. Dalam cerita di atas siapakah yang menjadi tokoh utamanya....

a. Bawang Merah b. Ibu Bawang Merah c. Ayah Bawang Putih d. Bawang Putih

3. Watak tokoh ibu tiri dalam cerita tersebut adalah....

a. kejam dan tegas b. jahat dan tamak c. senang membantu d. penyayang dan sabar

4. Kata meninggal pada cerita di atas, memiliki sinonim dengan kata....

a. merantau b. layu c. wafat d. mengusir

(Bacaan untuk soal no. 5-9)

Mulai akhir abad XV, Bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudra. Bangsa Eropa yang pernah melakukan penjelajahan dan penjajahan di Indonesia dimulai oleh bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511. Berikutnya ialah bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian, disusul oleh bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.

Adanya keinginan mencari kekayaan berupa rempah-rempah. Sekitar abad XV di Eropa, harga rempah-rempah sangat mahal. Harga rempah- rempah semahal emas (gold). Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk industri obat-obatan dan bumbu masak. Hal tersebutlah sebagai faktor- faktor pendorong penjelajahan samudra.

Salah satu rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat yaitu tanaman cengkih, sebagai bumbu masak, cengkih digunakan dalam bentuk bunga utuh atau dalam bentuk bubuk. Cengkih juga dimanfaatkan oleh bangsa China dan Jepang sebagai dupa. Selain itu, minyak cengkih digunakan sebagai aroma terapi dan obat sakit gigi. Pohon cengkih banyak manfaatnya sehingga menjadikannya bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itulah, cengkih merupakan salah satu bahan rempah-rempah yang menjadi buruan bangsa- bangsa Eropa. Hal itu memicu terjadinya penjajahan di Indonesia.

5. Bangsa Spanyol melakukan penjelajahan samudra pada tahun....

a. 1496 b. 1521 c. 1696 d. 1511

6. Pada tahun 1596 kapal-kapal Belanda mendarat di daerah....

a. Maluku b. Banten c. Malaka d. Jakarta

7. Tujuan penjelajahan samudra yang dilakukan oleh Bangsa Eropa adalah....

a. keinginan mencari kekayaan berupa rempah-rempah b. menguasai tanah air

c. adanya kerja sama internasional

d. upaya menjalin keakraban dengan bangsa lain 8. Bagi Bangsa China tanaman cengkih dijadikan....

a. bahan memasak

b. bahan membuat kosmetik c. dijadikan pasta gigi

d. dimanfaatkan sebagai dupa (Bacaan untuk soal no 9-13)

Hari Menanam Pohon

Indonesia dikatakan sebagai paru-paru dunia. Sebutan itu disematkan karena di Indonesia terdapat hutan yang sangat luas. Daun-daun di hutan mengeluarkan oksigen berlimpah. Oksigen merupakan unsur penting bagi kehidupan. Namun, sayangnya, hutan kita semakin berkurang akibat kebakaran atau penebangan pohon di hutan secara liar. Oleh karena itu, pemerintah bersama rakyat berusaha mengurangi kerusakan hutan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menanam kembali pohon di lingkungan.

Tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon.

Peringatan hari Menanam Pohon pada tahun 2015 diawali sejak tanggal 26 November. Presiden melakukan penanaman pohon di Taman Hutan Rakyat Sultan Adam, Kalimantan Selatan. Ada 10.000 pohon ditanam di hutan itu.

Pohon yang ditanam pun bermacam-macam, termasuk pohon-pohon yang buahnya dapat dimakan.

Kita dapat berperan serta untuk mengembalikan paru-paru dunia.

Menanam pohon tidak hanya dapat dilakukan di hutan. Kita dapat menanam

pohon di lingkungan sekitar kita. Semakin banyak pohon di lingkungan kita, semakin banyak pasokan oksigen bagi kehidupan.

9. Pada tanggal berapa diperingati sebagai hari penanaman pohon....

a. 28 November b. 25 Desember c. 28 Desember d. 27 November

10. Pokok pikiran yang terdapat pada paragraf ke tiga adalah….

a. Ikut berperan serta dalam menanam pohon

b. tanggal 28 november diperingati sebagai hari menanam pohon c. penebangan pohon di hutan secara liar

d. Indonesia sebagai paru-paru dunia

11. Berikut ini manfaat tanaman bagi kehidupan kecuali….

a. sebagai sumber oksigen yang baik bagi tubuh b. sebagai sumber makanan

c. sebagai penyerap air agar tidak banjir d. penyebab kebakaran hutan

12. Setelah membaca teks di atas, sikap yang benar terhadap tanaman adalah….

a. melakukan penanaman pohon di lingkungan sekitar b. melakukan penebangan secara liar

c. melakukan penggundulan hutan menjadi lahan d. merusak tanaman hias

13. Apakah kalimat utama pada paragraf pertama….

a. kita dapat berperan serta untuk mengembalikan paru-paru dunia.

b. namun, sayangnya hutan kita semakin berkurang akibat kebakaran atau penebangan pohon di hutan secara liar.

c. Indonesia dikatakan sebagai paru-paru dunia.

d. tanggal 28 november diperingati sebagai hari menanam pohon.

(Bacaan untuk soal no 14-15)

Penyebab kekeringan

Air di alam ini mengalami daur ulang yang terjadi secara terus- menerus. Air yang turun sebagai air hujan, sebagian tertangkap oleh akar pepohonan dan tersimpan di dalam tanah sebagai air tanah. Banyaknya air tanah yang ada di suatu tempat ikut menentukan tingkat kelembapan dan menyuburkan tanah di daerah itu.

Kekeringan adalah sebuah keadaan dimana jumlah air yang tersedia sangat sedikit dibandingkan jumlah air yang dibutuhkan. Bila sawah dan perkebunan mengalami kekeringan berarti jumlah air tanah yang ada sudah tidak mencukupi lagi untuk melembapkan dan menyuburkan tanah di daerah itu. Akibatnya hasil pertanian pun tidak seperti yang diharapkan sehingga meninggalkan kerugian bagi petani.

Kekeringan dibanyak tempat di Indonesia pada setiap musim kemarau, disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, menurunnya jumlah pepohonan di hutan yang berfungsi sebagai penyedia air tanah.

Menyempitnya daerah hutan juga menyebabkan tingginya tingkat penguapan air di tempat itu. Hal ini karena tanah yang terbuka semakin banyak

14. Apa akibatnya jika sawah dan perkebunan mengalami kekeringan….

a. hasil pertanian berkurang dan petani mengalami kerugian b. hasil pertanian melimpah ruah

c. para petani mengalami kerugian karena hewan mati d. petani mengalami keuntungan yang meningkat 15. Apakah pengertian kekeringan….

a. keadaan melimpahnya air di suatu tempat b. musim panas yang sangat lama

c. keadaan dimana jumlah air yang ada sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah air yang dibutuhkan

d. suatu bencana alam yang tidak dapat di hindari

16. Berdasarkan bacaan di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah....

a. Kekeringan disebabkan karena kurangnya pohon b. Kekeringan merupakan bencana

c. Kekeringan disebabkan banyaknya jumlah air d. Kekeringan sangat mengerikan

(Bacaan untuk soal no. 1-4)

Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak

Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini biasa digelar setiap tahun. Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.

Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika. Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan.

Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak-aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.

Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi emas para pemimpin bangsa di era 100 tahun Indonesia. Kita mengharapkan tiga puluh tahun lagi generasi ini adalah generasi yang dapat mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Sikap apa yang dapat kamu tiru dari teks?

2. Apa yang sebaiknya kamu lakukan dalam upaya ikut melestarikan permainan tradisional?

3. Tuliskan gagasan pokok pada paragraf ke dua !

4. Tuliskan pesan yang dapat kamu petik dari penggalan teks di atas !

Lampiran 8

Instrumen Penelitian Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Petunjuk:

1. Bacalah doa sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah nama dan nomor absen anda pada kolom identitas yang telah disediakan.

3. Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan teliti.

4. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Tulislah jawaban untuk soal essay pada lembar yang telah disediakan.

1. Sebuah kardus air mineral dengan keempat sisinya sama panjang, maka kardus tersebut terbentuk dari...

a. Segitiga b. persegi

c. Persegi panjang d. Lingkaran

2. Perhatikan gambar berikut!

Pola di atas jika digabungkan akan membentuk ...

a. Prisma c. Balok b. Kubus d. Tabung

3.

Pada gambar di atas sisi ABCD mempunyai ukuran yang sama dengan sisi...

a. ADHE b. BCGF c. CDHG d. EFGH

4. Perhatikan gambar berikut!

Pola di jika digabungkan akan membentuk...

a. Kubus b. Balok c. Limas d. Bola

5. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang 8 cm. Maka untuk mengisi air hingga penuh diperlukan air sebanyak...

a. 512 cm ³ b. 64 cm ³ c. 24 cm ³

d. 520 cm³

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Dalam sebuah wisata pemandian terdapat kolam berbentuk balok dengan panjang 8 m, lebar 6 m, dan kedalaman 3 m. jika diisi hingga penuh, maka air yang dapat ditampung kolam tersebut?

2. Sebuah bak berbentuk balok yang telah diisi air hingga penuh memiliki volume 5 kali dari volume kubus. Jika panjang sisi kubus 10 cm. Maka berapa air yang terdapat dalam kolam berbentuk balok?

3. Disebuah wahana wisata terdapat 4 buah kolam renang dengan ukuran yang sama dengan bentuk berupa balok. Panjang kolam adalah 8 m, lebar 6 dan tinggi 1,5 m. Tiga buah kolam diisi air hingga penuh dan sisanya diisi setengahnya saja. Berapa volume air yang dibutuhkan untuk mengisi seluruh kolam?

4. Dona dan Rina memiliki kotak pensil berbentuk kubus. Dona memiliki kotak pensil yang lebih panjang jika dibandingkan dengan Rina. Kotak pensil Dona dengan panjang sisinya 17 cm, sedangkan kotak pensil milik Rina panjang sisinya 16 cm. berapa perbedaan volume kotak pensil Dona jika dibandingkan dengan kotak pensil Rina?

Lampiran 9

Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Membaca Pemahaman

 Soal Pilihan Ganda 1. A

2. B 3. A 4. C 5. D 6. B 7. A 8. A 9. B 10. A 11. B 12. C 13. C 14. D 15. A 16. A

 Soal Uraian

1. Keragaman lingkungan dan kebudayaan.

2. Ikut serta dalam melestarikan dengan cara memainkan kembali permainan tradisional.

3. Permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali pada nilai-nilai kebersamaan.

4. Kita dapat ikut serta melestarikan kebudayaan melalui keberagaman permainan tradisional Indonesia dengan cara memainkannya kembali agar terciptanya kebersamaan.

Dalam dokumen pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap (Halaman 101-145)

Dokumen terkait